• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

N/A
N/A
Promkes Birayang

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS BIRAYANG TAHUN 2022

(2)

A. PENDAHULUAN

Survey mawas diri atau disingkat SMD adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa.

(Depkes RI, 2007)

Tujuan survey mawas diri adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi. Mawas diri secara harafiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.

B. LATAR BELAKANG

Masyarakat era modernisasi lebih dimudahkan untuk mengenal masalah yang ada disekitarnya dan pentingnya masalah untuk diselesaikan sebelum berdampak parah terhadap lingkungan.

Tujuan upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya, dalam rangka mencapai visi “Indonesia Sehat 20015” (Depkes RI, 2009).

C. TUJUAN

1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah, lingkungan dan perilaku.

2. Mengkaji dan menganalisis masalah, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat.

3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi masalah yang terjadi.

4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat.

(3)

D. SASARAN

Sasaran SMD adalah sampel yang dapat menggambarkan kondisi masalah, lingkungan dan perilaku di 12 desa Wilayah Kerja Puskesmas Birayang

E. CARA PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

Petugas pelaksana (kader/kelompok warga) yang ditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :

1. Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah yang terjadi di masyarakat.

2. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya.

3. Penentuan cara memperoleh informasi masalah dengan cara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan. Melalui Google Form

F. METODE SURVEI MAWAS DIRI (SMD) Pengamatan langsung dengan cara :

1. Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan pengurus RW siaga tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan strategi pelaksanaannya

2. Berjalan Bersama kader masyarakat mengkaji lapangan ( Transection walk) 3. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader Kesehatan maupun

Kader Siaga melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab, pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya.

G. LANGKAH – LANGKAH SURVEI MAWAS DIRI (SMD) a. Persiapan

 Menyusun daftar pertanyaan :

1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di lingkungan sekitar 2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data

3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat mempengaruhi responden

4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring 5) Menampung harapan masyarakat

 Menyusun lembar observasi (pengamatan)

 Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.

(4)

 Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah KK b. Pelaksanaan:

 Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden

 Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan

 Membuat kuesioner SMD c. Tindak lanjut

 Meninjau kembali pelaksanaan SMD

 Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan

 Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD d. Pengolahan data

Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:

1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.

2. Prioritas masalah

3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah

H. CARA PENYAJIAN DATA SURVEI MAWAS DIRI (SMD) Ada 3 cara penyajian data yaitu :

1) Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)

Adalah Penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat.

2) Secara Tabular (menggunakan tabel)

Merupakan Penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim.

3) Secara Grafikal ( menggunakan grafik)

Adalah gambar – gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol – simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel yang telah dibuat.

(5)

I. HASIL DAN ANALISIS

a. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan

1. Hasil Survey Terhadap Tempat Berobat Masyarakat Apabila Sakit Tabel 1. Persentase Tempat Berobat Masyarakat Apabila Sakit

No. Kategori Jumlah Persentase

1. Puskesmas 258 98.08 %

2. Tradisional (dukun/

alternatif) 5 1,90%

3. Diobati sendiri 0 0

4. Lain-lain 0 0

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 98.,08 persen responden memilih berobat ke tenaga kesehatan apabila sakit dan hanya 1,90 persen responden yang memilih berobat tradisional (dukun/alternatif). Hasil tersebut menunjukan bahwa persepsi masyarakat di Desa Kandui dalam memilih tempat berobat saat sakit sudah sesuai dengan harapan.

