COVER
DISERTASI
LANDFILL MINING SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN DAN PEMANFAATAN LAHAN EKS TPA SAMPAH DALAM KOTA
(Studi Kasus di TPA Sampah Gp Jawa Banda Aceh)
ZAULFIKAR
NIM : 30000216510002
PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU LINGKUNGAN SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2 0 2 1
PERSETUJUAN DISERTASI
iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Zaulfikar, lahir pada tanggal 18 bulan Februari tahun 1969 di Banda Aceh. Penulis adalah anak kedua dari Ayahanda Drs. Abbas Mansur (alm.) yang merupakan pensiunan pegawai negeri sipil di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry Darussalam Banda Aceh, dan Ibunda Hj. Basariah yang merupakan ibu rumah tangga sejati yang dengan penuh sabar merawat dan membesarkan empat putra dan empat putri.
Pada akhir tahun 2003, penulis menikah dengan Dr. Kana Safrina Rouzi, M.Si., yang kini sebagai tenaga pengajar di Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Alhamdulillah, pada akhir tahun 2005 Allah SWT menganugerahi kami seorang putra, dan kemudian di akhir tahun 2008 Allah SWT menganugerahi pula kami seorang putri.
Alhamdulillah, setelah menyelesaikan pendidikan pada Program Magister Teknik Kimia dan Lingkungan di Universiti Putra Malaysia pada akhir tahun 2004, selanjutnya sejak awal tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2010, penulis berkesempatan bergabung dengan NGO internasional untuk ikut terlibat dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca bencana dahsyat gempa bumi dan tsunami 2004 yang lalu. Sejak awal tahun akademik 2010 dan sampai saat ini, penulis adalah salah seorang dosen tetap pada Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat.
Penulis memperoleh gelar Sarjana Teknik tahun 1994 pada Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penulis juga merupakan alumni dari Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) Negeri 3 Banda Aceh, Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Negeri Darussalam, dan Sekolah Dasar Negeri Teladan Darussalam.
Demikian riwayat pendidikan dan pekerjaan terakhir dari penulis, semoga menjadi masukan dan pertimbangan bagi semua pihak untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 14 Juni 2021
v KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, dengan rahmat dan karunia Allah SWT, disertasi yang berjudul “Landfill Mining Sebagai Upaya Pemulihan Dan Pemanfaatan Lahan Eks TPA Sampah Dalam Kota (Studi Kasus di TPA Sampah Gampong Jawa Banda Aceh)”
telah dapat diselesaikan dengan baik. Semoga kajian landfill mining dalam disertasi ini menambah khasanah keilmuan dan semoga dapat memberikan solusi bagi pemerintah kota Banda Aceh terhadap tuntutan penutupan dan pemulihan TPA sampah Gp Jawa yang berada dalam kawasan pusat sejarah kerajaan Aceh masa lalu.
Pada dasarnya cakupan kajian tentang landfill mining sangat luas, namun atas pertimbangan biaya dan waktu, kajian ini dilakukan pembatasan-pembatasan. Dampak dari pembatasan tersebut menyebabkan berkurangnya kuantitas dan kualitas kajian, oleh karena itu masukan dan kritikan dari semua pihak sangat diharapkan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1). Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si., selaku Promotor yang telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan dalam menyelesaikan disertasi ini.
2). Dr. Ing. Sudarno, S.T., M.Sc., selaku Ko Promotor, yang dengan kesabaran terus memotivasi, membimbing dan mendukung untuk penyelesaian disertasi ini.
3). Prof. Dr. Ir. Syafrudin, CES, M.T., IPM, yang telah berkenan mengkaji dan memberi masukan sejak seminar proposal sampai sidang akhir disertasi.
4). Prof. Dr. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU, yang juga telah berkenan mengkaji dan memberi masukan sejak seminar proposal sampai dengan sidang akhir disertasi.
5). Prof. Dr. Eng. Ir. Irvan, M.Si., selaku Penguji Eksternal dari Universitas Sumatera Utara, juga telah memberikan masukan untuk kesempurnaan disertasi ini.
vi 6). Dekan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar yang baik, sehingga memudahkan dalam menyelesaikan disertasi ini.
7). Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Diponegoro yang terus menerus memotifasi, mendukung dan memudahkan proses penyelesaian disertasi ini.
8). Seluruh dosen pengampu mata kuliah di Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro yang dengan penuh kesabaran telah melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga dengan ilmu yang diberikan telah mempermudah proses penyelesaian disertasi ini.
9). Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kabid Pengelolaan sampah dan limbah B3, dan Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, serta para staf, operator alat berat dan karyawan TPA sampah Gp Jawa, yang semuanya telah mendukung, mempermudah dan membantu kajian lapangan, sehingga mempermudah proses penyelesaian disertasi ini.
10). Walikota Banda Aceh, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Banda Aceh, beserta pejabat pemerintah kota Banda Aceh lainnya, yang telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan informasi, sehingga telah mempermudah penyelesaian disertasi ini.
11). Ayahanda yang membanggakan, yang semasa masih hidup terus menerus memotivasi dan mendukung putra-putrinya untuk terus menuntut ilmu, agar bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.
12). Ibunda tercinta yang walaupun telah sepuh sangat merelakan dan ikhlas ditinggalkan demi pendidikan putra-putri tercintanya.
vii 13). Istri dan anak-anak terkasih yang dengan sabar terus mendukung proses
penyelesaian studi seseorang yang amat dibanggakan.
