• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPUNG SELATAN "

Copied!
146
0
0

Teks penuh

This study aims to test the hypothesis of: 1) Does the school environment influence the professionalism of teachers in Madrasah Aliyah District Kalianda. Does the school environment and motivation affect the professionalism of teachers in Madrasah Aliyah District Kalianda.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Tingginya profesionalisme guru akan tercermin dalam sikap mental dan komitmennya terhadap perwujudan dan peningkatan mutu melalui berbagai metode dan strategi. Guru yang profesional memiliki pengaruh yang besar terhadap pendidikan sehingga dapat menciptakan hasil pendidikan yang berkualitas.

Identifikasi Masalah

Melanjutkan upaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai upaya pengembangan pendidikan yang lebih bermutu, antara lain pengembangan dan penyempurnaan kurikulum dan sistem evaluasi, peningkatan fasilitas pendidikan, pengembangan dan perolehan bahan ajar, serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi guru. Upaya untuk mewujudkan amanat tersebut adalah melalui berbagai upaya pengembangan pendidikan yang lebih bermutu, antara lain pengembangan dan penyempurnaan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan fasilitas pendidikan, pengembangan dan perolehan bahan ajar.

Batasan Masalah

Pendidikan dan pelatihan guru untuk lingkungan sekolah menjadi stimulus yang mempengaruhi kesiapan dan perilaku siswa dalam belajar. Profesionalitas guru belum sesuai dengan tujuan madrasah yang telah dirumuskan karena kurangnya motivasi kerja guru.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda Kabupaten. Perbedaannya terletak pada penelitian yang dilakukan peneliti yang lebih menekankan pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru dengan menggunakan penelitian kuantitatif.

Profesionalisme Guru

  • Pengertian Profesionalisme Guru
  • Ciri-ciri Profesionalisme Guru
  • Aspek-aspek Kompetensi Professionalisme Guru
  • Peningkatan Profesionalisme Guru
  • Strategi Peningkatkan Profesionalisme Guru

Guru profesional adalah orang-orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Karena seorang guru profesional harus memiliki kompetensi profesional, ia harus membahas terlebih dahulu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional.

Lingkungan Sekolah

  • Pengertian Lingkungan Sekolah
  • Bentuk Lingkungan Sekolah
  • Faktor-Faktor dalam Lingkungan Sekolah
  • Indikator Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan penjumlahan dari semua benda hidup dan benda mati serta segala keadaan yang terdapat pada lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan. Menurut pandangan lain, lingkungan sekolah merupakan satuan ruang dalam pendidikan formal yang mempengaruhi pembentukan sikap dan pengembangan potensi siswa 30. Karena tanpa lingkungan sekolah, semua proses belajar mengajar tidak dapat terlaksana dengan baik dan berlangsung dengan baik. .

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa indikator lingkungan sekolah adalah suasana dan prasarana, sarana dan prasarana pembelajaran, sumber belajar dan sarana media pembelajaran.

Motivasi Kerja

Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar tingkah lakunya terarah pada upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan “motivasi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar tingkah lakunya terarah pada usaha nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Sedangkan motivasi kerja guru merupakan proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar tingkah lakunya terarah pada upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Motivasi adalah perubahan energi (pribadi) seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

نِإ َهيِرَّل ٱ

Motivasi melibatkan kerja keras menuju masa depan kerja yang dimotivasi oleh suatu tujuan, masa depan. Artinya : Janganlah kamu menjadi lemah dan jangan (pula) bersedih, sekalipun kamu adalah orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman.

مُث ْاىُم َقَت ۡسٱ

Keterkaitan antara Lingkungan Sekolah dan Motivasi terhadap Profesionalisme Guru Profesionalisme Guru

Motivasi kerja guru merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja guru, karena merupakan pendorong utama bagi setiap guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan demikian motivasi kerja guru merupakan faktor penting dalam meningkatkan profesionalisme guru, karena merupakan pendorong utama bagi setiap guru untuk melaksanakan tugas keprofesiannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Motivasi kerja guru merupakan suatu kondisi yang membuat guru mempunyai kemauan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas.

