• Tidak ada hasil yang ditemukan

3._Laporan_hibah_bersaing_2008.pdf - Direktori File UPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "3._Laporan_hibah_bersaing_2008.pdf - Direktori File UPI"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Seberapa besar peran model artikulatoris dalam mengatasi kesulitan siswa dalam melafalkan fonem, kata, dan kalimat bahasa Perancis? Apakah model artikulasi dapat mempermudah dan mempercepat siswa mengucapkan fonem, kata, dan kalimat bahasa Prancis? Berikut adalah ciri-ciri model yang diuji dan silabus unit pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan pengucapan bahasa Perancis.

Kemajuan: Bertahap; setelah bisa mengucapkan fonem, beralih ke kata-kata dan akhirnya membaca kalimat bahasa Prancis. Setelah siswa dapat mengucapkan fonem bahasa Perancis dengan baik dan benar, guru menunjukkan daftar kata yang menggunakan bunyi fonem yang telah dipelajari, contoh: bunyi [e] pada kata des [de], tes [te], mes [ saya ], nez [ne], les [le], ces [se]. Berdasarkan observasi selama ini, siswa masih belum mampu menerapkan bunyi fonem pada kata dan kalimat bahasa Perancis.

Mengidentifikasi Permasalahan Pengucapan Bahasa Perancis yang Dihadapi Siswa SMA dan SMK di Kota dan Kabupaten Bandung. Secara praktis, hasil penelitian ini akan memberikan metode dan kaidah pengucapan bahasa Perancis yang benar, termasuk mekanisme kerja alat bicaranya.

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah kemampuan pengucapan bahasa Prancis siswa sekolah menengah dan kejuruan yang memiliki laboratorium bahasa di kota dan kabupaten Bandung tahun ajaran 2007-2008. Sampelnya adalah sampel acak pengucapan bahasa Perancis siswa pada satu kelas dari masing-masing sekolah.

Instrumen Penelitian

Instrumen Perlakuan

Model Artikulatoris

Siswa berulang kali mengucapkan fonem bahasa Perancis dengan baik dan benar setelah mereka mengetahui cara mengucapkannya, meningkatkan pengucapan kata dan akhirnya dapat membaca kalimat bahasa Perancis. Setelah Anda dapat mengucapkan fonemnya, lanjutkan ke kata-kata dan terakhir membaca kalimat bahasa Prancis dengan baik dan benar.

Pedoman Pelaksanaan Model Artikulatoris I

Langkah-langkah Pelaksanaan Pengajaran Model Artikulatoris I

Mekanisme Alat Ucap pada Model Artikulatoris I

Rekapitulasi Bahan Tes

Rangkuman ini merupakan langkah awal dalam penyusunan tes yang menyangkut aspek kognitif dan memuat seluruh materi yang akan diujikan kepada siswa. Untuk menentukan bentuk soal yang akan diberikan kepada siswa, peneliti terlebih dahulu membuat tabel tes master yang berisi materi dan jenis soal yang sesuai dengan tingkatan dan tujuan yang ingin dicapai.

Tabel Perimbangan

Prosedur Pelaksanaan Tes Pelafalan Bahasa Perancis

Cara Koreksi dan Penilaian Tes Ucapan

Jika salah satu daripada langkah ini tidak dilakukan oleh responden, maka bunyi yang dihasilkan tidak akan sepadan dengan bunyi yang diharapkan, dengan kata lain bunyi yang dihasilkan tidak betul.

Penilaian Butir-butir Soal

Analisis Data

Pada bab ini peneliti mendeskripsikan dan menganalisis hasil data yang diperoleh dari tes pengucapan bahasa Perancis; pre-test dan post-test, perhitungan nilai tes dan model artikulasi. Dari hasil pre-test peneliti memperoleh informasi mengenai tingkat dasar pengucapan bunyi dalam bahasa Perancis yang dilakukan siswa, sedangkan dari hasil post-test peneliti memperoleh gambaran mengenai tingkat kemajuan belajar siswa. setelah mendapat perlakuan yaitu belajar mengajar. Kegiatan pengucapan bahasa Perancis menggunakan model artikulasi.