14). Semua rekan-rekan mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro yang senantiasa saling mendukung, membantu dan mencerahkan, sehingga memudahkan penyelesaian disertasi ini.
15). Kepada semua pihak, terutama civitas akademika Sekolah Pasca Sarjana Universitas Diponegoro yang dengan tulus telah membantu, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga memudahkan penyelesaian disertasi ini.
Semarang, 14 Juni 2021
viii RINGKASAN
Daur ulang adalah salah satu konsep pengelolaan sampah yang baik, namun dalam perspektif ekonomi, konsep daur ulang dapat dikategorikan baik jika waktu, biaya, dan usaha tidak melebihi batas ambang untuk pemilahan, pemurniaan dan pemrosesan. Konsep pengelolaan sampah lainnya adalah pembakaran sampah mengunakan insinerator, hanya menghasilkan abu hasil pembakaran sebanyak 10%
dari volume sampah yang dibakar. Uap panas yang dihasilkan dapat diproses menjadi energi listrik. Uap panas berlebih dan abu insinerator yang telah dipulihkan juga dapat dimanfaatkan sebagai pendapatan tambahan, akan tetapi sulitnya menjual produk panas berlebih dan ketidakstabilan harga jual produk dari abu insinerator adalah masalah serius pembakaran sampah mengunakan insinerator. Kekurangan lainnya yang harus dipertimbangkan adalah polusi udara yang timbul dari emisi gas-gas dan debu hasil pembakaran.
Dari aspek ekonomi, biaya pengelolaan sampah dengan sistem penyebaran di lahan tempat pembuangan akhir sampah adalah lebih rendah dari pengelolaan sampah dengan insinerator, namun pengaturan dan pengelolaan dampak lingkungan dari lahan TPA sampah pasca penutupan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pengelolaan TPA sampah. Dari perspektif lingkungan, pembuangan sampah ke TPA sampah, baik menguburkan maupun membiarkan tanpa pengelolaan sebagaimana mestinya adalah kekeliruan serius, karena dalam sampah-sampah tersebut masih mengandung energi dan bahan yang masih dapat dimanfaatkan. Untuk mendapatkan kembali bahan tersebut adalah dengan penggalian timbunan sampah, dikenal sebagai landfill mining. Pada TPA sampah yang didominasi sampah padat organik, komponen utama yang diperoleh adalah compost landfill mining.
ix Pada kota yang sedang berkembang, peningkatan jumlah penduduk sangat cepat, menyebabkan peningkatan jumlah sampah, dan TPA sampah masih tetap sebagai solusi akhir sampah. Pada mulanya keberadaan lahan TPA sampah berada jauh dari pusat kota, namun dampak dari perkembangan kota dan peningkatan jumlah penduduk menyebabkan banyak kota harus menambah luas wilayah, dan terkadang terikut lahan TPA sampah yang telah ada, sebagaimana TPA sampah Gampong Jawa Banda Aceh.
Keberadaan TPA sampah Gp Jawa bukan saja telah menyebabkan degradasi lingkungan, namun yang utama adalah berada dalam kawasan pusat sejarah kerajaan Aceh masa lalu, yang banyak meninggalkan artefak/peninggalan sejarah, yang harus dilindungi, dirawat dan dilestarikan.
Sebelum Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah diberlakukan, TPA sampah di Indonesia pada umumnya beroperasi dengan sistem pembuangan terbuka dengan pengelolaannya seadanya. Hampir semua jenis sampah dibuang di TPA sampah, baik sampah rumah tangga, sampah beracun berbahaya rumah tangga (seperti bateray, desinfektan, wadah bekas insektisida, sampah elektronik, dan lain sebagainya), sampah proses industri, maupun sampah rumah sakit.
Oleh karena itu, hasil uji laboratorium akan menentukan pemanfaatan compost landfill mining yang diperoleh.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkaji potensi penutupan TPA sampah Gp Jawa, ditinjau dari aspek nilai sejarah, aspek regulasi/peraturan, dan aspek degradasi lingkungan. (2) Menganalisa pengaruh umur timbunan sampah terhadap jumlah compost landfill mining yang diperoleh. (3) Mengkaji potensi penerapan landfill mining di TPA sampah Gp Jawa berdasarkan sumber daya yang tersedia. (4) Menganalisa potensi pemanfaatan lahan TPA sampah
x Gp Jawa pasca pemulihan dan potensi pemanfaatan compost landfill mining yang diperoleh.
Penelitian ini telah dilaksanakan di TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh dalam 3 (tiga) periode waktu. Periode waktu pertama adalah kegiatan observasi lapangan, yang dilakukan pada dua minggu pertama bulan September 2018. Tujuan utama dari observasi tersebut adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi lapangan dan informasi batasan timbunan sampah berdasarkan waktu. Informasi batasan timbunan sampah tersebut diperoleh langsung di TPA sampah dari dua informan kunci yang telah aktif di TPA sampah Gp Jawa sejak sebelum tsunami tahun 2004.
Periode waktu kedua dilaksanakan mulai minggu ketiga bulan September - Desember 2018, merupakan bagian penelitian kuantitatif untuk mencapai tujuan (2).
