• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PRIMER DAN SEKUNDER

N/A
N/A
Dwi Anugrah

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTIK PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PRIMER DAN SEKUNDER"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PRIMER DAN SEKUNDER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

DI PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN (PSTNT) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN) BANDUNG

Periode 13 Juli – 21 Agustus 2020

Oleh : Ulfa Habibah (NIM : 1104170130)

Dosen Pembimbing Akademik Drs. Suwandi, M.Si.

(NIP : 94640032)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS TELKOM 2020

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PRIMER DAN SEKUNDER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

DI PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR TERAPAN (PSTNT) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN) BANDUNG

Periode 13 Juni – 21 Agustus 2020

Oleh : Ulfa Habibah (NIM : 1104170130)

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Drs. Suwandi, M.Si. Sabilul Falah, S.ST

NIP. 94640032 NIP. 19940331 201801 1 001

(3)

iii

ABSTRAK

Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Bandung adalah salah satu pusat penelitian tertua dalam lingkup bidang sains dan aplikasi teknologi nuklir. Sarana utama yang digunakan adalah Reaktor TRIGA Mark II yang semula dayanya hanya 1000 kW dan kemudian berganti nama menjadi Reaktor TRIGA 2000 setelah dayanya ditingkatkan menjadi 2000 kW.

PSTNT BATAN diresmikan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, pada tahun 1965.

Reaktor nuklir adalah sebuah tempat yang digunakan untuk membuat, mengatur, serta menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap.

Pendingin pada reaktor nuklir berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi panas dalam reaktor. Sistem pendingin primer memiliki dua pompa dengan satu pompa sebagai pompa cadangan apabila satu pompa lainnya memiliki kendala atau rusak Sistem pendingin sekunder berfungsi untuk memindahkan energi dalam bentuk panas dari sistem pendingin primer ke udara lingkungan.

Kata Kunci: reaktor nuklir, sistem pendingin

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah yang senantiasa memberi rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Kerja Praktik serta dapat menulis laporan Kerja Praktik dengan judul “PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PRIMER DAN SEKUNDER” dengan lancar untuk memenuhi kewajiban atas mata kuliah Kerja Praktik.

Banyak pengalaman baru yang didapatkan penulis pada kegiatan Kerja Praktik ini, untuk itu rasa terimakasih tak lupa penulis sampaikan untuk pihak-pihak yang telah membantu, diantaranya:

1. Bapak Drs. Suwandi, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik;

2. Bapak Sabilul Falah, S.ST, selaku pembimbing lapangan;

3. Keluarga yang senantiasa mendukung dan mendoakan kegiatan ini;

4. Feliza, selaku rekan tim penulis

5. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa laporan ini terdapat banyak kekurangan. Adanya kritik serta saran yang membangun dari pembaca akan sangat berguna bagi penulis.

Bandung, Agustus 2020

Penulis

(5)

v DAFTAR ISI

SAMPUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

ABSTRAK ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR ISTILAH ...ix

BAB I ...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Lingkup Penugasan ...1

1.3 Target Pemecahan Masalah ...1

1.4 Metode Pelaksanaan ...2

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja ...2

1.6 Sistematika Laporan ...3

BAB II ...4

PROFIL PERUSAHAAN ...4

2.1 Profil Perusahaan ...4

2.2 Visi dan Misi PSTNT BATAN ...4

2.3 Struktur Organisasi ...5

2.4 Lokasi Pelaksanaan Kerja ...6

BAB III ...8

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN KRITIS ...8

3.1 Kegiatan Kerja Praktik ...8

3.2 Pembahasan Teori ...8

3.3 Hasil dan Analisis ...15

BAB IV ...18

SIMPULAN DAN SARAN ...18

4.1 Simpulan ...18

4.2 Saran ...18

(6)

vi

DAFTAR PUSTAKA ...20 LAMPIRAN ...21

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktik ... 2

Tabel 3.1 Batas dan Kondisi Operasi Reaktor TRIGA 2000 Bandung ... 12

Tabel 3.2 Perawatan rutin sistem pendingin primer...15

Tabel 3.2 Perawatan rutin sistem pendingin sekunder...16

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur organisasi PSTNT BATAN ...5

