PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan PKL
Kegunaan PKL
Tempat PKL
Jadwal Waktu PKL
Pada tanggal 14 Juni, peserta magang mendapat persetujuan dari Departemen Sumber Daya Manusia PT Waskita Beton Precast Tbk untuk melakukan PKL di Departemen Akuntansi. Pelaksanaan PKL ini ditentukan oleh PT Waskita Beton Precast Tbk masing-masing dengan waktu mulai 5 hari kerja. Untuk mendukung hal tersebut, Waskita Karya melakukan inovasi dan kemajuan dalam pengembangan bisnis produksi beton PT Waskita Beton Precast Tbk.
PT Waskita Beton Precast Tbk merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Pendirian Perseroan Terbatas No. Berdasarkan Prospektus Final PT Waskita Beton Precast Tbk Tahun 2016, per 30 April 2016, Perseroan mempunyai karyawan sebanyak 801 (delapan ratus satu) orang. Biasanya PT Waskita Beton Precast Tbk akan menggunakan cara ini jika jumlah tagihannya tidak terlalu besar, sehingga bisa dibayar secara tunai.
PT Waskita Beton Precast Tbk menugaskan tenaga ahli untuk membukukan pembayaran utang melalui Syndicated Bank dan SCF. a) Melalui Sindikasi. Berikut hasil yang diperoleh praktisi dari kegiatan PKL di PT Waskita Beton Precast Tbk bidang akuntansi.
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
Struktur Organisasi
Berdasarkan prospektus final PT Waskita Beton Precast Tbk yang diterbitkan di Jakarta pada tanggal 9 September 2016, Perseroan disusun sebagai anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pada bagian Direksi terdapat seorang Chief Executive Officer yang membawahi empat Direktur lainnya, yaitu Direktur Pemasaran, Teknik dan Operasi, Keuangan, serta Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia. Direktur Pemasaran membawahi Departemen Pemasaran dan Penjualan, Direktur Teknik dan Operasi membawahi Departemen Manufaktur dan Pembelian, serta Departemen Desain dan Kualitas Produk, Direktur Keuangan membawahi Departemen Keuangan dan Risiko, dan terakhir Direktur Pengembangan dan SDM. membawahi departemen SDM, Sistem dan TI serta departemen Pengembangan Bisnis.
Bagian Pemasaran dan Penjualan bertanggung jawab terhadap 3 bagian, yaitu Bagian Administrasi Promosi dan Pemasaran, Bagian Penjualan, Administrasi Penjualan dan Tenaga Penjualan, serta Bagian Anggaran. Bagian produksi dan pengadaan membawahi 5 bagian, yaitu bagian pracetak, bagian readymix, bagian pengendalian dan evaluasi distribusi, bagian fasilitas dan penunjang serta bagian pengadaan. Departemen Perancangan dan Mutu Produk membawahi 4 bagian yaitu Bagian Produk dan Litbang, Bagian Teknik, Bagian Mutu Produk dan Penjaminan Mutu serta Bagian K3.
Kemudian Bagian Keuangan dan Resiko membawahi 4 bagian yaitu Bagian Keuangan dan Perbankan, Bagian Akuntansi (tempat praktek PKL), Bagian Perpajakan dan Bagian Resiko. Departemen Sumber Daya Manusia, Sistem dan TI membawahi 3 bagian, yaitu Bagian Perencanaan, Administrasi dan Pengembangan SDM, Bagian Sistem dan TI, serta Bagian Umum dan Peralatan. Sedangkan Departemen Pengembangan Usaha membawahi 2 bagian, yaitu Bagian Pengembangan Usaha dan Bagian Pengembangan Sarana Pabrikan.
Mempunyai tugas dan wewenang untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pengurus dalam menjalankan kepengurusan dan tata kelola PT. Sebagaimana tercantum dalam Prosedur Tata Kelola Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Direksi No. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang disebut Unit Audit Internal (SPI) sebagaimana tertuang dalam Keputusan No. Tugas dan tanggung jawab SPI antara lain :.
Praktisi ditugaskan pada Departemen Akuntansi, Departemen Keuangan dan Risiko yang berhubungan langsung dengan Direktur Keuangan. Secara umum, uraian tugas Divisi Akuntansi terdiri dari menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan, menghitung pembayaran gaji karyawan, serta menyusun dan menyiapkan anggaran pengeluaran dan pendapatan perusahaan secara berkala (bulanan atau tahunan).
Kegiatan Umum Perusahaan
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Pelaksanaan Kerja
Dokumen yang diperiksa akan diberikan kepada Bagian Pengendalian di PT Waskita Beton Precast Tbk, kemudian diberikan kepada Bagian Keuangan untuk dibuatkan daftar utangnya. Departemen Akuntansi akan mencatat hutang pemasok dan hutang kotor dalam jurnal hutang dari data perusahaan yang disediakan oleh Departemen Keuangan. Departemen Keuangan akan menerima daftar perusahaan yang akan dibayar dan mengurus pembayarannya lalu memberikan datanya kepada kasir.