Kegiatan diawali dengan penggalian timbunan sampah mengunakan eksavator, dilakukan pada 5 (lima) titik galian yang dibedakan menurut umur timbunan sampah 4-5 tahun, 6-7 tahun, 8-9 tahun, 10-11 tahun, dan ≥ 12 tahun. Pada masing-masing titik galian dilakukan pengambilan sampah pada 3 (tiga) kedalaman berbeda, 3-4 meter, 6- 7 meter, dan ≥ 9 meter.
Selanjutnya, semua kelompok material hasil galian dikeringkan secara alami dengan sinar matahari selama 5 – 7 hari, atau sampai beratnya konstan. Kemudian, semua kelompok material hasil galian kering dipilah untuk memisahkan komponen material kasar dan halus. Selanjutnya, semua komponen material kasar dan halus tersebut ditimbang untuk memperoleh persentase masing-masing komponen dari masing-masing kelompok umur material galian. Sebanyak 500-1000 ml material halus dari semua kelompok umur galian dibawa ke laboratorium terakreditasi untuk
xi mengetahui karakteristik fisika, kimia, dan biologi dari masing-masing komponen halus tersebut. Komponen halus tersebut selanjutnya disebut compost landfill mining.
Periode waktu ketiga dilaksanakan sepanjang bulan Maret – Mei 2019, merupakan bagian dari penelitian kualitatif untuk mencapai tujuan (1), (3), dan (4), mengunakan metode observasi lapangan dan wawancara mendalam (depth interview methods). Wawancara mendalam dilakukan dengan beberapa masyarakat dari 3 (tiga) desa yang berdekatan dengan lokasi TPA sampah, yaitu desa Gp Jawa, Gp Pande, dan Gp Peulanggahan. Wawancara mendalam juga dilakukan dengan guru dari 2 (dua) sekolah dasar yang terdampak keberadaan TPA sampah, komunitas masyarakat peduli sejarah, akademisi, para pejabat pemerintah kota terkait (termasuk kepala Bappeda dan walikota Banda Aceh), pengelola TPA sampah regional Blangbintang, serta para pelaku dunia usaha dari perhotelan dan pengembang perumahan di kota Banda Aceh.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban dari permasalahan serius keberadaan TPA sampah Gp Jawa, serta meneliti potensi yang dimiliki kawasan tersebut. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi masukan positif bagi pemerintah kota Banda Aceh.
Hasil kajian mendapati bahwa lokasi TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh berada dalam kawasan sejarah, melanggar UUD 1945/UU/regulasi lainnya, dan telah menyebabkan degradasi lingkungan, oleh karena itu TPA sampah Gp Jawa harus segera ditutup dan dipulihkan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa jumlah massa timbunan sampah keseluruhan TPA sampah Gp Jawa sampai akhir tahun 2020 diperkirakan sebanyak 983.216.801 kg, dengan laju pertambahan sampah sebesar 1,79% pertahun. Hasil Analisa juga menyimpulkan bahwa landfill mining sebaiknya
xii dilakukan pada umur timbunan sampah 8-9 tahun, dan compost landfill mining akan diperoleh sebesar 50% dari jumlah keseluruhan timbunan sampah.
Berdasarkan sumber daya yang tersedia, landfill mining sangat berpotensi diterapkan di TPA sampah Gp Jawa. Pasca pemulihan, lahan TPA sampah Gp Jawa dan sekitarnya sangat berpotensi dikembangkan menjadi kawasan wisata, terutama wisata religi, sejarah, budaya, bahari, kuliner, dan compost landfill mining yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman non pangan, material urug taman/lahan perparkiran, material penutup sampah (biocover) TPA sampah regional Blangbintang Aceh Besar
Untuk memperkuat kesimpulan penutupan TPA sampah dari aspek degradasi lingkungan, disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan terhadap kualitas air, tanah, dan udara sekitar TPA sampah tersebut. Penerapan metode landfill mining sangat tergantung dari potensi pemanfaatan compost landfill mining yang diperoleh, oleh karena itu disarankan juga untuk dilakukan penelitian landfill mining dengan metode dan teknik pengumpulan data yang sama pada beberapa TPA sampah lain, sehingga juga dapat memperbanyak data karakteristik compost landfill mining.
xiii ABSTRAK
Pertambahan penduduk telah memberikan dampak bagi keberadaan TPA sampah, yang dahulunya jauh dari pemukiman, kini sangat dekat dengan pemukiman dan pusat kota. Kebutuhan terhadap fasilitas sanitasi telah memaksa pemerintah kota mempertahankan keberadaan TPA sampah tersebut, demikian juga dengan keberadaan TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh. TPA sampah Gp Jawa bukan saja telah menyebabkan degradasi lingkungan karena sangat dekat dengan sungai dan pantai, namun TPA sampah Gp Jawa juga berada dalam kawasan pusat sejarah kerajaan Aceh masa lalu, yang banyak meninggalkan artefak dan peninggalan sejarah lainnya, harus segera ditutup dan dipulihkan. Landfill mining adalah cara yang paling cocok untuk memulihkan lahan tersebut. Landfill mining dapat dilakukan karena sampah di Indonesia pada umumnya didominasi sampah organik. Setiap material organik akan terurai menghasilkan gas CH4, CO2, H2O, dan menyisakan material halus menyerupai tanah, disebut kompos.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkaji potensi penutupan TPA sampah Gp Jawa, ditinjau dari aspek nilai sejarah, aspek regulasi/peraturan, dan aspek degradasi lingkungan. (2) Menganalisa perkiraan jumlah massa timbunan sampah, dan umur timbunan sampah terhadap jumlah compost landfill mining yang diperoleh. (3) Mengkaji potensi penerapan landfill mining di TPA sampah Gp Jawa berdasarkan sumber daya yang tersedia. (4) Menganalisa potensi pemanfaatan lahan TPA sampah Gp Jawa pasca pemulihan dan potensi pemanfaatan compost landfill mining yang diperoleh.
