• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM INDUSTRI

N/A
N/A
Luminous

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM INDUSTRI"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM INDUSTRI MODUL 2 ADVANCE PROCESS

(TIN-3353)

Dosen Pembimbing:

Noveicalistus H Djanggu, S.T., M.T.

Disusun Oleh:

Inward Fahjar Hutasoit D1061211029

LABORATORIUM OPTIMISASI SISTEM INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2023

(2)

1. Pengumpulan Data Historis

Pengumpulan data historis adalah kumpulan uraian kasus beserta dengan solusi dari kasus yang ada di PT.Wisdom.PT. Wisdom merupakan sebuah usaha menengah yang bergerak pada semua bidang, khususnya Lapis Legit. Adapun hasil pembangkitan data random untuk proses pembuatan kulit dan pencetakan kulit kroket dari 20 data dengan keterangan sebagai berikut.

Tabel 1 Data Waktu Proses

Unit Mengocok Butter&Gula Mengayak 3 bahan Pengocokan Adonan ke 3

1 574 71 549

2 590 113 588

3 583 115 564

4 574 116 557

5 581 68 554

6 547 73 577

7 592 88 573

8 555 112 591

9 599 100 543

10 597 104 560

11 586 119 566

12 559 107 576

13 541 89 584

14 552 115 588

15 584 80 554

16 581 96 576

17 598 113 599

18 560 117 546

19 569 112 542

20 574 81 575

2. Uraian Kasus

PT. Wisdom merupakan industri rumahan yang memproduksi kue Lapis Legit. Bahan utama dalam pembuatan kue Lapis Legit PT. Wisdom adalah tepung, mentega, telur, susu kental manis, susu bubuk, spekuk, dan gula halus.

Dalam membuat 1 loyang kue lapis legit kita membutuhkan 20 butir kuning telur, gula halus 300gr, butter 250gr, susu kental manis 3sdm, susu bubuk 20gr, bubuk spekuk 1sdt, tepung terigu 60gr. Dimana semua bahan tersebut datang secara sekaligus. Pada proses produksi terdapat 7 stasiun kerja

(3)

yang akan dilalui, yaitu pemisahan kuning telur dan putih telur karena yang akan dipakai adalah kuning telur nya saja, kemudian adalah pengocokan gula halus dan butter, dan siapkan susu kental manis 3 sendok makan, setelah itu gabungkan 3 bahan tadi dan lalukan pengocokan ketiga bahan. Dimeja kerja lain gabungkan susu bubuk 20gr, bubuk spekuk 1sdt, tepung terigu 60gr, dan lakukan pengayakan, setelah dilakukan pengayakan gabungkan ayakan tadi dengan adonan yang pertama, kemudian bagi adonan tersebut menjadi 4 bagian atau 4 lapisan. Setelah lapisan terakhir selesai panggang lagi selama 15 menit, setelah matang maka langkah selanjutnya adalah pemotongan kue, dan setelah itu kue lapis legit dapat dikonsumsi.

Berikut ini adalah data historis dari waktu proses produksi kroket pada UMKM Gorengan Kita.

Tabel 2 Data Historis Waktu Proses Pembuatan Lapis Legit

No Proses Waktu (Seconds)

1 Mengocok Butter&Gula 540-600

2 Mengayak 3 bahan 60-120

3 Pengocokan Adonan ke 3 540-600

3. Langkah Penyelesaian

Langkah penyelesaian pada laporan ini menggunakan data historis PT.

Wisdom. Data historis tersebut akan dibuat melalui software Arena dengan menggunakan minimal 2 modul basic dan advance process. Adapun langkah- langkah yang dilakukan pada proses simulasi ini adalah sebagai berikut.

1. Buka Software Arena yang telah diinstal pada perangkat.

Gambar 1 Ikon Arena

(4)

Gambar 2 Tampilan Awal Arena

Setelah software dibuka, maka akan muncul tampilan lembar kerja awal seperti gambar diatas.

2. Menu Project Bar

Menu project bar memiliki basic process yang berisi modul-modul yang akan dimasukkan pada proses produksi kroket.

Gambar 3 Ikon Arena

3. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Kedatangan telur 30gr”. Entity type diubah sesui dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi

Seconds” karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah

(5)

Gambar 4 Create 1

4. Modul selanjutnya adalah memisahkan kuning dan putih telur, untuk nama nya adalah “Pemisahan kuning dan putih telur” type duplicate original, of duplicate 1, percent cost to duplicate 50.

