• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan akhir - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan akhir - SIMAKIP"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Dengan menggunakan tumbuhan sebagai obat, kita turut serta menjaga warisan nenek moyang kita dan tentunya tidak menimbulkan efek samping yang buruk bagi diri kita sendiri. Kemudian tumbuhan tersebut diidentifikasi dan dicari kejelasan bagaimana cara mengolah/memanfaatkan tumbuhan tersebut sebagai obat. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 35 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Muhammadiyah Cileungsi yang terdiri dari 26 famili yang dapat mengobati berbagai macam penyakit.

Bagian tanaman yang biasa digunakan sebagai obat adalah daun, akar, batang, umbi, biji, bunga dan seluruh bagian tanaman. Untuk melihat adat istiadat masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi Kabupaten Bogor menggunakan tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat. Apakah ada inventarisasi jenis tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi Kabupaten Bogor.

Cara pembuatan dan pemanfaatan bahan obat tradisional dari tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Muhammadiyah Cileungsi Kabupaten Bogor. Berdasarkan keterbatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah inventarisasi jenis tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat oleh masyarakat di lingkungan Muhammadiyah Cileungsi Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kegunaan tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di lingkungan Muhammadiyah Cileungsi Kabupaten Bogor dan mencacah jenis tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat.

Selain untuk keperluan dokumentasi, kearifan tradisional juga diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi bagi para peminat etnobotani dalam pengembangan teknologi tanaman yang bermanfaat sebagai obat.

Urgensi (Keutamaan) Penelitian

State of The Art

Pengolahan Tanaman Obat a. Teknik Olah Tanaman Obat

Agar dapat memanfaatkan sari pati dan zat aktif yang dikandung tanaman tersebut, maka bagian dari tanaman obat ini harus diolah terlebih dahulu. Menurut Muhlisah (2007), ada beberapa teknik pengolahan tanaman obat yaitu penggilingan, perebusan dan pemasakan. Bergantung pada khasiat dan bahan aktif yang terkandung dalam jenis jamu tersebut, kita bisa menyiapkan ramuannya.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kuantitas zat aktif pada tanaman herbal. Pencucian dilakukan dengan air bersih mengalir atau dibersihkan dengan cara yang benar sehingga bersih dan bebas dari mikroba patogen, kapang, khamir dan kontaminan lainnya. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara diangin-anginkan di tempat teduh dengan aliran udara yang baik atau dengan menggunakan oven dengan pengaturan suhu yang sesuai.

Pengeringan dengan cara memotong simplisia dapat mengurangi kadar air di dalamnya, kadar air yang dianjurkan adalah 10%, sehingga dapat mencegah kebusukan yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.

Road Map Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

Alat dan Bahan

Metode Penelitian

Analisis Data

Deskripsi Wilayah Penelitian

Hasil

20 Daun Beluntas Mengobati keputihan Daunnya bisa dimakan langsung, atau direbus dulu baru dimakan 21 Biji petai selo Mengobati diabetes Direbus bersama sayuran lain dll. 31 Daun Bidara Obat sakit maag Rebus/rendam air panas lalu diaduk tanpa ditambah gula lalu diminum. Dari Tabel 2 terdapat berbagai bagian tumbuhan yang digunakan untuk obat yaitu daun, akar/rimpang, buah, biji, batang, umbi, gel, bunga dan seluruh bagian tumbuhan.

Seperti halnya jambu biji, daunnya dapat mengobati diare dan sakit perut, diolah dengan cara direbus airnya dan diminum. Sedangkan tanaman daun sirih memiliki fungsi dan manfaat untuk mengobati sakit punggung dan sakit gigi, cara pengolahannya adalah dengan merebus airnya kemudian diminum; untuk sakit gigi dengan cara mengunyah daun sirih. Tanaman obat ini digunakan untuk menyembuhkan dan mengobati berbagai macam penyakit dengan memanfaatkan 63% bagian daunnya; batang 3%; wortel 3%; rimpang 9%;.

Berbagai cara digunakan untuk memanfaatkan tanaman obat ini, antara lain dengan mengambil sarinya (6%) yang paling sedikit dimasak, diperas dan dimasak (14%), diperas/diparut (11%), dimakan langsung (20%) dan cara yang paling umum digunakan adalah merebus.

Tabel 2. Manfaat tanaman obat yang digunakan oleh warga Muhammadiyah Cileungsi
Tabel 2. Manfaat tanaman obat yang digunakan oleh warga Muhammadiyah Cileungsi

PEMBAHASAN

Acetogenin ini memiliki kemampuan untuk menghambat sumber energi bagi pertumbuhan sel kanker, sehingga penghambatan ini dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker (Utari, et al., 2013). Fungsi dan manfaat tanaman obat yang digunakan oleh anggota komunitas Muhammadiyah Cileungsi beragam, yaitu untuk pengobatan bayi, sakit perut, diare, sakit gigi, kembung dan masuk angin, sariawan, radang lambung, sakit punggung, kencing manis, panas dalam, nyeri, pengobatan batuk, luka, demam, demam, keputihan rambut, pengobatan tekanan darah tinggi, menghilangkan bau badan, memperkuat janin dalam kandungan, pengobatan hepatitis, pengobatan mimisan dan pencegahan infeksi pada pendarahan. Tanaman obat ini digunakan untuk penyakit ringan seperti demam dan pilek serta penyakit kronis seperti ginjal, diabetes dan kolesterol.

