• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ILMIAH BIOLOGI HIV / AIDS

N/A
N/A
Vini Nayaka

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN ILMIAH BIOLOGI HIV / AIDS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ILMIAH BIOLOGI HIV / AIDS

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 1. Vici Abdullah

2. Andi Sianipar

3. Boby Roberto Faska Nababan 4. Danis Nur Rohim

5. Roddrick Rafael Jonathan Pakpahan 6. Anggun Fitria Rahayu

7. Margareth Trisia Sirait 8. Nada Salsabila Zahra 9. Rhaisha Putri Windawan 10. Syasha Raine Trinita Siagian 11. Syifa Farhana

KELAS : X.5

SMA NEGERI 23 BATAM TAHUN AJARAN 2023 - 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendak-Nya laporan ilmiah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan laporan ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Adapun yang kami bahas dalam laporan ilmiah ini mengenai HIV/AIDS.

Dalam penulisan laporan ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan laporan ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada Bapak Iqbal selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan ilmu dan tugas kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih belum sempurna. Dalam laporan ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.

Harap kami, laporan ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar laporan ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Batam, September 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...

Daftar Isi...

BAB 1 : PENDAHULUAN...

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA...

BAB 3 : PEMBAHASAN ...

BAB 4 : KESIMPULAN & SARAN...

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang datang.

Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan.

Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.

Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian hiv/aids!

2. Apakah peranan virus hiv/aids dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apa penyebab virus hiv/aids ? 4. Apa ciri-ciri virus hiv/aids ?

5. Bagaimana penularan dan pencegahan virus hiv/aids ? C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan laporan ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu juga ingin mengetahui bagaimana

(5)

penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular AIDS, bagaimana keadaan AIDS di Indonesia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Meskipun informasi yang kami berikan melalui laporan ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai kekurangan, tetapi setidaknya isi dari laporan ini dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk mengetahui tentang AIDS itu sendiri.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN HIV/AIDS

Virus hiv adalah singkatan dari human immunodeficiency virus yang dapat menyebabkan aids dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4.

Sehingga dapat merusak system kekebalan tubuh manusia pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sngat ringan sekalipun.

Virus hiv menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak virus hiv baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi.

Sel darah putih sangat diperlukan untuk system kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka kita tidak memiliki pelindung

AIDS singkatan dari acquired immune deficiency syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembangan biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus hiv membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya system kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV

B. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Virus yang menguntungkan

a. Peranan Virus dalam Pembuatan Antitoksin

Para ahli telah banyak meneliti tentang pembuatan antitoksin bakteri dengan memanfaatkan virus. Ceritanya, DNA manusia yang di dalamnya terkandung antitoksin digabungkan dengan DNA virus. Kemudian di rekayasa virus tersebut menginfeksi bakteri. Secara tidak langsung DNA manusia yang mengandung antitoksin akan masuk ke dalam tubuh bakteri.

Bakteri yang awalnya tidak punya sifat menetralisir racun sekarang punya sifat antitoksin. Lalu jika bakteri ini terus membelah maka akan semakin banyak bakteri yang mengandung zat anti racun tersebut. Bakteri inilah

(7)

yang kemudian bisa diberikan kepada manusia. Contohnya toksoid tetanus untuk mengobati penyakit tetanus.

b. Peranan Virus Untuk Melemahkan Bakteri

Seperti yang telah saya sebutkan di awal, apabila virus merusak susunan DNA bakteri penyebab penyakit sehingga bakteri tersebut menjadi rusak dan tidak lagi berbahaya maka ia bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh jenis bakteri tersebut.

Contohnya virus profage untuk melemahkan bakteri Corynebacterium diphtheriae yang jadi penyebab penyakit difteri pada manusia.

c. Peranan Virus dalam Proses Produksi Vaksin

Erward jenner, si penemu vaksin pernah mengatakan jika virus penyebab cacar pada sapi kita suntikan pada manusia ia justru akan membantu mencegah penyakit cacar pada manusia. Permasalahannya adalah virus cacar sapi lebih lemah. Ia akan mengajari manusia bagaimana menghadapi virus ini untuk kedua kalinya. Jadi virus yang dilemahkan bisa bermanfaat. Ia akan mengajari tubuh kita untuk menghadapi virus sejenis yang lebih kuat. Sobat hitung waktu kecil pasti pernah disuntik dengan vaksin polio. Sejatinya vaksin polio adalah virus polio yang dilemahkan.