Gambar 5 Separate 1

5. Setelah melakukan pemisahan kuning dan putih telur pada modul separate sebelumnya, maka selanjutnya menetapkan nilai baru pada entitas yang telah dibelah dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “Putih telur”, kemudian ok

Gambar 6 Assign 1

6. Selanjutnya adalah menggunakan modul dispose untuk mengakhiri entitas dari putih telur, karena dalam pembuatan pembuatan lapis legit tidak

(6)

menggunakan putih telur, dan untuk record entity statistics jangan di centang karena, itu dapat mempengaruhi statistic pada nilai akhir.

Gambar 7 Dispose 1

7. Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “Kuning telur”, lalu add kemudian ok.

Gambar 8 Assign 2

8. Kuning telur yang sudah dipisahkan ditahan menggunakan modul Hold untuk menunggu adonan pertama. Name yang digunakan Masukkan kuning telur dengan type wait for Signal, wait for value 1, limit 3, queue type queue

Gambar 9 Hold 1

(7)

9. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Kedatangan gula halus 300gr”. Entity type diubah sesui dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi

Seconds” karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah.

Gambar 10 Create 2

10. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Kedatangan butter 350gr”. Entity type diubah sesui dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi

Seconds” karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah.

Gambar 11 Create 3

(8)

11. Selanjutnya dilakukan penggabungan dengan menggunakan modul basic Process Batch. Name yang digunakan adalah Penggabungan gula dan butter, type permanent, Batch size 2, save criterion last, dan rule any entity.

Gambar 12 Batch 1

12. Setelah adonan mengolesi margarin, kemudian memanaskan roti menggunakan modul Process. Name yang digunakan adalah memasanaskan roti bagian bawah dengan type standard, action seize Delay release, priority high. Adapun Delay type Expression, units minutes, allocation value added, expression 544 + 57 * BETA(0.888, 0.996).

Gambar 13 Process 1

13. Berdasarkan data yang telah dibangkitkan dan dicatat di dalam notepad berikut, maka dapat dilanjutkan pengolahan ke bagian input analyzer.

Tekan menu tools pada bagian atas software seperti gambar di bawah ini

(9)

Gambar 14 Ikon Arena

Gambar 15 Membuka Input Analyzer

Gambar 16 Tampilan Menu Notepad

Gambar 17 Tampilan Menu

(10)

Gambar 18 Rumus Expression Proses Mengocok butter dan gula

14. Sementara itu, adonan menggunakan modul Signal dengan name Adonan siap ditambahkan. Signal value adalah 1 dan limit 3

Gambar 19 Signal 1

15. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Susu kental manis 3sdm”. Entity type diubah sesui dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi

(11)

Seconds” karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah.

Gambar 20 Create 4

16. Kuning telur yang sudah dipisahkan ditahan menggunakan modul Hold untuk menunggu adonan pertama. Name yang digunakan Masukkan kuning telur dengan type wait for Signal, wait for value 1, limit 3, queue type queue

Gambar 21 Hold 2

17. Selanjutnya dilakukan persiapan menggabungkan Kuning telur, adonan, susu kental manis, Hal ini menggunakan modul advanced Process yaitu Match dengan name Menunggu 2 bahan lainnya. Number to Match adalah 3 dan type any entities.

(12)

Gambar 22 Match 1

18. Selanjutnya dilakukan penggabungan dengan menggunakan modul basic Process Batch. Name yang digunakan adalah Penggabungan kuning telur dan susu kental manis, type permanent, Batch size 3, save criterion last, dan rule any entity.

Gambar 23 Batch 2

19. Setelah penggabungan ketiga bahan, kemudian mengocok ketiga bahan menggunakan modul Process. Name yang digunakan adalah memasanaskan roti bagian atas dengan type standard, action seize Delay release, priority high. Adapun Delay type Expression, units minutes, allocation value added, expression 545 + 55 * BETA(0.728, 0.802).