PT Waskita Beton Precast mendapat pembiayaan kredit sindikasi dari dua bank terbesar di Indonesia yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). BNI dan BRI mempunyai hubungan afiliasi tidak langsung karena kedua perusahaan tersebut adalah milik negara karena PT Waskita Karya (Persero). Komponen yang diperhatikan dalam akuntansi ini adalah tanggal akuntansi, nomor voucher, nama perusahaan/pemasok, nomor cek/giro, nomor faktur, lokasi pabrik dan kode jurnal.
Ada beberapa komponen yang perlu diisi yaitu nomor surat utang, alamat perusahaan, penjelasan pembayaran utang, misal. Selanjutnya hasil pencatatan tersebut dicetak pada saat itu kemudian segera dikoreksi dalam bentuk Buku Harian Bank (Lampiran 12) dan setelah dikoreksi ditandatangani oleh bagian akuntansi, perusahaan sasaran dan manajer keuangan. Dokumen yang harus ada adalah Credit Advice (CA) dan bukti penyelesaian pekerjaan melalui excel yang bisa Anda hitung sendiri berdasarkan instruksi mentor.
Informasi yang terdapat dalam kwitansi ini antara lain nomor kwitansi, jumlah tagihan yang harus dibayar perusahaan, uraian transaksi yang akan dilakukan serta disertai tanda tangan dan stempel. Surat Pembelian Material (SPM) merupakan dokumen yang harus tersedia pada saat suatu perusahaan melakukan pembelian material dari perusahaan lain, dan apabila SPM ada maka Laporan Pembelian Material harus ada. Biasanya SPA harus mencantumkan nama peralatan, jumlah (unit), harga sewa, kapasitas peralatan dan jangka waktu sewa. b) Buatlah jurnal utang dalam jurnal utang pemasok.
Banyaknya rekanan usaha dari PT Waskita Beton Precast Tbk sehingga masih banyak rekanan usaha yang tidak terdeteksi di sistem aplikasi sehingga praktisi harus mengisi data yang hilang. Setelah melakukan pembukuan pembayaran utang dan mencatat utang pemasok, langkah selanjutnya adalah mencetak bukti transaksi, kuitansi pengeluaran (Lampiran 10) dan bukti utang pemasok. Lampiran 11) sebagaimana akan ditandatangani sebagai bukti persetujuan. Sedangkan bukti utang pemasok dan utang kotor harus disetujui oleh bagian akuntansi dan manajer pabrik.
Kendala Yang Dihadapi
Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi ketika melaksanakan PKL, para praktisi mengambil pendekatan teoritis humanistik dan tingkat tertinggi dalam hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow, orang yang mengaktualisasikan diri dapat mempunyai banyak pengalaman puncak dibandingkan dengan orang yang kurang mengaktualisasikan diri. Meningkatkan rasa percaya diri sehingga praktisi merasa mampu melaksanakan seluruh tugas yang diberikan karena tugas tersebut merupakan tanggung jawab dan selalu menanamkan budaya disiplin untuk mencapai hasil.
Menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan dan memposisikan diri sebagai orang yang belajar dan mencari pengalaman serta ilmu sebagai bahan aktualisasi diri. Hal ini merupakan wujud dedikasi dan tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu bersaing dan bertahan di dunia kerja. Praktisi dapat mengetahui cara mencatat pembayaran hutang melalui Syndicated Bank dan Supply Chain Financing (SCF), mendaftarkan hutang pemasok dan hutang kotor, melengkapi daftar mitra bisnis, mengarsipkannya dan membantu menemukan bukti dalam proses audit.
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut saran yang dapat diberikan oleh praktisi terhadap pelaksanaan PKL, yaitu: Mahasiswa harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik agar mudah bergaul dengan karyawan dan memahami pekerjaan yang diberikan. Hal ini bertujuan agar pada saat pelaksanaan PKL, para mahasiswa dapat mengerjakan seluruh pekerjaan yang diberikan dengan baik dan mampu menjalin kerjasama yang baik dengan para pegawai.
Hal ini bertujuan untuk memastikan Universitas Negeri Jakarta mendapatkan kepercayaan yang baik dari dunia industri sebagai penyedia sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing yang tinggi. Pembayaran hutang supplier Accounting di jurnal Bank melalui sistem WKAK melalui Sindikat BNI pada bulan Juni 2016. Menghubungi pabrik untuk meminta bukti audit fisik (sampling pengakuan pendapatan bulan April 2016) dan pembayaran hutang supplier Accounting melalui BRI Warung Buncit.
Pembukuan pembayaran utang kepada pemasok dalam buku harian bank melalui sistem WKAK melalui Sindikasi BNI. Posting pembayaran hutang kepada supplier di Bank Diary melalui sistem WKAK melalui BRI Warung Buncit.
