“Pengaruh media SMULE (Smart Stimulation Circle) terhadap kemampuan ibu dalam menstimulasi tumbuh kembang balita (Usia 0-2 tahun) di Posyandu Niwen”. Setelah penyusunan media SMULE selesai dilakukan uji validitas terhadap responden uji coba untuk mengetahui tingkat kesesuaian media yang dirancang. Judul Penelitian: Pengaruh Media SMULE (Smart Stimulation Circle) terhadap Kemampuan Ibu dalam Merangsang Perkembangan Balita (usia 0-2 Tahun) di Posyandu Niwen.”
Media pembelajaran ini mendorong rasa ingin tahu saya dan meningkatkan motivasi belajar, merangsang perkembangan balita. Berdasarkan perhitungan di atas, tingkat kelayakan media pembelajaran secara keseluruhan mencapai 80%. Jika sesuai dengan tabel kriteria kelayakan, skor kinerja ini termasuk dalam kriteria “Sedang”. Sedangkan data kualitatif berupa komentar dan saran perbaikan produk dari responden pada uji coba fase 1 secara umum dapat dirangkum pada tabel berikut.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada pengujian tahap pertama, maka revisi media SMULE adalah sebagai berikut. Kemudian pada sampul belakang media peneliti merevisi sesuai saran responden uji coba untuk menambahkan petunjuk penggunaan yang menjadi panduan pengguna dalam penggunaan media SMULE dan tambahan informasi bagi ibu balita mengenai stimulasi tumbuh kembang balita. Berdasarkan perhitungan di atas, tingkat kelayakan media pembelajaran secara keseluruhan mencapai 85%. Jika sesuai dengan tabel kriteria kelayakan, skor kinerja ini termasuk dalam kriteria “Sangat Memenuhi Syarat”.
Sedangkan data kualitatif berupa komentar dan saran perbaikan produk dari responden survei Tahap 2 secara umum dapat dirangkum pada tabel berikut.
Revisi Produk
Berdasarkan saran dari responden uji coba, petunjuk penggunaan media kurang jelas dan desain halaman belakang kurang menarik, sehingga peneliti merevisi warna latar belakang menjadi seperti gambar untuk memudahkan pembaca. untuk memahami materi teks yang disajikan dengan desain yang lebih menarik. Audit produk akhir ini menjadi tolak ukur validitas media SMULE karena telah melewati tahap uji coba secara bertahap. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kemampuan ibu ketika diminta memberikan rangsangan pada anaknya.
2 = Dilaksanakan dengan sempurna, bila seluruh langkah kegiatan dilakukan, namun tidak tepat (teknik salah/tidak efektif). Pindahkan mainan berwarna cerah atau buatlah suara-suara gembira di depan bayi agar ia belajar mengangkat kepalanya. Letakkan mainan berwarna cerah di dekat bayi Anda agar ia dapat melihatnya dan tertarik padanya.
Awalnya, anak harus ditolong dengan cara menyilangkan paha anak agar badannya bergerak miring sehingga memudahkan anak terjatuh. Bayi akan tertarik dan melihat, sehingga ia akan menggerakkan tangan dan kakinya sebagai reaksi, pastikan benda tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam mulut bayi dan tidak terlepas.Rasakan dan pegang benda tersebut. Letakkan benda/mainan kecil yang mengeluarkan suara atau berwarna cerah di tangan anak atau sentuhkan benda tersebut pada punggung jarinya.
Seiring bertambahnya usia bayi, ia akan semakin mampu memegang benda-benda kecil dengan ujung jarinya (penjepit).
BICARA DAN BAHASA
Usahakan bayi mengayunkan tubuhnya dengan gerakan naik turun dan menopang sedikit berat badannya dengan kaki bayi. Setelah bayi meraih mainan tersebut, tariklah secara perlahan untuk melatih bayi memegang benda tersebut dengan kuat. Letakkan suatu benda atau mainan di tangan bayi dan lihat apakah ia memindahkan benda tersebut ke tangan yang lain.
Usahakan tangan kiri dan kanan bayi masing-masing memegang suatu benda secara bersamaan. Pertama, bayi ditolong, letakkan mainan tersebut di satu tangan, kemudian usahakan memaksa anak untuk mengambil mainan lainnya dengan tangan yang lebih sering digunakan. Jika bayi mampu melakukan hal ini, jauhkan pil/obat dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi. Lemparkan kancing atau benda kecil berwarna cerah lainnya ke hadapan anak pada permukaan putih, seperti kertas putih, dengan jarak yang mudah dijangkau anak.