Metode penelitian kuantitatif deskriptif telah digunakan untuk mencapai tujuan (2), yang didasarkan dari hasil penimbangan berat dan persentase masing-masing komponen material galian. Metode penelitian kualitatif deskriptif juga digunakan untuk mencapai tujuan (1), (3), dan (4), yang dilakukan dengan metode observasi lapangan dan wawancara mendalam (depth interview methods) terhadap narasumber (key informan) dari beberapa stakeholder terkait.
Hasil penelitian menyimpulkan: (1) TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh harus segera ditutup, karena berada dalam kawasan sejarah, melanggar UUD 1945, UU, regulasi lainnya, dan menyebabkan degradasi lingkungan. (2) Landfill mining sebaiknya dilakukan pada umur timbunan sampah 8-9 tahun. (3) Berdasarkan sumber daya yang tersedia, landfill mining sangat berpotensi diterapkan di TPA sampah Gp Jawa. (4) Pasca pemulihan, lahan TPA sampah Gp Jawa dan sekitarnya sangat berpotensi dikembangkan menjadi kawasan wisata, terutama wisata religi, sejarah, budaya, bahari, kuliner, dan compost landfill mining yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman non pangan, material urug taman/lahan perparkiran, material penutup sampah (biocover) TPA sampah regional Blangbintang Aceh Besar.
Untuk memperkuat kesimpulan penutupan TPA sampah dari aspek degradasi lingkungan, disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan terhadap kualitas air, tanah, dan udara sekitar TPA sampah tersebut. Penerapan metode landfill mining sangat tergantung dari potensi pemanfaatan compost landfill mining yang diperoleh, oleh karena itu disarankan juga untuk dilakukan penelitian landfill mining dengan metode dan teknik pengumpulan data yang sama pada beberapa TPA sampah lain, sehingga juga dapat memperbanyak data karakteristik compost landfill mining.
xiv ABSTRACT
Population growth has had an impact on the existence of landfills, which were once far from residential areas, but are now very close to settlements and city centers.
However, the need for sanitation facilities has forced the city government to maintain the existence of landfills, including the existence of the Gp Jawa landfill in Banda Aceh. The landfill has not only caused environmental degradation due to its close proximity to rivers and beaches, but the landfill is also located within the historical center of the former Aceh kingdom, which left many artifacts and other historical relics. Thus, the landfill should be immediately closed and recovered. Landfill mining is the most suitable way to recover such areas. This is possible in Indonesia because solid waste predominantly organic. Organic material decomposes to produce CH4, CO2 and H2O gases, leaving fine material resembling soil, called compost.
Based on this, this study aims to: (1) Assess the potential of closing the Gp Jawa landfill, viewed from aspects of historical value, regulations and environmental degradation. (2) Analyse the estimated mass of the garbage heap, as well as the age of the garbage heap on the amount of compost landfill mining obtained. (3) Assess the potential application of landfill mining in the Gp Jawa landfill based on the available resources. (4) Analyse the potential utilization of the landfill area post-recovery, as well as the potential utilization of the compost landfill mining obtained.
Descriptive quantitative research methods were used to achieve the goal (2), which is based on the results of weighing and the percentage of each component of the excavated materials. Descriptive qualitative research methods were also used to achieve goals (1), (3), and (4), by conducting field observations and depth interviews with key informants from several related stakeholders.
The results of the research show that: (1) The Gp Jawa landfill should be closed immediately as a result of its location in a historical area, violations of the 1945 Constitution laws and other regulations, and induction of environmental degradation.
(2) Landfill mining should be effectuated at garbage heaps at the age of 8-9 years. (3) Based on the available resources, landfill mining has the potential to be applied in the Gp Jawa landfill. (4) After recovery, the Gp Jawa landfill and its surrounding areas have the potential to be developed into religious, historical, cultural, maritime or culinary tourism sites; the compost landfill mining obtained can be used as an organic fertilizer for non-food plants, as filling materials for landscaping (such as parks and parking lots), or as a biocover material for active landfills, such as the Blangbintang regional landfill located in Aceh Besar.
To support the closure of the landfill from the perspective of environmental degradation, further research on the quality of the water, soil, and air around the landfill is suggested. The application of landfill mining is dependent upon the possible utility of the compost that would be obtained. Therefore, additional conduction of landfill mining research using the same data collection methods and techniques is recommended in several other landfills in order to acquire more data on the characteristics of the compost landfill mining.
