• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Pembentukan UPT Puskesmas Tenggulang Raya

N/A
N/A
Marlinawati

Academic year: 2024

Membagikan "Proposal Pembentukan UPT Puskesmas Tenggulang Raya"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH

KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PROPOSAL

PEMBENTUKAN

UPT PUSKESMAS TENGGULANG RAYA

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2023

1

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya kegiatan penyusunan Naskah Kajian Akademis Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Puskesmas sebagai langkah awal mewujudkan pemerataan ketersediaan akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat. Kecamatan sehat dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota sehat. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin wajib mendirikan Puskesmas di setiap kecamatan minimal 1 (satu) atau lebih untuk mewujudkan pemerataan ketersediaan akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Harapan kami, Naskah Kajian Akademis Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Puskesmas ini dapat menjadi acuan dalam pembahasan revisi Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 116 Tahun 2019 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Penjabaran Uraiantugas Dan Fungsi Unit Pelaksanateknis Pusat Kesehatan Masyarakatpada Dinas Kesehatan Kabupatenmusi Banyuasin. Masukan sangat kami harapkan untuk kesempurnaan dokumen ini.

Kami ucapkan terima kasih juga disampaikan kepada para Tim Penyusun yang telah berkontribusi dalam kegiatan perencanaan, pengumpulan data hingga penyusunan Naskah Kajian Akademis Kabupaten Musi Banyuasin ini.

Sekayu, 23Januari 2023

Kepala Dinas Kesehatan DAFTAR ISI

(3)

Halaman

Kata Pengantar... i

Daftar Isi...ii

Daftar Gambar...vi

Daftar Tabel...v

Daftar Singkatan...vii

Daftar Pustaka ...viii BAB I PENDAHULUAN...I-1 I.1. Latar Belakang...I-1 I.2. Tujuan...I-5 I.3. Dasar Hukum...I-7 BAB II ANALISIS SITUASI...II-8

II.1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dari urusan pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari Dinas/Badan...II-8

II.1.1.Kegiatan yang merupakan pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan daerah...II-10 II.1.2.Bukan merupakan kegiatan perumusan

kebijakan...II-10 II.1.3.Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat

Daerah dan bukan pembinaan kepada unit

Kerja lain...II-12 II.1.4.Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian Kerja,

pengawasan dan/atau pengambilan Keputusan dalam pelaksanaannya...II-16 II.2. Penyediaan Barang Dan/Atau Jasa Yang Diperlukan Oleh

Masyarakat Dan/Atau Oleh Perangkat Daerah Lain Yang Berlangsung Secara Terus Menerus...II-20

(4)

II.2.1 Barang/Jasa yang diberikan bersifat Konkrit dan Terukur baik barang/jasa Kolektif maupun Barang/Jasa Individu ...II-20 II.2.2 Penyediaan Barang/Jasa yang diperlukan secara terus

menerus bentuk/jenis jasa yang yang disediakan bagi perangkat daerah lain dan frekunsi penerima jasa II-22 ...

II.3. Memberikan konstribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan/atau dalam penyelengaraan pemerintahan...II-27 II.3.1 Layanan yang diberikan belum disediakan oleh BUMN,

BUMD, Swasta atau penyedia lainya...II-28 II.4. Tersedianya Sumber Daya yang meliputi pegawai,

pembiayaan, sarana dan prasarana...II-29 II.4.1. Pegawai yang akan ditempatkan pada UPT

Tidak mengakibatkan terganggunya kinerja

Unit-unit organisasi lain...II-30 II.4.2. Tidak menambah Pegawai Baru, baik PNS

Ataupun Honorer...II-30 II.4.3. Belanja Pegawai dan Biaya Operasional Kantor

Tidak mengurangi Belanja Publik...II-32 II.4.4. Tersedia Sarana dan Prasarana Kerja Berupa

Kantor dan Perlengkapannya...II-33 II.5. Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam

melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan atau tugas teknis penunjang tertentu...II-33 II.6. Tersedianya jabata fungsional teknis sesuai dengan tugas dan

fungsi UPT yang bersangkutan...II-34 BAB III ANALISIS BEBAN KERJA...III-35

BAB IV

(5)

...

ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI...IV-37

BAB V PENUTUP...V-38

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

(6)

Tabel 2.1. Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan dan UPT Kabupaten Musi Banyuasin...II-11 Tabel 2.2. Tabel Tugas dan fungsi UPT...II-12 Tabel 2.3. Uraian Tugas dan Fungsi dari Dinas Kesehatan diKabupaten Musi

Banyuasin...II-13 Tabel 2.4. Analisis Sumber Daya Manusia (Pegawai)...II-30 Tabel 2.5. Tabel SDM yang tersedia dan akan ditempatkan dalam

operasional UPT...II-31 Tabel 2.6. Tabel Analisis SDM Pengelola Laboratorium Yang

Dibutuhkan...II-31 Tabel 2.7. Perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan UPT

Laboratorium Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin...II-32 Tabel 2.8. Tabel Standar Operasional Prosedur (SOP)...II-34

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin...II-15

DAFTAR SINGKATAN

(8)

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat ABK : Analisis Beban Kerja

APBD : Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat

UKP : Upaya Kesehatan Perorangan UPT : Unit Pelaksana Teknis

MENKES : Menteri Kesehatan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pasal 16 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Undang-undang No. 23 Tahun 20014 tentang pemerintahan daerah sesuai dengan pasal 18 ayat (7) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 susunan dan tata cara penyelanggaraan pemerintahan daerah di atur dalam Undang- Undang.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan KIasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

Peraturan Bupati Nomor 282 Tahun 2021 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kabupaten Musi Banyuasin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan dengan ibu kota sekayu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ±14.265,96 km² yang terbentang pada lokasi 1,3° - 4° LS, 103° - 105° BT. Berdasarkan demografi Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin Berjumlah 561.458 jiwa yang terdiri atas 288.450 jiwa laki-laki dan 273.008 jiwa perempuan. Dengan Luas wilayah 14.265,96 kilometer persegi tersebut berarti dapat disimpulkan kepadatan penduduk Kabupaten Musi Banyuasin lebih kurang 39,43 jiwa per kilometer persegi.

