LAPORAN KEGIATAN
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN KEKERASAN
DI
SATUAN PENDIDIKAN
SDN 011 LUBUK BAJA
Jl. Pantai Indah Kampung Nelayan
▸ Baca selengkapnya: download sk tim pencegahan tindak kekerasan di sekolah sd
(2)KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih-Nya, sehingga laporan kegiatan Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan SD Negeri 011 Lubuk Baja 2023 dapat diselesaikan tepat waktu.
Laporan Kegiatan Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan SD Negeri 011 Lubuk Baja ini merupakan laporan pertanggungjawaban dalam menjalankan kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan Perturan Mentri Pendidikan,Kebudayaan, Ristek dan Teknologi RepubNomor 46 Tahun 2023 tentang Pnencegahan dan penaganan Kekerasaan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Tentu saja sudah mengacu pada tugas pokok dan peran dari penyelenggara kegiatan.
Laporan kegiatan yang dijalankan lewat serangkaian sosialisasi ini diharapkan dapat mencegah dan mengurangi tindak kekerasan yang terjadi di Satuan Pendidikan, terutama SD Negeri 011 Lubuk Baja . Sehingga dapat mendukung keberhasilan program dan satgas kekerasan dan penaganan kekerasan di Satuan Pendidikan.
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada Kepala Dinas pendidikan Kota Batam yang telah berkenan membuka kegiatan ini,ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Narasumber, yang telah membantu sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Laporan ini dapat menjadi acuan dan wawasan bagi yang membaca. Serta sebagai pertimbangan perbaikan laporan lainnya di masa yang akan datang.
Batam, 10 November 2023 SDN 011 Lubuk Baja
I
▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kegiatan uks sd
(3)DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...1 B. Jadwal Pelaksanaan ... 4
BAB II ISI
A. Tujuan Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan ... 5 B. Tim Penanganan dan Pencegahan Kekerasan SDN 011 Lubuk Baja
...
5
BAB III A.
PENUTUP
Lampiran – Lampiran ………... 6
II
BAB I
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
Kekerasan dalam pendidikan sering terjadi saat ini. Fenomena terkait dengan kekerasan banyak terjadi di masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan. Ketika suatu tindak kekerasan terjadi dalam pendidikan formal (sekolah) maka kurang sesuai dilihat dalam pandangan masyarakat, karena pada hakekatnya sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu dan mendidik siswa dengan tujuan supaya memiliki sikap dan karakter yang baik. Guru merupakan figur yang selalu menjadi sorotan strategis bagi siswanya sehingga sosok seorang guru harus mampu memberikan contoh yang baik dan memiliki sikap yang baik pula.
Suatu hal yang seharusnya tidak terjadi yaitu ketika sekolah bukan lagi digunakan sebagai tempat untuk belajar dan mengajar siswa menjadi lebih baik. Yang pastinya akan berdampak terhadap psikologis yaitu perkembangan psikologis siswa.
Idealnya sekolah merupakan lembaga formal yang berperan sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman. Pendidikan formal seyogyanya melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan aturan dalam pendidikan.
Tindak kekerasan saat ini banyak terjadi tidak hanya dilakukan antar siswa bahkan juga dilakukan oleh guru terhadap siswa, maupun orang tua terhadap anaknya. Kekerasan yang dilakukan seperti orang tua maupun guru mencubit siswa dipandang sebagai bentuk pendidikan bukan kategori pelanggaran. Guru memarahi siswa bahkan memukul siswa merupakan sebuah fenomena kekerasan yang sering muncul di sekolah. Siswa yang datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah
1
at au tid ak m e m pe rh ati ka n gu ru ke tik a m en ga jar pe rl u m en da pa tk an bi m bi ng an kh
usus dari guru. Guru harus memberikan peringatan dan teguran kepada siswa yang melakukan pelanggaran sebagai wujud tanggung jawab guru dalam mendidik siswa atau memberikan pendidikan kepada siswa.
