LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA DENGAN LANSIA HIPERTENSI
(NY. T DAN KELUARGA)
Tugas Mandiri
Stase Praktik Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh:
Pratiwi Lestari Putri 21/488412/KU/23524
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga:
a. Nama Pasien : Ny. TW b. Nama Kepala Keluarga : Ny. TW c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Umur : 68 tahun
e. Agama : Islam
f. Alamat : RT 08, Gadingan, Gamping,
Bantul g. Jumlah anggota keluarga : 3 anak (2 laki-laki, 1 perempuan
2. Susunan Keluarga
3. Tipe Keluarga : Extended
family 4. Genogram N
o
Nama
3. I bu. T Menantu P 40 S MA I R T
4. Nn. M Cucu P 19 SMP Pelajar
5. Nn. J Cucu P 9 TK Pelajar
6. Nn. S Cucu P 11 bln Tidak
Hubungan dengan
KK Sex Usia Pendidikan Pekerjaan Ket.
1. Ny. T KK P 56 SD IRT
2. Bp. A Anak L 43 D2
S
Karyawan
wasta Sekolah Belum Bekerja
7. Ny.I Anak P 39 SD Karyawan
Swasta
5. Suku bangsa dan Agama : WNI & Jawa, Islam 6. Status social ekonomi keluarga :
Ny. T adalah ibu rumah tangga dimana penghasilan utama keluarga ada pada suami. Namun saat suami meninggal tahun 2018 pendapatan keluarga hanya dari pensiunan almarhum suami dan tambahan pendapatan dari pekerjaan anaknya. Uang pensiunan suami dari Ny. T kira kira seebsar 3.00.000 ditambah uang anak sekitar 500.000. Sehingga keluarga Ny. T termasuk kedalam keluarga menengah keatas.
7. Aktivitas rekreasi :
Ny. T memiliki kebiasaan rekreasi hanya berjalan jalan di sekitar rumah
saja dan biasanya mengasuh cucunya yang masih balita. Semenjak covid keluarga Ny. T tidak keluar kota untuk jalan jalan dan mengunjungi saudaranya karena terlalu beresiko. Biasanya keluarga Ny. T melakukan rekreasi bila ada hari besar di keluarga seperti ualng tahun cucu, dimaan keluarga akan pergi bersantai bersama.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga usia lanjut dimana memasuki fungsi keluarga Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan, Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat, Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak tahap perkembangan yang belum terpenuhi 3. Riwayat keluarga inti
Ny. T memiliki hipertensi, Kolestaerol tinggi dan asam urat yang tinggi.
Ny.T sering melakukan pengecekan dan kontrol dipuskesmas serta minum obat hipertensi secara rutin 1 hari sekali. Ny T juga rutin minum
obat penurun kolesterol dan asam urat yang diresepkan oleh dokter.
Ny. T mengatakan bahwa beliau sudah sedikit mengubah pola mkan dimana mengurangi makanan asin, namun belum secara konsisten. Anggota keluarga yang laian dalam 3 bulan ini mengalami batuk pilek tetapi sudah membaik semua. Batuk pilek yang dirasakan karena perubahan cuaca yang ekstrem serta daya tahan tubuh yang menurun. Suami Ny.T meninggal tahun 2018 karena sakit dengan diagnosa medis suspek kanker usus. Ny. T juga mengatakan matanya kabur kanan dan kiri namun belum dilakukan operasia tau perawatan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri) Riwayat hipertensi maupun DM tidak ada.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Bertempat tinggal di lingkungan pinggiran Kota. rumah yang di tinggali Ny. T merupakan rumah pribadi Ny. T dengan almarhum suami.
Rumah tersebut adalah rumah permanen dengan tembok dan lantai semen. Sirkulasi udara baik, dimana ada jendela di rumah depan atau ruang tamu dan di setiap 2 kamar terdapat ventilasi dan pencahayaan baik (menggunakan lampu). Cahaya yang langsung masuk kedalam rumah cukup. Penampungan air menggunakan ember dan sumber air berupa air sumur dan PDAM.
Pembuangan sampah semntara di tumah ada dan tertutup dimana sampah rumah tangga dikumpul dan diambil secara rutin. Rumah Ny.