Topografi Kabupaten Musi Banyuasin sebelah Timur Kecamatan Sungai Lilin, sebelah Barat Kecamatan Bayung Lencir kemudian di daerah pinggiran aliran Sungai Musi sampai ke Kecamatan Babat Toman, tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Daerah lainnya merupakan dataran tinggi dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 20 sampai dengan 140 m di atas permukaan laut.

Dari berbagai aktivitas ekonomi, pariwisata dan mata pencarian penduduk serta dari hasil aktifitas berbagai profesi tersebut serta berkaitan dengan kondisi Demografi Kabupaten Musi Banyuasin dimungkinkan berdampak terhadap pencemaran kualitas air (air tanah maupun air permukaan) yang dapat berakibat penurunan kualitas kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dan dapat juga sebagai agen penyebaran penyakit.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memiliki kewajiban dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya sebagaimana tertuang dalam urusan wajib pemerintah daerah. Urusan wajib bidang

(11)

kesehatan diserahkan kepada dinas kesehatan, dan dinas kesehatan dalam menyelenggarakan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat melalui UPT kesehatan berupa puskesmas, rumah sakit daerah dan laboratorium kesehatan daerah.

KEPMENKES RI NO 364/MENKES/SK/III/2003 pada BAB II JENIS LABORATORIUM KESEHATAN pasal (2) jenis laboratorium kesehatan bedasarkan pelayanan terdiri dari : a. laboratorium klinik b. laboratorium kesehatan lingkungan

UPT LABKESDA Musi Banyuasin adalah laboratorium kesehatan lingkungan sesuai dalam BAB 1 KETENTUAN UMUM pasal (1) Laboratorium kesehatan lingkungan adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan dibidang mikrobiologi, fisika, kimia, dan atau bidang lainnya yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat. Dalam BAB III PENYELENGGARAAN pasal (3) bahwa laboratorium kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta dapat berupa laboratorium yang mandiri atau terintegrasi didalam sarana pelayanan kesehatan lainnya. Dan pada pasal 4 yang berbunyi peyelenggaraan laboratorium kesehatan pemerintah baik sebagai unit pelaksana teknis pusat atau unit pelaksana teknis daerah, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peratuarn perundang-undangan yang berlaku.

PERMENKES RI No (37) TAHUN 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas bahwa laboratorium puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dipuskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpegaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Bahwa sebagaimana diatur dalam KepMENKES No.

1647/MENKES/SK/XII/2005 tentang pedoman jejaringan pelayanan laboratorium kesehatan, dalam hal laboratorium puskesmas tidak dapat merujuk pemeriksaan kepada laboratorium sesuai keperluan pemeriksaan rujukan terutama layanan laboratorium yang melakukan pemeriksaan uji

(12)

kwalitas air, dari regulasi yang ada tidak memungkinkan puskesmas melakuka proses uji kwalitas air.

Laboratorium kesehatan Dinas Kesehatan Musi Banyauasin merupakan laboratorium kesehatan daerah yang berada di kabupaten yang berperan dalam pelayanan pembagunan kesehatan sebagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan uapaya kesehatan perorangan (UKP) berupa pencegahan dan pemberantasan penyakit, peyediaan dan pengelolaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman serta kegiatan lain yang ada diwilayahnya.

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, diharapkan setiap kabupaten mempuyai laboratorium kesehatan yang mampu melakukan pemeriksaan laboratorium kimia lingkungan, toksikologi, mikrobiologi serta pemeriksaan laboratorium klinik untuk menunjang diagnose penyakit sebagai salah satu upaya untuk peningkatan kesehatan masyarakat maupun perorangan diwilayahnya.

Masyarakat perlu mendapatkan pelayanan yang optimal terkait kebutuhan air bersih bagi kehidupan. Prosentase data hasil pemeriksaan kualitas air pada sarana air bersih dan air minum, berdasarkan sampel hasil uji parameter bakteriologi untuk jenis pemeriksaan total coliform dan coli tinja. Pada beberapa hasil pemeriksaan, seperti pemeriksaan sampel kejadian luar biasa karena keracunan makanan selama ini masih merujuk ke unit pelayanan laboratorium yang berada Palembang yang jaraknya cukup jauh dari kabupaten Musi Banyuasin.

Data gambaran penyakit diwilayah Kabupaten Musi Banyuasin menunjukan bahwa penyakit degenerative pada saat ini memasuki penyakit 10 besar penyakit. Untuk pemeriksaan penyakit degenerative mutlak diperlukan pemeriksaan laboratorium baik pada saat proses screening maupun dalam membantu perangkat diagnosis penyakit.

Masih ditemukan penyakit yang disebabkan oleh rendahnya kualitas lingkungan seperti TBC, Diare, Kusta, DBD, ISPA, perlu penanganan yang serius dari berbagai pemangku kepentingan. Keberadaan unit laboratorium yang mampu menyediakan fasilitas yang memadai dalam

(13)

menagani penyakit akibat rendahnya kualitas lingkungan merupakan kebijakan yang mutlak dilakukan.

Penyediaan unit laboratorium kesehatan memberikan kemudahan akses bagi instasi pemerintah, fasilitas layanan kesehatan, lembaga swasta dan masyarakat umum, berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan diwilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

Kita ketahui bersama bahwa sebelum adanya unit pelaksana teknis laboratorium kesehatan maka uji laboratorium kesehatan berupa pemeriksaan mikrobiologi air, kimia air harus dilakukan di Balai BesarLaboratorium Kesehatan Palembang (BBLK) dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).