Kenyataannya tidak jarang guru melakukan tindakan-tindakan yang
2
mengarah pada kekerasan kepada siswanya tanpa disadari sedangkan guru tentunya sering dihadapkan pada persoalan yang menuntut dirinya untuk menegakkan disiplin bagi siswa agar dapat belajar lebih efektif.
Indonesia memiliki sejumlah peraturan perundang-undangan yang melindungi anak dari tindak kekerasan diantaranya adalah UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti- kejahatan Seksual terhadap anak, dan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Penerapan perangkat hukum ini masih terbentur beragam kendala seperti ketidaktahuan masyarakat dan kurangnya komitmen pemerintah daerah.
Penerapan yang belum optimal ini membuat anak-anak di Indonesia belum sepenuhnya terlindungi. Peraturan yang menjelaskan terkait perlindungan anak yaitu UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pasal 9 ayat 1 secara tegas menyatakan (a)
“Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain”.
Tingginya angka kekerasan terhadap siswa di sekolah menunjukkan tingginya pelanggaran hak anak. Pemerintah dalam hal ini perlu langkah segera agar kekerasan tidak terjadi lagi. Perlindungan anak sangat penting dilakukan terutama untuk mencegah serta mengurangi terjadinya kekerasan di sekolah. Oleh karena itu, pada merdeka mengajar episode ke-25 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim secara resmi meluncurkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbudristek PPKSP) sebagai Merdeka Belajar.
Warga sekolah atau satuan pendidikan. Peraturan ini lahir untuk secara tegas menangani dan mencegah terjadinya kekerasan seksual, perundungan, serta diskriminasi dan intoleransi. Selain itu, untuk membantu satuan pendidikan dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang terjadi mencakup kekerasan dalam bentuk daring, psikis, dan lainnya dengan berperspektif pada korban.
B. Jadwal Pelaksanaan
A. Judul : Sosialisasi Pencegahan & Penanganan Kekerasan Kepada Wali Murid SDN 011 Lubuk Baja
Waktu pelaksanaan : 10 November 2023
Tempat kegiatan : SD NEGERI 011 Lubuk Baja
Sasaran : Wali Murid Kelas 1-6
B. Narasumber Kegiatan : Slamet Jumantoro,Ama.Pd.,S.Ag,S.Pd.SD,M.M
4
BAB II ISI
A. Tujuan Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan
Kegiatan Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Satuan Pendidikan SD Negeri 011 Lubuk Baja bertujuan untuk :
Mendukung program dan inisiatif Kemendikbudristek, Permendikbudristek 46/2023 (PPKSP) Regulasi yang bertujuan untuk mencegah dan menangani kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Fokusnya adalah implementasi yang efektif dengan melibatkan semua pihak.
Meningkatkan pengetahuan guru terhadap pencegahan dan penanganan yang terjadi di satuan pendidikan
Meningkatkan pengetahuan siswa terhadap pencegahan dan penanganan yang terjadi di satuan pendidikan
Meningkatakan kesadaran orang tua dalam pencegahan dan penanganan kekerasan yang terjadi dilingkungan keluarga
B. Tim Penanganan dan Pencegahan Kekerasan SDN 011 Lubuk Baja
No Nama Status Keanggotaan Unsur Keanggotaan
1 Khairiah Ketua Guru Kelas
2 Menyela Fransiskus Ware Anggota Komite Sekolah
3 Abdurrahman A Hunalapa Anggota Guru Mapel
4 Dedy Pasaribu Anggota Orang Tua
5 Zuria Neti Anggota Orang Tua
6 Siti Aisyah Anggota Orang Tua
7 Nur Khamid Anggota Komite Sekolah
BAB III PENUTUP
A. Lampiran Undangan Kegiatan Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Satuan Pendidikan Kepada Orang Tua Siswa Kelas 1-6 SDN 011 Lubuk Baja
B. Lampiran Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Satuan Pendidikan Kepada Orang Tua Siswa Kelas 1-6 SDN 011 Lubuk Baja
C. Lampiran Kegiatan Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Satuan Pendidikan Kepada Orang Tua Siswa Kelas 1-6 SDN 011 Lubuk Baja
11 4
11 5
11 6
11 7
11 8