• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MAKALAH ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA MARTABAK TOP BANDUNG IKI KRANJI

N/A
N/A
Maesa TP

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN MAKALAH ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA MARTABAK TOP BANDUNG IKI KRANJI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MAKALAH

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA MARTABAK TOP BANDUNG IKI KRANJI

Dosen : Helena Sitorus, ST., MT.

Disusun oleh :

BAGAS GILANG PRASETYO 202010215025

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2023

(2)

ii

DAFTAR ISI

LAPORAN MAKALAH ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

1.1LATAR BELAKANG ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 3

BAB II ... 4

2.1Konsep Sistem Manajemen Mutu ... 4

2.1.1Definisi Konsep Manajemen Mutu ... 4

2.1.2Standar dan Sertifikasi Mutu ... 4

2.1.3Perbaikan Berkelanjutan ... 4

2.2Peran Sistem Manajemen Mutu dalam produk Martabak TOP Bandung Iki ... 5

2.3Perkembangan Produk Makanan Martabak TOP Bandungb Iki ... 6

2.4Studi kasus implementasi sistem Manajemen Mutu pada Martabak Top Bandung Iki 7

2.5Arsitektur Sistem Manajemen Mutu dengan Martabak Top Bandung Iki ... 7

2.68 Prinsip Manajemen Mutu Paada Martabak Top Bandung Iki. ... 8

2.7Kelebihan dan kelemahan Sistem Manajemen Mutu ... 9

2.7.4Kelebihan Sisitem Manajemen Mutu ... 9

2.7.5Kelemahan sistem Manajemen Mutu ... 10

2.8Aspek Penting Manajemen Mutu Pada Martabak Top Bandung Iki ... 11

BAB III ... 12

3.1PENDEKATAN PENELITIAN ... 12

3.2Teknik Pengumpulan Data ... 12

(3)

iii

3.2.6 Aanalisis Data ... 13

BAB IV ... 14

4.1Kesimpulan ... 14

4.2Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Martabak Top Bandung iki, sebuah warung martabak yang terkenal dengan cita rasanya yang khas, memiliki visi untuk memberikan pengalaman kuliner yang unik dan berkualitas tinggi kepada pelanggan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan memutuskan untuk mengimplementasikan sistem manajemen mutu yang komprehensif. Sistem Manajemen Mutu memainkan peran penting dalam produk makanan. Kualitas atau mutu suatu bahan pangan sangat penting karena dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan perilaku konsumsi konsumen. Produk dengan kualitas kenyamanan pangan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dan konsumsi. Oleh karena itu, aspek-aspek terhadap mutu pangan perlu menjadi perhatian yang memiliki peran penting, karena secara langsung terkait dengan persepsi konsumen, keputusan pembelian, dan perilaku konsumsi(Srihari 2010).

Manajemen mutu produksi makanan merupakan pendekatan yang digunakan untuk memastikan bahwa produk makanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Konsumen saat ini semakin sadar akan pentingnya kualitas dan keamanan produk makanan yang mereka konsumsi. Dengan menerapkan manajemen mutu, produsen makanan dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen, sehingga meningkatkan kepuasan konsumen(Wirdianto, Sc, and Industri 2020).

Industri makanan sangat kompetitif, dengan banyak produsen yang menawarkan produk serupa. Dalam persaingan ini, manajemen mutu dapat menjadi faktor diferensiasi yang membedakan produk dari pesaing. Dengan memastikan kualitas yang konsisten dan tinggi, produsen dapat memenangkan kepercayaan konsumen dan memperoleh keunggulan kompetitif. Dengan menerapkan SMM, perusahaan dapat menjaga kualitas mutu dari produk makanan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memungkinkan perbaikan yang berkelanjutan(Cahyono, Harahap, and Sukrajap 2019).

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang saya dapatkan pada manajemen mutu pada produksi makanan martabak top bandung iki meliputi bebrapa pokok dan aspek, seperti pengendalian mutu, jaminan mutu, dan manajemen mutu. Beberapa poin yang dapat menjadi fokus dalam rumusan masalah tersebut antara lain :

1. Bagaimana proses pengendalian mutu pada produksi martabak top bandung iki untuk memastikan kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu ?

2. Bagaimana sistem jaminan mutu pada produksi martabak dapat memelihara dan mengkalibrasi peralatan pengendalian proses, serta meneliti cacat yang terjadi dan membantu memecahkan masalah mutu selama produksi?

