Faktanya, data kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa penduduk sakit hanya mencakup 15% dari total sasaran kesehatan yang menghabiskan lebih dari 33% biaya kesehatan, dimana 85% penduduk sehat lainnya seringkali diabaikan oleh praktisi kesehatan yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai alat kesehatan. . sumber awal peningkatan derajat kesehatan 1. Sebagai pelaku kesehatan, kita juga mengetahui bahwa pembangunan kesehatan nasional pada hakikatnya adalah penyelenggaraan kesehatan oleh masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk mencapai tujuan semua orang. tingkat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat dilaksanakan upaya kesehatan secara terpadu dan menyeluruh dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Hal-hal yang berkaitan dengan upaya kesehatan tercantum dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dilakukan upaya kesehatan secara terpadu dan menyeluruh baik berupa upaya kesehatan perseorangan maupun upaya kesehatan masyarakat. upaya kesehatan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut salah satunya dapat dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan tradisional, di samping 17 upaya kesehatan tradisional lainnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyebutkan 59,12% penduduk Indonesia menyatakan pernah meminum jamu, dan 95,6% diantaranya menyatakan merasakan manfaat dari minum jamu. Kedua hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia menggunakan layanan kesehatan tradisional.2.
Indonesia juga merupakan negara yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan budaya yang masing-masing memiliki kearifan tradisional dalam mewujudkan upaya kesehatan. Indonesia juga mempunyai potensi kekayaan alam yang melimpah, dimana Indonesia mempunyai keanekaragaman tumbuhan terbesar setelah Brazil yang terdiri dari tumbuhan tropis dan biota laut. Di Indonesia terdapat kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 diantaranya diduga mempunyai khasiat obat. Sebanyak 2.500 spesies di antaranya merupakan tanaman obat.3 Potensi kekayaan alam berupa keanekaragaman agama, suku, budaya, dan tumbuhan hendaknya dimanfaatkan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan Indonesia dengan konsep promotif, preventif, dan preventif. pendekatan kuratif dan rehabilitasi.
Tujuan Pembelajaran
Faktanya, pengobatan tradisional semakin diterima oleh dunia kedokteran, namun hingga saat ini belum dimasukkan dalam kurikulum Fakultas Kedokteran. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal lain yang menjadi perhatian dalam pengembangan kurikulum pilihan ini adalah landasan akidah Islam sebagaimana tercantum dalam hadis; Sesungguhnya Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit kecuali Allah menurunkan obatnya.”, hadis lain menyatakan: “Tidak ada anak Adam yang mengeluarkan bejana yang berisi keburukan dari perutnya, cukuplah bagi seorang anak Adam. Jadikanlah makanan yang sesuai untuk tulang belakangnya, maka selalu jadikanlah sepertiganya untuk makanan, sepertiga lagi untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk dirimu sendiri.”,6 yang memberikan gambaran luas kepada para ahli kesehatan dan pendidik bahwa ilmu tersebut berkaitan dengan penawar atau upaya pencegahan nyeri. tidak hanya berasal dari apa yang sedang kita pelajari, masih banyak aspek (pencegahan) dan aspek lain yang dapat dimanfaatkan secara luas dalam praktik ilmu kedokteran.
Berbagai hal tersebut di atas menjadi dasar pemilihan Kedokteran Integratif dalam kurikulum pilihan pendidikan kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta, dengan mengutamakan paradigma sehat, penggunaan kesehatan tradisional (jamu) dan pendekatan holistik terhadap masyarakat sehat. Hal ini menjadi tantangan bagi institusi pendidikan UMJ karena merupakan hal yang baru diterapkan dalam kurikulum dan merupakan tantangan mulia untuk memberikan pengetahuan yang memadai, dengan mempertimbangkan aspek ilmiah, berbasis bukti dan penerapan konsep yang benar dalam penggunaannya. pengetahuan tradisional pada siswa.siswa.
Karakteristik Mahasiswa
8 Mahasiswa yang dapat mengikuti mata kuliah pilihan Kedokteran Integratif adalah seluruh mahasiswa PSKD FKK UMJ semester genap yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah pada jenjang sarjana.
Area Kompetensi
Mahasiswa diharapkan mampu memecahkan permasalahan kesehatan berdasarkan landasan keilmuan terkini ilmu kedokteran dan kesehatan untuk memperoleh hasil yang optimal. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain. Mahasiswa diharapkan mampu mengelola permasalahan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu, dan berkelanjutan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
Sasaran Pembelajaran
Problem Tree
Lingkup Bahasan
Metode Pembelajaran
Dua sesi pleno dilaksanakan untuk berdiskusi dan memberikan masukan terhadap proses dan hasil diskusi tutorial. Keterampilan yang diajarkan di laboratorium keterampilan klinis meliputi penulisan resep, perhitungan cairan, dan prosedur penyuntikan IM IV SC IC. Kunjungan lapangan dilakukan ke pabrik Sidomuncul selama 1 hari dan mahasiswa diminta untuk mengajukan proposal penelitian terkait kesehatan tradisional.