Gambar 2. 2 Denah lokasi PSTNT BATAN ...6

Gambar 2. 3 Denah lokasi indekos penulis ...6

Gambar 2. 4 Denah lokasi penulis ...7

Gambar 3. 1 Foto tim di reaktor TRIGA 2000 Bandung ...8

Gambar 3. 2 Reaktor TRIGA 2000...10

Gambar 3. 3 Skema sistem pendingin reaktor TRIGA 2000 Bandung ...11

Gambar 3. 4 Skema sistem pendingin primer reaktor TRIGA 2000 Bandung ...14

Gambar 3. 5 Skema sistem pendingin sekunder reaktor TRIGA 2000 Bandung .15 Gambar 5.1 Surat permohonan kerja praktik ...21

Gambar 5.2 Surat balasan dari instansi ...22

Gambar 5.3 Logbook kegiatan minggu pertama ...23

Gambar 5.4 Logbook kegiatan minggu kedua...24

Gambar 5.5 Logbook kegiatan minggu ketiga...25

Gambar 5.6 Logbook kegiatan minggu keempat ...26

Gambar 5.7 Logbook kegiatan minggu kelima ...27

Gambar 5.8 Logbook kegiatan minggu keenam ...28

Gambar 5.9 Formulir penilaian ...29

(9)

ix

DAFTAR ISTILAH

TRIGA : Training, Research, Isotopes, General Atomics

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan pekerjaan utama pelajar. Banyak pelajar yang telah mengetahui pengetahuan secara teori serta menerapkannnya di laborarotium pada saat praktikum. Namun tidak semua dapat diterapkan pada saat praktikum. Oleh karena itu, mahasiswa/i aktif di jurusan S1 Teknik Fisika Universitas Telkom wajib mengikuti mata kuliah Kerja Praktik yang berbobot 2 SKS dengan tujuan mahasiswa/i dapat mengimpelentasikan ilmu yang telah di dapat. Kerja Praktik juga bertujuan agar mahasiswa mengenal dunia kerja. Mahasiswa dapat mencari perusahaan sesuai dengan peminatan yang diminati serta mendapat petunjuk untuk melaksanakan Tugas Akhir (TA). Kerja Praktik ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) minggu.

Dalam kesempatan kali ini, penulis mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Kerja Praktik di PSTNT BATAN Bandung. Kegiatan yang akan dilakukan adalah mempelajari perawatan sistem pendingin primer dan sekunder.

1.2 Lingkup Penugasan

Lingkup penugasan yang dilakukan saat kerja praktik ini adalah sebagai berikut:

1. Lingkup waktu pelaksanaan kerja praktik dimulai pada tanggal 13 Juli 2020 sampai dengan 21 Agustus 2020.

2. Lingkup tempat pelaksanaan kerja praktik di kediaman masing-masing dengan menggunakan media Whatsapp Group.

3. Lingkup kerja yang dilakukan saat kerja praktik adalah perawatan sistem pendingin primer dan sekunder pada reaktor TRIGA 2000 Bandung dengan metode teoritis

1.3 Target Pemecahan Masalah

Target pemecahan masalah yang diharapkan oleh penulis saat saat kerja praktik ini adalah sebagai berikut:

1. Mampu menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan

(11)

2

2. Mengembangkan cara berkomunikasi yang telah dimiliki 3. Mengetahui apa itu reaktor TRIGA 2000

4. Mengetahui cara perawatan sistem pendingin primer dan sekunder pada reaktor 1.4 Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan pada saat kerja praktik dan penyusunan laporan kerja praktik adalah studi pustaka. Informasi yang diambil dengan cara literatur yang disesuaikan dengan topik yang ada.