Deskripsi dan Analisis Hasil Pra-tes Pelafalan Bahasa Perancis

  • Pelafalan Kata
  • Pelafalan Pasangan Kata

Bunyi [e] diucapkan dengan mulut sedikit terbuka dari [i], bibir tersenyum dan lidah menempel pada ujung gigi bawah. Bunyi [o] diucapkan dengan mulut terbuka, bibir agak membulat dan sangat kendur, lidah menempel pada pangkal gigi. Bunyi [v] diucapkan sedemikian rupa sehingga gigi atas menempel pada bibir bawah tanpa menurunkan dagu, udara keluar terus menerus di antara bibir dan gigi, pita.

Bunyi [f] diucapkan dengan menekan bibir bawah ke bibir atas, membiarkannya terbuka, membiarkan udara keluar. Bunyi [ ʃ ] sebaiknya diucapkan dengan bibir didorong ke depan, ujung lidah digerakkan ke arah langit-langit dan pita suara tidak bergetar. Bunyi [ ʒ ] harus diucapkan dengan menggerakkan ujung lidah ke arah langit-langit mulut, bibir didorong ke depan dan pita suara bergetar.

Bunyi [y] harus diucapkan dengan bibir membulat, menempel pada gigi, mulut hampir tertutup, dan lidah menempel pada ujungnya. Bunyi [∂] diucapkan [e], dengan mulut sedikit terbuka dari [i], bibir tersenyum dan lidah menempel pada ujung gigi bawah. Bunyi [ø] diucapkan dengan cara meninggikan lidah, menjaga bibir tetap netral dan agak ke tengah, sehingga menghasilkan bunyi [∂] seperti dalam bahasa Indonesia /besar/.

Bunyi [ø] diucapkan [o] dengan mulut hampir tertutup, bibir didorong ke depan dan membulat, lidah sangat rendah. Bunyi [ õ ] diucapkan sangat ringan, tidak terlalu sengau, sehingga menghasilkan bunyi [on] seperti dalam kata bahasa Indonesia /ongkos/. Bunyi [õ] harus diucapkan dengan bibir membulat, didorong ke depan, mulut hampir tertutup, lidah sangat rendah dan udara dikeluarkan melalui hidung.

Bunyi [j] diucapkan [u] dengan mulut hampir tertutup, bibir ditekan ke depan dan lidah di belakang, ujungnya. Bunyi [j] diucapkan [i] dengan menekan lidah ke ujung gigi bawah, mulut hampir tertutup dan bibir tersenyum. Bunyi [ œ ] diucapkan secara non-nasal dan diucapkan dengan cara mendorong lidah di antara gigi bawah, bibir dibulatkan, dan mulut dibuka lebih lebar ke samping sehingga bunyi yang dihasilkan adalah.

Bunyi [ œ ] harus diucapkan dengan lidah ke depan, mulut terbuka, bibir membulat, udara dikeluarkan melalui hidung. Bunyi [ œ ] diucapkan seperti bunyi [ õ ] dengan bibir membulat, didorong ke depan, mulut hampir tertutup, lidah sangat diturunkan dan udara dikeluarkan melalui hidung.

Deskripsi dan Analisis Hasil Pos-tes Pelafalan bahasa Perancis

  • Pelafalan Fonem
  • Pelafalan Kata
  • Pelafalan Pasangan Kata

5 [ HAI Bunyi [o] diucapkan dengan mulut terbuka, bibir agak membulat dan sangat lemah, lidah menempel pada pangkal gigi. Bunyi [R] dalam bahasa Perancis sebaiknya diucapkan dengan ujung lidah bertumpu pada gigi bawah, pangkal lidah menyentuh langit-langit mulut, udara keluar dari mulut terus menerus dan pita suara bergetar. 15 [ ø Bunyi [ø] diucapkan dengan meninggikan lidah, menjaga bibir tetap netral dan sedikit ke arah tengah, sehingga menghasilkan bunyi [∂] seperti dalam kata bahasa Indonesia /besar/.