T memiliki pekarangan yang dimanfaatkan sebagai tempat berjualan makanan.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga terdekat Ny.T adalah tetanggal sekitar rumah Ny.T. Di lingkungan komunitas ada perkumpulan PKK dan perlumpulan RT. Namun Ny. T sudah tidak pernah mengikutinya karena usia serta pandemi Covid. Selain itu terdapat Posyandu lansia yang mana sering diikuti Ny.
T untuk memeriksakan kesehatannya. Anggota keluarga yang lain yaitu anaknya selalu mengikuti kegiatan di masyarakat berupa perkumpulan bapak- bapak, ronda dan yang lainya. Cucu Ny. T yang masih balita juga rutin mengikuti posyandu balita dan Cucu lain Ny. T menjadi kader kesehatan di dusun gadingan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ny. T masih dapat berjalan kemana mana dengan baik. Namun bila berjalan terlalu jauh Ny. T akan mengeluhkan kakinya sakit terutama lututnya. Namun keseharian Ny. T dapat melakukan aktivitas sehari hari dengan mandiri. Ny. T juga sering mengikuti senam yang ada di kelurahan maupun di puskesmas dimana Ny. T menggunakn sepeda untuk mencapai tempat tersebut. Namun, Ny. T hanya mengikuti kegiatan senam bila pagi karena cukup terang untuk pergi sendiri, namun bila ada acara sore maka Ny. T tidak mengikuti kegiatan tersebut.
4. Perkumpulan dengan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Ny. T tinggal satu rumah dengan anaknya Tn.A, istri dan anak Tn.
A.
Biasanya keluarga berkumpul lengkap saat sore dan pagi hari. Namun saat siang beeberapa anaknya yang lain akan berada dirumah bila telah selesai bekerja dan membantu kebutuhan Ny.T. Ny. T juga sering membantu anaknya mengasuh cucunya, bila anakanya sedang bekerja. Ny. T juga akan berinteraksi dengan masyarakat sekitar bila sedang bersantai di halaman rumahnya. Selain itu Ny. T juga sering mengantar cucunya untuk mengikuti Posyandu balita.
5. System pendukung keluarga
Ny. T tinggal satu rumah dengan anaknya Tn. A, kebutuhan sehari- hari dipenuhi dari uang peniun suami dan uang tambahan dari anaknya.
Ny.T juga memiliki BPJS untuk membantu menunjang Kesehatan Ny.
T.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Ny. T yaitu setiap anggota keluarga mampu mengungkapkan keinginan dan ketidakmauannya terhadap sesuatu ataupun menyampaikan keluhan terkait kesehatan. Anak Ny.T yang membantu merawat Ny. T pun berkomunikasi dengan tidak memaksakan kehendak sehingga Ny.T tetap didengarkan. Namun pada akhirnya keputusan yang dibuat sesuai dengan keputusan Ny. T dan anaknya yang berdiskusi. Setiap terjadi malah keluarga maka Ny. T dan anaknya, menantu dan cucunya yang sudah besar akan musyaawrah untuk menentukan pilihan yang paling baik untuk keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. T yang menaati apa yang dianjurkan terkait dengan kesehatan beliau.
Selain itu Tn. A, sebagaian besar memegang keputusan dalam keluarga Ny. T. namun sebaagian besar waktu yang lain keluarga Ny. T akan berdiskusi.
3. Struktur peran (formal dan informal)
➢ Ny. T memiliki peran sebagai kepala keluarga, ibu dan nenek
➢ Tn. A memiliki peran sebagai anak , suami dan ayah.