(13)

Gambar 24 Process 2

Gambar 25 Bilangan Random Proses Mengaduk 3 bahan

(14)

Gambar 26 Membuka Input analyzer

Gambar 27 Tampilan Menu Notepad

Gambar 28 Tampilan menu Fit All

Gambar 29 Rumus Expression Proses Mengocok 3 bahan

20. Sementara itu, adonan menggunakan modul Signal dengan name Adonan siap dimasukkan. Signal value adalah 2 dan limit 1

(15)

Gambar 30 Signal 2

21. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Susu Bubuk 20gr” Entity type diubah sesuai dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi “Seconds

karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah.

Gambar 31 Create 5

22. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Bubuk Spekuk 1sdt” Entity type diubah sesuai dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi

Seconds” karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau

(16)

jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah.

Gambar 32 Create 6

23. Selanjutnya pada menu Basic Process pilih modul “Create” yang terdapat pada menu Basic Process. Kemudian berikutnya double click pada modul create maka akan ditampilkan menu seperti dibawah ini, setelah itu ubah bagian name menjadi “Tepung terigu 60gr” Entity type diubah sesuai dengan nama kemudian pada Type ubah menjadi “Constant” karena waktu yang digunakan tetap, pada value diisi “1” dan units diubah menjadi

Seconds” karena kondisi barang sudah dibeli. Entities per arrival atau jumlah entitas pers kedatangan sebesar 1 dan max arrivals sebesar 20. First createion atau waktu pengadaan tidak diubah.

Gambar 33 Create 7

24. Selanjutnya dilakukan persiapan menggabungkan 3 bahan tadi, susu bubuk, bubuk spekuk, tepung terigu. Hal ini menggunakan modul advanced Process yaitu Match dengan name Menunggu 3 bahan bergabung.

Number to Match adalah 3 dan type any entities

(17)

Gambar 34 Match 2

25. Selanjutnya dilakukan penggabungan dengan menggunakan modul basic Process Batch. Name yang digunakan adalah Penggabungan, type permanent, Batch size 3, save criterion last, dan rule any entity

Gambar 35 Batch 2

26. Setelah penggabungan ketiga bahan, kemudian mengocok ketiga bahan menggunakan modul Process. Name yang digunakan adalah ayak ketiga bahan dengan type standard, action seize Delay release, priority high.

Adapun Delay type Expression, units minutes, allocation value added, expression 62.5 + 44 * BETA(0.724, 0.695).

(18)

Gambar 36 Process 3

Gambar 37 Membuka Input analyzer

Gambar 38 Tampilan Menu Notepad

Gambar 39 Tampilan menu Fit All

(19)

Gambar 40 Rumus Expression proses mengayak 3 bahan.

27. Langkah selanjutnya dilakukan dengan modul batch yang diberi nama

“Penggabungan adonan ketiga”. Type yang digunakan adalah permanent dengan batch size sebanyak 2, kemudian save criterion last. Setelah itu, pada rule dipilih any entity dan representative entity type dikosongkan.

Gambar 41 Process 4

28. Kemudian, dengan modul basic Process Assign dengan name adonan jadi dan Assignments entity type variable 1, type variabels, variable name 1, dan new value 1

(20)

Gambar 42 Assign 3

29. Modul selanjutnya adalah membagi adonan menjadi 2 bagian, untuk nama nya adalah “membagi adonan 2 bagian” type duplicate original, of

duplicate 1, percent cost to duplicate 50.

Gambar 43 Separate 2

30. Setelah melakukan pembagian margarin untuk roti pada modul separate sebelumnya, maka selanjutnya menetapkan nilai baru pada entitas yang telah dibelah dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “adonan first half”, lalu add kemudian ok.

(21)

Gambar 44 Assign 4

31. Modul selanjutnya adalah membagi adonan first half dengan

menggunakan modul separate, untuk nama nya adalah “membagi adonan pertama” type duplicate original, of duplicate 1, percent cost to duplicate 50

Gambar 45 Separate 3

32. Setelah melakukan pembagian adonan pertama pada modul separate sebelumnya, maka selanjutnya menetapkan nilai baru pada entitas yang telah dibelah dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “adonan pertama”, lalu add kemudian ok.

(22)

Gambar 46 Assign 5

33. Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “Adonan kedua”, lalu add kemudian ok.

