• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan hasil penelitian - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan hasil penelitian - SIMAKIP"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Merah merupakan warna yang disukai banyak anak, sehingga jajanan berwarna merah lebih disukai. Pewarna merah yang ditambahkan pada makanan haruslah pewarna alami atau pewarna makanan khusus. Saat ini terdapat pewarna pada jajanan anak yang berasal dari pewarna non makanan karena pewarna makanan lebih mahal maka dari itu mereka menggunakan pewarna sintetik yang dilarang penggunaannya pada makanan, seperti pewarna rhodamine B atau pewarna sintetik lainnya yang penggunaannya dibatasi. , seperti carmoisin, erythrosine dan Ponceau 4R. .

Selanjutnya perlu dilakukan penelitian mengenai analisis zat pewarna yang digunakan pada jajanan anak merah di wilayah Jakarta Timur. Sampel penelitian diambil dari 90 TK dan SD di Jakarta Timur, diperoleh 173 sampel makanan padat dan 20 sampel minuman. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi visibel dan spektrofotometer, diperoleh hasil penggunaan zat pewarna makanan yaitu 14 carmoisin, 4R 9 ponceau, 2 erythrosin dan 3 sampel rhodamine.

Latar Belakang

2015 tentang Identifikasi dan Penetapan Kadar Rhodamin B Pada Kerupuk Merah Yang Beredar Di Antasari Kota Banjarmasin. Hal ini juga sangat mungkin terjadi dengan jajanan makanan dan minuman bayi berwarna merah yang dijual di Jakarta Timur, mengingat makanan atau minuman bayi banyak dijual dengan warna merah cerah dan harga yang lebih murah sehingga terjangkau untuk jajanan bayi. Kotamadya Jakarta Timur meliputi 10 kecamatan dan memiliki total 1028 sekolah dasar (SDN, SD Swasta, Madrasah Aliyah Negeri, MD Swasta (Anonim. 2012).

Sampel akan diambil di tingkat TK dan SD di 10 kabupaten tersebut. Pengolahan sampel dimulai dengan mengisolasi zat warna dengan benang wool dan pengujian kualitatif dilakukan dengan metode kromatografi kertas dengan melihat nilai Rf dan melihat serapan pada spektrofotometer untuk melihat panjang gelombang serapan.

Rumusan Masalah

3 karena dari survey sebelumnya warna makanan dan minuman yang dijual di sekolah banyak yang berwarna merah cerah, harga lebih murah dan warna makanan lebih stabil. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi pewarna merah pada makanan bayi yang dijual di wilayah Jakarta Timur.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bahan Pangan

Bahan Tambahan Pangan / Bahan Tambahan Makanan

Pewarna Pangan / Makanan

Zat warna sintetik

Kelarutan: Sedikit larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan tidak larut dalam minyak nabati. Carmoisine memiliki panjang gelombang maksimum 515 nm bila menggunakan air sebagai pelarut, 515 nm dalam HCl 0,1 N, dan 505 nm dalam NaOH 0,1 N. Kelarutan: Mudah larut dalam air, gliserol, sulit larut dalam etanol. Ponceau 4R memiliki panjang gelombang maksimum 505 nm dalam pelarut.

Nama lain Rhodamine B adalah: D dan C Red no 19, Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine dan Brilliant Pink. Rhodamin B sering disalahgunakan dalam pembuatan biskuit, terasi, cabe merah giling, agar-agar, penyedap rasa atau manisan. , manisan, sosis, sirup, minuman dan lain-lain. Bahaya Rhodamin B Bagi Kesehatan Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Jika tertelan, senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain di dalam tubuh yang bersifat racun bagi tubuh. dapat mengikat protein, lemak dan DNA dalam tubuh.

Konsumsi jangka panjang Rhodamine B dapat menumpuk di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, penurunan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis dalam tubuh atau bahkan dapat menyebabkan kanker hati.

Preparasi zat warna dalam makanan

Pewarna asam diserap oleh benang wol atau sutera dalam lingkungan basa dan kemudian larut kembali dalam lingkungan asam. Aluminium oksida aktif dan n-pentana ditambahkan ke zat yang diselidiki, dan pewarna yang diserap dielusi dengan pelarut organik yang sesuai. Berbagai pelarut organik yang tidak dapat bercampur dengan air dapat menggunakan eter, n-butanol, n-amil alkohol, isoamil alkohol.

