• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN DIPO LOKOMOTIF JATINEGARA

N/A
N/A
다뷔나

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN DIPO LOKOMOTIF JATINEGARA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN DIPO LOKOMOTIF JATINEGARA Pembimbing : Ir. Efrianto R. Chan

Kelompok 1 :

Anggun Mega Nurfadhilla (1703005) Siti Hanifa Chaerunisa ( 1703081)

Kumail Akhmad Sosik (1703045) Alfin Dwi Azhari ( 1703008 )

Muhammad Faisal Affianto (1703056) Muhammad Yusup Daud (1703054)

Farhan Zamzami (1703031)

Ichram Akbar Apriyanto (1703041) Eki Hezkiel Jeremy (1703024) Syamsul Abdullrahman (1703082)

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT 2018

(2)

BAB I A. PENDAHULUAN

Sarana terpenting dari angkutan kereta api adalah lokomotif. Lokomotif merupakan kendaraan rel yang dilengkapi dengan mesin penggerak berikut elemen pemindah tenaga dengan roda-rodanya dan khusus dipergunakan untuk menarik rangkaian gerbong penumpang ataupun barang.

Dipo lokomotif adalah tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakukan tugasnya menarik rangkaian kereta api. Untuk melakukan semua kegiatan itu, dipo dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola dipo.

Dipo Lokomotif Jatinegara merupakan bagian dari PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Dipo Jatinegara merupakan Dipo yang melakukan perawatan rutin untuk Lokomotif jarak jauh pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Dipo ini melayani empat jenis lokomotif CC 201, CC 203 dan CC 206 dengan jumlah total 44 lokomotif untuk perawatan rutin. Dipo ini bertanggung jawab membantu melakukan perbaikan lokomotif yang mengalami kerusakan akan pada daerah Jakarta dan sekitarnya . Dipo Jatinegara salah satu dipo lokomotif tersibuk. Selain harus mengurus lokomotif sendiri, dipo ini harus mengurus lokomotif tamu milik dipo lain. Dipo Lokomotif Jatinegara terletak di Jalan Pisangan Baru Jatinegara, Jakarta Timur.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah:

1. Mempelajari Metode Pemeliharaan Lokomotif.

2. Mempelajari Perencanaan dan Administrasi Pemeliharaan loko di Dipo Jatinegara.

3. Menyaksikan Proses Pemeliharaan Lokomotif di Dipo lokomotif Jatinegara.

(3)

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan kunjungan dilaksanakan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 13 Desember 2018

Waktu : 11.00 WIB – Selesai Tempat : Dipo Lokomotif Jatinegara

Alamat : RT.9/RW.6, Pisangan Baru, Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13110.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini adalah dengan cara melihat secara langsung perencanaan dan perawatan fasilitas perkeretaapian yang berada di Dipo Lokomotif Jatinegara.

E. Sistematika Penulisan.

1. BAB I PENDAHULUAN : Latar belakang, maksud dan tujuan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

2. BAB II ISI : Dipo Lokomotif Jatinegara.

3. BAB III PENUTUP : Kesimpulan, saran dan permasalahan serta solusinya.

(4)

BAB II ISI

DIPO LOKOMOTIF JATINEGARA

Dipo lokomotif adalah tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakukan tugasnya menarik rangkaian kereta api. Untuk melakukan semua kegiatan itu, dipo dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola dipo.Dipo Lokomotif merupakan tempat menyimpan lokomotif atau rangkaian kereta api, menyiapkannya serta melakukan pemeriksaan kondisinya, pemeliharaan dan perbaikan ringan agar lokomotif siap digunakan menarik rangkaian kereta api ataupun gerbong penumpang. Dipo lokomotif di suatu daerah operasi perkeretaapian Indonesia tidak hanya merawat lokomotif milik dipo tersebut, namun juga merawat lokomotif milik dipo lain. Hampir di setiap daerah operasi, setidaknya ada satu dipo lokomotif induk yang memiliki lokomotif-lokomotif besar.

Nama Dipo Lokomotif Jatinegara disebut juga dengan singkatan dalam istilah transportasi Kereta Api, yaitu dengan nama kode Dipo JNG. Dipo Jatinegara salah satu dipo lokomotif tersibuk. Selain harus mengurus lokomotif sendiri, dipo ini harus mengurus lokomotif tamu milik dipo lain. Dipo ini terletak didekat stasiun kereta api Jatinegara dan berada di Jalan Pisangan Baru Raya No. 1 Jatinegara, Jakarta Timur. Ada tiga akses untuk menuju Dipo

(5)

Jatinegara, yaitu akses utama dengan kendaraan melalui Jalan Pisangan Baru Raya No. 1 Jatinegara, Jakarta Timur. Akses kedua dengan berjalan kaki melewati Pasar Burung Jatinegara Jl. Kemuning, Bali Mester.