xv DAFTAR ISI
COVER ... 1
PENGESAHAN DISERTASI ... i
PERSETUJUAN DISERTASI ... ii
PERNYATAAN ORISINILITAS ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
RINGKASAN ... viii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR BAGAN ... xxiii
DAFTAR SINGKATAN ... xxiv
GLOSARY ... xxv 1 BAB I PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Latar Belakang ... 1-1 1.2 Rumusan Masalah ... 1-5 1.3 Orisinilitas Penelitian ... 1-8 1.4 Tujuan Penelitian ... 1-22 1.4.1 Tujuan Umum ... 1-22 1.4.2 Tujuan Khusus ... 1-23 1.5 Manfaat Penelitian ... 1-23 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 2-1 2.1 Sampah ... 2-1 2.1.1 Pengertian Sampah ... 2-1 2.1.2 Pengertian Timbulan Sampah ... 2-2 2.1.3 Karakteristik dan Komposisi Sampah ... 2-3 2.1.4 Pengelompokan Sampah ... 2-6 2.1.5 Sumber Sampah ... 2-8 2.2 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah ... 2-10 2.2.1 Pengertian TPA Sampah ... 2-10
xvi 2.2.2 Jenis-jenis TPA Sampah ... 2-11 2.2.3 Gambaran Umum Permasalahan Pengelolaan Sampah (TPA Sampah) di
Indonesia ... 2-12 2.2.4 Gambaran Singkat Pengelolaan Sampah (TPA Sampah) di Beberapa Kota di
Indonesia ... 2-14 2.2.5 Gambaran Singkat Pengelolaan Sampah (TPA Sampah) di Negara-negara
Berkembang ... 2-17 2.2.6 Gambaran Singkat Pengelolaan Sampah (TPA Sampah) di Negara-negara
Maju ... 2-19 2.3 Potensi Sampah ... 2-24 2.3.1 Sampah An-organik Sebagai Bahan Baku Daur Ulang ... 2-26 2.3.2 Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Kompos (Pupuk Organik) ... 2-28 2.3.3 Sampah Lama Sebagai Tanah Penutup TPA Sampah Baru ... 2-32 2.3.4 Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Sumber Energi ... 2-35 2.4 Dampak Negatif Keberadaan TPA Sampah ... 2-40 2.4.1 Dampak Terhadap Lingkungan ... 2-40 2.4.2 Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat ... 2-42 2.4.3 Dampak Sosial, Ekonomi dan Estetika ... 2-43 2.5 Potensi Pemanfaatan Lahan Eks TPA Sampah ... 2-44 2.5.1 Hutan Kota / Ruang Terbuka Hijau ... 2-45 2.5.2 Taman Bermain / Rekreasi Kota ... 2-46 2.5.3 Penambangan Sampah (Landfill Mining) ... 2-48 3 BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP... 3-1 3.1 Kerangka Teori ... 3-1 3.2 Kerangka Konsep ... 3-4 4 BAB IV METODE PENELITIAN ... 4-1 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4-2 4.1.1 Profil Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Gp Jawa ... 4-2 4.1.2 Waktu Penelitian ... 4-11 4.2 Rancangan Penelitian ... 4-12 4.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 4-14 4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 4-16
xvii 4.4.1 Data Primer ... 4-16 4.4.2 Data Sekunder ... 4-18 4.5 Alur Penelitian ... 4-19 4.6 Analisa Data ... 4-21 5 BAB V HASIL PEMBAHASAN ... 5-1 5.1 Potensi Penutupan TPA Sampah Gp Jawa ... 5-3 5.1.1 Aspek Nilai Sejarah ... 5-4 5.1.2 Aspek Regulasi/Peraturan ... 5-6 5.1.3 Aspek Degradasi Lingkungan ... 5-20 5.2 Landfill Mining ... 5-40 5.2.1 Berat Jenis Material Hasil Galian ... 5-40 5.2.2 Komposisi Material Hasil Galian ... 5-42 5.2.3 Perkiraan Jumlah Sampah ... 5-52 5.2.4 Gambaran Teknis, Biaya, waktu dan Lain-lain Terhadap Pelaksanaan Landfill
Mining ... 5-79 5.2.5 Karakteristik Compost Landfill Mining ... 5-85 5.3 Potensi Penerapan Landfill Mining Pada TPA Sampah Gp. Jawa ... 5-92 5.3.1 Ketersediaan Sumber Daya Manusia ... 5-93 5.3.2 Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Penunjang ... 5-96 5.3.3 Komponen Penunjang Lainnya ... 5-102 5.4 Pemanfaatan Hasil Landfill Mining ... 5-108 5.4.1 Pemanfaatan Lahan TPA Sampah Pasca Pemulihan ... 5-109 5.4.2 Pemanfaatan Compost Landfill Mining... 5-126 6 BAB VI PENUTUP ... 6-1 6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2 6.3 Rekomendasi ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA ... R-1 L LAMPIRAN ... L-1 L.1 Dokumen Pendukung Penelitian ... L-1 L.1.1 Permohonan Izin Penelitian Disertasi dan Pengambilan Sampel ... L-1