Kromatografi Kertas

Dalam hal ini dibuat 3 macam kromatogram pada secarik kertas, yang pertama adalah zat yang diperiksa, yang kedua dari pembanding kimia dan yang ketiga dari campuran zat yang akan diperiksa dengan pembanding kimia. Jika zat yang diselidiki sama dengan zat referensi kimia, maka ketiga kromatogram memberikan warna dan memiliki nilai Rf, dan kromatogram campuran memberikan bercak tunggal (Rr=0). Alat yang digunakan untuk analisis adalah kertas sebagai fase diam, bejana/tangki kromatografi dan pelarut.

Sebagian besar pelarut yang digunakan dalam kromatografi kertas didasarkan pada campuran satu atau lebih pelarut organik dengan air. Media yang digunakan dalam kromatografi kertas dan berbahan dasar kertas Rlter, yang paling dikenal dari Whatman no. Spektroskopi UV-Vis adalah metode yang digunakan untuk mengukur absorbansi sinar tampak atau ultraviolet yang melewati sampel.

Spektroskopi UV-Vis merupakan teknik yang efektif untuk analisis kualitatif dan/atau kuantitatif senyawa organik dan anorganik, spektroskopi UV-Vis didasarkan pada prinsip Lambert-Beer yang menyatakan bahwa semakin besar jumlah molekul yang memancarkan cahaya pada panjang gelombang tertentu serap , semakin besar tingkat penyerapan cahaya dan semakin tinggi intensitas puncak spektrum serapan sehingga cahaya yang diserap sebanding dengan jumlah molekul penyerap. Spektrofotometer ultraviolet adalah jenis spektroskopi yang menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik antara 190 nm dan 800 nm, gelombang tersebut dibagi menjadi daerah ultraviolet (UV) pada panjang gelombang 190-400 nm dan tampak (visible) pada panjang gelombang 400-800 pm (Helmice. A dan Nila Wise Utari, 2016).

Demografi wilayah Jakarta Timur

Roadmap Penelitian Road Map penelitian : Road Map penelitian

Terkait dengan Riset Ilmiah Dasar yang dilakukan oleh peneliti juga berasal dari latar belakang pendidikan peneliti yang berasal dari bidang kimia. Untuk itu roadmap penelitian akan difokuskan pada pencarian toksikologi bahan kimia berbahaya, sesuai dengan kompetensi peneliti yang terkait dengan bidang Toksikologi Klinik. Identifikasi racun pewarna sintetik, logam berat, alkohol dan boraks dalam formalin pada makanan dan minuman.

Lokasi Penelitian

Konsep Metode Penelitian yang Digunakan

Populasi dan Sampel Atau Subjek Penelitian

  • Preparasi sampel ( Anonim,1995)
  • Ektraksi zat warna dari sampel ( Anonim,1995)
  • Identifikasi zat warna menggunakan kromatografi kertas. (anonim, 1995)
  • Identifikasi zat warna dengan spektrofotometer UV-Vis (Anonim 2015)

Pengambilan sampel dilakukan dengan membeli jenis makanan dan minuman berwarna merah yang dijual di kantin-kantin perseorangan dan di lingkungan tujuan taman kanak-kanak dan sekolah dasar di wilayah penduduk. Minuman biasanya bereaksi dengan asam sehingga pewarna bisa dihilangkan dengan wol domba. Biarkan selama 30 menit, lalu saring dan panaskan hasil saringan di atas penangas air hingga mengental.

Sebanyak 0,7-2 g wol domba dituangkan ke dalam sampel yang telah disiapkan sebelumnya dalam gelas kimia, kemudian dipanaskan dalam penangas air selama kurang lebih 10 menit sambil diaduk agar warna sampel diserap oleh bulu domba. Kemudian masukkan wol yang telah menyerap pewarna ke dalam gelas kimia, lalu tambahkan larutan amoniak 8%, panaskan di atas penangas air hingga pewarna yang melekat pada wol memudar dan larutan berubah warna. Hasil ekstraksi zat warna dari sampel pekat kemudian ditotolkan pada kertas Whatman No.

Nilai Rf dari setiap titik kemudian dihitung dan nilai Rf pewarna sampel dibandingkan dengan nilai Rf pewarna referensi.

Gambar 7. Diagram alir prosedur penelitian
Gambar 7. Diagram alir prosedur penelitian

Pengambilan Sampel

Sampel ini kemudian dilakukan uji kromatografi kertas menggunakan masing-masing eluen selama 30 menit. Teknik kromatografi kertas menggunakan eluen ini merupakan teknik yang paling sederhana untuk mendeteksi keberadaan pewarna makanan sintetis dalam makanan karena kelarutan pewarna tekstil berbeda dengan kelarutan pewarna makanan sintetis (Cahyadi 2006). Sampel diproses dengan menambahkan etanol 96%, divortex selama 10 menit dan disentrifugasi pada 3000 rpm selama 15 menit.