2. Hasil Survey Terhadap Jarak Masyarakat Untuk Mengakses Fasilitas Kesehatan

Tabel 2. Persentase Jarak Masyarakat Untuk Mengakses Fasilitas Kesehatan

No Kategori Jumlah Persentase

1. Kurang dari 1 km 82 31.17%

2. 1 – 5 km 145 55.1%

3. 6 – 10 km 28 10,64%

4. >10 km 7 2.66%

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 31,17 persen responden mempunyai jarak tempuh ke fasilitas kesehatan kurang dari 1 km, sebanyak 55.1 persen responden mempunyai jarak tempuh 1 – 5 km, sebanyak 10,64 persen responden mempumyai jarak tempuh 6-10 km, dan sebanyak 2.66 persen responden mempunyai jarak tempuh > 10 km , Hasil tersebut menunjukan bahwa berdasarkan jarak tempuh sebagian besar masyarakat di Desa Kandui mempunyai kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

(6)

3. Hasil Survey Terhadap Sarana transportasi yang digunakan Tabel 3. Persentase Sarana transportasi yang digunakan

No Kategori Jumlah Persentase

1 Jalan kaki 34 12.92%

2 Kendaraan pribadi 228 86,69%

3 Angkutan umum 0 0%

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 12.92 persen responden menggunakan sarana transportasi jalan kaki dan 86,69 persen responden menggunakan sarana transportasi kendaraan pribadi. Hasil tersebut menunjukan bahwa berdasarkan sarana transportasi yang digunakan masyarakat di Desa Kandui mempunyai kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

4. Hasil Survey Terhadap Kepemilikan Jaminan Kesehatan Tabel 4. Persentase Kepemilikan Jaminan Kesehatan

No Kategori Jumlah Persentase

1 BPJS / KIS / Askes 250 95.05%

2 Asuransi lain 0 0%

3 Tidak punya 13 4.94%

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 95.05 persen responden memiliki BPJS / KIS / Askes sebagai jaminan kesehatan dan sebanyak 4.94 persen responden tidak memiliki jaminan kesehatan. Hasil tersebut menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat di Desa Kandui telah memiliki jaminan kesehatan.

5. Hasil Survey Terhadap Kelayakan Fasilitas Kesehatan Tabel 5. Persentase Kelayakan Fasilitas Kesehatan

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Layak 105 39,92%

2 Layak 158 60,08%

(7)

3 Tidak Layak 0 0%

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 39,92 persen responden mengatakan bahwa fasilitas kesehatan yang ada di Desa Kandui masih sangat layak dan sebanyak 60,08 persen responden mengatakan bahwa fasilitas kesehatan yang ada di Desa Kandui layak.

6. Hasil Survey Terhadap Pelayanan Rawat Inap.

Tabel 6. Persentase Riwayat Mendapatkan Pelayanan Rawat Inap

No Kategori Jumlah Persentase

1 Pernah 41 15,58%

2 Tidak pernah 222 84,42%

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 15,58 persen responden mengatakan bahwa pernah mendapatkan pelayanan rawat inap dan sebanyak 84,42 persen responden mengatakan bahwa tidak pernah mendapatkan pelayanan rawat inap.

7. Hasil Survey Terhadap Layanan Informs Kesehatan Pasca Rawat Inap

Tabel 7 . Persentase Terhadap Perlunya Layanan Informasi Kesehatan Pasca Rawat Inap

No Kategori Jumlah Persentase

1 Perlu 263 100%

2 Tidak perlu 0 0%

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 100 persen perlu mendapatkan layanan informasi kesehatan pasca rawat inap .

b. Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Gizi dan Imunisasi

1. Hasil Survey Terhadap Jumlah Keluarga Yang Memiliki Ibu Hamil

(8)

Tabel 1. Persentase Jumlah Keluarga yang Memiliki Ibu Hamil

No Kategori Jumlah Persentase

1 Ya 138 52.47%

2 Tidak 124 47.14 %

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 52.47 persen responden memiliki ibu hamil dan 47.14 persen responden tidak memiliki ibu hamil.

2. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Ibu Hamil Menurut Rencana Tempat Persalinan

Tabel 2. Persentase Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil Menurut Rencana Tempat Persalinan

Sesuai Harapan

(Rumah Sakit/Puskesmas, Bidan) Tidak Sesuai Harapan (Dukun, Rumah Sendiri)

Jumlah % Jumlah %

138 100% - 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai ibu hamil sebanyak 100 persen keluarga mempunyai rencana tempat persalinan yang sesuai dengan harapan yaitu di rumah sakit/puskesmas dan bidan.

3. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita atau Ibu Hamil Menurut Rencana Penolong Persalinan

Tabel 3. Persentase Keluarga yang Mempunyai Balita atau Ibu Hamil Menurut

Rencana Penolong Persalinan Sesuai Harapan

(Dokter, Bidan) Tidak Sesuai Harapan (Dukun, Sendiri/Keluarga)

Jumlah % Jumlah %

138 100% - %

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai ibu hamil sebanyak 100 persen keluarga

(9)

mempunyai rencana penolong persalinan yang sesuai dengan harapan yaitu oleh dokter dan bidan.

4. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Ibu Hamil Menurut Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Anak Terakhir

Tabel 4. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Ibu Hamil Menurut Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Anak Terakhir

Pemeriksaan Kehamilan Lengkap Pemeriksaan Kehamilan Tidak Lengkap

Jumlah % Jumlah %

134 97,01% 4 2,89%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai ibu hamil sebanyak 2,89 persen tidak melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap pada kehamilan anak terakhirnya dan sebanyak 97,01 persen ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap pada kehamilan anak terakhirnya.

5. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Penolong Persalinan Anak Terakhir

Tabel 5. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Penolong Persalinan Anak Terakhir

Sesuai Harapan

(Dokter, Bidan) Tidak Sesuai Harapan (Dukun, Sendiri/Keluarga)

Jumlah % Jumlah %

132 95,65% 6 4,34%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai ibu hamil sebanyak 95,65 persen penolong persalinan anak terakhir sesuai harapan yaitu oleh dokter/bidan namun sebanyak 4,34 % penolong persalinan anak terakhir masih tidak sesuai harapan yaitu oleh dukun/keluarga/sendiri.

6. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Ibu Hamil Menurut Kelahiran Bayi BBLR

Tabel 6. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Ibu Hamil Menurut Kelahiran Bayi BBLR

Iya Tidak

Jumlah % Jumlah %

(10)

3 2,17% 135 97,82%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai ibu hamil 2,17 persen ditemukan kelahiran bayi BBLR.

7. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang memiliki balita Tabel 7. Persentase Keluarga Yang memiliki balita

No Kategori Jumlah Persentase

1 Ya 50 19,01 %

2 Tidak 213 80,98 %

Total 263 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 19,01 persen responden memiliki balita dan 80,98 persen responden tidak memiliki balita.

8. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak Terakhir

Tabel 8. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak Terakhir

0 – 6 bulan 6 – 12

bulan 12 – 18

bulan 18 – 24

bulan 24 – 36 bulan

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

4 8 17 34 18 36 6 12 5 10

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai balita sebanyak 8 persen mempunyai balita yang berusia 0-6 bulan,

34 persen mempunyai balita yang berusia 6-12 bulan, sebanyak 36 persen mempunyai balita yang berusia 12-18 bulan, sebanyak 12 persen mempunyai balita yang berusia 18-24 bulan dan sebanyak 14 persen mempunyai balita yang berusia 24-36 bulan.

(11)

9. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Kelengkapan Imunisasi Anak Terakhir

Tabel 9. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Kelengkapan Imunisasi Anak Terakhir

Imunisasi Lengkap Imunisasi Tidak Lengkap

Jumlah % Jumlah %

46 92% 4 8%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai balita atau ibu hamil sebanyak 92 persen balita telah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai usia dan sebanyak 8 persen balita tidak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai usia.

10. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Penimbangan Balita Rutin

Tabel 10. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Penimbangan Balita Rutin

Penimbangan Rutin Penimbangan Tidak Rutin

Jumlah % Jumlah %

46 92% 4 8%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai balita atau ibu hamil sebanyak 92 persen balita telah ditimbang secara rutin dan sebanyak 8 persen balita tidak ditimbang secara rutin.

11. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita atau Ibu Hamil Menurut Balita dengan Status Gizi Kurang/BGM/Buruk Tabel 11. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita atau Ibu Hamil Menurut Balita dengan Status Gizi Kurang/BGM/Buruk

Iya Tidak

Jumlah % Jumlah %

0 0% 50 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 bkeluarga yang mempunyai balita atau ibu hamil 100 persen tidak ditemukan adanya balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk.

12. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Pemberian ASI Eksklusif

(12)

Tabel 12. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Pemberian ASI Eksklusif

Iya Tidak

Jumlah % Jumlah %

47 94% 3 6 %

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mempunyai balita sebanyak 94persen memberikan ASI eksklusif dan sebanyak 6 persen tidak memberikan ASI eksklusif.

13. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak Terakhir diberi MPASI

Tabel 13. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak Terakhir diberi MPASI

Sesuai Anjuran

(6 s/d 24 bulan) Tidak Dianjurkan (kurang dari 6 bulan)

Jumlah % Jumlah %

48 96% 2 4%

Berdasarkan hasil survei diketahui yang mempunyai balita sebanyak 96 persen memberikan MPASI pada usia 6 s/d 24 bulan sesuai dengan anjuran dan sebanyak 96 persen memberikan MPASI pada usia kurang dari 6 bulan sebanyak 4 persen tidak sesuai dengan anjuran.

14. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mengikuti Program Keluarga Berencana

Tabel 14. Persentase Keluarga Yang Mengikuti Program Keluarga Berencana

KB Tidak KB

PUS/WUS PUS/WUS Non-PUS/WUS

Jumlah % Jumla

h % Jumla

h %

150 38% 99 57% 13 5%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 163 keluarga sebanyak 38 persen keluarga yang merupakan Pasangan Usia Subur/Wanita Usia Subur (PUS/WUS) mengikuti program keluarga

(13)

berencana, sebanyak 57 persen keluarga yang merupakan Pasangan Usia Subur/Wanita Usia Subur (PUS/WUS) tidak mengikuti program keluarga berencana sedangkan , sebanyak 5 persen keluarga lainnya tidak mengikuti program keluarga berencana karena bukan merupakan Pasangan Usia Subur/Wanita Usia Subur (PUS/WUS).

c. Surveilans Penyakit

Tabel 1. Persentase Riwayat Penyakit yang pernah dialami Keluarga Selama 3 bulan terakhir

No

. Nama Penyakit Jumlah Persentase

1. Hipertensi 20 16 %

2. Diabetes Melitus 1 1 %

3. Asam Urat 26 21 %

4. Stroke 2 2 %

5. TB Paru 2 2 %

6. ISPA 45 36,29 %

7. Diare 14 11,29 %

8. Demam Berdarah 2 2 %

9. Lain-Lain 12 10 %

Jumlah 124 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 26 keluarga selama tiga bulan terakhir pernah mengalami penyakit dengan 5 penyakit tertinggi yang dialami oleh keluarga adalah ISPA dengan persentase 36,29 persen, Asam Urat dengan persentase 21 persen, Diare dengan persentase 11,29 persen, dan Hipertensi dengan persentase 16 persen. Hasil tersebut menunjukan bahwa sebagian besar penyakit yang dialami oleh masyarakat di Desa Kandui merupakan penyakit tidak menular.

d. Rumah dan Lingkungan

1. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Memiliki Jamban Keluarga Sehat

Tabel 1. Persentase Keluarga Yang Memiliki Jamban Keluarga Sehat

(14)

Iya Tidak

Jumlah % Jumlah %

240 91,25% 23 8,74%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 91,25 persen keluarga memiliki jamban keluarga sehat dan sebanyak 8,74 persen tidak memiliki jamban keluarga sehat.

2. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Memiliki Sumber Air Bersih Tabel 2. Persentase Keluarga Yang Memiliki Sumber Air Bersih

Iya

(PDAM/Sumur Gali/Sumur Bor) Tidak (Sungai)

Jumlah % Jumlah %

236 89,73% 27 10,26%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga hanya sebanyak 89,73 persen keluarga memiliki sumber air bersih dan sebanyak 10,26 persen tidak memiliki sumber air bersih dan masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

3. Hasil Survey Terhadap Keluarga Menurut Kualitas Air Bersih yang digunakan

Tabel 3. Persentase Keluarga Menurut Kualitas Air Bersih yang digunakan Memenuhi Syarat

(Tidak Berasa, Tidak Berbau, Tidak Berwarna/Keruh)

Tidak Memenuhi Syarat (Berbau dan atau Keruh)

Jumlah % Jumlah %

245 93,15% 18 6,84%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga hanya sebanyak 93,15 persen keluarga menggunakan air bersih dengan kualitas yang memenuhi syarat dan sebanyak 6,84 persen keluarga menggunakan air bersih yang tidak memenuhi syarat yang bersumber dari air sungai.

(15)

4. Hasil Survey Terhadap Keluarga Menurut Pembuangan Limbah Rumah Tangga

Tabel 3. Persentase Keluarga Menurut Pembuangan Limbah Rumah Tangga Memenuhi Syarat

(dibuatkan saluran

pembuangan/SPAL)

Tidak Memenuhi Syarat

(tergenang, ke sawah/kebun, ke selokan/sungai)

Jumlah % Jumlah %

97 36,88 % 165 62,73%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 36,88 persen keluarga mempunyai pembuangan limbah rumah tangga yang memenuhi syarat dan sebanyak 62,73 persen keluarga masih mempunyai pembuangan limbah rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan.

e. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Survey Terhadap PHBS di Rumah Tangga No Indikator Hasil pendataan

Jumlah

Sehat % Tidak

Sehat

%

1 Persalinan 257 97,71% 6 2,28% 263

2 ASI eksklusif 246 93,53% 17 6,46% 263

3 Menimbang

balita/bulan 257 97,71% 6 2,28% 263

4 Air bersih 246 93,53% 17 6,46% 263

5 Cuci tangan 240 91,25% 23 8,74% 263

6 Jamban sehat 243 92,39% 20 7,60% 263

7 Memberantas

jentik 211 80,22% 52 19,77% 263

8 Makan

buah/sayuran 247 93,91% 16 6,08% 263

9 Aktivitas fisik

setiap hari 242 92,01% 21 7,98% 263

10 Tidak merokok

di dalam rumah 207 78,70% 56 21,29% 263 Dari 263 Keluarga yang disurvey diperoleh hasil sebagai berikut : a. 56 persen keluarga memenuhi kriteria rumah tangga ber-PHBS b. 44 persen keluarga belum memenuhi kriteria rumah tangga ber-PHBS

5 persentase masalah perilaku yang belum sehat antara lain ; tidak menggunakan air bersih sebanyak 6,46 persen, tidak memberantas jentik sebanyak 19,77 persen, tidak menggunakan jamban sehat sebanyak 7,60 persen, merokok didalam rumah sebanyak 21,29 persen, jarang makan buah dan sayur sebanyak 6,08 persen.

(16)

f. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

1. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Keaktifan Kader Posyandu

Tabel 1. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Keaktifan Kader Posyandu

Aktif Tidak Aktif

Jumlah % Jumlah %

263 100% 0 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 100 persen keluarga mengatakan bahwa Kader Posyandu berperan aktif.

2. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Kegiatan Rutin Posyandu

Tabel 2. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Kegiatan Rutin Posyandu

Rutin Tidak Rutin

Jumlah % Jumlah %

263 100% 0 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 100 persen keluarga mengatakan bahwa Kegiatan Posyandu telah dilaksanakan secara rutin.

