• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN ANALISIS KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERTENAKAN TERHADAP PDRB PROVINSI SULTRA PERIODE 2010-2022

N/A
N/A
Andi Nabila Keyza Nugraha

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN ANALISIS KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERTENAKAN TERHADAP PDRB PROVINSI SULTRA PERIODE 2010-2022"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

LATAR BELAKANG

PDRB berdasarkan harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung setiap tahun berdasarkan harga (harga yang berubah-ubah tergantung kondisi perekonomian saat ini), sedangkan PDRB berdasarkan harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung berdasarkan harga. pada tahun berjalan secara spesifik (BPS Kabupaten Kendal, 2011:5). Strategi dan kebijakan masa lalu perlu dipantau dan hasilnya dievaluasi. Dengan kata lain, arah pembangunan ekonomi adalah menjamin peningkatan pendapatan masyarakat yang dibarengi dengan tingkat pemerataan yang sebaik-baiknya.

Angka pendapatan nasional/daerah juga dapat dijadikan bahan evaluasi hasil pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah maupun swasta. Data indikator harga berupa indeks harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS, dan indeks yang dibayar peternak untuk biaya produksi kelompok ternak diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Survei terhadap usaha pertanian dan peternakan (ternak besar dan kecil, unggas dan sapi perah) dilakukan oleh Subdit Statistik Peternakan BPS.

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

Total nilai PDRB berdasarkan harga tetap setelah dianalisis dengan metode matematis, kontribusi subsektor peternakan terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2010-2022 terdapat pada tabel di bawah ini; Terlihat kontribusi Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) peternakan di provinsi Sulawesi Tenggara terhadap sektor pertanian pada tahun 2010 hingga tahun 2022 mengalami fluktuasi atau perubahan yang tidak beraturan. Dari data tersebut terlihat bahwa subsektor peternakan setiap tahunnya mengalami kestabilan terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara selama periode 2010-2022.

Nilai total BRDP berdasarkan harga berlaku setelah dianalisis dengan metode matematis terhadap kontribusi subsektor peternakan terhadap BRDP Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2010-2022 terdapat pada tabel di bawah ini; Kontribusi subsektor peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap pertanian dalam harga berlaku (BRDP) pada tahun 2010 hingga tahun 2022 mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun terjadi penurunan yang signifikan sekitar 5% pada tahun 2016 hingga tahun 2017. , yaitu kurangnya kontribusi peternakan pada sektor pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada data tersebut, tingkat kontribusi subsektor pertanian terhadap pertanian dan BRDP stabil setiap tahunnya terhadap total BRDP provinsi Sultra periode 2010-2022.

PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)

PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit bisnis di suatu negara, atau total nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh seluruh unit ekonomi. Dalam definisi sederhana tentang PDB, PDB adalah total nilai output dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh orang atau bisnis di suatu negara, termasuk nilai tambah, dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Di Indonesia, BPS membagi tiga bentuk PDB, yaitu PDB atas dasar harga dasar, PDB atas harga konstan, dan PDB atas harga berlaku.

Produk domestik bruto merupakan indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian dan kinerja pembangunan suatu negara. Di Kabupaten Barru, sektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian tercatat memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 34,3% sepanjang tahun 2022 dan juga mencatatkan pertumbuhan positif yakni mencapai 4,3% (yoy).

PDRB (PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO)

  • DEFINISI PDRB
  • JENIS PENILAIAN PDRB
  • MANFAAT PDRB

Keduanya menyajikan kompilasi data nilai tambah yang dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi atau lapangan usaha dan menurut komponen pemanfaatannya. PDB dari sisi dunia usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang dapat diciptakan oleh dunia usaha untuk berbagai kegiatan produksinya. PDRB beserta agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi penilaian, yaitu berdasarkan “harga berlaku” dan berdasarkan “harga konstan”.

Disebut harga berlaku karena seluruh totalnya dinilai menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan penilaian harga konstan didasarkan pada harga pada tahun dasar tertentu. Harga saat ini adalah penilaian yang dilakukan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dikonsumsi pada harga tahunan saat ini. Sedangkan Harga Konstan adalah penilaian yang dilakukan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dikonsumsi dengan harga tetap dalam satu tahun dasar.

TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Teori perencanaan merupakan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dimana terdapat proses yang dimulai dari penetapan tujuan, penentuan strategi untuk mencapai tujuan dan kemudian menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan, seorang perencana dapat menggunakan teori-teori yang berbeda-beda, baik teori lama maupun teori baru, dimana tujuan utama dari perencanaan adalah bagaimana teori perencanaan dapat mengembangkan suatu daerah menjadi lebih maju dan lebih baik. Dalam upaya pembangunan daerah, permasalahan utama yang menjadi perhatian para ahli ekonomi dan perencanaan daerah adalah proses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.

Perbedaan teori pertumbuhan ekonomi daerah dengan teori pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada sifat keterbukaan dalam proses input-output barang dan jasa serta manusia. Perencanaan wilayah merupakan satu-satunya jalan terbuka untuk meningkatkan pendapatan per kapita, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan kesempatan kerja (Jhingan, 2000 dalam Soares et al., 2015). Menurut Archibugi (2008) dalam Soares dkk (2015), berdasarkan penerapan teori perencanaan wilayah dapat dibagi menjadi empat komponen yaitu.