Dialah yang mengajari kita bagaimana menangkal virus polio ganas yang sesungguhnya.

d. Peranan Virus mengendalikan populasi

Dalam beberapa kondisi khusus virus dapat dijadikan senjata biologis untuk membunuh populasi spesies tertentu. Misalnya baculovirus yang digunakan untuk membasmi hama tanaman.

Selain peran yang menguntungkan dari virus di atas, ternyata ada satu lagi. Virus dapat dijadikan media untuk mengukur tingkat radiasi. Beberapa jenis virus sangat rentan terhadap radiasi. Karena sifat tersebut, virus bisa dijadikan media mengukur tingkat radiasi dari suatu bahan yang diradiasi.

Besarnya radiasi akan sebanding dengan kerusakan yang dialami oleh virus.

(8)

2. Virus yang merugikan

a. Virus Penyebab Penyakit pada Manusia 1) Virus dengue

Nyamuk Aedes aegypti menjadi perantara penyebab penyakit demam berdarah. Penyebab sebenarnya dari penyakit ini adalah virus dengue. Virus ini menyerang sel keping darah (trombosit). Jika tidak segera diobati maka trombosit yang hancur akan semakin banyak, penderita demam tinggi, muntah-muntah, dan pendarahan.

2) Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Virus ini menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan HIV. Virus ini menyerang sel darah putih. Inkubasi virus ini sangat lama bisa bertahun-tahun. Penularannya bisa melalui tranfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seksual.

3) Virus Paramyxovirus

Virus ini merugikan karena menjadi penyebab penyakit gondong.

Penyakit ini ditandai dengan membesarnya kelenjar di bawah telingann selama 2 atau 3 minggu.

4) Virus Hepatitis

Ada beberapa jenis virus yang menyebabkan penyakit hepatitis.

Ada virus hepatitis A, B, C, dan D. Penularan virus jenis ini bisa melalui makanan yang tidak sehat. Organ utama yang diserang virus ini adalah hati.

5) Virus Rubella

Rubella merupakan penyebab penyakit campak. Ia utamanya menyerang anak-anak dan menyebabkan penderitanya mengalamai demam tinggi, batuk, mata pedih, dan ngilu di seluruh tubuh.

6) Varicella-Zoster

Peranan virus ini sangat merugikan. Ia merupakan virus yang menyebabkan penyakit cacar air pada manusia.

Selain virus-virus tersebut, peranan virus yang menyebabkan penyakit pada manusia seperti H5N1 yang menyebabkan penyakit flu burung, Virus influenza, Virus SARS, Virus Ebola, dan lain-lain.

(9)

b. Virus Penyebab Penyakit Pada Hewan dan Tumbuhan

Virus tidak hanya punya peranan merugikan bagi manusia tetapi juga bagi hewan. Penyakit rabies, penyakit kuku dan mulut, penyakit tetelo pada ayam semuanya disebabkan oleh virus. Peranan virus juga ada merugikan pada beberapa jenis tumbuhan. TMV, atau tobacco mozaik virus adalah virus yang menyerang tanaman tembakau.

C. PENYEBAB VIRUS HIV/AIDS

Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV.

Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkan material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri.

Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mampu melawan infeksi bakteri dan virus lain.

Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:

1. Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan

2. Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif

3. Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis.

4. Bergantian dalam memakai jarum suntik

5. Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV

6. Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV 7. Ibu yang memiliki HIV

(10)

D. CIRI-CIRI VIRUS HIV/AIDS 1. Ciri-ciri fisik

Ciri-ciri virus HIV yang pertama adalah bentuk molekulnya berukuran 1/20 kali dari ukuran bakteri E.Coli, atau jika dibandingkan dengan sel darah putih yang ada pada manusia ukuran virus HIV 1/70 kali dari ukuran sel darah putih.

Virus HIV dikelilingi oleh membran yang terbuat dari bahan lemak dan ditumbuhi paku-paku kecil di sekelilingnya yang terbuat dari protein. Materi genetik yang di bawa oleh virus HIV ini ada di dalam membran sel. Di samping itu virus HIV ini juga memiliki beberapa macam protein yang dibutuhkan untuk mereplika dirinya sendiri.

2. Penularan virus HIV

Ciri-ciri virus HIV yang kedua adalah cara penularannya yang menggunakan media cairan tubuh penderita HIV ke tubuh orang yang sehat.

