• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Untuk Ayahanda Dan Ibunda Tercinta Saudara – Saudaraku Serta Orang – Orang Yang Selalu Memberi Nasehat Yang Senantiasa Mendoakan, Memberikan Motivasi, Menyayangiku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Untuk Ayahanda Dan Ibunda Tercinta Saudara – Saudaraku Serta Orang – Orang Yang Selalu Memberi Nasehat Yang Senantiasa Mendoakan, Memberikan Motivasi, Menyayangiku "

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika antara anak laki-laki dan perempuan tidak selalu sama. Febryana (2018) melakukan penelitian dan menemukan bahwa siswa laki-laki dan perempuan mempunyai kemampuan berpikir kreatif yang berbeda. Namun berbeda dengan hasil penelitian Hodiyanto (2014) serta Novianti dan Yunianta (2018) yang tidak menemukan adanya perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gender.

Oleh karena itu, peneliti berencana melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kreatif siswa laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini berjudul “Analisis Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Pola Bilangan Perspektif Gender di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar”.

Rumusan Masalah

Menurut Aminah dkk (2018), gender diartikan sebagai perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan sebagai perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai dan perilaku. Dimaknai sebagai perbedaan sosial budaya dan merupakan suatu nilai yang mengacu pada hubungan sosial yang memberikan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan karena perbedaan biologis yang menjadi kodrat dan budaya masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat.

Tujuan Penelitian

Batasan Istilah

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

  • Pembelajaran Matematika
  • Berpikir Kreatif
  • Gender
  • Pola Bilangan
  • Hasil Penelitian Relevan

Tingkat nol (tidak kreatif) artinya siswa belum dapat menunjukkan ketiga indikator berpikir kreatif ketika menyelesaikan masalah. Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah materi pola bilangan yang dapat disesuaikan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah pola bilangan dan generalisasinya melalui pembelajaran penemuan terbimbing.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran pemecahan masalah dan pembelajaran konvensional berperspektif gender. Hasil penelitian ini menunjukkan lima kesimpulan yaitu: (1) kemampuan berpikir kreatif siswa ketika diberikan pembelajaran melalui pendekatan pemecahan masalah masih dalam kategori sedang, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa ketika diberikan pembelajaran konvensional masih berada pada kategori sedang. pada kategori sedang, (3) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diberikan pembelajaran konvensional dengan pemecahan masalah, (4) tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa jika dilihat dari sudut pandang gender antara laki-laki dan perempuan yang diberi pembelajaran konvensional dengan pemecahan masalah, (4) tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa jika dilihat dari sudut pandang gender antara laki-laki dan perempuan diajarkan. pemecahan masalah dan pembelajaran konvensional, dan (5) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapat pembelajaran konvensional dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Keabsahan Data

Fokus penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar dalam menyelesaikan masalah matematika pada topik pola bilangan dalam perspektif gender. Analisis berpikir kreatif pada siswa mata pelajaran perempuan (SP) ketika menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan pola bilangan. Berikut hasil tes tertulis berpikir kreatif siswa SP dalam menyelesaikan tugas matematika pada pokok bahasan pola bilangan.

Analisis berpikir kreatif siswa mata pelajaran laki-laki (SL) ketika menyelesaikan soal matematika pada topik pola bilangan. Di bawah ini adalah hasil tes tertulis berpikir kreatif siswa mata pelajaran SL dalam menyelesaikan masalah matematika bidang pola bilangan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Panduan wawancara disini merupakan garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada subjek untuk mengumpulkan informasi/data mengenai kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan pola bilangan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika khususnya pada topik pola bilangan. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengetahui sejauh mana berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada topik pola bilangan berdasarkan jenis kelamin siswa.

Setelah menyusun alat tes, peneliti kemudian melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada topik pola bilangan berdasarkan jenis kelamin siswa. Selanjutnya akan disajikan hasil analisis berpikir kreatif siswa berdasarkan data hasil tes tertulis dan wawancara siswa. Deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika pada topik pola bilangan ditinjau dari jenis kelamin siswa dapat dilihat pada uraian berikut.