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja

Rencana dan jadwal kerja selama pelaksanaan kerja praktik tercantum sebagai berikut :

Tabel 1.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktik

1.6 Sistematika Laporan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam laporan kerja praktik ini terdiri dari 4(empat) bab, yaitu:

1. BAB I

No. Uraian Kegiatan

Minggu

1 2 3 4 5 6

1 Pengenalan pada Alat yang digunakan

2 Pengambilan dan perhitungan data

3 Menghitung efektifitas dan pengolahan data

4

Analisis sebab-akibat yang terjadi pada efektifitas menara pendingin reaktor pada struktur, komposisi dan lain-lain

5 Penyusunan laporan Kerja Praktek

(12)

3

Pada bab pertama, penulis menuliskan mengenai latar belakang pelaksanaan kerja praktik, lingkup penugasan yang mencangkup waktu, tempat, dan kerja yang dilakukan, metode yang digunakan, rencana dan penjadwal kerja praktik, dan sistematika penulisan laporan.

2. BAB II

Pada bab kedua, penulis menjabarkan tentang profil, struktur organisasi, serta lokasi perusahaan

3. BAB III

Pada bab ketiga, penulis menuliskan kegiatan yang dilakukan selama kerja praktik. Lalu dilanjutkan dengan pembahasan teori mengenai perawatan sistem pendingin primer dan sekunder reaktor selama kerja praktik.

4. BAB IV

Pada bab keempat, penulis menuliskan simpulan selama kegiatan kerja praktik serta kritik yang membangun .

(13)

4

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Bandung adalah salah satu pusat penelitian tertua dalam lingkup bidang sains dan aplikasi teknologi nuklir. PSTNT BATAN berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Deputi bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No.14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional. Sarana utama yang digunakan adalah Reaktor TRIGA Mark II yang semula dayanya hanya 1000 kW dan kemudian berganti nama menjadi Reaktor TRIGA 2000 dan meningkatkan daya menjadi 2000 kW. Reaktor ini merupakan reaktor penelitian pertama yang ada di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, pada tahun 1965.

Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia dimulai pada saat pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia Negara ini mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya radioaktif yang terjatuh dari kegiatan uji coba nuklir di lautan Pasifik. Memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi masyarakat, maka melalui PP No. 65 tahun 1958, tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA) lalu disempurnakan menjadi BATAN berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom, yang juga ditetapkan menjadi hari jadi BATAN setiap tahunnya. Oleh sebab itu, tanggal 5 Desember merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN.

2.2. Visi dan Misi PSTNT BATAN 2.2.1 Visi PSTNT BATAN

Terwujudnya pusat sains dan teknologi nuklir terapan yang andal dan berperan aktif dalam percepatan kesejahteraan bangsa.

2.2.2 Misi PSTNT BATAN

(14)

5

1. Mengembangkan sains dan teknologi nuklir terapan yang andal di bidang energi;

2. Meningkatkan peran reaktor TRIGA 2000 untuk pelayanan masyarakat;

3. Mengimplementasikan sistem manajemen terintegrasi untuk memastikan keandalan pengembangan sains dan teknologi nuklir terapan; dan

4. Melaksanakan layanan prima dalam pemanfaatan sains dan teknologi nuklir terapan untuk mempercepat kesejahteraan bangsa.

2.3. Stuktur Organisasi

PSTNT memiliki tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang penelitian dan pengembangan senyawa bertanda dan radiometri, pemanfaatan teknofisika, dan pengelolaan reaktor riset. Berikut merupakan struktur organisasi dari PSTNT BATAN:

Gambar 2.1 Struktur organisasi PSTNT BATAN

(15)

6

2.4. Lokasi Pelaksanaan Kerja

Lokasi pelaksanaan kerja untuk kegiatan kerja praktik penulis yang seharusnya dilakukan di kantor PSTNT BATAN Bandung yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 71 Bandung dialihkan ke indekos penulis yang berlokasi di Jalan Sukabirus no.

91-B Dayeuhkolot, Bandung dan rumah penulis Jalan Subur Pertamina no. 53 Cipayung, DKI Jakarta.

