• Tidak ada hasil yang ditemukan

lailatul ijtima sebagai media dakwah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "lailatul ijtima sebagai media dakwah"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana pelaksanaan lailatul ijthima di MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo? Apa saja materi dakwah yang terkandung dalam kegiatan lailatul ijthima di MWC Nahdlatul Ulama kabupaten Sukorejo. Bagaimana bentuk dakwah dalam kegiatan lailatul ijthima di MWC Nahdlatul Ulama kabupaten Sukorejo.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan masukan untuk melaksanakan dakwah yang tepat bagi masyarakat bagi Dewan Perwakilan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukorejo.

Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Lina Karlina (2016) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin dengan judul “Metode Dakwah Da’i Dalam Menyampaikan Pesan Keagamaan di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dakwah para khatib dalam menyampaikan pesan keagamaan di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan6. 6 Lina Karlina “Metode Dakwah Da’i Menyampaikan Pesan Keagamaan di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan”.

Metode Penelitian

Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan pengurus di MWCNU Sukorejo dan pengurus lailatul ijtima di MWCNU Sukorejo. Pada proses wawancara, data yang ingin dicari adalah tentang pelaksanaan dakwah lailatul ijtima di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukorejo, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan dakwah lailatul ijtima di Sukorejo. Wakil Majelis Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Peneliti mencoba memanfaatkan data yang ada mengenai faktor pendukung dan penghambat dakwah lailatul ijtima di Majelis Perwakilan Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukorejo.

Sistematika Pembahasan

Bab ini berisi tentang teori dakwah dan lailatul ijtima yang membahas tentang pengertian dakwah, dasar-dasar dakwah, materi lailatul ijtima yang membahas tentang makna dakwah, dasar-dasar dakwah, materi-materi dakwah. dakwah, unsur dakwah, media dakwah dan makna lailatul ijtima. Subbab pertama berisi tentang gambaran umum MWCNU Sukorejo, subbab kedua berisi tentang gambaran umum MWCNU Sukorejo, subbab kedua berisi tentang pelaksanaan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo, subbab ketiga berisi tentang bab merupakan materi dakwah yang terdapat dalam kegiatan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama kabupaten Sukorejo dan sub bab keempat bentuk dakwah yang terdapat dalam kegiatan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama kabupaten Sukorejo. Bab ini berisi tentang analisis pelaksanaan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukorejo, pelaksanaan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukorejo, analisis materi dakwah yang terkandung dalam kegiatan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukorejo dan analisis mengenai bentuk dakwah yang tertuang dalam kegiatan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama kabupaten Sukorejo.

Penutup. Bab yang terakhir ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian ini, saran serta penutup

Pengertian Dakwah

ىَلِإ ُعْدا

Dasar Dakwah

Perintah dakwah yang diperlihatkan kepada umat Islam secara umum terdapat dalam al-Quran Surat An-Nahl ayat 125. Maksudnya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. jalan. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang tersesat dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." 16.

يِلإا ِنا

Materi Dakwah

Quraish Shihab menyatakan, secara umum materi dakwah yang disampaikan mencakup tiga persoalan pokok, yaitu: 17. Ajaran Islam yang sangat mendalam dan luas mengharuskan subjek dakwah dalam penyampaian materi dakwah harus sesuai dengan kondisi obyektif. dari subjek dakwah 'kita, sehingga terhindar dari pemborosan. Oleh karena itu, hendaknya seorang dakwah mempelajari terlebih dahulu pokok bahasan dakwah dan strategi dakwahnya sebelum menentukan materi dakwah agar terhindar dari hal-hal yang dapat menghambat kegiatan dakwah.

Unsur-unsur Dakwah

Sasaran dakwah adalah seseorang atau sekelompok orang yang diberitakan subjek dakwah atau dakwah. Dengan kata lain yang dimaksud atau sasaran dakwah adalah seseorang atau sekelompok orang kepada siapa kegiatan dakwah itu dilakukan atau diselenggarakan. Materi dakwah adalah segala bahan atau sumber yang digunakan dalam dakwah untuk mencapai tujuan dakwah. Materi dakwah yang baik adalah materi yang disesuaikan dengan kebutuhan objek dakwah agar memperoleh manfaat dari dakwah yang disampaikan.

Antaranya: membicarakan bahan yang menimbulkan banyak kontroversi di kalangan umat Islam, berhati-hati dalam mengambil pengajian agama, membincangkan pembahagian umat Islam kepada beberapa golongan, menjelaskan teknologi golongan sesat dan golongan selamat iaitu golongan Ahlussunnah Waljamaah, golongan perbincangan wajib taklik bagi seseorang yang tidak mampu berjihad.