Hasil kromatografi sampel dari perlakuan ini tidak menunjukkan adanya pewarnaan, sehingga sampel kemudian diberi perlakuan dengan penambahan asam asetat glasial, kemudian divortex dan disentrifugasi. Hasil pemisahan ini diperoleh 2 lapisan cairan yaitu eter yang menghubungkan lemak dan sampel, langkah ini dilakukan untuk melepaskan lemak dari sampel.

Hasil analisis zat warna Pembanding

Pewarna pembanding yaitu Rhodamine B, Carmoisine, Ponceau 4R dan Erythrosine pada konsentrasi tertentu ditotolkan pada kertas Whatman No.1 kemudian dielusi dalam bejana kromatografi menggunakan tiga eluen yaitu larutan NaCl 2% dalam etanol 50%. Hasil kromatografi akan menghasilkan pewarnaan sendiri dari senyawa pewarna referensi yang dibawa oleh eluen hingga ketinggian tertentu. Nilai Rf pewarna acuan diperoleh dengan membandingkan tinggi bercak dengan tinggi eluen setelah dilihat di bawah sinar UV.

Hasil analisis Rf sampel uji menggunakan kromatografi kertas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Nilai Rf yang diperoleh terkadang menunjukkan perbedaan yang kecil walaupun tidak terlalu besar, hal ini antara lain disebabkan oleh ketidakjenuhan bejana kromatografi. Untuk mengantisipasi keadaan ini, jika digunakan dengan 3 eluen, bejana kromatografi tidak jenuh, sehingga eluen elusi menguap, mode bercak terlalu lebar, dan komponen sampel terbawa.

24 Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 90 sampel yang diuji, 2 sampel mengandung Rhodamin B, 13 sampel mengandung Carmoisin dan 9 sampel mengandung Ponceau 4R, dibuktikan dengan nilai Rf yang hampir sama antara pewarna makanan dan pembanding.

Tabel 3. Harga Rf sampel dalam 3 macam pelarut  No
Tabel 3. Harga Rf sampel dalam 3 macam pelarut No

Hasil Analisis Rf sampel Uji dengan Spektrofotometer

Identifikasi dilakukan dengan membandingkan panjang gelombang dan spektrum serapan zat warna pembanding dengan panjang gelombang dan spektrum serapan sampel. Hal ini dilakukan karena dua zat warna dapat memiliki panjang gelombang dan spektrum serapan yang hampir sama dalam suatu pelarut. Hasil identifikasi diperoleh dengan membandingkan nilai Rf kromatografi dan panjang gelombang serapan yang diperoleh pada spektrofotometer makanan dan minuman yang diuji sebagai sampel, didapatkan hasil 13 sampel mengandung Carmoisin, 7 Ponceau 4R, 2 eritromisin dan 3 Mengandung rhodamine.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa masih ada pedagang yang menambahkan pewarna rhodamine yang dilarang penggunaannya pada makanan. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 3 jenis jajanan anak sekolah dasar di wilayah Jakarta Timur yang menggunakan pewarna tekstil jenis Rhodamin yaitu sampel dengan nomor sampel 17 dan 42 dan 90 dan disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. dari pada jajanan TK/SD menggunakan sampel, tidak hanya yang berwarna merah, tetapi warna lain yang pewarnanya adalah pewarna yang dilarang digunakan untuk makanan. Keluaran yang dicapai memuat identitas keluaran penelitian yang dicapai oleh peneliti sesuai dengan skema penelitian yang dipilih.

IDENTITAS JURNAL

IDENTITAS SEMINAR

Identitas Diri

RIWAYAT PENDIDIKAN : Riwayat Pendidikan

RIWAYAT PEKERJAAN

PENGALAMAN MENGAJAR

Pengalaman Penelitian 3 Tahun Terakhir

Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Gambar

Gambar 6. Road Map Peneliti
Gambar 7. Diagram alir prosedur penelitian
Tabel 1. Pengambilan sampel jajanan anak anak berwarna merah di wilayah  Jakarta Timur
Tabel 3. Harga Rf sampel dalam 3 macam pelarut  No
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pengamatan jenis amfibi di kedua jalur pengamat Jumlah jenis amfibi yang ditemukan dilokasi penelitian KHDTK Oelsonbai sama yaitu 5 jenis dengan 4