Gambar 2.2 Denah lokasi PSTNT BATAN

Gambar 2.3 Denah lokasi indekos penulis

(16)

7

Gambar 2.4 Denah lokasi penulis

(17)

8 BAB III

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN KRITIS 3.1. Kegiatan Kerja Praktik

Penulis telah melaksanakan kerja praktik di PSTNT BATAN Bandung. PSTNT BATAN itu sendiri adalah sebuah lembaga pemerintah non kementerian Indonesia yang memiliki tugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir. Pekerjaan yang dilakukan oleh penulis selama kegiatan praktik ini adalah mempelajari cara perawatan sistem pendingin primer dan sekunder, K3, dan pengoperasian reaktor.

Gambar 3.1 Foto tim di reaktor TRIGA 2000 Bandung 3.2. Pembahasan Teori

3.2.1 Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir adalah sebuah tempat yang digunakan untuk membuat, mengatur, serta menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap.

Reaktor nuklir menutur kegunaannya, yaitu a. Reaktor riset

b. Reaktor produksi isotop c. Reaktor daya

Reaktor riset adalah reaktor nuklir yang digunakan untuk pembangkitan dan penggunaan fluks neutron dan radiasi pegion untuk keperluan penelitian. Reaktor ini memanfaatkan neutron hasil pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi

(18)

9

serta produksi radioisotop. Panas yang ditimbulkan telah ditancang sekecil mungkin agar dapat dibuang ke lingkungan.

3.2.1.1 Cara Kerja Reaktor Nuklir

Bahan bakar reaktor nuklir yang kecil, plutonium, dapat menghasilkan tenaga Listrik yang besar. Konstruksi rawan gempa memiliki resiko tinggi bila ruang reaktor terjadi kebocoran sampai mencemari lingkungan seperti air tanah. Setelah selesai dipakai, kontruksi bangunan dan konstruksi pembangkit yang sudah tidak digunakan tidak bisa dibuang begitu saja ke tempat sampah atau dipendam tanpa perlindungan. Batan urainum memiliki panas yang cukup tinggi sethingga membutuhkan waktu yang lama untuk di dinginkan. Bahan radioaktif tingkat tinggi yang sudah habis terbakar, dipindah ke tempat khusus untuk sementara waktu di dinginkan sebelum dipindahkan ke penyimpan kering dengan sirkulasi udara berdinding beton.

Panas yang dibutuhkan untuk reaktor nuklir adalah 300oC dari batang plutonium. Air yang mendidih akan menjadi uap lalu uap tersebut dapat mendorong turbin atau mengerakan steam generator. Sebelum menjadi bahan bakar, uranium 235 hanya menghasilkan sedikit radioaktif. Namun setelah digunakan dan melewati proses fisi nuklir ada 2 hal yang terjadi pada uranium. Atom uranium yang terpecah menciptakan panas energi untuk pembangkit listrik. Fisi akan menghasilkan isotop radioaktif yang lebih ringan Cesium 137 dan Strontium 90. Beberapa atom urainium juga menangkap neutron yang dihasilkan selama fisi.

3.2.1.2 Reaktor TRIGA 2000 Bandung.

Reaktor TRIGA 2000 Bandung (Training, Research, Isotopes, General Atomics) digunakan sebagai tempat pelatihan/pendidikan, sumber neutron untuk penelitian dalam bidang ilmu dasar dan terapan, dan sumber neutron untuk memproduksi radioisotop.

(19)

10

Gambar 3.2 Reaktor TRIGA 2000

Reaktor TRIGA 2000 Bandung merupakan reaktor berjenis tangki, seluruhnya dipasang di atas tanah. Teras reaktor dan perangkat reflektor dipasang di dasar sebuah tangki terbuka berbentuk silinder yang terbuat dari alumunium yang telah dianodisasi, yang mempunyai tebal 6 mm, diameter 198 cm, dan tinggi 725 cm..

Air setebal 630 cm di atas teras membentuk perisai dalam arah vertikal. Bagian bawah tangki diselubungi oleh 60 cm perisai beton berbentuk segi delapan setinggi 367 cm. Di atasnya terletak perisai beton setebal 91 cm dan tinggi 288 cm.