Ginjal, diabetes dan kolesterol merupakan salah satu penyakit kronis yang perlu ditangani secara khusus oleh tim medis. Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, batang, daun, rimpang, biji, bunga, buah dan seluruh bagian tanaman. Daun memiliki kemampuan regenerasi sehingga bertunas kembali dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman (Fakhrozi, 2009 dalam Irsyad, Jumari dan Murningsih, 2013).

Cara pengolahan tumbuhan ini untuk penggunaannya pun bermacam-macam, yaitu seperti yang terlihat pada diagram 2, yaitu dengan mengambil sarinya dan langsung memakannya; Campuran/. Air rebusan tanaman obat sudah mengandung zat aktif yang biasanya terdapat pada daun, batang dan akar. Dari hasil observasi dan wawancara dengan sampel yaitu masyarakat Muhammadiyah Cileungsi diketahui bahwa generasi muda belum banyak mengetahui tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman obat.

Penduduk yang banyak mengetahui tentang tanaman obat adalah penduduk yang sudah cukup tua yaitu berusia 40 tahun ke atas. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Rahayu, 2006, pewarisan kearifan lokal ini kepada generasi muda tidak berjalan dengan baik. Faktor penyebab rendahnya pengetahuan tentang tumbuhan obat ini adalah perhatian pemerintah yang semakin meningkat terhadap kesehatan dengan pemberian obat dan vitamin, sehingga terjadi penurunan pengetahuan tentang tumbuhan obat tradisional.

Kami dapat mengusulkan penelitian lebih lanjut mengenai komposisi unsur kimia yang ada pada setiap bagian tanaman, dan penelitian dapat dilakukan secara molekuler dengan mengisolasi DNA tanaman yang dapat bekerja untuk zat bioaktif dan metabolit yang digunakan untuk pengobatan. Hasil penelitian ini berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal nasional.

IDENTITAS JURNAL

IDENTITAS SEMINAR

IDENTITAS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Artikel ilmiah

Artikel lengkap

Penggunan Tanaman di Lingkungan Sekitar Sebagai Tanaman Obat di Muhammadiyah Cileungsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 35 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Muhammadiyah Cileungsi yang terdiri dari 26 famili yang dapat mengobati berbagai penyakit. Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki unsur tradisional yang mendominasi kehidupan masyarakatnya, misalnya dalam pemanfaatan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan sehari-hari. Keberadaan tumbuhan obat sangat membantu masyarakat pedesaan karena apotek, rumah sakit dan dokter tidak merata.

Tumbuhan obat berperan penting dalam pengobatan penyakit ringan dan untuk pengobatan awal penyakit berat sebelum berobat ke dokter atau rumah sakit. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi spesies tumbuhan obat yang diperoleh di kawasan Muhammadiyah Cileungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 35 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Muhammadiyah Cileungsi yang terdiri dari 26 famili.

Dari Tabel 1 terdapat berbagai bagian tanaman yang digunakan untuk obat yaitu daun, akar/rimpang, buah, biji, batang, umbi, gel, bunga dan seluruh bagian tanaman. Tanaman obat ini digunakan untuk menyembuhkan dan mengobati berbagai macam penyakit dengan memanfaatkan 63% bagian daunnya; batang 3%; kekacauan 3%; rimpang 9%; umbi 6%; buah 6%;. Tanaman sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu tanaman obat di lingkungan yang digunakan untuk mengobati penyakit kencing manis dengan cara mengambil daun pucuknya yang berjumlah ganjil dan direbus dengan 2 gelas air hingga menjadi 1 gelas air.

Setiap bagian tumbuhan ini memiliki zat/metabolit yang dapat digunakan untuk mengobati suatu penyakit. Seperti pada Gambar 1, daun merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan, yaitu 63% dibandingkan bagian tanaman lainnya. Cara pengolahan tumbuhan ini untuk penggunaannya pun bermacam-macam, yaitu seperti yang terlihat pada diagram 2, yaitu dengan mengambil sarinya dan langsung memakannya; dijus/diparut; direbus dan diremas dan dilanjutkan memasak.

Diagram 1. Presentase pemanfaatan tanaman oleh masyarakat Muhamamdiyah Cileungsi
Diagram 1. Presentase pemanfaatan tanaman oleh masyarakat Muhamamdiyah Cileungsi

Gambar

Tabel  2.1. State of The Art untuk Artikel 1  Judul Penelitian  Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Dengan
Tabel  2.2. State of The Art untuk Artikel 2
Gambar 2.3. Roadmap penelitian TAHAP 1
Tabel  1.  Jenis  tanaman  yang  dimanfaatkan  masyarakat  Muhammadiyah  Cileungsi  beserta famili
+6

Referensi

Dokumen terkait

عباس ا ةيميظنتلا اهحئاولو نيناوقلا نس تاقيبطت : ملسلما عمتجلما يف نوناق ضرف ةلاح فصو نكميف ،مدقت الم احرشو هنأب ملسم دلب يف ةيراجتلا ذفانلما قلغو لوجتلا رظحلا عضخي ةايح ىلع ظافحلا

[r]