Biaanay sebaain besar keputusan ada di tanaan anak pertamanya
➢ Cucu Ny. T memiliki peran sebagai anak dan cucu 4. Nilai atau norma keluarga
Ny.T merupakan keluarga yang menerapkan nilai-nilai kesopanan adat Jawa. Dan bila ada anggotanya yang sakit mereka percaya dengan melakukan pemeriksaan akan mampu menyembuhkan penyakit yang ada. Keluarga Ny. T akan melakukan kujunganpada fasilitas kesehatan bila penyakit atau gejala yang di rasakan tubuh tidak emmbaik. Sehingga bila ada anggota keluarga yang memiliki penyakit tidak menular akan segera dilakukanpemeriksaan di pelayanan kesehatan terdekat
E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi sosialisasi
Ny.T sendiri sejak kehilangan pasangannya 5 tahun yang lalu, dan hanya mengungkapkan hal-hal seperlunya kepada anak dan cucu yang merawatnya. Ny.T juga jarang mengikuti perkumpulan-perkumpulan yang ada di masyarakat karena kondisi saat ini tetapi biasanya bila ada kegiatan lansia beliau pasti mengikuti terutama bila ingin memeriksakan kesehatannya di posyandu lansia. Ny. T jarang bertemu dengan orang seumurannya, sehingga Ny. T dalam kesehariannya hanya berdiam dan beraktivitas di rumah saja, di halaman depan bermain Bersama cucu.
2. Fungsi reproduksi
Ny.T memiliki 3 anak. 1 laki-laki dan 2 perempuan.
Tn. A memiliki 2 anak perempuan dan Ny. S memiliki seorang anak perempuan 3. Fungsi ekonomi
Ny. T sudah tidak menjalankan fungsi ekonomi karena dari awal yang bekerja memenuhi kebutuhan adalah suaminya. Sejak suami Ny. T meninggal ekonomi dan kebutuhan ehari hari dari bantuan anaknya dan uang pension Suaminya.
4. Fungsi perawatan keluarga
a) Kemampuan mengenal masalah
Ny. T sedikit paham mengenai masalah kesehatan dirinya sendiri. Bahwa saat Ny. T merasakan gejala pusing atau pegel pegel tahu bahwa penyebabnya kemungkinan adalah karena tekanan darahnya yang naik atau kolesterol serta asam utratnya sedang tinggi. Selain itu Ny. T juga mengetahui bahwa tekanan Darah tinggi, kolesterol yang tinggi serta Asam urat yang tinggi perlu obat yang dapat menurunkan nilainya. Namun Ny. T masih kurang dalam mengatur pola hidup yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Ny. T akan rajin mengtur makanan dit
sendiri saat kita akan melakukan jaket film.
b) Kemampuan mengambil keputusan
Ny. T bisa mengambil keputusan kecil terkait dengan kebutuhan sehari- hari seperti makan yang khusus untuk hipertensi dan melakukan pemeriksaan ke pelayanan esehatan bila sakit.
Namun keputusan terbesar berada pada anak pertama termasuk
urusan keuangan dan
ksehatan.
c) Kemampuan merawat anggota keluarga
Ny. T mampu merawat dirinya sendiri namun tetap perlu dibantu oleh anaknya bila memerlukan untuk diantar ke pelayanan kesehatan..
anggota keluarga juga selalu membantu dan memberikan kasih saying sesame teman. Keluarga Ny. T selalu mengingatkan Ny. T untuk menghindari maakanan tinggi garam dan lemak.
d) Kemampuan memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny .T belum mampu memodifikasi lingkungannya, terutama karena mata Ny. T sudah agak kabur, sehingga mningkatkan resiko jatuh bila tidak tertangani. Keluarga Ny. T juga telah mengetahui modifikasi lingkungan yang perlu dilakukan pada Ny. T.
e) Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny T akan melakukan pemeriksaan di puskesmas atau Klinik bila merasa badannya tidak sehat, serta sering melakukan
pemeriksaan tekanan darah di posyandu lansia yang rutin diadakan.