xviii L.1.2 Rekomendasi Izin Penelitian Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banda Aceh
... L-2 L.2 Data Iklim dan Cuaca Kota Banda Aceh Tahun 2008 - 2017 ... L-4 L.2.1 Data Suhu Udara Rata-rata Kota Banda Aceh Tahun 2008 – 2017 ... L-4 L.2.2 Data Curah Hujan Bulanan Kota Banda Aceh Tahun 2008 – 2017 ... L-5 L.3 Laju pertambahan rumah tangga dalam wilayah kota Banda Aceh 2014- 2018….. ... L-6 L.4 Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Kota Banda Aceh Tahun 2018 ... L-7 L.4.1 Desa Gp Lamglumpang ... L-7 L.4.2 Desa Gp Batoh ... L-8 L.4.3 Desa Gp Lam Lagang ... L-9 L.4.4 Desa Gp Lampaseh Aceh ... L-10 L.4.5 Desa Gp Pande ... L-11 L.4.6 Desa Gp Jawa ... L-12 L.4.7 Nilai NJOP beberapa desa dalam wilayah kota Banda Aceh Tahun 2017 . L-13 L.5 Rekapitulasi Jumlah Kasus Diare Kota Banda Aceh 2016 - 2018 ... L-14 L.5.1 Jumlah Kasus Diare Tahun 2016 ... L-14 L.5.2 Jumlah Kasus Diare Tahun 2017 ... L-15 L.5.3 Jumlah Kasus Diare Tahun 2018 ... L-16 L.5.4 Persentase jumlah kasus diare per jumlah penduduk beberapa desa dalam
wilayah kota Banda Aceh 2016 – 2018 ... L-17 L.6 Kualitas Air Kolam Lindi TPA Sampah Gp Jawa Tahun 2015 – 2016 ... L-18 L.7 Contoh Data Sampah Masuk TPA Sampah Gp Jawa ... L-19 L.7.1 April 2010 ... L-19 L.7.2 Maret 2012 ... L-20 L.8 Contoh Data Pengukuran Topography ... L-21 L.9 Hasil Uji Laboratorium Compost Landfill Mining ... L-22 L.10 Pernyataan Bersedia Menjadi Responden ... L-23 L.11 Rangkuman Wawancara ... L-24 L.11.1 Masyarakat Desa ... L-24 L.11.2 Sekolah ... L-35 L.11.3 Penggiat Nilai Sejarah ... L-37
xix L.11.4 Penelitian Sejarah ... L-39 L.11.5 Perlindungan Situs dan Cagar Budaya ... L-43 L.11.6 Pengamat TPA sampah ... L-47 L.11.7 TPA Regional Blang Bintang ... L-48 L.11.8 Kepentingan Pemerintah Kota Banda Aceh ... L-51 L.11.9 Potensi Ekonomi ... L-65
xx DAFTAR TABEL
Tabel 1-1 Daftar penelitian terdahulu berhubungan dengan pengelolaan sampah atau pemanfaatan material sampah di TPA sampah ... 1-9 Tabel 2-1 Persentase komposisi sampah di Indonesia ... 2-5 Tabel 2-2 Komposisi sampah di wilayah Jabotabek (dalam %) ... 2-6 Tabel 2-3 Klasifikasi material yang dapat didaur ulang dan produk turunannya ... 2-26 Tabel 2-4 Komposisi Biogas ... 2-35 Tabel 2-5 Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain ... 2-36 Tabel 4-1 Data klimatologi tahun 2014 - 2018 ... 4-8 Tabel 4-2 Parameter-parameter yang diukur, alat ukur, dan cara pengukurannya ... 4-18 Tabel 5-1 Kualitas air kolam lindi TPA sampah Gp Jawa Tahun 2016 ... 5-22 Tabel 5-2 Hasil analisa kandungan zat pencemar air lindi TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh
... 5-23 Tabel 5-3 Pengelompokan jalan berdasarkan kelas jalan ... 5-31 Tabel 5-4 Matrik hubungan antara kawasan perkotaan dengan peranan ruas jalan dalam
sistem jaringan jalan sekunder ... 5-32 Tabel 5-5 Frekwensi lalulintas kendaraan di Jl. Tgk. Dianjong ... 5-35 Tabel 5-6 Kapasitas Jalan dan Tingkat Pelayanan Jalan Tgk. Dianjong Banda Aceh ... 5-37 Tabel 5-7 Density material galian sampah pada kedalaman 3-4 meter ... 5-41 Tabel 5-8 Komposisi material hasil galian TPA sampah Gp Jawa ... 5-44 Tabel 5-9 Contoh data hasil pengukuran topografi ... 5-57 Tabel 5-10 Jumlah rata-rata per hari sampah masuk TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh
2008-2016 ... 5-60 Tabel 5-11 Potongan dokumen sampah masuk TPA sampah Gp Jawa dalam satuan volume
m3 ... 5-61 Tabel 5-12 Jumlah rata-rata kg/hari sampah masuk TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh 2008-
