• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan bimbingan pneumatik sistem

Muhammad Arief

Academic year: 2023

Membagikan "laporan bimbingan pneumatik sistem"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Laporan PKL ini telah disetujui dan disahkan oleh Program Studi D3 Aeronautika Sekolah Tinggi Teknologi Dirgantara Yogyakarta. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang bertajuk. Tujuan dari mata kuliah kerja lapangan ini adalah untuk memperluas dan mengembangkan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di dunia industri.

Selain itu, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik kesalahan maupun kekeliruan dalam penyusunan laporan kuliah kerja lapangan.

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Magang

Taruna diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman serta mendapatkan gambaran tentang dunia kerja. Masyarakat Indonesia menggunakan pesawat terbang untuk berbagai keperluan, baik untuk memindahkan orang dari satu kota ke kota lain, maupun untuk mengirim barang. Pesawat terbang tidak hanya menjangkau wilayah kota besar saja, namun juga bisa menjangkau pelosok Indonesia.

Hal ini meningkatkan kebutuhan untuk mengerahkan pesawat, sehingga membutuhkan armada pesawat yang besar. Merpati Maintenance Facility merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan, pemeliharaan dan overhaul pesawat terbang. Sarana Pemeliharaan Merpati untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah didapat selama perkuliahan.

Oleh karena itu, kegiatan praktek saya akan membahas tentang "Pemeliharaan roda pendarat hidung pada Boeing 737-500".

  • Landing Gear
  • Prinsip Kerja Landing Gear
  • Waktu pemeliharaan landing gear
  • Manfaat Perawatan landing Gear
  • Keuntungan maintenance

Roda pendaratan utama terletak di dalam setiap nacelle mesin dan di belakang tiang sayap belakang. Roda pendaratan Boeing-737 bekerja dengan aktuator hidrolik yang dapat diperpanjang dan ditarik kembali dengan kontrol melalui tuas pemilih pada panel P2-2. Saat tuas pemilih berada pada posisi "Atas", ketiga roda pendarat akan ditarik perlahan.

Roda pendaratan utama bergerak maju di dalam badan pesawat dan roda pendaratan hidung bergerak maju di dalam lubang roda. Saat tuas pemilih berada pada posisi "turun", tuas roda pendarat ketiga akan memanjang dengan mulus dan perlahan. Tuas kendali biasanya berada pada posisi "mati" untuk mode jelajah dan semua roda pendaratan tidak menerima tekanan hidrolik.

Sistem pengunci untuk mencegah roda pendarat tercabut saat berada di tanah pada saat tuas pengatur berada pada posisi atas. Kejadian sebenarnya dari pemeriksaan ini bervariasi berdasarkan jenis pesawat, jumlah siklus (lepas landas dan pendaratan dianggap sebagai "siklus" pesawat), atau jumlah jam terbang sejak pemeriksaan terakhir. Hal ini dilakukan kira-kira setiap 15-21 bulan atau sejumlah jam terbang aktual (FH) tertentu yang ditentukan oleh pabrikan.

Pemeriksaan ini membuat pesawat tidak dapat digunakan dan hingga selesai, pesawat tidak perlu meninggalkan lokasi perawatan. Inspeksi ini dilakukan kira-kira setiap 5 tahun, kurang lebih, dan memisahkan seluruh pesawat untuk inspeksi dan perbaikan. Inspeksi biasanya memerlukan sekitar 40.000 jam kerja dan biasanya memerlukan waktu hingga 2 bulan untuk menyelesaikannya, tergantung pada pesawat dan jumlah teknisi yang terlibat.

Selain itu, pemeriksaan ini memerlukan ruang paling besar dari seluruh pemeriksaan pemeliharaan dan oleh karena itu harus dilakukan berdasarkan dasar pemeliharaan yang sesuai. Mengingat persyaratan pemeriksaan ini dan upaya besar yang harus dilakukan, pemeriksaan ini juga merupakan pemeriksaan pemeliharaan yang paling mahal, dengan total biaya untuk satu kunjungan mencapai jutaan dolar. Seringkali, pesawat tua yang dikeluarkan dari armada maskapai tertentu dipertahankan atau dibuang setelah mencapai D Check berikutnya, karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan dibandingkan dengan nilai pesawat tersebut.

Gambar 1 letak landing gear
Gambar 1 letak landing gear
  • Visi dan Misi Perusahaan
  • Struktur Organisasi Perusahaan
  • Kegiatan pada PT. Merpati Maintenance Facility
  • Tenaga Kerja
  • Produk dan Jasa
  • Fasilitas Perusahaan
  • Daftar Pelanggan PT.Merpati Maintenance Facility

Pembangunan Merpati Maintenance Facility (MMF) selesai dalam waktu 720 hari, terjadi keterlambatan 74 hari dari waktu yang direncanakan. Bertepatan dengan hari jadi Merpati Maintenance Facility (MMF), diumumkan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu, Ir. Merpati Maintenance Facility akan mengikuti percepatan pertumbuhan teknologi yang ada dengan meningkatkan rating pesawat yang dapat diservis oleh PT untuk perbaikan.