Dipo Jatinegara memiliki 39 lokomotif yang terdiri dari 11 lokomotif CC 201, 9 lokomotif CC 203, 2 lokomotif CC 204, dan 17 lokomotif CC 206. Dipo lokomotif ini memiliki lokomotif CC 201 dan CC 203 untuk melayani dinasan kereta api barang dan kereta api penumpang. Dipo Jatinegara tidak hanya melakukan perawatan untuk 39 lokomotif miliknya tetapi juga melakukan perawatan terhadap lokomotif dipo lain yang datang ke Jakarta. Banyak fasilitas yang terdapat dalam dipo lokomotif ini yang digunakan untuk perawatan lokomotif. Berikut ini adalah beberapa fasilitas pendukung perawatan lokomotif di dipo lokomotif Jatinegara.

Berdasarkan mesin,lokomotif terbagi menjadi :

1. Lokomotif uap merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air yang ada di ketel uap digunakkan untuk menggerakkan mesin dan selanjutnya menggerakkan roda. Bahan bakarnya dari kayu atau batu bara.

2. Lokomotif diesel mekanis menggunakan mesin diesel sebagai tenaga yang kemudian disalurkan ke roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang karena keterbatasan kemampuan dari transmisi mekanis untuk dapat menyalurkan tenaga.

3. Lokomotif diesel elektrik pada lokomotif ini mesin diesel digunakan untuk memutar generator agar dapat menghasilkan listrik, listrik digunakan untuk menggerakkan motor listrik besar yang langsung digunakan untuk menggerakan roda.

4. Lokomotif diesel hidraulik lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan ke perangkat hidraulik untuk menggerakkan roda, lokomotif ini tidak sepopuler dengan lokomotif diesel elektrik karena perawatan dan kemungkinan terjadi masalah yang besar.

5. Lokomotif listrik prinsip kerjanya hampir sama dengan lokomotif diesel elektrik, tapi tidak bisa menghasilkan listrik sendiri, listriknya didapat dari kabel transmisi diatas jalur kereta api.

(6)

PEMERIKSAAN DIPO LOKOMOTIF JATINEGARA

Untuk mencegah/mengurangi terjadi kerusakan maka di lakukan pemeriksaan. Pemeriksaan terbagi beberapa macam antara lain :

a. Pemeriksaan Harian

 Periksa air pendingin lewat gelas duga, dan warna air pada saat lokomotif mati dan hidup

 Periksa minyak pelumas gear box fan radiator

 Periksa WT1 dan WT 2

 Pemeriksaan kebocoran air pendingin

 Periksa suara asing mesin diesel b. Pemeriksaan Bulanan

o Periksa air pendingin lewat gelas duga, dan warna air pada saat lokomotif mati dan hidup

o Periksa minyak pelumas gear box fan radiator o Periksa WT1 dan WT 2

o Pemeriksaan kebocoran air pendingin o Periksa suara asing mesin diesel

o Semprot radiator bila kotor, dengan air bertekanan dari atas o Periksa rubber coupling

o Periksa sambungan pipa-pipa air pendingin

(7)

LOKOMOTIF CC 206

CC 206 Lokomotif tipe ini dibuat pada tahun 2013 hingga sekarang. Lokomotif ini memiliki dimensi panjang 15.500mm, lebar 2.642mm, tinggi 3.700mm, dan berat 90ton.

Engine yang digunakan masih sama dengan tipe lokomotif pengangkut penumpang dan petikemas lainnya yaitu GE-7FDL-8 dengan jumlah silinder 8 menghasilkan 2250 horse power (HP) sehingga mampu melaju hingga kecepatan 120km/h. Lokomotif ini memiliki dua kabin sehingga dapat memudahkan pergantian arah tanpa memutarkan lokomotif.

1. Meja Putar Lokomotif (Turn Table)

Hal yang pertama kali kami temui ketika masuk kedalam dipo ini adalah meja putar lokomotif (turn table). Meja putar ini setiap harinya beroperasi dengan menggunakan tenaga manusia. Dibutuhkan 4 orang untuk dapat memutar meja putar tersebut dengan beban lokomotif diatasnya.

Pada awalnya meja putar tersebut menggunakan motor listrik untuk berputar, namun ketika musim hujan sering terjadinya genangan air didasar meja putar

(8)

mengakibatkan motor listrik mudah rusak sehingga motor listrik tersebut akhirnya tidak dipasang kembali. Meja putar ini digunakan untuk memutar arah lokomotif dari posisi hidung panjang ke hidung pendek maupun sebaliknya. Setiap hari ada sekitar 8-15 lokomotif yang diputar di turn table ini. Turn Table digunakan untuk memutar lokomotif atau gerbong kereta. Turn table juga digunakan untuk pencucian kereta api, karena dengan bentuk turn table dipo lokomotif yang menyerupai kolam (mangkuk) ini memudahkan teknisi kereta api mencuci bagian bawah lokomotif dan mencuci gerbong kereta api.