2016 ... 5-62 Tabel 5-13 Proyeksi jumlah sampah rata-rata Tahun 2017-2018 ... 5-64 Tabel 5-14 Besaran Timbulan Sampah Kota Banda Aceh Tahun 2010 - 2016 ... 5-65 Tabel 5-15 Perkiraan akumulasi jumlah sampah tertimbun di TPA sampah Gp Jawa ... 5-69 Tabel 5-16 Potongan rekapitulasi sampah masuk TPA sampah Gp Jawa Januari 2017 ... 5-72 Tabel 5-17 Material ballance galian sampah TPA sampah Gp Jawa tahun 1994 - 2018 .... 5-77 Tabel 5-18 Karakteristik fisika compost landfill mining ... 5-87 Tabel 5-19 Unsur hara compost landfill mining ... 5-90 Tabel 5-20 Kandungan logam berat/bahan beracun berbahaya (B3) dalam compost landfill
mining ... 5-91 Tabel 5-21 Kandungan mikroorganisme dalam compost landfill mining ... 5-92 Tabel 5-22 Tekanan dan suhu udara rata-rata kota Banda Aceh tahun 2018 ... 5-104 Tabel 5-23 Hari hujan beberapa kecamatan dalam kota Banda Aceh tahun 2018 ... 5-105 Tabel 6-1 Matrik rekomendasi pelaksanaan landfill mining ... 6-3
xxi DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1 Pemanfaatan lahan eks TPA sampah Sukolilo Surabaya sebagai lahan pemukinan ... 2-46 Gambar 2-2 Pembangunan taman rekreasi kota pada lahan eks TPA sampah Sukolilo Surabaya ... 2-47 Gambar 4-1 Peta lokasi TPA Sampah Gp Jawa Banda Aceh ... 4-4 Gambar 4-2 Site plan TPA Sampah Gp Jawa Banda Aceh ... 4-6 Gambar 4-3 Grafik laju pertumbuhan penduduk kota Banda Aceh sebelum dan setelah tsunami tahun 2004 ... 4-10 Gambar 4-4 Letak titik galian pengambilan sampel timbunan sampah ... 4-14 Gambar 4-5 Pelat besi berbentuk kubus 0,8 m x 0,8 m x 0,8 m yang digunakan untuk memperkirakan berat jenis timbunan sampah ... 4-15 Gambar 5-1 Diagram proses penambangan timbunan sampah ... 5-2 Gambar 5-2 Fadli Zon mengunjungi proyek IPAL kota Banda Aceh di kawasan tempat pembuangan akhir Gp Jawa yang merupakan kawasan sejarah Aceh ... 5-15 Gambar 5-3 NJOP beberapa desa dalam wilayah kota Banda Aceh Tahun 2017... 5-27 Gambar 5-4 Grafik perbandingan kasus diare per jumlah penduduk dibeberapa desa dalam wilayah kota Banda Aceh 2016 -2018 ... 5-29 Gambar 5-5 Peta satelit perpotongan Jalan Tgk. Dianjong – Jalan WR Supratman ... 5-32 Gambar 5-6 Grafik persentase compost landfill mining yang diperoleh berdasarkan kelompok umur timbunan sampah ... 5-46 Gambar 5-7 Grafik persentase compost landfill mining yang diperoleh tanpa kelompok umur timbunan sampah 10-11 tahun ... 5-47 Gambar 5-8 Persentase material halus (compost landfill mining) REMO Belgian landfill pada titik galian 14, 19, 24, dan 29 tahun ... 5-49 Gambar 5-9 Pemisahan material kasar hasil galian dan ukuran material halus (compost landfill mining) ... 5-49 Gambar 5-10 Total Station dan Prisma ... 5-55 Gambar 5-11 Poligon Terbuka Terikat Sepihak ... 5-55 Gambar 5-12 Peta Topografi TPA Sampah Gp Jawa Banda Aceh ... 5-58 Gambar 5-13 Photo dokumentasi kegiatan survey topografi TPA sampah Gp Jawa 20 -24 September 2018 ... 5-59 Gambar 5-14 Grafik jumlah rata-rata sampah masuk TPA sampah Gp Jawa Tahun 2008 - 2016 ... 5-63 Gambar 5-15 Plot jumlah penduduk dan jumlah sampah terhadap tahun ... 5-66 Gambar 5-16 Grafik jumlah sampah masuk TPA sampah Gp Jawa Tahun 2017 ... 5-72 Gambar 5-17 Alat berat loader mengisi sampah pepohonan ke dalam mesin komposter ... 5-73 Gambar 5-18 pH salah satu kelompok compost landfill mining setelah pengayakan ... 5-88 Gambar 5-19 Perbaikan excavator longarm yang tergelincir karena ketidakstabilan sampah saat penggalian sampel, dilakukan di lapangan oleh mekanik alat berat workshop DLHK3 Banda Aceh ... 5-97 Gambar 5-20 Penyaring mekanik berputar (screen rotary) ... 5-99 Gambar 5-21 Mesin penghancur kasar dan mesin penghancur halus ... 5-100 Gambar 5-22 Insinerator karbon untuk menghasilkan asap cair (pengasapan air) ... 5-100
xxii Gambar 5-23 Batubata arang ... 5-101 Gambar 5-24 Mesin pirolisis untuk membakar plastik dan menghasilkan bahan bakar cair…..