F. Stress dan Koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
Hal yang saat ini menjadi beban pikiran Ny. T adalah terkait kesehatannya terkait Hipertensinya dan kolesterol yang tinggi dan khawatir bila merepotkan ketiga anaknya. Selain itu Ny. T juga ingi mengetahui managemen hipertensi yang benar dn tetpat
• Keadaan umum: baik
• Status nutrisi: baik, BB: 60,7 Kg, TB: 154 cm
• TD: 163/80 mmHg
• N:58 x/menit 2
Sistem integument
turgor kulit elastis, tidak ada sianosis, edem, ikterik, tidak ada luka
3
Sistem respirasi
normal, sedikit batuk, tidak sesak nafas,
pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
4
Sistem kardiovaskuler
normal, nadi kuat, memiliki hipertensi,
kolestaerol tinggi, dan asam urat tinggi serta telah minum obat rutin penurun tekanan darah
5 S
i s tem ga s troi n te s ti n al
BU normal, tidak ada gangguan, BAB 1x/hari
6 S
i s tem ge n ito u ri n ari a Normal, BAK normal
7 S
i s tem n e u rom us c u lar tidak ada gangguan
8
Sistem musculoskeletal
Baik, kekuatan otot baik, masih dapat berjalan
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Ny. T mampu mengungkapkan kegelisahannya dan keluhannya pada keluarga, kemudian Tn A dan Ny. T akan emlakukan diskusi terkait manajemen hipertensi terutama rentang normal hipertensi. Bila terdapat ada keluaargaa yang mengalami penyakt akan selalu ditemani hingga mengetahui pelaku yag sebenarnya
3. Strategi adaptasi fungsional
G. Peme r ik s aa n Fi s i k K el u ar ga
No Jenis Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga Ny. T (68 th) 1 Keadaan umum, status
nutrisi, dan tanda- tanda vital
sendiri dan melakukan aktivitas sehari hari
sendiri. Namun ekstremitas bawah kadang terasa nyeri bila berjalan lama
H. Analisis Masalah Kesehatan (NANDA)
Data/Definisi Karakteristik Problem/Masalah
Kesehatan Etiologi
- Klien mengatakan ingin tetap sehat dan dapat Bersama keluarga
- Klien mengatakan telah melakukan perubahan pada pola makan (makan rendah garam) tapi masih tidak konsisten
- Klien mengatakan sering jalan jalan pagi bila tidak capek
DO:
- Klien sangat antusias untuk diberikan informasi terbaru terkait kesehatan - Keluarga tampak mendengarkan dengan seksama dan antusias terhadap informasi baru
Menyatakan ingin
meningkatkan kesehatan dirinya DS:
kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan
I. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
N D iag n o s i s T u j u a n Intervensi 1. Kesiapan
meningkatka n
manajemen Kesehatan
d.d mengungkapka n keinginan untuk melakukan penanganan regimen sesuai yang
di
programkan Pendidikan
Kesehatan Aktivitas
- Identifikasi factor interna dan eksternal
- Peertimbangkan Riwayat individu dan Riwayat budaya individu dan keluarga
- Tentukan pengetahuan Kesehatan dan gaya hidup perilaku
individu saat ini
- Tekankan terkait manfaat
langsung jangka pendek maupun panjang
- Berikan materi pendidikan terkait manajemen hiperkolesterol dan pencegahan jatuh
- Lakukan metode edukasi dengan ceramah dan diskusi
serta menunjukan leaflet yang digunakan
- Tekankan ulang terkait pentingnya mengubah pola hidup
(mkan, aktivitas fisik, tidur, dan manajemen stress)
- Anjurkan ke pelayanan kesehatan bila merasakan gejala yang tidak membaik
3 4
2 3
Ket:
1=tidak ada pengetahuan 2=pengetahuan terbatas 3=pengetahuan sedang 4=pengetahuan banyak 5=pengetahuan sangat banyak Perilaku patuh
Indikator Aw al Targe Melakukan
rejimen pengobatan sesuai yang dianjurkan
3 4
Ket :
1=tidak pernah
menunjukkan 2=jarang menunjukkan
3=kadang menunjukkan 4=sering menunjukkan setelah dilakukan intervensi selama 4
minggu, diharapkan dapat mencapai target:
Pe