3.2.2 Sistem Pendingin

Pendingin pada reaktor nuklir berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi panas dalam reaktor. Akibat terjadinya proses fisi terdapat energi dalam bentuk panas yang terbentuk pada teras reaktor lalu dipindahkan ke fluida pendingin melalui proses konveksi alam. Pendinginan dalam teras reaktor nuklir berlangsung melalui proses perpindahan panas dari elemen bakar ke fluida pendingin.

(20)

11

Gambar 3.3 Skema sistem pendingin reaktor TRIGA 2000 Bandung Sumber : Modul pelatihan Sistem Pendingin Reaktor

Persyaratan Survailan sistem pendingin primer reaktor TRIGA 2000 Bandung a. Pemeriksaan kebocoran sistem pemipaan, pompa, dan filter, pengukur

tekanan, pengukur konduktivitas air, pH, Mg, Ca, dan Na dilakukan minimum 1 kali dalam 1 bulan.

b. Pengujian unjuk kerja alat ukur tekanan, alat ukur laju alir, dan alat ukur konduktivitas dilakukan minimum 1 kali dalam 1 tahun. Kalibrasi alat ukur suhu, laju alir, pH dan tekanan air pendingin primer dan sekunder dilakukan minimum 1 kali dalam 2 tahun.

c. Penggantian resin perangkat pemurnian air (demineralizer) dilakukan minimum 2 kali dalam 1 tahun atau bila konduktivitas air tangki reaktor lebih besar daripada 3 µmhos.

d. Penggantian filter perangkat pemurnian air (demineralizer) dilakukan 1 kali dalam 1 tahun atau bila laju aliran air kurang daripada 10 US gpm atau

37,85 lpm.

e. Pemeriksaan kebocoran pompa dan sistem pemipaan pendingin primer dan sekunder dilakukan minimum 1 kali dalam 1 minggu atau sebelum reaktor dioperasikan.

(21)

12

f. Penggantian oli pompa pendingin primer dan sekunder dilakukan minimum setelah pompa beroperasi selama 2000 jam.

g. Perawatan penukar panas (HE) dilakukan minimum 1 kali dalam 1 minggu dengan cara mengoperasikan pompa primer dan sekunder.

h. Pembersihan sistem penukar panas (HE) dilakukan apabila perbedaan temperatur pada bagian sistem pendingin primer menunjukkan ≤ 2 0C pada

daya maksimal. Dalam kegiatan ini harus dipastikan bahwa lempenglempeng HE dibersihkan dengan cara mekanik maupun kimiawi sehingga

endapan di bagian dalam alat penukar panas (HE) dapat dihilangkan.

i. Pembersihan sistem pendingin sekunder dilakukan bila laju alir kurang dari 1057 gpm atau 4000 lpm.

j. Penggantian oli pompa pada menara pendingin dilakukan minimum setelah pompa beroperasi selama 2000 jam.

k. Pembersihan sistem menara pendingin dilakukan minimum 3 kali dalam 1 tahun.

l. Pemeriksaan kebocoran pompa dan sistem pemipaan difuser dilakukan minimum 1 kali dalam 1 minggu atau sebelum reaktor dioperasikan.

Tabel 3.1 Batas dan Kondisi Operasi Reaktor TRIGA 2000 Bandung

(22)

13

3.2.2.1 Sistem Pendingin Primer Reaktor TRIGA 2000 Bandung

Sistem pendingin primer memiliki dua pompa dengan satu pompa sebagai pompa cadangan apabila satu pompa lainnya memiliki kendala atau rusak. Sistem pendingin primer memiliki beberapa komponen, yaitu tangki reaktor, pompa primer, alat penukar panas, dan pipa penghubung. Sistem pendingin primer memiliki beberapa alat ukur, seperti flowmeter dan sound level meter. Pada tangki reaktor terdapat sensor suhu, tekanan dan laju air, serta air pendingin yang diukur konduktivitasnya. Pompa primer memiliki daya 40 kW, kapasitas 950 gpm, total head 15 m, tekanan kerja 1,5 bar, dan temperatur kerja maksimum 80oC. Pompa primer terbuat dari bahan stainless steel. Pendingin primer memiliki dua katup yang berbeda, yaitu katup gerbang dan katup cegah. Katup gerbang memiliki empat katup yang dapat di buka atau tutup secara manual. Katup cegah meliki dua katup.