Berdasarkan hasil tes SP pada soal nomor 1, terlihat SP mampu menyelesaikan soal dengan lancar dengan memberikan enam jawaban berbeda. SP juga dapat memahami dengan jelas maksud soal, SP menyelesaikan soal dengan menggunakan aturan menyusun pola bilangan beraturan. Berdasarkan hasil tes SP pada soal nomor 2 terlihat SP mampu menyelesaikan soal dengan tiga metode penyelesaian dan soal pada soal terjawab dengan benar.

Nah, cara ketiga SP menyelesaikan soal dengan menggunakan pola bilangan berupa gambar yang langsung melanjutkan gambar pola yang diketahui pada tugas yang diberikan peneliti. Dari hasil wawancara untuk soal nomor 2 terlihat bahwa SP mampu menjelaskan seluruh langkah atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Dari hasil tes SL pada soal nomor 2 terlihat bahwa SL mampu menyelesaikan soal dengan tiga metode penyelesaian dan soal dari soal tersebut terjawab dengan benar.

Dari rumus baru tersebut, SL mampu menyelesaikan soal dengan cara yang berbeda dibandingkan siswa lainnya. Berdasarkan hasil wawancara pada soal nomer 2 terlihat bahwa SL mampu menjelaskan seluruh langkah atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.

Gambar 3.1 Skema Trianggulasi Waktu dengan  Dua Teknik Pengumpulan Data
Gambar 3.1 Skema Trianggulasi Waktu dengan Dua Teknik Pengumpulan Data

Pembahasan

Maka dari hasil tes dan wawancara yang dilakukan terhadap SL, peneliti memahami bahwa SL mampu memenuhi salah satu indikator berpikir kreatif yaitu fleksibilitas dan kebaruan karena SL mampu menjawab pertanyaan dari peneliti dengan sangat lancar dan benar serta mampu menyelesaikan masalah dengan lebih dari dua cara penyelesaiannya dan dapat menciptakan cara-cara lain yang baru dan berbeda dari siswa lainnya. Kemudian tes jawaban soal nomor 2 SP memenuhi indikator fleksibilitas, dilihat dari hasil tes SP dapat menyelesaikan soal lebih dari dua cara dan disertai jawaban dan alasan yang benar. Namun SP tidak memenuhi indikator kebaruan karena SP tidak mampu menciptakan solusi baru lainnya yang berbeda dengan siswa lainnya.

Jadi, tingkat kreativitas SP dilihat dari soal nomor 1 dan 2 berada pada tingkat ketiga (kreatif), yaitu siswa mampu menunjukkan kelancaran dan keluwesan atau kefasihan dan inovasi dalam menyelesaikan masalah matematika. Berdasarkan hasil wawancara terhadap subjek SL, peneliti menyadari bahwa subjek SL memahami petunjuk soal dengan baik sehingga subjek SL mampu menuliskan metode penyelesaian dalam menyelesaikan masalahnya dengan benar dan akurat. Pada tes jawaban soal nomor 1, SL menunjukkan indikasi kelancaran dalam menjawab soal karena subjek mampu menjelaskan dengan jelas dan akurat jawaban yang ditulis SL serta memberikan banyak solusi dan jawaban yang sangat lengkap dan mudah dipahami.

Maka tes jawaban soal nomor 2 SL memenuhi indikator fleksibilitas dan kebaruan, dilihat dari hasil tes SL mampu menyelesaikan soal dengan lebih dari dua metode penyelesaian serta disertai jawaban dan alasan yang benar, dan Mata pelajaran SL mampu menciptakan metode solusi baru yang berbeda dari siswa lainnya. Subjek memenuhi indikator kelancaran karena subjek mampu menuliskan jawaban dengan jelas dan tepat terhadap penyelesaian dan jawaban yang diberikan. Subjek mampu menyelesaikan masalah dengan jelas dan tepat, meskipun pada contoh keempat hal ini jarang terjadi.

Selain itu subjek juga mampu menyelesaikan permasalahan dengan solusi dan jawaban yang berbeda-beda dengan cara yang sangat lengkap dan berbeda dari yang lain. Dengan hasil tes tersebut, subjek tidak menuliskan informasi yang diketahui pada soal, namun subjek mampu menyebutkannya secara lisan pada saat itu. Pada hasil tes, subjek tidak menuliskan informasi yang diketahui pada soal, namun subjek mampu menyebutkannya secara lisan pada saat wawancara.