n geta hu a n : reji me n p e n anganan Indikator al Aw Target Manfaat
perawatan
2 3
Tanggung jawab diri terhadap perawatan
2 3
Diet yang dianjurkan
2 3
Efek yang diharapkan Aktivitas yang dianjurkan
3 4
Menepati janji dengan
profesional kesehatan
4 5
Melakukan aktivitas sehari hari sesuai anjuran
Pengajaran individu Aktivitas :
- Nilai tingkat Pendidikan klien - Tentukan kemampuan klien untuk
mempelajari diet khusus,
hiperkolesterol dan aktivitas fisik - Pilih materi manajemen
hiperkolesterol
- Gunakan leaflet untuk membantu - Buat lingkungan yang kondusif
untuk pengajaran - Puji perilaku yang tepat - Koreksi informasi yang salah
J. Catata n Perkem b a ngan tanggal
Diag n osis Implemen t asi Evaluasi 08/03/22
kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
A
- Klien tampak sehat dan antusias
- Klien masih dapat mellakukan aktivitas sehar hari secara mandiri - TD: 163/80 mmHg - N: 59 x/menit
: masalah belum teratasi Jam 10.00-11.00
- Membina hubungan saling percaya - Menanyakan identitas diri dan keluarga - Menanyakan keluhan dan Riwayat
Kesehatan yang dialami
- Melakukan pemeriksaan tekanan darah - Mengkaji pengetahuan terkait
manajemen hipertensi
- Menanyakan keinginan untuk meningkatkan pengetahuan S:
O:
- Klien mengatakan tubbuhnya terasa sehat dan tidak ada keluhan
- Klien menyatakan bahwa dia memiliki tekanan darah tinggi dan rutin kontrol tiap bulan di klinik
- Klien mengatakan mulai sedikit merubah pola makan rendah garam tapi belum secara
konsisten
i
Indikator A
T C
Manfaat perawatan 2
3 2
Tanggung jawab diri terhadap
perawatan 2 3 3
Diet yang dianjurkan 2 3 3 Efek yang diharapkan 3 4 3 Aktivitas yang dianjurkan 2 3 2 Melakukan rejimen pengobatan
sesuai yang dianjurkan
3 4 3
4 5 4 Melakukan aktivitas sehari hari 3 4 3 Menepati janji dengan profesional
kesehatan
sesuai anjuran
in
- Lakukan edukasi manajemen hipertensi terka perubahan pola makan dan aktivitas fisik - Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin 12/03/22
kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan Jam 10.0-11.00
- Membina hubungan saling percaya
- Menanyakan keluhan dan Riwayat Kesehatan yang dialami
- Melakukan pemeriksaan tekanan darah - Memberikan edukasi terkait pola makan dan aktivitas fisik yang dapat dilakukan S:
A
- Klien mengatakan kaki dan tangan agak pega pegal
- Klien mengatakan paham terkait edukasi yan diberikan
- Klien tampak memijat tangan dan kakinya
- Klien masih dapat melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri - TD: 180/70 mmHg - N: 73 x/menit
: masalah teratasi sebagian P:
O:
l g
Indikator A
T C
Manfaat perawatan 2
3 3
Tanggung jawab diri terhadap perawatan
2 3 3 Diet yang dianjurkan 2 3 2 Efek yang diharapkan 3 4 3 Aktivitas yang dianjurkan 2 3 3 Melakukan rejimen pengobatan
sesuai yang dianjurkan
3 4 4
4 5 4 Melakukan aktivitas sehari hari 3 4 4 Menepati janji dengan profesional
kesehatan
sesuai anjuran
- Lakukan edukasi ulang mengenai manajemen
hipertensi terkain perubahan pola makan dan aktivitas fisik - Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin 24/03/22
kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan Jam 11.0-12.00
- Membina hubungan saling percaya
- Menanyakan keluhan dan Riwayat Kesehatan yang dialami
- Melakukan pemeriksaan tekanan darah - Menanyakan kepatuhan dan pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik
- Mengulang kembali edukasi terkait edukasi pelamakan dan aktivitas fisik hipertensi serta resiko dalam keluarga
S:
A
- Klien mengatakan tubuhnya terasa sehat dan tidak ada keluhan
- Klien mengatkan dalam seminggu ini 3x melakukan jalan pagi