Oleh karena hal tersebut maka sangatlah diperlukan peningkatan dan pengembangan UPT Laboratorium kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, diantaranya dengan melakukan penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana seperti pembangunan gedung serta kelengkapan kebutuhan operasional.

I.2. Tujuan

Tujuan dari pembentukan UPT Laboratorium Kesehatan ini ialah untuk menyediakan dokumen kajian tentang rencana pembentukan UPT Laboratorium Kesehtan Daerah,sebagaimana yang dipersyaratkan berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.

Dalam pelaksanaan tugasnya UPT harus berpatokan pada dokumen kajian akademis. Dalam dokumen kajian akademis berisi uraian analitis, logis dan didukung dengan informasi dan data mengenai alasan perlunya daerah membentuk UPT dan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa daerah memenuhi kriteria dan syarat yang dibutuhkan untuk membentuk UPT.

Penyiapan kajian akademis ini dimaksudkan untuk menyediakan dokumen kajian tentang rencana pembentukan UPT Laboratorium Kesehatan, sebagaimana yang dipersyaratkan berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan unit Pelaksana Teknis Daerah.

(14)

Hasil kajian akademis merupakan bahan dalam penyiapan peraturan kepala daerah pembentukan UPT, untuk itu dalam dokumen kajian akademis ini menunjukkan hal-hal yang perlu diatur mengenai pelaksanaan tupoksi UPT yang akan dibentuk dalam pencapaian kinerja sektor PLP yang akan ditangani oleh UPT. Sesuai dengan pasal 20 Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, kriteria pembentukan UPT kab/kota meliputi:

1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dari urusan pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari dinas/badan instansi induknya;

2. Penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat dan/atau oleh perangkat daerah lain yang berlangsung secara terus menerus;

3. Memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarkat dan penyelengaraan pemerintahan;

4. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, infrastruktur;

5. Tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi dari UPTD yang bersangkutan;

6. Memiliki SOP dalam melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan atau tugas teknis penunjang tertentu;

Untuk membentuk kelembagaan UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin perlu dilakukan pertimbangan kebutuhan pembentukan UPT melalui dokumen kajian akademis, dimana UPT yang dibentuk bermaksud untuk melaksanakan sebagian kewajiban/tugas operasional dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin. Kajian akademis ini disusun sebagai dokumen pendukung dan dokumen pertimbangan kebutuhan dalam proses pembentukan UPT Laboratorium KesehatanKabupaten Musi Banyuasin yang akan melaksanakan kegiatan teknis operasional. Adapun tujuan dari pembentukan UPT Laboratorium Kesehatan ini adalah :

(15)

1. Menyediakan sarana pelayanan masyarakat dibidang kesehatan khususnya yang berhubungan dengan laboratorium untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat melalui deteksi dini dengan pemeriksaan laboratorium.

2. Efisiensi biaya yang harus disediakan oleh pemerintah dan masyarakat dengan menyediakan fasilitas pelayanan laboratorium kesehatan yang memadai dan berkualitas.

I.3. Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah sesuai dengan pasal 18 ayat (7) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 susunan dan tata cara penyelengaraan pemerintahan daerah di atur dalam Undang- Undang.

2. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 16 pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

3. Peraturan pemerintah Nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan, pasal 35 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas kesehatan dan peyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan program jaminan kesehatan.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang cara penyelengaraan Laboratorium Klinik yang baik.

5. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang pedoman Pembentukan dan Klasifikasi cabang Dinas dan unit pelaksanaan Teknis Daerah.

6. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/III/2003 TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN.

7. Keputusan menteri kesehatan RI Nomor : 298/Menkes/SK/III/2008 tentang pedoman akreditasi laboratorium kesehatan.

(16)

8. Peraturan Bupati Nomor 113 Tahun 2020 Tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

BAB II

KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD

(17)

II.1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dari urusan pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari Dinas/Badan

Dinas kesehatan mempunyai tugas dan fungsi berdasarkan peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 113 Tahun 2020 Tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai urusan pemerintah dibidang Kesehatan sesuai dengan kewenangannya dan tugas lain yang dilimpahkan kepada Dinas kesehatanPemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang berpegaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan dibidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunilogi klinik, patalogi anatomi dan atau bidang lain yang berkait dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan dibidang mikrobiologi, fisika, kimia dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peringkat kesehatan masyarakat.

Dalam peraturan menteri kesehatan NOMOR

364/MENKES/SK/III/2003NOMOR64/MENKES/SK/III/2003penyelenggaraan laboaratorium kesehatan pemerintah baik sebagai unit pelaksana teknis daerah, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(18)

Berdasarkan tugas dan fungsi yang diberikan, maka Dinas Kesehatanmempunyai peran signifikan dalam bidang Kesehatandi Kabupaten Musi Banyuasin. Penyelengaraan pengelolaan laboratorium kesehatan secara umum berkaitan dengan 5 (lima) aspek, yaitu : aspek pengaturan, aspek institusi, aspek teknis operasional, aspek pembiayaan, dan aspek peran serta masyarakat.

1. Aspek pengaturan berkaitan dengan kebijakan dan strategi yang akan dikembangkan dalam pengelolaan laboratorium.

2. Aspek institusi berkaitan dengan urusan kewenangan, pengorganisasian, hubungan antar lembaga, kerjasama pengelolaan, serta dengan menajemen pelayanan.

3. Aspek teknis operasional berkaitan dengan perencanaan system, operasi dan pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi.

4. Aspek pembiayaan berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, akutansi, pelaporan dan pertaggugjawaban.

5. Aspek peran serta masyarakat berkaitan dengan peran, hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan laboratorium.

UPT laboratorium kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagai kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas di Bidang Kesehatan.