3. Hasil Survey Jumlah Posyandu yang memiliki bangunan sendiri.

Tabel 3. Persentase Jumlah Posyandu yang memiliki bangunan sendiri

Iya Tidak

Jumlah % Jumlah %

263 100% 0 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 100 persen keluarga mengatakan bahwa semua posyandu telah memiliki bangunan sendiri Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Kondisi Bangunan Posyandu

Tabel 4. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Kondisi Bangunan Posyandu

Layak Tidak Layak

Jumlah % Jumlah %

248 94,29% 15 5,70%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 55 keluarga sebanyak 94,29 persen keluarga mengatakan bahwa kondisi bangunan posyandu saat ini layak digunakan dan sebanyak 5,70 persen keluarga mengatakan bahwa kondisi bangunan posyandu saat ini tidak layak digunakan

(17)

.

4. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Ambulans Desa Tabel 5. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Ambulans Desa

Perlu Tidak Perlu

Jumlah % Jumlah %

263 100% 0 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 100 persen keluarga mengatakan bahwa perlu adanya Ambulans Desa.

5. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Program Dasolin Tabel 6. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Program Dasolin

Perlu Tidak Perlu

Jumlah % Jumlah %

263 100% 0 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 100 persen keluarga mengatakan bahwa perlu adanya Program Dasolin.

6. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Dasolin

Tabel 7. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Dasolin

Bidan Kader Pemerintah

Desa Masyarakat

Jml % Jml % Jml % Jml %

117 44,48% 135 51,33

% 11 4,18% 0 0%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga yang mengatakan bahwa perlu adanya Program Dasolin, sebanyak 44 persen menginginkan program dasolin dikelola oleh bidan, sebanyak 51 persen menginginkan program dasolin dikelola oleh kader, dan sebanyak 4 persen menginginkan program dasolin dikelola oleh pemerintah desa.

7. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Program Tabulin Tabel 8. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Program Tabulin

(18)

Perlu Tidak Perlu

Jumlah % Jumlah %

195 74,14% 68 25,85%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 365 keluarga sebanyak 74,14 persen keluarga mengatakan bahwa perlu adanya Program Tabulin. Dan sebanyak 25,86 persen keluarga mengatakan tidak perlu adanya program tabulin.

8. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Tabulin

Tabel 9. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Tabulin

Bidan Kader Pemerintah

Desa Masyarakat

Jml % Jml % Jml % Jml %

82 31,17% 113 42,96

% 1 0,38% 3 1,14%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 363 keluarga yang mengatakan bahwa perlu adanya Program Tabulin, sebanyak 31,17 persen menginginkan program tabulin dikelola oleh bidan, sebanyak 42,96 persen menginginkan program tabulin dikelola oleh kader, sebanyak 0,38 persen persen menginginkan program tabulin dikelola oleh Pemerintah Desa dan sebanyak 1,14 persen menginginkan program tabulin dikelola oleh masyarakat.

9. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Alokasi Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat

Tabel 10. Persentase Pendapat Keluarga Alokasi Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat

Maksimal Tidak Maksimal

Jumlah % Jumlah %

246 93,53% 17 6,08%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 263 keluarga sebanyak 93,53 persen keluarga mengatakan bahwa alokasi dana desa untuk pemberdayaan masyarakat telah maksimal dan

(19)

sebanyak 6,08 persen keluarga mengatakan bahwa alokasi dana desa untuk pemberdayaan masyarakat belum maksimal.

J. PENUTUP

Demikian laporan hasil Survei Mawas Diri (SMD) kami sampaikan untuk menjadi gambaran permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan masyarakat yang ada di Desa Kandui untuk menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

Mengetahui Ketua Pelaksana

=

R OYEKTAMIATI =

Sangkorang, 17 Januari 2017 Pengolah Data

=

TEGAR BARRY KARYA =

Referensi

Dokumen terkait

Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada aspek yang dilihat yaitu ada beberapa variabel yang sama–sama digunakan seperti Produksi