Bunyi [œ] diucapkan dengan meninggikan lidah, menjaga bibir tetap netral dan sedikit ke arah tengah sehingga menghasilkan bunyi [∂], seperti dalam kata bahasa Indonesia /besar/. Bunyi [ œ ] tidak diucapkan secara sengau dan diucapkan dengan menekan lidah di antara gigi bawah, bibir dibulatkan dan mulut dibuka lebih lebar ke samping agar bunyi terdengar.

Saran-saran

Mengingat bahasa yang dipelajari siswa adalah bahasa Perancis yang mempunyai sistem bunyi yang sangat berbeda dengan bahasa yang dikuasainya yaitu bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah, maka kesulitan pertama yang mereka temui adalah pengucapan sistem bunyi bahasa tersebut. mereka belajar, yaitu bahasa Perancis. Pertama, masih banyak siswa SMA dan SMK yang secara fonologis cenderung mentransfer sistem fonologis bahasa Indonesia atau bahasa daerah ke bahasa Perancis ketika mengucapkan fonem, kata, dan rangkaian kata, misalnya bunyi [v] diucapkan [f] , bunyi [œ] diucapkan [∂ ], [ u. Kedua, masih terdapat siswa yang malas dalam menjadikan organ bicaranya berfungsi dengan baik dan benar, misalnya pada saat mengucapkan vokal sengau bahasa Perancis [õ], [ ], dan [ ] tidak menggunakan bibir dan mulutnya, sehingga mengakibatkan terdengar [aktif], [ ] dan [ ] ringan dan tidak sempurna.

Model artikulasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengucapkan fonem, kata, dan rangkaian kata yang terlihat dari perubahan perilaku siswa dari tidak mampu mengucapkan fonem, kata, dan rangkaian kata Perancis menjadi mampu mengucapkan fonem, kata. dan kata-kata dari serial Perancis. Dengan kata lain hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa model artikulasi dapat meningkatkan kemampuan pengucapan siswa terbukti benar. Pertama, Wakil Kepala Bidang Kurikulum hendaknya mempertimbangkan untuk memasukkan pengajaran pengucapan sebagai mata pelajaran tersendiri pada awal pelajaran bahasa Prancis, sehingga kebiasaan mengucapkan fonem, kata, dan rangkaian kata dengan baik dan benar dapat ditanamkan kepada siswa sejak dini. , seperti dalam proses perolehan bahasa ibu.

Kedua, guru bahasa Prancis hendaknya memberikan latihan pengucapan melalui tubian dengan memperhatikan kelemahan pengucapan siswa agar siswa tidak melakukan kesalahan pengucapan. Dalam mengajarkan pengucapan, guru hendaknya menggunakan model artikulasi yang terbukti bermanfaat, karena model ini terbukti meningkatkan keterampilan berbicara siswa serta mempermudah dan mempercepat perolehan pengucapan. Ketiga, siswa hendaknya membiasakan melatih kemampuan berbicaranya dengan membaca teks sederhana dengan lantang sehingga terbiasa mengucapkan kata-kata Perancis dan rangkaian kata dengan baik dan benar.

Selain itu, siswa hendaknya memiliki kamus bahasa Prancis yang menampilkan transkripsi fonetik sehingga mereka dapat melihat cara mengucapkan kata dengan baik dan benar. Pada temuan penelitian ini, masih terdapat siswa yang melafalkan fonem dan kata sesuai abjad, sehingga siswa harus mempunyai pemahaman yang baik tentang hubungan bunyi dan tulisan.

Referensi

Dokumen terkait