Rencana Pembelajaran Semester
Mahasiswa diharapkan mampu memahami kekayaan alam Indonesia yang berpotensi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui upaya promotif dan preventif.
Sumber Daya
Evaluasi
Modul penggunaan Obat Herbal Asli Indonesia merupakan modul pertama dalam tutorial Pengobatan Integratif PBL. Skenario yang disiapkan pada modul ini terdiri dari 2 judul. Skenario pertama menggambarkan ketidaktepatan penggunaan obat herbal pada penyakit diabetes melitus, sedangkan skenario kedua juga menggambarkan ketidaktepatan penggunaan obat herbal pada penyakit hipertensi, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi mengenai penggunaan obat herbal dan juga kurangnya pengetahuan tentang obat herbal. penggunaan obat herbal dianggap sebagai terapi pengganti obat konvensional pada berbagai penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Memahami klasifikasi derajat Evidence Based Medicine (EBM) obat herbal berdasarkan kajian literatur yang tepat dan tepat d.
Memahami penggunaan senyawa herbal terkait (indikasi, kontraindikasi, dosis, peringatan, interaksi dan efek samping) obat herbal pada sistem organ sebagai tindakan preventif terhadap penyakit yang diderita atau sebagai upaya preventif untuk mencegah timbulnya penyakit (misalnya dengan meningkatkan fungsi tubuh dan imunitas). Pasien mengaku mengidap penyakit diabetes, namun tidak rutin mengonsumsi obat glibenklamid dari dokter, melainkan lebih sering menggunakan obat herbal seperti sambiloto, kayu manis, dan brotowali. Bagaimana cara kerja obat herbal tersebut dalam mengatasi gejala atau penyakit sesuai skenarionya (farmakodinamik).
Bagaimana reaksi tubuh, apa yang terjadi di dalam tubuh sehubungan dengan obat herbal yang dikonsumsi. Memahami klasifikasi derajat pengobatan berbasis bukti (EBM) obat herbal berdasarkan penelusuran literatur yang sesuai dan aplikatif. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat penyerapan glukosa di usus halus, sehingga memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah setelah Anda makan.
Aktivitas GLP-1 untuk meningkatkan sekresi insulin dan menghambat sekresi glukagon bergantung pada kadar glukosa darah (glucose-dependent). infus batang brotowali 5; 7,5 dan 10% b/v dengan pemberian parenteral dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci dibandingkan dengan glibenklamid. Kombinasi cinnamitanin B1 dan insulin dapat meningkatkan penyerapan glukosa.Ekstrak metanol daun kayu manis dengan dosis 100, 150 dan 200 mg/kg berat badan dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada tikus yang diinduksi aloksan.
Efek antidiabetes ekstrak kayu manis pada hewan model penderita DM tipe II (C57BIKsj db/db) dengan dosis 200 mg/kg BB selama 6 minggu dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan (P<0,001) dengan hasil paling besar pada dosis 200 mg/kg BB. Pemberian dosis setara 1,8 kg buah secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah.Ekstrak air pare (50 mg) pada diabetes tipe 2 dapat menurunkan glukosa darah. Studi kasus (n = 8) peningkatan toleransi glukosa dan kadar glukosa darah puasa diamati pada pasien (38-50 tahun) penderita diabetes tipe 2 yang diberi bubuk buah kering 2 x 50 mg/kg BB/hari selama 1 minggu.
Dengan obat antidiabetik, dapat terjadi hipoglikemia dan hipotensi karena dapat menurunkan kadar glukosa darah dan kalium. Pemberian ekstrak kering kelopak kembang sepatu sabdarifa (rosella) 500 dan 100 mg/kg BB kepada tikus yang menjalani diet tinggi kolesterol selama 6 minggu menurunkan kadar kolesterol sebesar 22 dan 26%, sedangkan trigliserida menurun sebesar 33 dan 28%. Ekstrak kering kelopak H. sabdarifa 100 mg/hari selama 1 bulan secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida, meningkatkan kadar HDL.
84 Ada 3 formula resep yang dapat digunakan untuk menyiapkan resep dokter (formula marginalis, resmi, atau spesialis).