Letakkan mainan agak jauh dari jangkauan bayi Gerakkan mainan di depan bayi sambil berbicara dengan bayi untuk mencoba meraihnya. Jangan biarkan bayi berusaha meraih mainan terlalu lama agar bayi merasa berhasil. Pastikan bayi mau berjalan dengan berpegangan pada tempat tidur atau perabotan rumah tangga untuk meraih mainannya. C. Berjalanlah dengan bantuan. Letakkan mainan di luar jangkauan bayi, usahakan dia memanjat dengan tangan dan lutut ke arah mainan tersebut.
Ajari bayi cara menyimpan mainan/benda kecil di dalam karton/kaleng/kardus/wadah botol air mineral bekas. Setelah bayi memasukkan barang ke dalam wadah, ajarkan ia cara mengeluarkan dan mengembalikannya. Pastikan benda tersebut tidak berbahaya, misalnya: tidak terlalu kecil, karena ada risiko mati lemas jika benda tersebut tertelan.
Setelah ia memahami permainannya, usahakan bayi menggerakkan tangannya sendiri saat mengucapkan kata-kata di atas.
Benda lain yang dapat digunakan adalah berbagai kaleng kecil (kosong) atau mainan anak yang berbentuk kotak/kubus. Ajari bayi Anda untuk mengambil mainan yang berjarak agak jauh dengan cara menggapai, menarik atau mendorong tubuhnya agar mendekati mainan tersebut. Letakkan mainan yang ada talinya agak jauh, ajari bayi cara menarik tali untuk mengambil mainan tersebut.
Sediakan mainan yang dapat ditarik karena anak akan mengambil langkah mundur untuk dapat memperhatikan mainan tersebut. Menarik mainan, bila anak berjalan tanpa dipegang tangan, berikan ia mainan yang dapat ditarik saat anak berjalan. Jika anak sudah bisa merangkak naik turun tangga, ajari anak cara menaiki tangga dengan berpegangan pada dinding atau counter.
Jika anak Anda bisa melempar bola yang besar, ajari dia melempar bola yang lebih kecil. Ajari anak cara memasukkan benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol, dll. Saat Anda membersihkan rumah, menyapu dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, ajaklah anak Anda untuk menirunya.
Mendorong anak untuk berlari, berjalan dengan jari kaki, bermain air, menendang, melempar dan menangkap bola besar serta menaiki tangga. Usahakan anak Anda terbiasa berdiri seimbang dalam waktu yang lebih lama setiap kali permainan ini diulang. Mintalah anak Anda mencoba mainan yang harus didorong dengan kakinya agar mainan tersebut bergerak maju.
BICARA BAHASA
6 kata yang mempunyai arti
Dengan permainan seperti itu, anak akan belajar mengikuti aturan permainan dan bergiliran dengan teman-temannya. Saya tidak melakukannya: 0 Saya melakukannya dengan tidak sempurna: 1 Saya melakukannya dengan sempurna: 2 Saya melakukannya dengan sangat baik: 3 Kategori kemampuan keibuan. Pengertian : Media pembelajaran berbentuk lingkaran yang terbuat dari bahan karton berdiameter ± 35 cm, berisi gambar dan tulisan yang dapat menjadi panduan bagi ibu atau pengasuh anak dalam memberikan stimulasi perkembangan yang tepat pada balita usia 0 s/d 60 bulan, meliputi 4 aspek perkembangan. yaitu keterampilan motorik kasar. dan keterampilan motorik halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.
Memantau tumbuh kembang, serta membimbing dan membina anak dengan cara mengasuh, mengasuh dan mengasuh sesuai dengan tingkat perkembangan usia anaknya, agar dapat berkembang secara optimal. Ruangan yang cukup luas berupa area bermain anak atau tempat bermain lainnya yang aman bagi anak. Setelah diputar lingkaran akan diperlihatkan cara menstimulasi perkembangan anak sesuai tugas perkembangannya pada usia 0-60 bulan yang meliputi aspek motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Lingkaran yang lebih besar memuat cara menstimulasi perkembangan balita usia 0-60 bulan pada aspek motorik kasar dan halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Lingkaran tengah berisi aspek kebahasaan yaitu anak dirangsang untuk belajar menyebutkan angka 1 sampai 16, menunjuk huruf, menyebutkan nama buah-buahan, nama-nama binatang dan menirukan suara-suara binatang tersebut. Lingkaran yang lebih kecil memuat aspek kebahasaan yaitu anak dirangsang untuk belajar menyebutkan warna-warna dasar yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, coklat, dan hitam.
Bunda terlebih dahulu membaca dan memahami seluruh informasi yang ada pada lingkaran tersebut, kemudian memberikan stimulasi pada si Kecil sesuai dengan petunjuk langkah demi langkah. Pada saat stimulasi, ibu dapat menggunakan APE (Alat Permainan Edukasi) yang telah disediakan. Pujilah anak jika berhasil dan ulangi pada kesempatan lain jika anak masih belum berhasil.