... 5-102 Gambar 5-25 Lahan kosong antara kolam lindi dan timbunan sampah ... 5-103 Gambar 5-26 Area lahan TPA Sampah Regional Blang Bintang di Aceh Besar ... 5-106 Gambar 5-27 Kunjungan ziarah masyarakat ke makam Tgk. Syiah Kuala ... 5-122 Gambar 5-28 komplek makam Tgk. Dikandang Gp Pande Banda Aceh ... 5-123 Gambar 5-29 Makam Tgk. Dianjong Gp Peulanggahan Banda Aceh ... 5-123 Gambar 5-30 Tampak atas TPA sampah Gp Jawa Banda Aceh ... 5-125
xxiii DAFTAR BAGAN
Bagan 3-1 Kerangka Teori ... 3-3 Bagan 3-2 Kerangka Konsep ... 3-5 Bagan 4-1 Alur penelitian ... 4-20
xxiv DAFTAR SINGKATAN
Simbol Arti
3R Reduce, Reuse, Recycle
BPS Badan Pusat Statistik
BSN Badan Standar Nasional
DLHK3 Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota
Gp Gampong
GRK Gas Rumah Kaca
HDPE High Density Poly Ethylene
PET Poly Ethylene Terephthalate
IPCC Intergovernmental Panel and Climate Change ISO International Standarization Organization
ISWM Integrated Solid Waste Management
KNLH KementerianNegara Lingkungan Hidup
NIMBY Not In My Back Yard
SNI Standar Nasional Indonesia
TPA Tempat Pemrosesan Akhir
UU Undang Undang
RDF Refused Derived Fuel
WtM Waste to Material
WtE Waste to Energy
EM Effective Microorganism
C/N Perbandingan unsur karbon dan nitrogen dalam unsur hara tanah
xxv GLOSARY
Biogas Gas-gas CH4, CO2, H2S dan gas lainnya yang dihasilkan dari proses fermentasi atau dekomposisi sampah tanpa memerlukan unsur oksigen (proses an-aerobik)
Compost Landfill Mining
Massa material organik yang telah terurai yang berupa material halus menyerupai tanah
Control Landfill Metode pengurugan di areal pengurugan sampah, dengan cara dipadatkan dan ditutup dengan tanah penutup sekurang-kurangnya setiap tujuh hari
Daur Ulang Sampah Upaya memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna setelah melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu
Effective
Microorganism (EM)
Bakteri bersinergi satu sama lain dalam menguraiikan sampah organik
Gas Methana Gas yang dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa oleh mikroorganisme pengurai bahan organik dengan kondisi tidak ada oksigen (anaerob)
Karakteristik Biologi Sampah
Menunjukkan banyaknya kandungan mikroorganisme yang hidup dan berkembangbiak dalam timbunan sampah Karakteristik Fisika
Sampah
Menunjukkan besarnya nilai densitas, kadar air, kadar volatile, kadar abu, nilai kalor, dan distribusi ukuran sampah
Karakteristik Kimia
Sampah Menunjukkan banyaknya keberadaan unsur-unsur C, H, O, N, P dan S dan lainnya dalam sampah
Karakteristik Sampah Kekhasan sampah yang berbeda-beda sesuai tempat/daerah asal sampah, sehingga mempunyai sifat dan jenis yang berbeda pula
Kompos Hasil proses fermentasi atau dekomposisi material organik yang melibatkan unsur oksigen, dan akan menghasilkan gas karbon dioksida dan molekul air
Komposisi Sampah Merupakan penggambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya
Landfill Mining Suatu proses untuk mengekstraksi bahan atau sumber daya alam padat lainnya dari bahan sampah yang sebelumnya telah dibuang dengan menguburnya dalam tanah
xxvi Oksidasi Methana Proses menguraikan methana menjadi karbondioksida, air
dan biomass
Open Dumping Sistem pembuangan sampah di lahan tanah tanpa perlakuan
Pemulihan
Lingkungan Kegiatan mengembalikan kondisi lingkungan hidup, sehingga lingkungan hidup tersebut dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya
Pengelolaan Sampah Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah
Penghasil Sampah Setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah
Pengomposan Proses mereduksi sampah dengan mengunakan bakteri, mikroorganisme dan cacing yang banyak
Pirolisis Proses degradasi thermal dari material padat dalam kondisi tidak ada oksigen, yang memungkinkan terjadinya beberapa jalur konversi themokimia, sehingga padatan tersebut menjadi gas, cairan dan padatan/char
Proses Aerobik Proses fermentasi yang berlangsung dengan adanya oksigen
Proses An-aerobik Proses fermentasi yang berlangsung dengan tanpa adanya oksigen
Proses Fakultatif Proses fermentasi yang berlangsung dengan atau tanpa adanya oksigen
Pupuk Kompos Material halus menyerupai humus hasil proses fermentasi sampah organik menjadi komponen yang lebih sederhana dan stabil
Rasio C/N Perbandingan unsur karbon dan nitrogen dalam unsur hara
Sampah Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat
Sampah An-organik sampah yang tersusun oleh senyawa kimia an-organik (seperti sampah plastik, kaca, logam, dan sebagainya) yang mempunyai sifat secara alami sukar atau sangat sukar diuraikan oleh jasad hidup
Sampah Domestik Sampah yang sehari-hari dihasilkan dari aktifitas manusia secara langsung, baik dari rumah tangga, pasar, sekolah, perkantoran, pertokoan, rumah sakit, dan lain sebagainya
xxvii Sampah non-
Domestik Sampah yang sehari-hari dihasilkan dari aktifitas komersial, seperti sampah dari pabrik, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi dan lain sebagainya
Sampah Organik Sampah yang sebagian besar tersusun dari senyawa kimia organik (seperti sampah sisa makanan, hewan ataupun kotoran) yang mempunyai sifat secara alami dapat atau mudah diuraikan oleh jasad hidup, khususnya mikroba.
Sampah Rumah Tangga
sampah dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, dan tidak termasuk tinja dan sampah spesifik
Sampah Sejenis Rumah Tangga
sampah yang berasal dari kawasan komesial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya
Sampah Spesifik Sampah yang karena sifatnya, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus
Sanitary Landfill Sarana pengurugan sampah ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan secara sistematis, dengan penyebaran dan pemadatan sampah pada area pengurugan serta penutupan sampah setiap hari
Sumber Sampah Asal timbulan sampah
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah
Tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan
Timbulan Sampah Banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun berat per kapita per hari