2. Tempat penampung HSD (high speed diesel) / bahan bakar solar

Merupakan tempat pengisian bahan bakar lokomotif yang disuplai oleh PETRANIAGA PT. PERTAMINA. Dipo lokomotif Jatinegara membutuhkan 60.000 liter/hari HSD untuk memasok bahan bakar yang digunakan oleh lokomotif-lokomotif yang ada di dipo tersebut.

3. Tempat penyimpanan suku cadang khusus CC 206

Didekat pintu masuk terdapat bangunan kecil yang digunakan untuk menyimpan suku cadang untuk lokomotif CC 206. Tempat ini sengaja dipisahkan dari suku cadang lokomotif lain karena adanya kontrak atau garansi selama 8 tahun dari GENERAL ELECTRIC sejak pembelian lokomotif CC206 tersebut.

(9)

4. Ruang suku cadang lokomotif

Ruangan ini berada dalam gedung di dekat kantor dipo Jatinegara. Didalam ruangan ini terdapat banyak suku cadang untuk lokomotif.

 Suku cadangnya antara lain.

a. Balok rem b. Kit

Maintenence untuk P1 (harian), P3 (3 bulanan), P6 (6 bulanan), P12 (1 tahunan).

c. Suku

Cadang revisi.

d. Oli Pelumas.

e. Suku

Cadangan untuk pelistrikan.

f. Suku

Cadangan untuk sistem pengereman . 5. Gate Crane

Berada didalam dipo lokomotif yang digunakan untuk mempermudah mengangkat suku

cadang yang berat. Contohnya untuk mengangkat

bagian silinder mesin disel lokomotif.

Pengujian Statis

Pengujian statis dilakukan di Dipo Lokomotif Jatinegara yang meliputi:

1. Pengukuran Dimensi

Pengukuran dimensi dilakukan dengan menggunakan alat ukur meteran baja yang dimaksudkan untuk mengetahui dimensi dari Lokomotif yang meliputi panjang, lebar, tinggi atap lokomotif, tinggi lantai lokomotif, tinggi alat perangkai, diameter roda, tinggi serta tebal flens roda, dan lebar antara dua keping roda.

(10)

2. Pengujian Ruang Batas Sarana

Pengujian ruang batas sarana dilakukan dengan menggeser salah satu bogie disimulasikan pada posisi tikungan radius minimum 80 meter. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan gerbong melalui lintas pada tikungan (radius) terkecil.

3. Pengujian Pengereman

Pengujian sistem pengereman menggunakan alat ukur waktu (Stopwatch), alat ukur tekanan udara (Manometer) yang dimaksudkan untuk mengetahui performansi komponen dan sistem pengereman pada saat statis yang meliputi waktu pengisian tangki pembantu dan tangki pelayanan, kebocoran tekanan angin, kepekaan control valve, dan waktu pelepasan brake cylinder.

4. Pengujian Keretakan

Pengujian keretakan ini dilakukan untuk mengetahui keretakan pada gandar, keping roda, bogie dan coupler sarana yang diuji.

5. Pengujian Sirkulasi Udara

Pengujian sirkulasi udara ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan aliran udara diukur dari sumber aliran udara.

6. Pengujian Temperatur

Pengujian temperatur ini dilakukan untuk mengukur temperatur udara di dalam ruangan kabin lokomotif.

(11)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil kunjungan lapangan yang kami lakukan berkaitan dengan mata kuliah Sarana Penggerak dan Khusus. Hal ini sangat membuka wawasan kami tentang bagaimana cara melakukan perawatan lokomotif yang dilakukan secara berkala, per hari, per 3bulan, per 6 bulan, dll. Diadakannya perawatan berkala yang dilakukan oleh Dipo Jatinegara ini bertujuan untuk meningkatkan performa atau mengembalikan performa agar sesuai fungsinya.

SARAN

Selama melakukan Kunjungan Dipo Lokomotif Jatinegara, penulis banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tentang perawatan dan pemeliharaan lokomotif Ada beberapa kekurangan yang penulis rasakan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini. Adapun saran yang dapat penulis paparkan yaitu :

 Selalu menggunakan standar K3 pada melakukan perawatan dan penggantian spare part karena sangat berbahaya pada saat melakukan perawatan.

 Ada baiknya setiap pegawai pemeliharaan dan perbaikan selalu menjaga kebersihan dan kedisplinan saat bekerja, hal demikian dikarenakan banyak sisa air maupun minyak pelumasan yang tumpah di lantai.

 Perlu dilakukannya kerja sama antara pihak lembaga akademik dengan perusahaan-perusahaan agar mahasiswa tidak kesulitan lagi dalam mencari tempat untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.

 Perlu meningkatkan intensitas bimbingan baik dari pembimbing lembaga maupun perusahaan, agar mahasiswa dapat mengetahui arah dan tujuan Praktek Kerja Lapangan dari awal.

 Perlunya meningkatkan kompetensi mahasiswa agar mampu bersaing dengan mahasiswa lain ketika memasuki dunia industri.

Referensi

Dokumen terkait