- Klien mengatakan sudah mengurangi makana asin
- Klien tampak sehat dan antusias serta wajah cerah
P:
O:
- Klien masih dapat melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri - TD: 160/80 mmHg - N: 60 x/menit
: masalah belum teratasi
n
Indikator A
T C
Manfaat perawatan 2
3 3
Tanggung jawab diri terhadap perawatan
2 3 3
Diet yang dianjurkan 2 3 3
Efek yang diharapkan 3 4 3
Aktivitas yang dianjurkan 2 3 3
Melakukan rejimen pengobatan 3 4 4
sesuai yang dianjurkan
in
Menepati janji dengan profesional kesehatan 4
5 4
3 4 3
- Lakukan edukasi manajemen hipertensi terka perubahan pola makan dan aktivitas fisik - Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin
- Monitoring kepatuhan klien dlam melakukan anjuran petugas
29/03/22
kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan Jam 10.0-11.00
- Membina hubungan saling percaya P:
Melakukan aktivitas sehari hari sesuai anjuran
- Menanyakan keluhan yang dialami
- Melakukan pemeriksaan tekanan darah - Melakuakn evaluasi terkait kepatuhan dan pengetahuan
- Berpamitan pada keluarga dengan baik S:
A
- Klien mengatakan tubbuhnya terasa sehat dan tidak ada keluhan
- Klien mengatakan masih melakukan jalan di pagi hari
- Klien mengatkan masih mengurangi makanan
asin dan gorengan saat makan dan memperbanyak sayur - Klien tampak sehat dan antusias dan aktif
- Klien masih dapat melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri - TD: 158/80 mmHg - N: 71 x/menit
: masalah teratasi sebagian
Indikator A
T C
Manfaat perawatan 2
3 3
Tanggung jawab diri terhadap 2
3 O:
3
perawatan
a
Diet yang dianjurkan 2
3 3
Efek yang diharapkan 3
4 3
Aktivitas yang dianjurkan 2
3 3 P:
3 4 4
Menepati janji dengan profesional kesehatan
4 5 4
Melakukan aktivitas sehari hari sesuai anjuran
Melakukan rejimen pengobatan sesuai yang dianjurkan
3 4 3
- Anjurkan melakuakn pemeriksaan tekanan darah rutin di puskesmas atau posyandu lansi - Lakukan mobitoring terkait perubahan gaya
hidup oleh kader
K. Penyusunan SAP
L. Rencana pelaksanaan
1 Topik Hipertensi
2 Sub Topik Edukasi terkait manajeemn hipertensi (pola makan dan aktivitas fisik)
3 Tujuan Lansia dan keluarga memahami managemen hipertensi dan mampu melakukan melakuakn pemilihan pola makan dan aktivitas fisik yang sesuai
4 Tempat Rumah lansia
5 Waktu 12 Maret 2022 jam 12.00
6 Sasaran Peserta: lansia dan keluarga kelolaan
Jumlah: 1 orang lansia dan 1 anggota keluarga 8 Metode Ceramah dan diskusi
9 Media leaflet
10 Kisi-kisi Materi ➢ Definisi managemen hipertensi
➢ Jenis makanan yang dapat dikonsumsi dan tidak ➢ Jenis aktivitas yang dapat dilakukan
Nama Kegiatan Kegiatan Audiens Wakt
Pembukaan u
Salam Menjawab Salam 2
menit
Memperkenalkan Diri Mendengarkan dan
Memperhatika
Menjelaskan Tujuan Apersepsi n 2
menit Penjelasan Materi:
Materi 1
- Definisi manajemen hipertensi - Jenis makanan yang
dapat dikonsumsi dan yang tidak dapat dikonsumsi - Jenis aktivitas fisik yang
dapat 2 menit Mendengarkan,
Memperhatikan, dan mempraktikkan
10 menit
M. Materi SAP
A. Definisi perilaku makan
Perilaku makan adalah istilah luas yang mencakup pilihan dan motif makanan, praktik pemberian makan, diet, dan masalah terkait makan seperti obesitas dan gangguan makan (LaCaille 2013).
B. Perilaku makan sehat pada penderia hipertensi
Kepatuhan diet dan aktifitas fisik dalam managemen hipertensi dapat menurunkan dan mengkonrol tekanan darah sehingga dapat mengurasi terjadinya komplikasi yang diakibatkan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepatuhan diet dan pelaksanaan aktivitas fisik adalah salah satu hal yang paling sulit dilakukan oleh penderita hipertensi terutama pada penderita lansia.