Bentuk produk dari perencanaan ini adalah perencanaan wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk rencana induk (rencana zonasi, lokasi pemukiman, aglomerasi dan tata guna lahan). Mengingat ilmu ekonomi daerah menggunakan teori yang sama dengan teori makroekonomi mengenai pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan, distribusi pendapatan, tenaga kerja, produktivitas, perdagangan, konsumsi dan investasi. Perencanaan makroekonomi daerah adalah penciptaan kebijakan ekonomi daerah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam perencanaan jenis ini, perencana menentukan tujuan perubahan sistem kota yang rusak. Konsep perencanaan ini merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mewadahi para pengguna produk perencanaan, dalam hal ini masyarakat perkotaan. Rencana ini mencakup program pertahanan bagi masyarakat yang terpinggirkan dalam proses pembangunan perkotaan, dalam hal ini masyarakat miskin perkotaan.

Produk perencanaan ini merupakan analisis permasalahan secara mendalam dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari kebijakan.

SEKTOR EKONOMI UNGGULAN

Perencanaan tradisional memiliki program inovatif untuk memperbaiki lingkungan perkotaan dengan menggunakan standar dan metode profesional. Dalam perencanaan advokasi, perhatian khusus akan diberikan pada program khusus untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin. Sektor unggulan merupakan sektor yang dipengaruhi oleh adanya faktor endowment yang mengalami perkembangan melalui kegiatan investasi sehingga menjadi tumpuan perekonomian (Soeyanto & Faradita, 2018 dalam Kapur et al.

Menurut (Hajeri, Yurisinthae, dan Dolorosa, 2015) sektor unggulan adalah sektor yang mampu menjadi tumpuan bagi tujuan pembangunan ekonomi yang diharapkan, dimana sektor ini merupakan penggerak perekonomian sekaligus sektor kunci dalam perekonomian. perekonomian daerah. Kriteria tersebut dinilai berdasarkan seberapa besar peranan suatu sektor, adanya tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu daerah, adanya penyerapan tenaga kerja yang relatif tinggi, adanya keterkaitan dengan sektor lain dan merupakan sektor yang mampu. menawarkan tambahan yang bagus. nilai (Tarigan dalam Soeyatno, 2018 dalam Kapur dkk.

SEKTOR PERTENAKAN

Analisis ini menggunakan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara dengan periode survei mulai tahun 2010-2022. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan informasi terkait objek penelitian antara lain: gambaran umum, data perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara, dan data peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara periode tahun 2010 hingga 2022. Untuk memberikan kontribusi penghitungan subsektor peternakan terhadap produk domestik bruto, kontribusi produk domestik bruto subsektor peternakan terhadap PDB dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

XR : Jumlah sektor sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tenggara 3. Hasil penelitian tingkat perkembangan PDRB subsektor Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, dianalisis berdasarkan data (Badan Pusat Statistik provinsi Sulawesi Tenggara) periode 2010-2022 disajikan pada tabel dan grafik di bawah ini. Grafik tersebut menggambarkan bahwa total tingkat PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan setiap tahunnya selama periode 2010-2022, baik atas dasar harga konstan (ADHK) maupun atas dasar harga berlaku (ADHB).

Dari hasil penelitian yang dianalisis dengan perhitungan kontribusi matematis dan analisis LQ, nilai BRDP berdasarkan harga berlaku dan harga konstan periode 2010-2022. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi subsektor peternakan terhadap produk domestik regional bruto (PDB) atas dasar harga konstan (PDB) pertanian semakin meningkat. Besaran kontribusi terhadap BRDP meningkat signifikan dari tahun 2017 hingga 2018 sehingga menyebabkan kekurangan kontribusi pada tahun ini.

Dalam jangka panjang, perekonomian daerah akan mengalami perubahan struktur perekonomian, dimana semua orang bergantung pada sektor pertanian ke arah sektor industri. Sistem ketenagakerjaan akan mengakibatkan beralihnya tenaga kerja dari sektor pertanian pedesaan ke sektor industri perkotaan sehingga meningkatkan kontribusi pertanian. Faktor penyebab perubahan struktur perekonomian antara lain ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta modal dan investasi yang masuk ke daerah.

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya tingkat subsektor peternakan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) antara lain. Selain itu, akses petani terhadap permodalan dan fasilitas kredit cukup sulit karena persyaratan yang cukup tinggi dan kepercayaan terhadap lembaga keuangan sektor pertanian secara umum masih rendah. Apabila terjadi fluktuasi atau penurunan tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) subsektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tenggara, maka beberapa strategi pengembangan peternakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain:

Orientasi terhadap peningkatan mutu dan produktivitas ternak belum/belum terlaksana, oleh karena itu perlu dipertahankannya penyuluhan peternakan (kehadiran ternak) dengan melakukan beberapa praktik pengembangan produktivitas ternak bagi masyarakat, misalnya: Pelatihan intensifikasi peternakan dan teknik peternakan rendah emisi di wilayah pedesaan untuk mendorong para peternak agar kreatif mengolah dan mengembangkan pakan ternak yang baik dengan memanfaatkan sumber pakan di sekitar tempat tinggal untuk meningkatkan lebih banyak bahan baku subsektor peternakan terhadap tingkat PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara. Sesuai dengan permasalahan yang ditimbulkan oleh terpuruknya subsektor peternakan, maka beberapa kebijakan pengembangan pengembangan subsektor peternakan ke depan difokuskan pada beberapa aspek sebagai berikut.

Gambar   3.1   :   Tingkat   Perkembangan   Jumlah   PDRB   Sub   Sektor   Peretenakan Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Periode 2010-2022
Gambar 3.1 : Tingkat Perkembangan Jumlah PDRB Sub Sektor Peretenakan Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Periode 2010-2022

Referensi

Dokumen terkait