Hal ini sesuai dengan Anonim bahwa dalam upaya meningkatkan motivasi kerja yang akan mempengaruhi kinerja sekolah, guru tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan teman sebayanya.

Kerangka Berfikir

Pendidikan, pengajaran dan bimbingan siswa dengan penuh keikhlasan, semangat, penuh komitmen dan tenaga penggerak lainnya sangat mempengaruhi mobilitas kerja guru. Tentunya guru dengan motivasi kerja yang tinggi pasti akan menunjukkan bahwa guru lebih profesional dan berusaha memberikan yang terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan. 91 http://jurnal.upi.edu/penelitian-education, Pengaruh Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Profesional Dosen PNS (studi pada jurusan/prodi di Perguruan Tinggi Swasta se Kota Bandung).

Motivasi Kerja Guru (X2) Motivasi Kerja Guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk mendorong guru agar mengarahkan perilakunya pada upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai Tujuan 1.

Hipotesis

Rancangan Penelitian

Yang peneliti maksud dengan jenis data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung. Hal ini dijelaskan oleh Pakar yaitu “jenis data yang dapat diukur secara langsung, atau lebih tepatnya yang dapat dihitung, adalah data kuantitatif”. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian dalam bentuk data kuantitatif dan bersifat deskriptif.

Sedangkan lokasi penelitian ini berada di Madresah Aliyah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.

Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.10. Menurut Sugiyono, random sampling adalah teknik yang digunakan ketika populasi memiliki anggota/elemen yang tidak terstratifikasi secara homogen dan proporsional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi.

Teknik pengambilan sampel ini menggunakan jenis random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel populasi yang anggotanya heterogen dan relatif terstratifikasi.

Definisi Operasional Variabel

Metode Pengumpulan Data

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.18 Kuesioner adalah kumpulan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner diberikan kepada guru Madrasah Aliyah dan guru sebagai responden, dengan mengajukan pertanyaan yang secara logis mempengaruhi masalah penelitian dan merupakan pertanyaan tertutup/terstruktur yang berhubungan dengan pendapat responden. Metode dokumentasi adalah “mencari data tentang keadaan atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah, rapat, legger, agenda dan sebagainya” 21 Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari register-register mengenai informasi pribadi responden 22.

Metode dokumen mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, foto, dan sebagainya.

Instrument Penelitian

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kuesioner yang disusun dalam penelitian ini berisi pernyataan-pernyataan. Angket jenis ini disusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan dengan sejumlah alternatif jawaban oleh peneliti untuk semua guru di Madrasah Aliyah. Penyusunan angket dalam penelitian ini didasarkan pada kisi-kisi variabel penelitian yaitu variabel lingkungan sekolah dan motivasi kerja dan profesionalisme guru.

Kuesioner yang disusun dalam penelitian ini berisi pertanyaan tentang variabel lingkungan sekolah dan motivasi kerja serta profesionalisme guru.

Uji Coba Instrumen

Untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang lingkungan sekolah sebanyak 20 soal, motivasi kerja sebanyak 20 soal dan profesionalisme guru sebanyak 20 soal. Sedangkan uji reliabilitas menunjukkan nilai koefisien alpha Cronbach sebesar 0,826 dengan nilai alpha sebesar 0,6 yang berarti bahwa soal variabel lingkungan sekolah memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Pembuktian kenormalan bertujuan untuk mengetahui kenormalan data variabel penelitian yaitu variabel lingkungan sekolah (X1), motivasi kerja (X2) dan profesionalisme guru (Y).

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji kolinearitas dapat disimpulkan bahwa antara variabel lingkungan sekolah (X1) dan motivasi kerja guru (X2) tidak terdapat gejala multikolinearitas, dapat digunakan teknik analisis regresi linier berganda untuk menganalisis data penelitian. d .

Grafik sctterplot Uji Homogenitas.
Grafik sctterplot Uji Homogenitas.

Analisis Data

Dengan kata lain lingkungan sekolah dan motivasi kerja guru mengalami peningkatan, selain perbaikan lingkungan sekolah juga dapat dikatakan adanya linieritas antara variabel lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru di Madresah Aliyah di Kecamatan Kalianda. Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madresah Aliyah Kecamatan Kalianda Lampung Selatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji analisis kebutuhan dan pengujian hipotesis. Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan pengaruh antara variabel respon (variabel dependen) dan faktor yang mempengaruhi lebih dari satu prediktor (variabel independen).