Bentuk-bentuk Dakwah

Media Dakwah

Pengertian Lailatul Ijtima‟

Menurut riwayat Bukhari, Muslim, Turmudzi dan Nesai, Nabi saw. telah bersabda: Solat mustajib ialah ketika umat Islam berkumpul. Dalam riwayat lain disebutkan: Doa mustajib itu dalam majlis zikir dan kataman al-Quran.

Gambaran Umum MWC NU Kecamatan Sukorejo 1. Sejarah Berdiri

Untuk meningkatkan dakwah dan syi'ar Islam Ahlusunnah Wal Jama'ah MWC NU Kabupaten Sukorejo, dipandang perlu untuk meningkatkan kegiatan keagamaan, pendidikan dan sosial yang bersifat universal, memberdayakan tingkat warga desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. keseluruhan melalui kegiatan adat dan budaya NU, termasuk salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah Lailatul Ijtima. Lailatul Ijtima diselenggarakan dengan tujuan untuk semakin mempererat ukhuwah Islamiyah atau tali persaudaraan yang bernafaskan Islam. Selain itu, penyampaian program NU melalui kegiatan Lailatul Ijtima merupakan langkah yang cukup tepat, efisien dan efektif.

Upaya yang selalu dilakukan untuk menerapkan kedua tujuan di atas pada jamaah agar dapat menyadarkan pola pikirnya yang salah dengan cara memperbaiki akhlak individu dengan meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dakwah pada masa Lailatul Ijtima di MWC NU Sukorejo merupakan program kegiatan yang berada di bawah naungan Dewan Perwakilan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukorejo, yang dilakukan secara idarah atau berpindah ke masjid atau musala yang dilaksanakan sebulan sekali yaitu setiap Sabtu malam dan Minggu. Sebagai anggota Nahdlatul Ulama (NU) atau yang biasa dikenal dengan Nahdliyin, saya merasa perlu untuk membaca Al-Quran atau mengetahui isi buku Risalah Ahlussunah wal Jama'ah karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU.

Agar kita dapat menjaga diri dari penyiaran dakwah pemikiran yang bertentangan dengan Aswaja (Ahlussunah wal Jama’ah), maka marilah kita perkuat pemahaman bid’ dalam pandangan para ulama aswaja,”.29. Selain itu, dzikir juga dapat dilakukan secara berjamaah, baik setelah salat berjamaah atau pada waktu lain yang telah ditentukan. Majelis Dzikir dan Shalawat merupakan kegiatan keagamaan di bawah naungan dakwah Nahdlatul Ulama (NU) dengan tujuan memperkuat aqidah Ahlu al-sunnat wal jamā'ah dan dakwah Islam raḥmat al-'ālamīn muda. Kyai Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).

Memelihara ajaran Islam Ahlu Sunnah wal Jama'ah dengan mengikuti manhaj salah satu empat mazhab dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Materi dakwah pada kegiatan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo

Berperan aktif dan kritis dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang adil, makmur, manusiawi dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT. Tatanan ini bertujuan untuk mengatur dan mengatur segala urusan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Rijālul Anṣor di wilayah Sukorejo. Artikel pertama buku ini setelah pendahuluan membahas tentang pengertian makna kata sunnah dan kata bid'ah.

Bab ketiga membincangkan barisan perang ulama salaf, pengertian yang terkandung dalam istilah sawad al-a'dzam, dan kepentingan berpegang kepada salah satu daripada empat mazhab. Bab keempat kitab ini menjelaskan kewajipan bermazhab bagi orang yang kurang kepakaran dalam ijtihad. Bab kelima buku ini menjelaskan tentang kelaziman berhati-hati dalam mengambil (mempelajari) agama dan ilmu, serta perlunya berhati-hati terhadap fitnah ahli bid'ah dan munafik serta pemuka agama yang menyesatkan.

Artikel keenam membahas tentang hadis-hadis mengenai penyebaran bid'ah dan kebodohan sebagai kondisi akhir zaman. Pasal kedelapan buku ini membahas tentang pembagian umat Islam menjadi 37 (tiga puluh tujuh) kelompok dan kelompok perbedaan pendapat di antara mereka. Bab kesepuluh buku ini menjelaskan hadits-hadits yang berkaitan dengan kondisi orang mati yang dapat mendengar dan berbicara.

Bentuk-bentuk dakwah yang terdapat dalam aktiviti lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama, Daerah Sukorejo.