Merpati Maintenance Facility akan membangun hanggar untuk memperluas jaringan operasionalnya yaitu di Biak dan Manado. Merpati Maintenance Facility terdiri dari perbaikan dan pemeliharaan tersebut di atas, selain itu terdapat kegiatan pelengkap sebagai bagian dari solusi pemeliharaan terpadu (total maintenance solution), yaitu jasa engineering, jasa logistik, serta penyediaan Ground Support Equipment (GSE) & layanan pemeliharaan. Fasilitas perawatan Merpati terdiri dari jasa pelatihan dan penyediaan tenaga ahli di bidang perawatan badan pesawat/mesin/komponen, serta jasa lainnya seperti perawatan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE).

Perawatan kabin dilakukan pada saat pemeriksaan pra-penerbangan, pemeriksaan transit, pemeriksaan harian, pemeriksaan bulanan atau pemeriksaan pesawat seri tertentu. Dengan adanya fasilitas Engine Workshop dan Engine serta APU Test Cell, MMF Engine Maintenance mampu melakukan perawatan pada mesin pesawat dan APU (Auxiliary Power Unit) seperti tipe mesin CFM56-3 dan APU GTCP85 yang dipasang pada pesawat seri B yaitu GTCP131 - Tipe APU 9A dipasang di pesawat. seri A320. Merpati Maintenance Facility mempunyai sertifikat atau lisensi untuk menunjang keterampilan dan keahlian mekanik serta pekerjaan yang dilakukan pada setiap bagiannya.

Merpati Maintenance Facility (MMF) menyediakan layanan perawatan, perbaikan dan inspeksi pesawat di berbagai lokasi yaitu. Gedung induk merupakan fasilitas perkantoran untuk menunjang kegiatan operasional. Luas bangunan induk kurang lebih 2.700 m2.

gambar 3 2 struktur organisasi pt merpati
gambar 3 2 struktur organisasi pt merpati
  • Landing gear
  • Nose Gear
  • Komponen Nose Landing Gear
  • Fungsi nose landing gear
  • Pemeriksaan nose landing gear area
    • Ban pesawat
    • Pemeriksaan nose gear drag brace
    • pemeriksaan nose actuator
  • Prosedur pemeriksaan

Roda Hidung Roda Hidung berisi pengatur roda hidung yang berguna untuk menentukan arah ketika pesawat sedang meluncur di atas tanah. Pengendali roda hidung ini terletak di sebelah kiri pilot dan dapat memutar pesawat dengan sudut 78̊ ke kiri dan ke kanan. Kemudi nosewheel juga dapat dikontrol dengan pedal kemudi saat pesawat berada di darat.

Roda hidung terdiri dari braket derek, peredam kejut, kopling torsi, aktuator roda hidung hidrolik, dan aktuator kunci hidrolik. Braket Derek Braket derek mengacu pada kunci mekanis yang menahan roda pendarat hidung pada posisi atas/bawah dan terkunci. Shock Strut merupakan penyangga utama hidung yang berisi cairan dan diisi dengan nitrogen kering untuk menyerap beban pada saat lepas landas dan mendarat.

Torsion Link Torsion link menahan putaran (rotasi antara silinder dalam dan luar), kecuali pada saat kemudi. Pintu roda hidung Pintu roda hidung memiliki dua pintu samping kiri dan kanan yang menutup jika ditarik. Sebuah bubungan pada peredam kejut roda hidung ditarik kembali sejajar dengan roda ketika roda pendarat diturunkan, sehingga pas dengan roda hidung.

Sebuah bubungan pada penyangga kejut yang menyebabkan roda gigi hidung tertarik memanjang ketika penyangga direntangkan sepenuhnya. Meskipun roda pendaratan merupakan komponen penting saat lepas landas dan mendarat, namun roda pendaratan merupakan bobot mati selama operasi penerbangan. Untuk itu disarankan untuk menarik kembali roda pendaratan pada pesawat untuk mengurangi gaya hambat pesawat guna meningkatkan performa pesawat.

Roda Pesawat Udara Pesawat udara dapat dibedakan berdasarkan bentuk roda pendarat (undercarriage atau landing gear) yang digunakan atau jenis pesawat menurut bentuk roda pendaratnya yaitu. Aktuator Nose Gear beroperasi di bawah beban berat dan lingkungan dengan banyak serpihan di dekat permukaan tanah. Prosedur pemeriksaan ini diambil pada saat melaksanakan kerja praktek di PT Merpati Maintenance Facility (MMF).

gambar 4 1komponen landing gear
gambar 4 1komponen landing gear

Gambar

Gambar 1 letak landing gear
gambar 3 1 logo pt merpati
gambar 3 2 struktur organisasi pt merpati
gambar 3 3  AMO Sertificate
+7

Referensi

Dokumen terkait