Cairan tubuh yang bisa menjadi media penularan virus HIV adalah air mani, cairan vagina, Air Susu Ibu dan darah. Virus HIV tidak bisa menular melalui media keringat, air liur, air mata dan gigitan serangga. Yang menjadi ciri-ciri utama dari virus HIV yang harus diwaspadai adalah kasus penularan virus HIV tertinggi melalui jarum suntik yang terkontaminasi virus HIV dan hubungan seks bebas.

3. Menyerang sel darah putih

Ciri-ciri virus HIV selanjutnya adalah virus HIV selalu menyerang sel darah putih dengan cara menginfeksi sel CD4. Sel CD4 yang berada di permukaan sel darah putih berfungsi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh manusia. Sel CD4 inilah yang pertama kali diserang oleh virus HIV, sehingga lambat laun seseorang yang terkontaminasi virus ini akan menghilang sistem kekebalan tubuhnya.

4. Gejala mayor dan gejala minor

Ciri-ciri virus HIV yang sudah menyerang tubuh manusia bisa ditunjukkan oleh dua macam gejala yaitu gejala mayor (umum) dan gejala minor (tidak

(11)

umum). Ciri-ciri gejala mayor biasanya ditunjukkan dengan berat badan yang menurun hingga 10 % dalam satu bulan terakhir, terserang diare kronis sampai dengan 1 bulan, sakit demam lebih dari satu bulan, dan kesadaran sering menurun.

Sedangkan gejala minor biasanya ditunjukkan dengan batuk menetap lebih dari 1 bulan, Dermatitis generalisata, herpes yang berulang, dan infeksi jamur pada alat kelamin wanita.

E. PENULARAN DAN PENCEGAHAN VIRUS HIV/AIDS

HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak membran mukosa atau jaringan yang terluka dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV.Cairan tertentu itu meliputi darah, semen, sekresi vagina, dan ASI. Beberapa jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui hubungan seksual, dari ibu ke anak, penggunaan obat-obatan intravena, transfusi dan transplantasi, serta paparan pekerjaan.

1. Hubungan seksual

Menurut data WHO, pada tahun 1983-1995, sebanyak 70-80% penularan HIV dilakukan melalui hubungan heteroseksual, sedangkan 5-10% terjadi melalui hubungan homoseksual. Kontak seksual melalui vagina dan anal memiliki resiko yang lebih besar untuk menularkan HIV dibandingkan dengan kontak seks secara oral Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan resiko penularan melalui hubungan seksual adalah kehadiran penyakit menular seksual, kuantitas beban virus, penggunaan douche. Seseorang yang menderita penyakit menular seksual lain (contohnya: sifilis, herpes genitali, kencing nanah, dsb.) akan lebih mudah menerima dan menularkan HIV kepada orang lain yang berhubungan seksual dengannya. Beban virus merupakan jumlah virus aktif yang ada di dalam tubuh.

Penularah HIV tertinggi terjadi selama masa awal dan akhir infeksi HIV karena beban virus paling tinggi pada waku tersebut. Pada rentan waktu tersebut, beberapa orang hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali penggunaan douche dapat meningkatkan resiko penularan HIV karena menghancurkan bakteri baik di sekitar vagina dan anus yang memiliki fungsi proteksi. Selain itu, penggunaan douche setelah berhubungan seksual dapat menekan bakteri penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh dan mengakibatkan infeksi.

(12)

Pencegahan HIV melalui hubungan seksual dapat dilakukan dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom. Cara pencegahan lainnya adalah dengan melakukan hubungan seks tanpa menimbulkan paparan cairan tubuh Untuk menurunkan beban virus di dalam saluran kelamin dan darah, dapat digunakan terapi anti-retroviral.

2. Ibu ke anak (transmisi perinatal)

Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui infeksi in utero, saat proses persalinan, dan melalui pemberian ASI. Beberapa faktor maternal dan eksternal lainnya dapat mempengaruhi transmisi HIV ke bayi di antaranya banyaknya virus dan sel imun pada trisemester pertama, kelahiran prematur, dan lain-lain. Penurunan sel imun (CD4+) pada ibu dan tingginya RNA virus dapat meningkatkan resiko penularan HIV dari ibu ke anak. Selain itu, sebuah studi pada wanita hamil di Malawi dan AS juga menyebutkan bahwa kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi HIV. Risiko penularan perinatal dapat dilakukan dengan persalinan secara caesar, tidak memberikan ASI, dan pemberian AZT pada masa akhir kehamilan dan setelah kelahiran bayi. Di sebagian negara berkembang, pencegahan pemberian ASI dari penderita HIV/AIDS kepada bayi menghadapi kesulitan karena harga susu formula sebagai pengganti relatif mahal. Selain itu, para ibu juga harus memiliki akses ke air bersih dan memahami cara mempersiapkan susu formula yang tepat.