Gambar 47 Assign 6

34. Setelah dilakukan pembagian adonan 2 bagian, hasil pembagian tersebut menjadi adonan first half dan adonan second half. Hal ini digambarkan dengan modul basic Process Assign dengan name second half dan Assignments entity type, type variabels, variable name 1, dan new value 1

(23)

Gambar 48 Assign 7

35. Modul selanjutnya adalah membagi adonan first half dengan menggunakan modul separate, untuk nama nya adalah “membagi adonan pertama” type duplicate original, of duplicate 1, percent cost to duplicate 50

Gambar 49 Separate 4

36. Setelah melakukan pembagian adonan second half pada modul separate sebelumnya, maka selanjutnya menetapkan nilai baru pada entitas yang telah dibelah dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “adonan ketiga”, lalu add kemudian ok.

(24)

Gambar 50 Assign 8

37. Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis “Adonan ketiga”, lalu add kemudian ok

Gambar 51 Assign 9

38. Setelah itu dilakukan input modul process yang diberi nama “Memanggang adonan pertama” dengan type standard, kemudian action yang dilakukan adalah seize delay release dan priority High, serta resources variable 1.

Selanjutnya, delay type pilih constant dan masukkan selama 5 menit.

(25)

Gambar 52 Process 4

39. Modul yang digunakan selanjutnya, ialah modul delay untuk menunggu adonan pertama masak selama 5 menit.

Gambar 53 Delay 1

40. Langkah selanjutnya dilakukan dengan modul batch yang diberi nama

“Penggabungan adonan pertama dan kedua”. Type yang digunakan adalah permanent dengan batch size sebanyak 2, kemudian save criterion last.

Setelah itu, pada rule dipilih any entity dan representative entity type dikosongkan.

(26)

Gambar 54 Batch 5

41. Setelah itu dilakukan input modul process yang diberi nama “Memanggang kedua” dengan type standard, kemudian action yang dilakukan adalah seize delay release dan priority High, serta resources variable 1. Selanjutnya, delay type pilih constant dan masukkan selama 5 menit.

Gambar 55 Process 5

42. Modul yang digunakan selanjutnya, ialah modul delay untuk menunggu adonan kedua masak selama 10 menit.

Gambar 56 Delay 2

43. Langkah selanjutnya dilakukan dengan modul batch yang diberi nama

“Penggabungan adonan kedua dan ketiga”. Type yang digunakan adalah permanent dengan batch size sebanyak 2, kemudian save criterion last.

Setelah itu, pada rule dipilih any entity dan representative entity type dikosongkan.

(27)

Gambar 57 Batch 6

44. Setelah itu dilakukan input modul process yang diberi nama

“Memanggang ketiga” dengan type standard, kemudian action yang dilakukan adalah seize delay release dan priority High, serta resources variable 1. Selanjutnya, delay type pilih constant dan masukkan selama 5 menit.

Gambar 58 Process 6

45. Modul yang digunakan selanjutnya, ialah modul delay untuk menunggu adonan ketiga masak selama 15 menit.

(28)

Gambar 59 Delay 3

46. Selanjutnya dilakukan persiapan menggabungkan adonan ketiga dan keempat, Hal ini menggunakan modul advanced Process yaitu Match dengan name Menunggu 2 bahan lainnya. Number to Match adalah 3 dan type any entities

Gambar 60 Match 3

47. Langkah selanjutnya dilakukan dengan modul batch yang diberi nama

“Memanggang keempat”. Type yang digunakan adalah permanent dengan batch size sebanyak 2, kemudian save criterion last. Setelah itu, pada rule dipilih any entity dan representative entity type dikosongkan.

Gambar 61 Batch 4

48. Setelah itu dilakukan input modul process yang diberi nama

“Memanggang ketiga” dengan type standard, kemudian action yang dilakukan adalah seize delay release dan priority High, serta resources

(29)

variable 1. Selanjutnya, delay type pilih constant dan masukkan selama 15 menit.

Gambar 62 Process 7

49. Setelah proses pemanggangan terakhir selanjutnya adalah inspeksi pemanggangan, inspeksi kemudian dilakukan dengan modul decide yang diberi nama “Inspeksi” dengan type 2-way by chance, dan percent true sebesar 90% sehingga pada tahap ini semua lapis legit jadi dapat diproses lebih lanjut.

