Objek wisata Jurug Gede merupakan objek wisata baru berbentuk air terjun yang resmi dibuka pada tanggal 24 Desember 2014. Namun sesuai dengan upaya pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam meningkatkan potensi wisatanya, objek wisata Jurug Gede sudah mulai berkembang walaupun masih dalam tahap awal. Dusun Gembyong sebagai kawasan pedesaan mempunyai potensi lokal berupa bambu dan batang kayu besar yang dapat dijadikan media output di situs Jurug Gede.
Diharapkan dengan adanya media ini pengetahuan para remaja, masyarakat dan pengunjung dapat bertambah dalam menikmati Wisata Jurug Gede. Dasar pengajuan program ini adalah Air Terjun Jurug Gede merupakan objek wisata musiman karena debit air terjunnya tidak permanen sepanjang tahun. Hal ini menjadi penghambat berkembangnya Wisata Air Terjun Jurug Gede sebagai penggerak perekonomian masyarakat secara konsisten.
Perlu dibangun media keluar sebagai sarana dan prasarana penunjang pariwisata Jurug Gede dengan memanfaatkan potensi lokal yang dapat dimanfaatkan sepanjang tahun sehingga perekonomian pariwisata dapat dimanfaatkan sepanjang tahun. Sehingga peran wisata Jurug Gede tidak hanya sebagai atraksi wisata saja namun juga sebagai tempat edukasi masyarakat.
Luaran dan indikator dari solusi yang ditawarkan
Solusi yang ditawarkan dalam program ini sejalan dengan permasalahan prioritas mitra yang telah disepakati bersama. Gambar 7 menunjukkan bahwa solusi yang ditawarkan antara lain adalah integrasi antara penguatan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan penguatan kelembagaan (kemampuan manajemen) sehingga keberlanjutan program dapat terlaksana. “JPPM UMP”) - Saran Promosi. pelayanan kesehatan pada kawasan wisata khususnya remaja dengan media video promosi kesehatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi dan memastikan bahwa organisasi dapat terus menjalankan perannya dan menjamin keberlangsungannya. Pelatihan ini dipimpin oleh fasilitator yang memberikan alat (ular dan media tangga) dan pertanyaan seputar perilaku hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari promosi kesehatan.
Metode pendekatan yang ditawarkan
Partisipasi mitra
Langkah evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program
Setelah dilakukan intervensi, hasil pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku siswa terhadap pembuangan sampah adalah sebagai berikut. Pengukuran sikap, perilaku dan praktik membuang sampah pasca intervensi di SDN Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Kita mempunyai 4 area (zona) privat di tubuh kita, yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Jika saya tidak dapat menemukan tempat sampah, saya akan menyimpan milik saya sampai saya dapat menemukan tempat sampah. Saya lebih suka membuang sampah di laci meja daripada membuang sampah ke tempat sampah. Apakah Anda sering melakukan piket saat pengumpulan dan sembarangan membuang sampah di halaman rumah dan bukan di tempat sampah.
PENERUS BANGSA
Overall evaluation on the paper 3. 1) Please add/revise the author information in the revised version. What is the correlation of the gender of the children with the data obtained in the research. I did not find it in the text and your discussion should be addressed, if you consider it necessary;.
The stage of the process related to limited resources for carrying out waste management either by society or 27. The lower stage is related to the lack of a system for waste management in society (Elamin et al. Labors to involve the community in waste management must start from an early 45.
This can therefore be seen from the ongoing program of waste management which is not ongoing 47. We report knowledge, attitude, perception of waste facilities in the school and behavior about waste management. Comment [GC6]: What is the correlation of the gender of the children with the data obtained in the research.
Commented [GC8]: Link the questions with favorable answers, allowing a link to the suggested form in the methodology. Improving knowledge about waste management should be done at an early age, such as in children, including 120. For stakeholders in education, it is essential to include the value of waste management for safe soil in children at the stage early, such as Elementary school.
We would like to thank all the participants who contributed to this study Partnerships for solid waste management in developing countries: linking 152. theories to realities”, Habitat International. Perwujudan Prinsip Good Environmental Governance Di Kota Surakarta', Yustisia Jurnal Hukum, 4(3), p. 2018) 'Analysis of Waste Management in Disanah Village, Sreseh District 176. Guidelines for safe aquatic and recreational environments volume 1 coastal waters di access pada tanggal 17 September 2019 (undated). 2008) 'The International Organization for Standardization (ISO)', New Political Economy, 13(3), pp.
Pembuatan dan Penerapan Wahana Outbond Kesehatan Sebagai Objek Wisata Baru di Jurug Gedhe Gunung Kidul
Pembangunan dan implementasi wahana medical exit sebagai fasilitas wisata baru di Jurug Gedhe Gunung Kidul. Dusun Gembyong, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul DIY mempunyai objek wisata baru yaitu objek wisata Jurug Gede. Memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membangun kendaraan pengantaran berbasis kesehatan pertama di Gunung Kidul.
Penulis menciptakan wahana outbound dengan memanfaatkan potensi lokal berupa bahan alam seperti bambu dan papan. Wahana exit yang diciptakan berupa wahana exit beam board, jembatan bola, bambu walk, Flying fox serta ular tangga raksasa. Tujuan dari program kemitraan masyarakat ini adalah untuk menciptakan dan melaksanakan wahana outbond sebagai objek wisata baru di Jurug Gedhe untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Gembyong.
Pembuatan kendaraan mudik ini menggunakan bahan sederhana yaitu papan kayu dari hasil alam lingkungan sekitar, batu bata, pasir sungai di lokasi dan semen. Wahana yang kedua adalah jalan bambu yang dilengkapi dengan bola-bola, merupakan wahana outgoing yang menyenangkan, menarik dan membutuhkan kreatifitas peserta. Pembuatan wahana mudik ini menggunakan bahan sederhana yaitu bambu besar dari hasil alam lingkungan sekitar, bola besar, tali, pralon, batu bata, semen dan pasir.
Wahana ketiga adalah wahana bambu ala Flying Fox, merupakan wahana outgoing yang menantang dan melepaskan arenaline. Untuk membuat kendaraan keluar ini digunakan bahan-bahan sederhana yaitu bambu besar dari hasil alam lingkungan sekitar, pelumas (oli), tali, pralon besar, batu bata, semen dan pasir. Permainan ini bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh, kelenturan tubuh serta kekuatan otot tungkai dan tangan.
Produksi kendaraan pemberangkatan kesehatan ini merupakan kendaraan pemberangkatan bertema kesehatan pertama di Gunung Kidul. Kendaraan pemberangkatan ini mempunyai banyak manfaat antara lain melatih keseimbangan tubuh, kekuatan otot lengan dan tungkai, melatih kekompakan, kerjasama tim, keberanian dan percaya diri, serta melatih strategi dalam mencapai tujuan. Rancangan wahana keluaran ini diharapkan dapat menjadi daya tarik masyarakat, sehingga kedepannya menjadi fasilitas wisata kesehatan yang digemari masyarakat.
SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Masa perlindungan: Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diterbitkannya Ciptaan. Surat pendaftaran hak cipta atau hak yang berkaitan dengan produk ini sesuai dengan Pasal 72 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Tanggal dan tempat akan diumumkan pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia.