(23)

14

Gambar 3.4 Skema sistem pendingin primer reaktor TRIGA 2000 Bandung Sumber : Modul pelatihan Sistem Pendingin Reaktor

3.2.2.2 Sistem Pendingin Sekunder Reaktor TRIGA 2000 Bandung

Sistem pendingin sekunder reaktor TRIGA 2000 Bandung memiliki dua cooling tower, dua buah pompa sekunder, satu buah penukar panas, dan rangkaian sistem pemipaan berdiameter 8 inch. Cooling tower yang digunakan pada sistem pendingin sekunder reaktor TRIGA 2000 memiliki Kapasitas 350 ton referejerasi, tinggi 3,36 m, diameter 4,6 m, daya motor 10 HP, head untuk pompa 4,2 m, debit air nominal 4500 liter/menit.

Sistem pendingin sekunder berfungsi untuk memindahkan energi dalam bentuk panas dari sistem pendingin primer ke udara lingkungan. Hal ini dapat terjadi saat reaktor beroperasi 2000kW. Tekanan air pendingin pada sistem pendingin sekunder saat berada pada penukar panas harus lebih besar daripada tekanan air pendingin sistem pendingin primer. Untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan pompa sekunder dengan laju aliran volumetriknya sebesar 1200 gpm sesuaikan dengan karakteristik penukar panas yang dipasok oleh General Atomics dan mempunyai tekanan kerja yang lebih besar. Penggunaan pompa sekunder dengan laju aliran volumetrik yang lebih besar dari yang diperlukan oleh penukar

(24)

15

panas akan menyebabkan sebagian aliran harus dilewatkan melalui pipa by pass lalu selanjutnya kembali ke menara pendingin.

Gambar 3.5 Skema sistem pendingin sekunder reaktor TRIGA 2000 Bandung Sumber : Modul pelatihan Sistem Pendingin Reaktor

3.3. Hasil dan Analisis

3.3.1 Hasil dan Analisis Perawatan Sistem Pendingin Primer Tabel 3.2 Perawatan rutin sistem pendingin primer

Operasi Pompa Barat Start jam : 09.00

Stop jam : 13.00 Pompa Primer

Suara pompa Kebocoran Seal Pelumas

78,4 dB Rapat Cukup Motor Listrik

(25)

16

Suara motor Suhu motor

78,4 dB 51oC Sambungan pipa

Katub

Rapat Rapat Alat ukur

Flowmeter Manometer Termometer

Baik Baik Baik

Pada hari Senin, 6 Juli 2020 telah dilakukan perawatan rutin sistem

pendingin. Berdasarkan dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sistem pendingin daapat beroperasi dengan baik. Hal ini diperkuat dengan nilai laju alir sistem pendingin primer yang telah mencapai batas minimum BKO ( ≥ 600 Gpm) yaitu sebesar 841 Gpm.

3.3.1 Hasil dan Analisis Perawatan Sistem Pendingin Sekunder Tabel 3.3 Perawatan rutin sistem pendingin sekunder Operasi Pompa Barat Start jam : 09.00

Stop jam : 13.00 Pompa Primer

Suara pompa Kebocoran Seal Pelumas

95 dB Rapat Cukup Motor Listrik

Suara motor Suhu motor

95 dB 50oC

Sambungan pipa Rapat

(26)

17

Katub Rapat

Alat ukur Flowmeter Manometer Termometer

Baik Baik Baik

Pada hari Senin, 6 Juli 2020 telah dilakukan perawatan rutin sistem pendingin.

Berdasarkan dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sistem pendingin daapat beroperasi dengan baik. Hal ini diperkuat dengan nilai laju alir sistem pendingin primer yang telah mencapai batas minimum BKO ( ≥ 600 Gpm) yaitu sebesar 1150 Gpm.

Suara pompa dan suara motor pada sistem pendingin primer dan sekunder memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jumlah pompa yang digunakan pada saat pengoperasian menjadi salah satu alasan mengapa hal ini dapat terjadi.