Gambar 63 Decide 1

50. Jika ada pemanggangan yang gagal, maka sistem diakhiri dengan menggunakan modul dispose yang diberi nama “produk gosong” sehingga tidak bisa diproses lebih lanjut.

(30)

Gambar 64 Dispose 2

51. Setelah lolos tahap inspeksi pada modul decide sebelumnya, maka selanjutnya menetapkan nilai baru pada entitas yang telah dibelah dengan menggunakan modul assign, dimana pada bagian nama dapat ditulis

“produk siap konsumsi”, lalu add kemudian ok

Gambar 65 Assign 10

52. Modul yang digunakan selanjutnya, ialah modul delay untuk menunggu produk dingin selama 15 menit.

Gambar 66 Delay 4

53. Setelah itu dilakukan input modul process yang diberi nama “Pemotongan kue lapis legit” dengan type standard, kemudian action yang dilakukan adalah seize delay release dan priority High, serta resources variable 1.

Selanjutnya, delay type pilih constant dan masukkan selama 15 menit

(31)

Gambar 67 Process 8

54. Setelah proses pemanggangan terakhir selanjutnya adalah inspeksi pemotongan, inspeksi kemudian dilakukan dengan modul decide yang diberi nama “Inspeksi pemotongan” dengan type 2-way by chance, dan percent true sebesar 95% sehingga pada tahap ini semua lapis legit jadi dapat diproses lebih lanjut.

Gambar 68 Decide 2

55. Jika ada pemotongan yang gagal, maka sistem diakhiri dengan menggunakan modul dispose yang diberi nama “produk salah potong”

sehingga tidak bisa diproses lebih lanjut atau tak layak produksi.

(32)

Gambar 69 Dispose 3

56. Setelah dihasilkan lapis legit yang baik, maka akan dilakukan pencatatan mengenai hasil produk lapis legit tersebut menggunakan modul record dengan nama “Pencatatan Produk”, type count, value 1 dan counter name pencatatan produk

Gambar 70 Record 1

57. Setelah proses produksi selesai, maka sistem harus diakhir menggunakan modul dispose yang diberi nama “Produk Lapis Legit”

Gambar 71 Dispose 4

58. Setelah pembuatan selesai maka simulasi dapat dijalankan dengan menekan icon seperti gambar dibawah pada toolbar software Arena 14.

Gambar 72 Tampilan ikon running

(33)

59. Setelah diklik maka simulasi proses pembuatan Burger akan berjalan dan dapat diketahui dari simulasi yang dijalankan apakah sudah sesuai atau masih ada yang perlu diperbaiki dari simulasi yang telah dibuat.

Gambar 73 Tampilan ketika running

60. Setelah selesai proses running maka akan muncul kotak dialog untuk melihat hasil dari simulasi yang sudah dijalankan dan pilih Yes.

Gambar 74 Kotak dialog running

61. Kemudian akan muncul hasil dari simulasi yang sudah dijalankan, hasil tersebut dapat dilihat pada bagian reports project bar. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari proses pembuatan Lapis Legit untuk bagian system dan rata-rata produk yang dikeluarkan.

(34)

Gambar 75 Category Overview

Gambar 76 Category Overview

(35)

Gambar 77 Category Overview

(36)

Gambar 78 Category Overview

(37)

Gambar 79 Category Overview

(38)

Gambar 80 Category Overview

(39)

ANALISA HASIL

Adapun analisa hasil dari simulasi yang telah dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Hasil dapat diperoleh dari membuat simulasi pada proses produksi kroket dimana proses produksi sudah disimulasikan menggunakan aplikasi Arena V.14. dengan ketentuan yakni melakukan 3 kali pembangkitan 20 bilangan random dalam atau proses produksi. Berdasarkan hasil simulasi tersebut, maka Category Overview (umum) menunjukkan rangkuman kinerja beberapa komponen yang ada pada sistem (system), enitas (entity), antrian (queue) dan sumber daya (resource) yang ada bahwa proses produksi melakukan replikasi sebanyak 1 dengan waktu unitnya hours (jam) menghasilkan nilai avegare number out sebesar 20 yang artinya sistem produksi lapis legit sebanyak 20 lapis legit dengan rentang waktu pada proses simulasi berjalan.