Bentuk-bentuk dakwah yang terdapat dalam kegiatan lailatul ijtima di MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo

Sedangkan menurut istilah irsyad adalah penyampaian ajaran Islam melalui kegiatan konseling, bimbingan, atau psikoterapi Islami kepada individu atau kelompok kecil. Secara bahasa, Tadbir berarti administrasi atau pengelolaan, dan menurut istilahnya adalah kegiatan dakwah Islam yang bersifat transformasional dan institusional melalui kebijakan publik atau pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan, serta pengelolaan lembaga dakwah. Secara bahasa tathwir atau tamkin berarti pembangunan, dan menurut istilahnya adalah pelaksanaan kegiatan dakwah melalui gerakan-gerakan amal seperti pemberdayaan sumber daya manusia dan lingkungan hidup.

Pengajian Alquran yang dilaksanakan pada Lailatul Ijtima di MWC NU Kecamatan Sukorejo merupakan aset yang sangat penting dalam kehidupan beragama umat Islam. Bagi jamaah Lailatul Ijtima MWCNU Kecamatan Sukorejo, masyarakat memerlukan bantuan dan keteguhan dalam melakukan istiqhasah seperti hadarah, bacaan istighfar, tauhid dan shalawat. Istighasah yang ditujukan kepada jemaah dalam kegiatan Lailatul ijtima di MWC NU Kecamatan Sukorejo berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti mengarah pada kepasrahan kepada Allah SWT dan mengenal orang-orang shaleh dengan wasilahnya agar tetap menerima suritauldannya.

Hadarah, khususnya bagi orang-orang yang bertaqwa, yang dilakukan oleh Perbandaran Lailatul ijtima di MWC NU kecamatan Sukorejo, kebanyakan orang. Jama'ah Lailatul ijtima MWC NU kecamatan Sukorejo menjadikan surah yasin ini sebagai bagian dari rantai dakwah Islamiyah. Yasinan ini akan mendekatkan lagi masyarakat Lailatul ijtima di MWC NU kecamatan Sukorejo kepada Allah SWT dan sentiasa taat dalam mengerjakan ibadah sebagai bekal di hari wafatnya nanti.

Pelaksanaan dakwah pada saat lailatul ijtima di MWC NU Kecamatan Sukorejo kegiatan emallaui manaqib tentu saja mengantarkan jamaah mendapat keberkahan dan teladan dari Syekh Abdul Qadir Al-Jîlãni dalam kehidupan sehari-hari. Jemaat Lailatul Ijtima MWC NU Kecamatan Sukorejo melaksanakan doa tersebut agar senantiasa berpegang teguh pada ajaran dan harapan Rasulullah. Bagi umat Islam, shalawat termasuk Lailatul Ijtima Jamaah MWC NU di Kecamatan Sukorejo merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.

Diakhir kegiatan dakwah Laylatul Ijtima MWC NU Kecamatan Sukorejo, dilakukan kegiatan dialog keagamaan dan diskusi. Diskusi dan dialog dalam kegiatan dakwah lailatul ijtima di MWC NU Kecamatan Sukorejo sebagai sarana untuk melaksanakan semua tujuan di atas. Analisis Materi Dakwah Dalam Kegiatan Lailatul Ijtima Dewan Perwakilan Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo.

Analisis Materi Dakwah yang terdapat dalam Kegiatan Lailatul Ijtima di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo

Analisis Bentuk-bentuk Dakwah yang Termuat dalam Kegiatan Lailatul Ijtima pada Dewan Perwakilan Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo.

Analisis Bentuk-Bentuk Dakwah yang terdapat dalam Kegiatan Lailatul Ijtima di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Sukorejo

PENUTUP

Kesimpulan

Dilihat dari bentuk dan kegiatannya, dakwah terbagi menjadi empat, yaitu Tabligh. Menurut bahasa tabligh yang disampaikannya, sedangkan menurut istilahnya adalah suatu bentuk dakwah yang dilakukan dengan menyebarkan ajaran Islam melalui media. . Subjek dakwah ini disebut mubaligh dan objeknya disebut mubalagh, bentuk dakwah tabligh dikenal masyarakat. Tathwir/Tamkin menurut bahasa tathwir atau tamkin berarti pembangunan, dan menurut istilahnya merupakan pelaksanaan kegiatan dakwah melalui gerakan amal seperti penguatan sumber daya manusia dan lingkungan hidup.

Dari keempat jenis dakwah berdasarkan bentuknya, dapat disimpulkan bahwa kegiatan dakwah meliputi transmisi, pembinaan, pengelolaan, dan pengembangan umat dari segi agama, pendidikan, dan sosial.

Saran

Penutup

Departemen Agama Republik Indonesia, 2006, Al-Quran dan Terjemahannya, Proyek Perolehan Kitab Suci Al-Quran, Jakarta. Efektivitas Metode Ceramah Dalam Penyampaian Dakwah Islam: Kajian Kelompok Pengajian di Perumahan Mojosongo Permai Kabupaten Boyolali.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait