Hal ini bermanfaat dalam mengurangi komplikasi kandung kemih dan sembelit, mengurangi frekuensi trombosis dan emboli paru pada masa nifas. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2019), pelayanan nifas diperlukan karena masa ini merupakan masa kritis, baik bagi ibu maupun bayinya. Muncul pada hari ke 1-2 post partum, berisi darah segar bercampur sel desidua, vernix caseosa, lanugo, sisa mekonium, sisa selaput ketuban dan sisa darah.
Lochea serosa merupakan cairan berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum leukosit dan laserasi plasenta. Cairan tersebut keluar pada hari ke 7 hingga hari ke 14. Kandung kemih pada masa nifas kurang sensitif dan kapasitasnya akan meningkat hingga 3000 ml per hari pada hari ke 2-5. hari setelah melahirkan. Human chorionic gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat dan terus meningkat hingga 10% dalam waktu 3 jam hingga hari ketujuh pascapersalinan dan dengan timbulnya pembengkakan payudara pada hari ketiga pascapersalinan.
Perubahan sistem hematologi menurut Wahyuningsih Pada hari pertama setelah lahir, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun dan darah akan semakin mengental 2) Leukositosis meningkat, dimana jumlah sel darah putih meningkat. Masa ini berlangsung pada hari ke 2-4 setelah kelahiran, Ibu menjadi orang tua sukses yang bertanggung jawab terhadap bayinya. Masa ini biasanya terjadi setiap kali seorang ibu pulang ke rumah, bagi ibu yang melahirkan di klinik dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh keluarganya.
Fase ini merupakan fase pengambilan tanggung jawab peran baru, yang berlangsung 10 hari setelah kelahiran.
Kebutuhan Dasar Masa Nifas a. Kebutuhan Gizi
16 Masa ini dimulai 1-2 hari setelah melahirkan, ibu baru pada umumnya bersifat pasif dan ketergantungan, perhatiannya terfokus pada tubuhnya. Ibu nifas dan ibu menyusui membutuhkan tambahan ± 700 kalori pada enam bulan pertama untuk memberikan ASI eksklusif, dan pada bulan berikutnya kebutuhan kalori tersebut dikurangi ± 500 kalori karena anak mendapat makanan pendamping ASI. Namun, pergerakan dini tidak wajib dilakukan bagi ibu yang memiliki riwayat komplikasi pascapersalinan dan persalinan patologis.
18 Keringat atau debu dapat menyebabkan kulit anak mengalami alergi bila kulit ibu menyentuh anak. Pastikan ibu mengetahui cara membersihkan area vulva terlebih dahulu, depan dan belakang, baru kemudian membersihkan area anus. Keluarga disarankan untuk memberikan waktu istirahat yang cukup kepada ibu sebagai persiapan tenaga untuk menyusui bayinya kelak.
Setelah enam minggu, diperkirakan keluarnya lochea sudah hilang, semua luka akibat melahirkan, termasuk luka epiotomi dan bekas luka CS, biasanya sudah sembuh dengan baik, sehingga ibu bisa memulai hubungan seksual. g. Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan, yang sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan.
Penyulit dan Komplikasi Masa Nifas a. Perdarahan Postpartum
Kehilangan darah setelah melahirkan pervaginam rata-rata 500 ml, dengan 5% ibu mengalami perdarahan > 1000 ml. Infeksi nifas adalah setiap peradangan yang disebabkan oleh masuknya bakteri atau mikroba ke dalam alat kelamin pada saat melahirkan dan masa nifas. Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada saluran kelamin yang terjadi setelah kelahiran, ditandai dengan peningkatan suhu hingga 38°C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama setelah kelahiran, tidak termasuk 24 jam pertama.
Preeklamsia pasca melahirkan (postpartum preeclampsia) biasanya ditandai dengan gejala yang hampir sama dengan preeklampsia pada kehamilan. Luka jahitan perineum dapat terjadi akibat kerusakan jaringan alami akibat tekanan pada kepala atau bahu janin selama persalinan atau episiotomi. Pada ibu nifas terjadi peningkatan kapasitas kandung kemih, pembengkakan dan kerusakan jaringan di sekitar uretra yang terjadi saat proses melahirkan.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada masa nifas adalah persalinan dengan perdarahan, ibu hamil mengalami anemia, asupan makanan yang tidak mencukupi, penyakit virus dan bakteri.
Kebijakan Program Nasional Pada Masa Nifas
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Selama Masa Nifas
Definisi Kunjungan Nifas
24 dan bayi baru lahir, serta pencegahan, deteksi dan pengobatan komplikasi pada masa nifas (Mansyur & Dahlan, 2014). Pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dalam jangka waktu 6 jam sampai dengan 42 hari setelah kelahiran, yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh. Ibu nifas dan bayi baru lahir yang sehat dipulangkan 24 jam setelah kelahirannya, sehingga sebelum pulang diharapkan ibu dan bayinya mendapat 1 kali pelayanan nifas.
Pelayanan nifas komprehensif adalah pelayanan nifas yang diberikan mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (termasuk laboratorium), pelayanan KB pasca melahirkan, penatalaksanaan kasus, KIE, dan rujukan bila diperlukan (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Jadwal kunjungan Nifas
25 Setelah bidan memberikan bantuan persalinan, bidan harus merawat ibu dan bayinya selama 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik. Pastikan involusi uterus normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri berada di bawah pusar dan tidak terjadi perdarahan normal. Perawatan 8-28 hari setelah melahirkan sama dengan perawatan yang diberikan pada kunjungan 3-7 hari setelah melahirkan KF4 29-42 hari setelah melahirkan.
Menurut Mansyur & Dahlan (2014), kunjungan pada masa nifas juga mencakup pemeriksaan fisik singkat terhadap ibu dan anak.
Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Nifas Tujuan pendidikan kesehatan, meliputi
Bidan harus selalu memasukkan pendidikan kesehatan ke dalam perencanaan pelayanan dengan poin-poin pembicaraan berikut pada setiap janji temu atau kunjungan bersalin. Pendidikan kesehatan gizi pada ibu menyusui meliputi asupan harian tambahan 500 kalori, makan makanan seimbang harian yang cukup (protein, mineral dan vitamin), minum air putih minimal 3 liter setiap hari. Pendidikan kesehatan menyusui pada ibu nifas sangat bermanfaat karena menyusui merupakan jalan terbaik bagi ibu dan bayinya.
Oleh karena itu, berikan informasi KIE tentang menyusui dan proses ASI serta pelajari cara merawat payudara. Senam pasca melahirkan bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, memulihkan dan memperkuat otot punggung, otot dasar panggul, dan otot perut. Keputusan untuk segera melakukan hubungan seksual dan KB tergantung pada pasangan yang bersangkutan, begitu pula dengan memberikan KIE mengenai kontrasepsi KB.
Pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada masa nifas bertujuan untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas.
Faktor Pengaruh Pada Kunjungan Nifas
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Preferensi ini dapat mendukung atau menghambat perilaku sehat, dan dalam kedua kasus, faktor-faktor ini selalu mempunyai pengaruh. Faktor predisposisi tersebut antara lain pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, pekerjaan, kondisi sosial dan ekonomi (Notoatmodjo, 2012). Faktor pemungkin merupakan faktor penting yang memungkinkan sesuatu atau motivasi dapat terlaksana, antara lain keterampilan dan sumber daya pribadi selain sumber daya masyarakat.
Faktor pendukung ini juga berkaitan dengan keterjangkauan sumber daya, biaya, jarak, ketersediaan transportasi, jam buka atau jam layanan, dan lain-lain. Termasuk dalam faktor ini adalah penghargaan atau dukungan dari keluarga, sahabat, petugas kesehatan, tokoh masyarakat dan pengambil keputusan (Notoatmodjo, 2012).
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu untuk Kontrol a. Pengetahuan
32 komponen yaitu kepercayaan (belief), kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek dan kecenderungan bertindak. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk suatu sikap yang utuh, dimana pengetahuan, pemikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo, 2012). Sikap mempunyai komponen yang memuat informasi yang dimiliki seseorang terhadap orang atau benda lain, dalam hal ini keyakinan atau pemikiran ibu nifas mengenai perawatan nifas juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat.
Kebudayaan dapat mempengaruhi pengetahuan, gagasan, norma/sikap seseorang, yang kemudian akan membentuk pola perilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap ibu nifas yang baik terhadap perawatan nifas dapat meningkatkan kecenderungan melakukan praktik perawatan nifas, yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan angka komplikasi dan kematian ibu pada masa nifas. Jika sikap ibu nifas masih negatif, hal ini dapat diperbaiki dengan membangun komunikasi yang baik dan hubungan saling percaya antara bidan atau petugas kesehatan dengan ibu dengan melakukan kegiatan konseling secara intensif (Eldawati, 2017).
Pendidikan adalah segala upaya terencana untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, agar mereka melakukan apa yang diharapkan dari perilaku pendidikan. Menurut Ibrahim (2012), tingkat pendidikan ibu dan akses terhadap media massa juga mempengaruhi pengambilan keputusan, dimana semakin tinggi pendidikan maka kemungkinan pemberian kolostrum pada bayi semakin besar. Pendidikan formal yang tinggi ternyata dapat membentuk nilai-nilai progresif dalam diri seseorang, terutama dalam menerima hal-hal baru, termasuk pentingnya pemberian kolostrum.
Tingkat pendidikan tersebut membantu seorang ibu lebih mudah menangkap dan memahami informasi sehingga lebih mudah memperoleh pengetahuan baru terutama mengenai pentingnya kunjungan pasca melahirkan. 34 Penelitian Asmijati (2015) menunjukkan bahwa rendahnya pendidikan dan kurangnya informasi dapat mempengaruhi kegagalan kunjungan nifas. 2) Usia. Semakin tua usia seseorang, maka semakin matang pula tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berpikir dan bekerja.
Dalam hal kepercayaan, orang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dibandingkan orang yang cukup dewasa. Masa usia wanita antara 20-30 tahun merupakan masa usia terbaik untuk melahirkan, dengan 2 orang anak dan jarak antar kelahiran 2-4 tahun.