II.1.1. Kegiatan yang merupakan pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan daerah

Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan (UPT) melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional sub urusan Laboratorium kesehatan pada urusan pemerintahan bidang Kesehatan. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah, wajib mengemban bagian tugas dan fungsi urusan pemerintahan bidang Kesehatan dan memenuhi pelayanan dasar dalam pengelolaan Laboratorium Kesehatan.

(19)

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kegiatan teknis operasioal yang dilaksanakan unit pelaksaan teknis Dinas Kesehatan (UPT) adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat, sedangkan teknis penunjang adalah melaksanakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya. Dengan kelembagaan pengelolaLaboratorium kesehatan UPT, maka laboratorium kesehatan daerah yang diharapkan akan mampu meningkatkan pelayanan secara lebih baik.

II.1.2. Bukan merupakan kegiatan perumusan kebijakan

Kegiatan pengelolaLaboratorium Kesehatandalam satu kesatuan dengan prasarana dan sarana pengelolaan Laboratorium Kesehatan.

Dalam pengelolaannya sistem pengelolaan Laboratorium Kesehatan.Laboratorium Kesehatan Terdiri dari Laboratorium Kesehatan Lingkungan. pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Lingkungan terdiri dari pegawasan Kualitas Air Dan Pegawasan Kualitas Makanan.

UPT Laboratorium Kesehatan bukan merupakan kegiatan perumusan kebijakan tetapi merupakan pelaksana sebagian kebijakan sub urusanDaerah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin. Matrik di bawah ini menjelaskan tugas dan fungsi dari dinas kesehatan induk serta tugas dan fungsi dari UPT laboratorium kesehatan daerah.

Tabel 2.1.Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan dan UPT Laboratorium Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Dinas Kesehatan

Tugas Dinas kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantu yang diberikan kepada daerah kabupaten.

Fungsi 1. perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,

(20)

alat kesehatan, dan sumber daya kesehatan 2. pelaksanaan kebijakan dibidang kesehatan

masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan

4. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala daerah terkait dengan bidang kesehatan

Tabel 2.2. Tabel Tugas dan fungsi UPT UPT

Tugas UPT dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis oprasional dan / atau kegiatan teknis penunjang di bidang Laboratorium Kesehatan Daerah.

Fungsi a. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan operasional Laboratorium Kesehatan Daerah b. meningkatkan kualitas Laboratorium Kesehatan

Daerah

c. meningkatkan akses pelayanan yang baik kepada masyarakat

d. mengendalikan kualitas baku mutu

e. mendorong, memfasilitasi dan penyuluhan

(21)

maupun sosialisai serta mengembangkannya f. melakukan koordinasi antar lembaga

pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan

II.1.3. Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan pembinaan kepada unit kerja lain

UPT melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dari Dinas Kesehatan yang melaksanakan urusan pemerintahan. Penyelengaraan urusan pemerintahan pada Dinas Kesehatan, sesuaiPeraturan BupatiKabupaten Musi Banyuasin nomor113 tahun 2020 Tentang Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

Layanan UPT bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah, matrik dibawah ini menegaskan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yang melaksanakan urusan kesehatan dibidang Laboratorium Kesehatan Lingkungan sesuai dengan peraturan Bupati tentang susunan organisasi tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

Tabel 2.3. Uraian Tugas dan Fungsi dari Dinas Kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin

Dinas Kesehatan

Tugas Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan tugas pembantu

Fungsi Merupakan unsur pelaksaan urusan pemerintahan bidang kesehatan

Stuktur

Organisasi  Kepala Dinas

 Sekretaris

 Kepala Sub Bagian Program Informasi, Dan Hubungan Masyarakat.

 Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Aset

 Kepala Sub Bagian Hukum, Kepegawaian Dan

(22)

Umum

 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

 Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dan Pengendalian Penyakit

 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

 Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

 Unit Pelaksana Teknis

 Kelompok Jabatan Fungsional

 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi

 Kepala Seksi Promosi Dan Pemberdayaan Masyarakat

 Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja Dan Olaraga

 Kepala Seksi Surveilans Dan Imunisasi

 Kepala Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular

 Kepala Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa

 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional

 Kepala Seksi Kefarmasian

 Kepala Seksi Alat Kesehatan Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

 Kepala Seksi Sdm Kesehatan

Sumber : Peraturan Bupati Musi Banyuasin No.113 Tahun 2020

(23)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

KABUPATEN MUSI BANYUASIN

(24)

II.1.4. Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja, pengawasan dan/atau pengambilan keputusan dalam pelaksanannya

Tugas dan fungsi dari setiap jabatan dalam UPT Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai berikut:

KEPALA UPT

Tugas Kepala UPT

1. menyusun dan merumuskan program/kegiatan, kebijakan teknis dan anggaran UPT laboratorium kesehatan,

2. menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas dalam lingkup UPT laboratorium kesehatan

3. melaksanakan pemeliharaan saranan dan prasarana pengelolaan laboratorium kesehatan,

4. melakukan koordinasi pelaksanaan pemrosesan pengelolaan laboratorium kesehatan,

5. koordinasi pengendalian pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah makanan dan minuman ) atas kegiatan pemrosesan pengelolaan laboratorium kesehatan

6. koordinasi, sinkroniasi dan harmoniasai baik dengan unsur dinas kesehatan maupun instasi terkait pengidentifikasian permasalahan serta mengumpulkan alternatif pemecahannya

(25)

7. pengidentifakasian permasalahan serta mengumpulkan alternative pemecahanya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas UPT laboratorium kesehatan

8. pengkoordinasi pelaksanaansystem pengendalian intern pemerintahan (SPPIP) secara berjenjangan, pembinaan dan pengedalian,

9. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, kegiatan, serta pelaksanaan tugas dalam lingkup UPT laboratorium kesehatan

10. memberikan arahan, pembinaan terhadap pegawai/jajaran UPT laboratorium kesehatan,