Tabel  4.4  Analisis  Berpikir  Kreatif  Siswa  Ditinjau  dari  Perspektif  Gender  Siswa Berdasarkan Nomor Soal
Tabel 4.4 Analisis Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari Perspektif Gender Siswa Berdasarkan Nomor Soal

Keterbatasan Penelitian

Kemampuan berpikir kreatif siswi berada pada level 3 (kreatif) dalam menyelesaikan masalah matematika pada pokok bahasan pola bilangan, yaitu siswa putri memenuhi dua aspek indikator berpikir kreatif (kefasihan dan fleksibilitas). Kemampuan berpikir kreatif siswa laki-laki berada pada level 4 (sangat kreatif) dalam menyelesaikan masalah matematika pada topik pola bilangan, yaitu siswa laki-laki memenuhi seluruh aspek indikator berpikir kreatif (kefasihan, keluwesan dan kebaruan). Tingkat berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah pola bilangan dan generalisasinya melalui pembelajaran penemuan terbimbing.

Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran pemecahan masalah sensitif gender pada materi kit. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Pada Materi Bentuk Aljabar Ditinjau Dari Perbedaan Gender. Untuk mengetahui dan memperkuat data yang diperoleh berdasarkan nilai tes siswa mengenai tingkat berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada topik pola bilangan berkenaan dengan gender pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar.

SP : Yang diketahui adalah pola yang suku awalnya, dan yang diperlukan adalah membuat barisan pola bilangan yang dimulai dari angka dua. SP : Nah untuk menyelesaikan soal ini saya buat saja dengan membuat susunan pola bilangan secara teratur, yang penting polanya dimulai dari angka 2. SP : Hhhh iya mbak, jadi jawaban yang kedua juga polanya dari bilangan genap, hanya bilangan ini yang dikalikan dua.

Jadi untuk jawaban pertama yang saya tulis itu hanya pola bilangan biasa, pola bilangan genap dimana saya selalu menambahkan 2 pada setiap sukunya, jawaban yang kami tulis. SL : Iya kak, jadi sebetulnya di atas sana masih ada pola bilangan Segitiga Pascal ya kak, itu angka 1, tapi karena di soal tadi disuruh mulai dari angka 2, aku tulis saja angka 2 disitu ya kak, aku hilangkan saja bagian atas..

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dilihat dari indikator yang ditemui antara siswa laki-laki dan perempuan, dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki lebih kreatif dibandingkan siswa perempuan.

Saran

Nur'Aini RA 2016 Profil proses berpikir negatif berpedoman pada model Wallas dan tingkat berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah pada topik fungsi kuadrat ditinjau dari gender dan kemampuan matematika. Karena yang kita tahu suku awalnya adalah dua, jadi saya jumlahkan saja 2 + 2 sehingga hasilnya sama dengan 4, dan seterusnya. Untuk membuat pola dari rumus ini, kita cukup mensubstitusikan banyaknya suku yang ingin kita cari.

Karena suku awalnya di sini adalah 2 ya kak, jadi kita tinggal substitusikan nilai 2 ke dalam rumus tersebut sehingga didapat 1 x 2. Q: Selain jawaban ini, apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal ini?

Setelah itu saya tinggal menggantinya ke rumus banyaknya suku yang ingin saya cari. P : Lain kali sebaiknya lebih diperhatikan lagi gan, karena pada kedua soal tersebut anda tidak menuliskan apa yang anda ketahui dan apa yang ditanyakan pada soal tersebut. Lalu pada cara kedua saya langsung ganti saja pada rumus aritmatikanya, karena pertanyaannya sudah jelas sekali, itu barisan aritmatika, yang diketahui a = 4, b = 4 yang merupakan hasil pengurangan dari suku kedua dari suku pertama 8 – 4 = 4 dan n adalah banyaknya suku yang ditanyakan dalam soal.

Gambar

Gambar 3.1 Skema Trianggulasi Waktu dengan  Dua Teknik Pengumpulan Data
Table 4.1. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Perempuan
Tabel 4.3  Subjek Penelitian Terpilih
Gambar 4.1 Hasil Tes SP Nomor 1
+5

Referensi

Dokumen terkait

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA OPEN- ENDED DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Mencapai