(27)

18 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Bandung adalah salah satu pusat penelitian tertua dalam lingkup bidang sains dan aplikasi teknologi nuklir dengan stama yang digunakan adalah Reaktor TRIGA Mark II. Reaktor TRIGA MARK II semula memiliki daya hanya 1000 kW dan kemudian berganti nama menjadi Reaktor TRIGA 2000 setelah dayanya ditingkatkan menjadi 2000 kW.

Sebuah alat yang dipakai terus-menerus tanpa adanya perawatan tentu akan rusak. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut dibutuhkan perawatan untuk menjaga fungsi alat tersebut. Untuk perawatan sistem pendingin terdapat berbagai macam, mulai dari minimum satu kali dalam satu minggu hingga minimum satu kali dalam satu tahun. Perawatan yang dilakukan rutin setiap satu kali dalam satu minggu adalah mengukur laju aliran pendingin, suhu motor pendingin, serta tingkat kebisingan pompa pendingin

4.2. Saran

4.2.1 Saran Untuk Instansi atau Perusahaan

Saran untuk PSTNT BATAN Bandung selaku instansi tempat penulis melaksanakan kegiatan kerja praktik :

1. Akibat adanya COVID-19 terdapat banyak kendala pada saat pelaksanaan kerja praktik, diharapkan untuk kedepannya dapat mempersiapkan rencana lain apabila yang tidak diinginkan ini.

4.2.2 Saran tentang Perbaikan Substansi

Saran tentang perbaikan substansi untuk Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom :

1. Persiapan untuk kerja praktik pada tahun ini dirasa terburu-buru serta kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa. Diharapkan untuk kegiatan kerja praktik selanjutnya untuk mempersiapkannya lebih matang.

(28)

19

2. Akibat adanya COVID-19 ini menyebabkan kegiatan administrasi semakin membingungkan. Diharapkan untuk kegiatan kerja praktik selanjutnya, memiliki rencana lain apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ini.

(29)

20

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. (2019). Profil Organisasi_PSTNT_2019.

[2] Hassan, Yassin A., dan Chaplin, Robin A. (2010). NUCLEAR ENERGY MATERIALS AND REACTORS Volume I [Online].

Tersedia pada :

https://books.google.co.id/books?id=6HuTCwAAQBAJ&printsec=frontcover

&dq=nuclear+energy+materials+and+reactors&hl=id&sa=X&ved=2ahUKE wi7mMSov9zrAhXZbX0KHbujC_8Q6AEwAXoECAMQAg#v=onepage&q

=nuclear%20energy%20materials%20and%20reactors&f=false [3] Anonim. (2019). Modul Pelatihan Sistem Pendingin Reaktor.

[4] Anonim. (2019). Modul Pelatihan Batasan dan Kondisi Operasi.

[5] Anonim. (2019). Modul Pelatihan Utilisasi Reaktor.

(30)

21 LAMPIRAN

Gambar 5.1 Surat permohonan kerja praktik

(31)

22

Gambar 5.2 Surat balasan dari instansi

(32)

23

Gambar 5.3 Logbook kegiatan minggu pertama

(33)

24

Gambar 5.4 Logbook kegiatan minggu kedua

(34)

25

Gambar 5.5 Logbook kegiatan minggu ketiga

(35)

26

Gambar 5.6 Logbook kegiatan minggu keempat

(36)

27

Gambar 5.7 Logbook kegiatan minggu kelima

(37)

28

Gambar 5.8 Logbook kegiatan minggu keenam

(38)

29

Gambar 5.9 Formulir penilaian

Gambar

Tabel 1.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktik
Gambar 2.1 Struktur organisasi PSTNT BATAN
Gambar 2.3 Denah lokasi indekos penulis
Gambar 2.2 Denah lokasi PSTNT BATAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

The idea of the Project Lab concept is based on the University study program requirements for development of professional project management skills, and availability of EU funding

Sector : Transportation Services - Maritime Passenger Transportation and Maritime Cabotage Obligation Concerned : National Treatment Articles 8.4 and 10.3 Most Favoured-Nation