Fungsi Kepala UPT

1. Pelaksanaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasinberdasarkan peraturan perundang- undangan

2. Pelaksanaan tugas operasional, administrasi, pengawasan dan pembinaan pegawai

3. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya

4. Penanganan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan

5. Penyelenggaraan tata usaha UPT Laboratorium Kesehatan

6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Kepala Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA UPT Tugas Kepala Sub bagian Tata Usaha UPT

1. Perencanaan program/kegiatan ketatausahaan UPT

2. Pelaksanaan pelayanan administrasi umum kepada lingkup UPT maupun dengan instansi terkait,

(26)

3. Koordinasi pelaksanaan dan pengelolaan, perlengkapan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan UPT

4. Pelaksanaan teknis ketatausahaan dan teknis operasional serta teknis penunjang dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi antar unsur lingkup UPT

5. Pelaksanaan penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara berjenjang, serta melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai tugas dan fungsinya,

6. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan ketatausahaan,

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas atau Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya,

8. Membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.

Fungsi Kepala Sub bagian Tata Usaha UPT

1. Pelaksana urusan kerumah tanggaan,surat menyurat, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan keuangan,

2. Pelaksana pelayanan dan administrasi pelanggan.

UNSUR PELAKSANA

1.Pelaksanaan pengadministrasian umum

 melakukan pendataan jumlah data yang masuk

 membuat peta daerah pelayanan dalam zona-zona sesuai dengan batas wilayah

 menyusun sistem penomoran sampel

 melaksanakan pelayanan

 melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT atau kepala Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya

 melaksanakan laporan kegiatan dan pelaksaan tugas 2.Bendahara Retribusi

(27)

 Menerima dan mencatat uang retribusi

 Membuat rekapitulasi/pelaporan uang retribusi

 Melaksanakan penyetoran uang retribusi ke rekening kas daerah

 Mengelola tanda bukti penerimaan retribusi (karcis/BB)

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas 3.Tenaga Operator Laboratorium

 Melaksanakan, dan memantau pemeriksaan sampel di lapangan dan laboratorium

 Memantau dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan sampel,

 Memantau, mengawasi dan melaksanakan pemeliharaan sarana prasarana Laboratorium,

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.

4.Tenaga keamanan Laboratorium

 melaksanakan pengamanan sarana

 memantau dan mengawasi

 melaksanakan upaya pencegahan tindakan pencurian ataupun perusak sarana prasarana

 melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya

 membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas 5.Tenaga kebersihan Laboratorium

 melaksanakan kebersihan laboratorium

(28)

 melaksanakan kebersihan areal laboratorium

 membantu pemeliharaan sarana prasarana laboratorium

 melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya

 membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas

II.2. penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat dan/atau oleh perangkat daerah lain yang berlangsung secara terus menerus

UPT Laboratorium Kesehatan Daerah melaksanakan kegiatan teknis operasional berupa:

 Pelaksanaan administrasi umum dan kerumahtanggaan

 Pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan operasional pengelolaan dan pengolahan Laboratorium Kesehatan Daerah

 Pelaksanaan kegiatan pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah

 Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana Laboratorium Kesehatan Daerah

 Pelaksanaan pengawasan operasional sarana dan prasarana Laboratorium Kesehatan Daerah

 Pelaporan hasil pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana Laboratorium Kesehatan Daerah.

II.2.1. Barang/ Jasa Yang Diberikan Bersifat Konkrit dan Terukur Baik barang/Jasa Kolektif Maupun Barang/jasa Individu

Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2015 tentang Sistem laboratorium penyediaan laboratorium kesehatan mendefinisikan sarana kesehatan yang melaksanakan, pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat berpegaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.

(29)

Saat ini Kabupaten Musi Banyuasin telah mengadakan program dan kegiatan pengembangan bidang kesehatan dari bagian program/kegiatan percepatan pembangunanLaboratorium Kesehatan serta adanya strategi percepatan pembangunan di bidang kesehatan melakukan profiling di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, serta mengadakan program pengembangan kesehatan yang telah direncanakan dengan tujuan peningkatan kesehatan.

Pembentukan UPT Laboratorium kesehatan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin akan melaksanakan kegiatan teknis operasional pengelolaan laboratorium kesehatan diKabupaten Musi Banyuasin. Kriteria pembentukan UPT laboratorium kesehatan adalah sebagaimana diuraikan pada subbab berikut di bawah ini :

A. Kegiatan teknis penunjang tertentu yang akan dilaksanakan:

UPT Laboratorium menpunyai fungsi :

a. Menyusun renacana kegiatan UPT b. Menyusun kebijakan teknis UPT c. Pemeriksaan kualitas lingkungan

d. Pemeriksaan Mikrobiologi, Kimia air, Kimia klinik, Lain-lain e. Pemeriksaan bahan berbahaya pada bahan makanan dan

minuman

f. Pengelolaan ketatausahan UPT

g. Pengendalian dan pelaksanaan norma, standard, pendoman dan petunjuk, operasional dibidang pengelolaan dan pelayanan laboratorium kesehatan

h. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT laboratorium kesehatan yang mampu Melakukan pemeriksaan kimia lingkungan, toksikologi, mikrobiologi, imunologi dan patalogi untuk menunjang diagnose penyakit, dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan sebagai laboratorium rujukan wilayah.

(30)

II.2.2. Penyediaan Barang/jasa yang diperlukan secara terus menerusBentuk /jenis jasa yang disediakan bagi perangkat daerah lain dan frekunsi penerima jasa.

1. Pemeriksaan Biologi

a. Angka kuman pada cairan b. Coliform tinja

c. Identifikasi bakteri d. Total coliform

2. Pemeriksaan Kimia air a. Ammonia

b. Aluminium c. Arsen d. Bau e. Besi f. Cianida g. Chlor total h. Fluoride

i. Formaldehyde j. Kekeruahan k. Kesadahan total l. Klorida

m.Kromium val 6 n. Kejernihan o. Kerasaan p. Mangan q. Nitrat r. Nitrit s. pH t. Rasa u. Sisa chlor v. Suhu w. Sulphate x. Tembaga y. Warna

(31)

z. zinc

3. Pemeriksaan Kimia Klinik a. Albumin

b. Alkali phosphatase c. Asam urat, colorimetry d. Asam urat, strip

e. Biliburin direk f. Biliburik total g. Calcium

h. Cholesterol strip i. Glukosa, strip j. Widal

k. HDL cholesterol, strip l. Kalium

m.Klorida n. Keratin

o. LDL cholesterol p. LDL cholesterol strip q. Magnesium

r. Natrium s. Protein total

t.Trigleserida, colorimetery u. Ureum

4. pemeriksaan hematologi a. golongan darah dg anti d b. golongan darah tanpa anti d c. hematokrit

d. hemoglobin (Hb), cyanmeth e. Hitung eritrosit

f. Hitung jenis leukosit g. Hitung leukosit h. Hitung trombosit

(32)

i. Laju endap darah, citras 5. Pemeriksaan Urin

a. Protein esbach b. Sedimen urin

c. Tes kehamilan latex direct d. Tes kehamilan rapid test e. Urin rutin

6. Pemeriksaan Lain-lain a. Malaria

b. Mikrofilaria c. TBC

d. Tes napza, amphetamine, rapid test e. Tes napza, lainya

7. Pemeriksaan lain-lain a. Pemeriksaan udara b. Debu tepapar sesaat c. Kelembaban

d. Kebisingan e. Pencahayaan

8. Pemeriksaan makanan-minuman a. Formalin

b. Methanol yellow c. Rhodamin B

Dengan adanya UPT Laboratorium Kesehatan ini khusus nya pada bidang kesehatan lingkungan wajib melakukan kegiatan seperti pemeriksaan sampel air, pemeriksaan sampel makanan dan minuman dan yang lainnya. Hal ini bersifat penyediaan barang atau jasa yang bersifat konkret kepada masyarakat sebagai pelanggan yang bersifat secara terus menerus. Dengan adanya kegiatan yang di lakukan setiap hari, maka dampak yang terjadi dilingkungan masyarakat akan menurun.

(33)

II.3. Memberikan konstribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan/atau oleh perangkat daerah lain yang berlangsung secara terus menerus

Adapun kontribusi/ manfaat dari unit pelaksanaan teknis Dinas kesehatan, adalah adanya partisipasi masyarakat, baik dalam bentuk pasif maupun aktif, yang akan mempermudah pekerjaan umum di bidang kesehatan. Partisipasi masyarakat juga merupakan salah satu faktor pendukung dibidang kesehatan yang dilihat dari tugas dan fungsi UPT Dinas Kesehatan untuk masyarakat secara teknis yang dibutuhkan masyarakat.Berdasarkan kebutuhan dari masyarakat langsung inilah yang menjadi partisipasi aktif masyarakat untuk keberlangsungan UPT.Selain dari pada hal tersebut UPT Kesehatan ini juga berkontribusi terhadap pengumpulan pendapatan asli Daerah (PAD).

1. Manfaat langsung

a. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bukan manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpegaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat

b. Memberikan wadah bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan serta mengembangkan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai kebutuhan dan perkembangan penyakit dengan penambahan parameter uji klinik, uji makanan minuman dan uji lingkungan.

2. Dukungan data

Data layanan selama 3 tahun terakhir sebagaimana terlampir.

II.3.1. Layanan Yang Diberikan Belum Disediakan Oleh BUMN, BUMD, Swasta atau penyedia lainnya

Dalam rangka memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) dalam urusan wajib berkaitan dengan layanan dasar sub urusan laboratorium

(34)

kesehatan pemerintah daerah dapat menjalin kerjasama dengan BUMN, BUMD atau bahkan pihak swasta. Kondisi saat ini di Kabupaten Musi Banyuasin belum ada pihak yang melaksanakan layanan laboratorium kesehatan Maka pemerintah Daerah perlu mengambil inisiatif untuk memulainya di Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.Melihat ini sangat berhubungan dengan masyarakat maka pemerintah harus melakukan pendekatan dengan masyarakat agar program pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dapat berhasil dan mengena kepada masyarakat. Disamping itu, peran serta masyarakat itu sendiri merupakan wujud dari upaya peningkatan kapasitas masyarakat bersumber dari kemauan dan kemampuan masyarakat untuk turut terlibat dalam setiap tahapan pembangunan, dikarnakan layanan laboratorium kesehatan daerah di Kabupaten Musi Banyuasin belum disediakan oleh BUMN, BUMD, Swasta ataupun penyediaan lainya sehingga pemerintahlah sebagai pelakon tunggal penyediaan layanan bagi masyarakat. Pemerintah merupakan sektor publik yang memberikan pelayanan bagi masyarakat menunjukan adanya instusi yang bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan kesehatan dan keberhasilan pelaksanaan tidak terlepas dari teknik operasional yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.

II.4. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana

II.4.1. Pegawai Yang Akan Ditempatkan Pada UPT Tidak Mengakibatkan Terganggunya

Kinerja Unit-Unit Organisasi Lain

UPT Laboratorium Kesehatan harus memiliki SDM (sumber daya manusia) yang memenuhi kompetensi sebagai operator Laboratorium karena operator akan memegang peran penting dalam pengoperasian Laboratorium Kesehatan di dalam UPT. Untuk pemenuhan SDM di tiap-tiap jabatan dalam UPT maka akan mengambil pegawai dari dalam dinas itu sendiriyaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, dimana Kesehatan yang akan menaungi UPT Laboratorium Kesehatan.