Regresi linier berganda hampir sama dengan regresi linier sederhana, hanya saja dalam regresi linier berganda terdapat lebih dari satu variabel prediktor (independen).

Temuan Umum Penelitian

  • Sejarah Singkat Kecamatan Kalianda
  • Giografi Kecamatan Kalianda
  • Kawasan Pusat Kegiatan Lokal

Umumnya seluruh wilayah Kecamatan Kalianda dapat dengan mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedangkan untuk menghubungkan ibu kota kecamatan dengan desa-desa di kecamatan Kalianda, warga menggunakan sepeda motor dan mobil, baik milik pribadi maupun sewa/carter. Saat ini seluruh wilayah Kecamatan Kalianda menikmati layanan telekomunikasi dari hampir semua operator, baik berbasis kabel, GSM maupun CDMA.

Berdasarkan tabel diatas peneliti mengambil tempat penelitian di Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda Lampung Selatan dimana terdapat 1 Madrasah Aliyah negeri dan 4 Madrasah Aliyah swasta.

Temuan Khusus Penelitian

  • Deskripsi Data Penelitian
  • Uji Persyaratan Analisis
  • Pengujian Hipotesis

Artinya variabel lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah yang diteliti mengikuti distribusi normal. Hipotesis berbunyi: “Ada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Uji pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda.

Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Kalianda.

Gambar 4 Histrogram Variabel Profesionalisme Guru (Y)
Gambar 4 Histrogram Variabel Profesionalisme Guru (Y)

Pembahasan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan sekolah dan motivasi kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya peningkatan profesionalisme guru di Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Peneliti menyimpulkan tesis ini bahwa “lingkungan sekolah dan motivasi kerja terlaksana dan berjalan dengan baik dalam tugas sehari-hari, maka profesionalisme guru Madrasah Aliyah di kecamatan Kalianda juga akan baik”.

Pengaruh linier antara variabel pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda.

Kesimpulan

Perhitungan di atas juga menunjukkan adanya pengaruh linier antara pengaruh variabel motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah Kecamatan Kalianda, dengan persamaan regresi Ŷ X2 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan skor profesionalisme guru akan mengakibatkan peningkatan pada nilai profesionalitas guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Kalianda sebesar (0,023) satuan dengan konstanta sebesar 73,262. Ini diwakili oleh nilai t-hitung. 1,402) > t-tabel dengan N = 26 tingkat kepercayaan dan tingkat kepercayaan dengan taraf signifikan 0,000 pada t-tabel, sehingga lingkungan sekolah dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah . Perhitungan di atas juga menunjukkan adanya pengaruh linier antara variabel lingkungan sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah. ) dan (0,078) satuan dengan konstanta 75,483.

Implikasi

Cece Wijaya, Tabrani Rusyan, Basic Teacher Skills in the Teaching and Learning Process, Bandung: PT Juvenile Rosdakarya, 1992. Imam Supardi, Environment and Sustainability Bandung: PT Alumni, 2003 Iqbal Hasan, Main Materials Statistics 2, Jakarta: Literacy Development, 2003 Uzer Usman, Becoming a Professional Teacher, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008 Malayu Hasibuan Human Resource Management, Jakarta: Bumi Aksara 2009 Mardali, Research Methods A Proposal Approach, Jakarta: Bina Aksara, 1995 Marihot Tua Efendi Human Resource Management Jakarta, PT.

Supardi Imam, Lingkungan dan Keberlanjutan Bandung: Alumni PT, Sutrisno Hadi 2003, Metodologi Penelitian, Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Gambar

Grafik sctterplot Uji Homogenitas.
Grafik Linieritas antara Variabel Lingkungan Sekolah dan   Motivasi Kerja Guru terhadap Profesionalisme Guru
Gambar 4 Histrogram Variabel Profesionalisme Guru (Y)
Gambar 5 Histrogram Variabel Motivasi Kerja (X 2 )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil pengujian terhadap ketiga hipotesis menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan lokus kendali memiliki pengaruh yang positif dan