Perubahan perilaku yang ditunjukkan untuk pengurangan asupan garamerta peningakatan aktivitas fisisk. Modifikasi gaya hidup yang berfokus pada penurunan berat badan (jika diperlukan), dapat juga menerapkan pendekatan pola makan untuk menghentikan hipertensi (Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)), mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans, emningkatkan asupan asam lemak omega-3, serat dan tumbuhan sterol, dan meningkatkan aktivitas fisik yang ebrtujuan untuk memperbaiki profil lipid (PERKENI 2015).
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah rencana makan yang fleksibel dan seimbang yang membantu menciptakan gaya makan yang sehat untuk jantung seumur hidup. Rencana makan DASH tidak memerlukan
Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya Menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti 2
menit Menjawab pertanyaan yang terkait
dengan pertanyaan keluarga klien Mendengarkan dan
Memperhatikan
3 menit Penutup:
Memberikan umpan balik Merespon 2
menit
Salam Menjawab Salam 2
menit
makanan khusus dan sebaliknya memberikan tujuan nutrisi harian dan mingguan. Rencana ini merekomendasikan: Makan sayur, buah, dan biji- bijian Termasuk produk susu bebas lemak atau rendah lemak, ikan, unggas, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan minyak nabati Membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging berlemak, produk susu penuh lemak, dan minyak tropis seperti kelapa, inti sawit, dan minyak sawit Membatasi minuman manis dan makanan manis Berdasarkan rekomendasi ini, tabel berikut menunjukkan contoh porsi harian dan mingguan yang memenuhi target rencana makan DASH untuk diet 2.000 kalori sehari (NIH 2021).
C. Jenis aktifitas fisik pada penderita hiperkolesterol
Bagi pasien hipertensi dan kolesterol tinggi, dianjurkan untuk melakukan latihan fisik jenis aerobik seperti jogging, berenang, senam, maupun bersepeda (Kemenkes RI 2019). Aktivitas aerobik akan melatih kerja jantung dan membuka pembuluh darah atau melebarkannya sehingga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Aerobik juga akan mengoptimalkan pembakaran lemak sehingga berfungsi menurunkan kadar kolesterol.
Penelitian oleh Safitri dan Astuti (2017) mengatakan senam hipertensi terbukti efektif menurunkan tekanan darah pada peserta di desa Blembem wilayah kerja Puskesmas Gondangrejo. Latihan pada
Kelompok makanan Porsi perhari
2–
3 Lemak dan minyak/ gorengan 2–3
garam 2,300 mg*
Porsi Kacang-kacangan, biji-bijian,
kacang kering, dan kacang polong
Biji bijian 6–8
Aging merah, ayam dan ikan 6 or less
sayuran 4–5
Buah 4–5
Produk susu rendah lemak atau bebas lemak
4–5
Manisan/gula 5 or less
pasien dengan hipertensi dan kolesterol tinggi dapat dilakukan dengan intensitas ringan maupun berat sesuai dengan porsinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan aktivitas fisik aerobik pada penderita hipertensi dan hiperkolesterolemia adalah (HANDAYANI et al.
2020):
Frekuensi Inten s ita s Durasi
3-5x/minggu S
edang (64-75% DNM ) 150 menit/minggu Berat (>76 % DNM) 75 menit/minggu
* Latihan dapat dimulai dari durasi sesuai kemampuan dan ditingkatkan setiap latihan berikutnya
* DNM=Denyut nadi maksimal DNM = (220-(usia dalam tahun))x80%
Daftar Pustaka
HANDAYANI, FITRIA, NIKEN SAFITRI DYAN KUSUMANINGRUM, RENI SULUNG UTAMI, YUNI DWI HASTUTI, SUHARTINI, RITA HADI WIDYASTUTI, and BAGUS CHANDRA ROPYANTO. 2020.
Penatalaksanaan Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Untuk Mencegah Stroke.
Kemenkes RI. 2019. RISKESDAS 2018. Jakarta.
LaCaille, L. 2013. “Eating Behavior.” Encyclopedia of Behavioral Medicine.
NIH. 2021. “DASH Eating Plan.” National Heart, Lung, and Blood Home.
PERKENI. 2015. Konsesus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2015.
Dokumentasi - LEAFLET