Pengambilan SDM dari Dinas Kesehatan karena pada saat ini ada banyak

(35)

pegawai dinas tersebut yang belum terberdayakan, sesuai dengan tupoksi sendiri.

Kebutuhan sarana prasarana

a. Gedung UPTlaboratorium kesehatan b. Pengelolaan limbah

c. Spektrofotometer untuk pemeriksaan kimia air d. Gas analyser untuk pemeriksaan kualitas udara

e. Peralatan Teknis laboratorium (sesuai KEPMENKES nomor : 1267/Menkes/SK/XII/2004)

f. Kendaraan operasional roda 2 (1 Buah) g. Kendaraan operasional roda 4 (1 Buah) h. Sarana pengolah data dan laporan

i. Sarana pegawetan (AC, Lemari Es dan bahan pengawetan) j. Jaringan teknologi informasi

II.4.1. Pegawai yang akan ditempatkan pada UPTD tidak mengakibatkan tergangunya kinerja unit-unit organisasi lain

UPT Laboratorium kesehatan memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang memenuhi kompetensi sebagai operator karena operator akan memegang penting dalam pengoperasian laboratorium didalam UPT.

Untuk pemenuhan SDM di tiap-tiap jabatan dalam UPT maka akan mengambil pegawai dari dalam Dinas itu sendiri yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, dimana Dinas Kesehatan yang akan menaungi UPT pengambilan SDM dari Dinas Kesehatan karena pada saat ini ada banyak pegawai Dinas tersebut yang belum terberdayakan, sesuai dengan tugas dan fungsi sendiri.

II.4.2. Tidak menambah pegawai baru, baik PNS maupun Tenaga Honorer

Berdasarkan Data Daftar urutan kepangkatan dan kepegawaian pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021, diketahui

(36)

bahwa jumlah SDM/pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin 101orang, secara rinci pada table dibawah ini.

Table 2.4. Tabel Analisis Sumber Daya Manusia (Pegawai)

Provinsi Sumatera Selatan

Kabupaten Musi Banyuasin

Nama OPD Dinas kesehatan

Rencana pemebentukan UPTD UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah

1. Jumlah pegawai 101orang

2. Pejabat Struktrual

a. Jumlah pejabat eselon II 1 orang b. Jumlah pejabat eselon III 5 orang c. Jumkah pejabat eselon IV 16 orang 3. Staf dan Fungsional

a. Jumlah pegawai fungsional

2 orang b. Jumlah pegawai Staf 79 orang c. Jumlah pegawai Non PNS 104 orang 4. Pegawai yang menangani

langsung dinas kesehatan

4 orang

a. Unsur PNS 3 orang

b. Unsur Non PNS 1 orang

Table 2.5. Tabel SDM yang tersedia dan akan ditempatkan dalam operasional UPTD

Uraian SDM Untuk UPTD Jumlah

Unsur PNS 5 Orang

Table 2.6. Tabel Analisis SDM pengola laboratorium kesehatan yang dibutuhkan

Kabupaten Musi Banyuasin

Provinsi Sumatera Selatan

Nama Dinas Dinas Kesehatan

Pembentukan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah

(37)

Uraian Jabatan / Tenaga Jumlah Orang

1. Kepala UPTD 1 orang

2. Kasubag Tata Usaha 1 orang

3. Bendahara 1 orang

4. Perawa 3 orang

5. Sanitarian 3 orang

6. Teknisi keciptakaryaan ( operator dan

pengolahan)

3 orang

7. Tenaga keamanan 2 orang

8. Tenaga kebersihan 2 orang

TOTAL 16 orang

(Penyusunan Analisis Jabatan Dan Analisis Beban Kerja Maka Kebutuhan Sumber Daya Manusia Sebagai Terlampir)

II.4.2. Tersedia Sarana dan Prasarana Kerja Berupa Kantor dan Perlengkapannya

Berdasarkan kondisi yang ada laboratorium kesehatan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin masih belum beroperasi dengan baik, hal ini disebabkan minimnya sarana dan prasarana laboaratorium kesehatan daerah di Kabupaten Musi Banyuasin. Tempat laboratorium kesehatan daerah kabupaten musi banyuasin yang berada tepatnya di gedung pemerintahan daerahyang beralamatkan di jalan Dr. Slamet NO.241, Serasan Jaya, Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

II.5. Memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu

Tugas utama UPT Laboratorium Kesehatan Daerah adalah menjalankan Tugas dan fungsi dari laboratorium kesehatan daerah. Untuk menjamin kelancaran pengelolaan laboratorium kesehatan daerah perlu ditetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengacu pada kepada standar nasional yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau referensi lainya yang dianggap layak sebagai SOP. Penyusun SOP juga diharuskan melibatkan unsur-unsur yang memiliki kompetensi pengelolaan laboratorium kesehatan.

(38)

Adapun jenis SOP yang menjadi petunjuk tertulis dalam proses penyelenggaran tugas-tugas dalam UPT dicantumkan dalam SOP Laboratorium Kesehatan Daerah.

Tabel 2.9 tabel standar operasioanal prosedur (SOP) No Jenis dan No. SOP Jenis SOP/TKI

1. 01/SOP/TEKNIS/UPTD- DINKES/2020

Pengujian Kualitas Air 2. 01/SOP/TEKNIS/UPTD-

DINKES/2020 Pelayanan Penerimaan Sample 3. 01/SOP/TEKNIS/UPTD-

DINKES/2020 Pelayanan Pengujian Sample 4. 01/SOP/TEKNIS/UPTD-

DINKES/2020 Pengambilan Sample

Penyusun SOP UPT pengelolaan laboratorium kesehatan mengacu padareferensi:

1. Keputusan menteri kesehatan nomor ; 364/Mekea/SK/III/2003 tentang laboratorium kesehatan

2. Permenkes No. 43 tahun 2013 cara penyelengaraan laboratorium klinik yang baik 3. Peraturan daerah kabupaten musi banyuasin nomor 9 tahun 2017 tentang

perangkat daerah.