3. Alat Suntik

Cara efektif lain untuk penyebaran virus ini adalah melalui penggunaan jarum atau alat suntik yang terkontaminasi, terutama di negara-negara yang kesulitan dalam sterilisasi alat kesehatan. Bagi pengguna obat intravena (dimasukkan melalui pembuluh darah), HIV dapat dicegah dengan menggunakan jarum dan alat suntik yang bersih. Penularan HIV melalui transplantasi dan transfusi hanya menjadi penyebab sebagian kecil kasus HIV di dunia (3-5%). Hal ini pun dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan produk darah dan transplan sebelum didonorkan dan menghindari donor yang memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV.

Penularan dari pasien ke petugas kesehatan yang merawatnya juga sangat jarang terjadi (< 0.0001% dari keseluruhan kasus di dunia)Hal ini dicegah dengan

(13)

memberikan pengajaran atau edukasi kepada petugas kesehatan, pemakaian pakaian pelindung, sarung tangan, dan pembuangan alat dan bahan yang telah terkontaminasi sesuai dengan prosedur Pada tahun 2005, sempat diusulkan untuk melakukan sunat dalam rangka pencegahan HIV. Namun menurut WHO, tindakan pencegahan tersebut masih terlalu awal untuk direkomendasikan.

Ada beberapa jalur penularan yang ditakutkan dapat menyebarkan HIV, yaitu melalui ludah, gigitan nyamuk, dan kontak sehari-hari (berjabat tangan, terekspos batuk dan bersin dari penderita HIV, menggunakan toilet dan alat makan bersama, berpelukan). Namun, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menyatakan bahwa aktivitas tersebut tidak mengakibatkan penularan HIV Beberapa aktivitas lain yang sangat jarang menyebabkan penularan HIV adalah melalui gigitan manusia dan beberapa tipe ciuman tertentu.

(14)

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Munculnya virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia. HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmatan tanpa memedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang, baik menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks, Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual di luar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.

Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariawan yang terus menerus, berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian. Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghindarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.

(15)

AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman dari Tuhan, yang tidak pernah di duga oleh umat manusia. Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang di Canada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu:

1. Bagi Orang Tua

Bagi orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak sehingga tidak terjerumus pada perilaku seksual pranikah. Sebaiknya orang tua juga bergabung dalam kelompok BKR (Bina Keluarga Remaja) agar dapat berdiskusi tentang teknik berkomunikasi dan cara mendampingi anak remaja.

2. Bagi Siswa

Bagi siswa agar tidak melakukan perilaku seksual pranikah dan lebih mengisi kegiatan dengan hal-hal yang bermanfaat seperti mengikuti pendidikan informal dan kegiatan organisasi yang menambah wawasan pengetahuan kesehatan terhadap remaja.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah agar meningkatkan kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Instansi yang melayani terapi ARV untuk meningkatkan pemberian edukasi tentang HIV dan melakukan penjangkauan kepada remaja yang berisiko positif HIV agar bersedia melakukan pemeriksaan HIV dan perilaku pencegahan penularan HIV serta memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan kepada pasien yang menderita HIV dan penyediaan obat yang selalu bisa didistribusikan kepada penderita HIV.

Referensi

Dokumen terkait

لﺪﻣ ود ﻪﻛ ﺎﺠﻧآ زا و SKE لﺪﻣ ﺮﻳﺎﺳ ﻪﺑ ﺖﺒﺴﻧ SST ﺎﻫ د ار يﺮﺘﻬﺑ ﺞﻳﺎﺘﻧ ﺶﻴﭘ ر ﺋارا ﻲﻧﺎﺳﻮﻧ ﺖﺟ ﺲﻧﺎﻛﺮﻓ ﻲﻨﻴﺑ ﻪ هدﺮﻛ ،ﺮﺘﻬﺑ ﻪﺴﻳﺎﻘﻣ رﻮﻈﻨﻣ ﻪﺑ ،ﺪﻧا لﺪﻣ ود ﻦﻳا يﺎﻄﺧ ناﺰﻴﻣ ﻪﺑ ﺖﺒﺴﻧ هداد شراﺰﮔ

Fungsi ini dapat mengurangi tekanan mekanis pada kornea yang merupakan keunggulan utama dari semua jenis lensa kontak sklera.6,9,13 3.2 Indikasi Penggunaan Lensa Kontak Korneosklera