2. Hasil Entities merupakan subjek proses simulasi. Pada hasil entities terdapat entities detail summary yang menunjukkan beberapa parameter seperti Time, NVA Time, Transfer Time dan Other Time pada rincian VA Time dan Wait Time yang nilainya lebih dari 0. Hal ini menunjukan bahwa terpadat penambahan nilai atau value added serta adanya waktu tunggu didalam simulasi entitas tersebut.

Bagian other merupakan entitas gabungan yang terdiri dari entitas lainnya yang muncul dari modul batch atau assignment seperti gabungan bebrapa bahan organik memiliki number in dan number out sebanyak 20 yang artinya gabungan yang masuk dan keluar pada proses perakitan sebanyak 20 unit.

3. Hasil Queque secara harfiah dapat diartikan sebagai antrian, dimana antrian merupakan suatu proses objek atau subjek menunggu ke suatu sistem antrian yang ada dalam sistem simulasi, seperti waiting time dan number waiting, dalam proses produksi ini hasil antrian atau waiting time bervariasi tergantung tingkat kesulitan pengolahan bahan baku yang dibutuhkan. Berikut merupakan data hasil pengamatan queque dari PT. Wisdom. Adanya waiting time pada proses ayak ketiga bahan 1.87, mesukkan ayakan 3 bahan 3.41, Masukkan kuning telur 0.66, Masukkan susu kental manis 3sdm 1.87, menunggu 2 bahan lainnya 0.30.

(40)

itu terjadi karena proses produksi yang terjadi memiliki rentang waktu yang cukup lama sehingga proses produk sebelumnya menunggu.

4. Hasil Resource merupakan report yang memberikan rincian terkait sumber daya yang digunakan di dalam sistem simulasi, seperti usage yakni Instantaneous Utilization, Number Busy dan Number Scheduled. Terdapat 4 sumber daya yang digunakan, yaitu kompor, kulit kroket, pencetakan kulit dan pisau. Pada bagian Instantaneous Utilization dan Number Busy, Resource yang memiliki nilai terbesar adalah kompor dengan rata-rata 1.0000, sedangkan nilai terkecil dengan rata-rata 0.00 adalah resource 1. Resource pada bagian Number Scheduled, semua Resource yang memiliki nilai rata-rata maximum yang sama yaitu sebesar 1.000.

ANALISA PEMAHAMAN

Arena adalah sebuah program penyusun model dan juga merupakan simulator. Modul 2 advance process ini, terdapat beberapa modul yang digunakan yaitu module create sebagai titik awal untuk entitas dalam model simulasi. Entitas yang telah dibuat berdasarkan waktu antar kedatangan. Modul process digunakan untuk mendefinisikan langkah-langkah proses server dapat berupa sebuah resource atau transporter. Entitas kemudian meninggalkan modul untuk memulai proses melalui sistem, modul dispose digunakan untuk entitas dalam model simulasi.

Entitas dibuat menggunakan jadwal atau berdasarkan waktu antar kedatangan.

Entitas kemudian meninggalkan modul untuk memulai proses melalui sistem, modul decide digunakan untuk pengambilan keputusan proses dalam sistem dengan pilihan untuk membuat keputusan berdasarkan satu atau lebih kondisi berdasarkan probabilitas. Modul batch digunakan sebagai mekanisme pengelompokan dalam model simulasi. Batch dapat dijalankan dengan memasukkan sejumlah entitas atau dapat dicocokkan bersama berdasarkan atribut.

Modul separate digunakan untuk menyalin entitas yang masuk menjadi beberapa entitas untuk membagi sebuah entitas sebelumnya di modul batch. Terakhir, yaitu modul assign digunakan menetapkan nilai baru atau nama variable baru pada sistem simulasi. Adanya modul delay digunakan untuk menunggu komponen agar output yang dihasilkan keluar secara bersamaan dengan waktu yang telah ditentukan. Modul hold digunakan untuk menahan suatu kompenen dalam antrian

(41)

untuk menunggu panggilan dari proses berikutnya. Modul signal digunakan sebagai mengirimkan nilai signal ke masing-masing modul hold dalam model yang ditetapkan untuk menunggu signal dan melepaskan jumlah maksimum komponen yang ditentukan

Gambar

Gambar 18 Rumus Expression Proses Mengocok butter dan gula
Gambar 19 Signal 1
Gambar 21 Hold 2
Gambar 20 Create 4
+7

Referensi

Dokumen terkait