II.6. Tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi UPT yang bersangkutan

Untuk jabatan fungsional teknik penyehatan lingkungan yang dibutuhkan oleh UPT Dinas Kesehatan berjumlah 16orang dengan jabatan kepala UPT 1 Orang, Kasubag Tata Usaha UPT 1 Orang, Bendahara 1 orang pengolahan teknis survey jaringan prasarana dan pelayanan (data dan layanan) 2 orang. Untuk pemenuhan SDM pada masing-masing jabatan fungsional dan teknis ini diambil dari dinas pemrakrasa yaitu dinas kesehatan untuk pembentukan UPT Laboratorium Kesehatan.

(39)

BAB III

ANALISIS BEBAN KERJA

Analisis Beban Kerja adalah Analisis beban kerja adalah suatu teknik untuk menentukan jumlah dan jenis pekerjaan suatu unit organisasi / pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu. Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang di gunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas.

Analisis beban kerja digunakan untuk mengetahui jumlah jam beban kerja efektif UPT per tahun. Peyusunan analisis beban kerja UPT Laboratorium Kesehatan Daerah mengacu pada :

1. Pedoman perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusun formasi pegawai negeri sipil (KEP.MEN.PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004)

(40)

2. Peraturan menteri pendayaan Aparatur Negara Dan Reformasi Biokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016, Tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Instasi Pemerintah

3. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susuanan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2016 Nomor 9) Sebagaimana Telah Diubah Beberapa Kali Dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Sususunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2020 Nomor 8 4. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 09 Tahun 2017

Tentang Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan Dan Klasfikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Dinas

6. Badan Pusat Statistik.

Berdasarkan analisis beban kerja diketahui bahwa total jam kerja efektif adalah 1.200 jam dan cakupan wilayah pelayanan, maka UPT laboratorium kabupaten Musi Banyuasin diklasifikasi UPT kelas A.

analisis beban kerja yang bisa diuraikan pada tabel di bawah ini :

(41)

Standard waktu kerja untuk 5 hari kerja (allowance 30%)

Waktu Produktif/Efektif Dan Waktu Non Produktif Jam Kerja Pegawai Negeri Sipil 37,5 Jam Per Minggu Jam Kerja Perhari = 37,5 Jam : 5 = 7,5 Jam

Jam Kerja Efektif = 70% X 7,5 Jam = 5 Jam 15 Menit Dibulatkan Menjadi 5 Jam Atau Sama Dengan 300 Menit STANDARD WAKTU KERJA :

 Harian 300 Menit

 Mingguan 5 Hari X 300 Menit = 1.500 Menit

 Bulanan 20 Hari X 300 Menit = 6.000 Menit

 Tahunan 12 Bulan X 6.000 Menit = 72.000 Menit Atau Sama Dengan 1.200 Jam

BAB IV

ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI

Analisis rasio belanja pegawai merupakan perbandingan antara Belanja pegawai langsung ditambah dengan belanja pegawai tidak langsung dibagi dengan total belanja aparatur dikali 100%. Analisis rasio belanja pegawai pada kajian akademis ini adalah data belanja pegawai pada dinas Pemrakarsa yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

Rumus yang digunakan adalah:

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa rata-rata belanja pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 5,55%.

Perlu diketahui Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin merupakan perangkat daerah merupakan perangkat daerah yang baru terbentuk

(42)

berdasarkan Peraturan Daerah Kabuapten Musi Banyuasin Nomor 53 Tahun 2017 Tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Data series perhitungan belanja pegawai diambil dari DPA perangkat daerah yang sebelumnya membidangi laboratorium kesehatan yaitu Dinas Kesehatan.

(43)

BAB V N

o

Kriteria Uraian Pemenuhan Dalam Kajian Akademis 1. Melaksanakan kegiatan

teknis operasional atau

kegiatan teknis

penunjang tertentu.

a. UPT melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dari dinas kesehatan yang melaksanakan sub urusan laboratorium kesehatan

daerah dari urusan

pemerintahan bidang kesehatan.

b. TugasUPT adalah

melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dibidang laboratorium kesehatan daerah.

c. Fungsi UPT adalah :

Melaksanakan penyusunan

rencana kebutuhan

operasional laboratorium kesehatan.

Meningkatan kualitas laboratorium kesehatan.

Meningkatkan akses pelayanan yang baik

kepada masyarakat

khususnya dalam

pengelolaan laboratorium kesehatan.

Mengendalikan kualitas baku mutu.

Mendorong memfasilitasi, dan penyuluhan maupun

sosialisasi serta

mengembangkan

pengelolaan laboratorium kesehatan.

Melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia usaha agar terdapat

(44)

PENUTUP

Mengacu pada uaraian bab dan sub bab dari kajian ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap kriteria pembentukan UPT laboratorium kesehtan daerah di kabupaten musi banyuasin sudah dapat terpenuhi sebagai berikut :

(45)

Gambar

Tabel 2.1.Uraian Tugas dan Fungsi  Dinas Kesehatan dan UPT Laboratorium Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Tabel 2.2. Tabel Tugas dan fungsi UPT UPT
Tabel 2.3. Uraian Tugas dan Fungsi dari Dinas  Kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin
Table 2.4. Tabel Analisis Sumber Daya Manusia (Pegawai)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Banjar Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana teknis

Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat BLUD UPT Puskesmas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau unit

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Banjar Nomor 37 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA DINAS PENDIDIKAN. BAGAN

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PAJAK DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH. BAGAN

Kepada pemustaka layanan e-Library Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Semarang diharapkan untuk meningkatkan

Kegiatan teknis penunjang tertentu yang akan dilaksanakan: Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk:  menyusun