3. Apa kelemahan yang terdapat dalam implementasi sistem manajemen mutu, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja dalam produksi makanan top bandung iki ? 4. Bagaimana manajemen mutu martabak top bandung iki dapat memastikan kepatuhan

terhadap regulasi dan standar pangan berlaku?

5. Apakah ada resiko perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi operasional dan mutu produk ?

Dengan merinci rumusan masalah tersebut, makalah inibertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai peran dan kontribusi sistem manajemen mutu dalam konteks produksi makanan martabak top bandung iki, serta memberikan wawasan terkait potensi pengembangan dan peningkatan yang dapat diterapkan dalam sistem tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian manajemen mutu pada produk makanan martabak top bandung iki dapat difokuskan pada peningkatan dan pemeliharaan standar mutu produk. Berikut adalah beberapa tujuan penelitian berikut :

1. Menentukan standar mutu yang sesuai untuk setiap komponen martabak (bahan baku, proses produksi, dan produk akhir).

2. Mengidentifikasi area-area dalam proses produksi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi produk.

3. Mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko kontaminasi dan menjaga kebersihan selama seluruh rantai produksi.

4. Menjamin bahwa semua peralatan produksi martabak dipelihara secara teratur sesuai dengan pedoman produsen.

(6)

5. Memastikan bahwa semua kebijakan dan prosedur mematuhi regulasi dan standar pangan yang berlaku.

6. Meyimpulkan hasil analisis terhadap strategi pengembangan martabak top bandung iki dan memberikan kesimpulan temuan analisis terhadap strategi pengembangan jangka panjang

, dengan fokus pada peningkatan operasional dan pengalaman pelanggan.

Dengan mengidentifikasi dan mencapai tujuan-tujuan ini, penelitian manajemen mutu pada Martabak Top Bandung diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk, keamanan pangan, dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian manajemen mutu pada produk makanan Martabak Top Bandung dapat memberikan berbagai manfaat, baik bagi perusahaan maupun konsumen. Berikut adalah beberapa manfaat potensial dari penelitian tersebut:

1. Identifikasi dan perbaikan terhadap proses produksi yang dapat meningkatkan kualitas keseluruhan produk martabak top bandung iki.

2. Memastikan bahwa standar mutu yang diterapkan sesuai dengan harapan konsumen dan memberikan pengalaman konsumen yang lebih baik.

3. Pengelolaan risiko keamanan pangan yang lebih efektif untuk menghindari kontaminasi dan memastikan produk aman untuk dikonsumsi.

4. Implementasi praktik kebersihan yang ketat selama proses produksi untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh makanan.

5. Meningkatkan pengendalian variabilitas dalam bahan baku dan proses produksi untuk menciptakan produk dengan karakteristik yang seragam.

6. Identifikasi dan eliminasi penyimpangan dalam proses produksi dapat mengurangi pemborosan bahan baku dan meningkatkan efisiensi operasional.

7. Pengurangan pemborosan dan kesalahan produksi dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Penelitian manajemen mutu pada Martabak Top Bandung dapat memberikan dampak positif secara keseluruhan, menciptakan lingkungan produksi yang lebih efisien, aman, dan dapat diandalkan, serta menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Sistem Manajemen Mutu

Manajemen Mutu adalah suatu pendekatan sistematis dan terstruktur dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan. Konsep ini sangat relevan dalam berbagai sektor industri, termasuk dalam konteks layanan makanan seperti yang diterapkan oleh produk martabak top bandung iki. Dalam pengelolaan martabak top bandung iki, penerapan konsep Manajemen Mutu menjadi krusial untuk memastikan keberhasilan operasional dan kepuasan pengguna.

2.1.1Definisi Konsep Manajemen Mutu

Manajemen Mutu melibatkan perencanaan, implementasi, dan pemantauan proses dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai standar kualitas yang diinginkan. Hal ini melibatkan koordinasi semua bagian organisasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan.

2.1.2Standar dan Sertifikasi Mutu

Dalam konteks makanan martabak top bandung iki, penerapan standar mutu dan upaya untuk mendapatkan sertifikasi mutu seperti ISO 9001 dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan efisiensi operasional. Hal ini mencakup proses pemantauan dan evaluasi yang konstan terhadap kualitas layanan.

2.1.3Perbaikan Berkelanjutan

Konsep Manajemen Mutu di martabak top bandungbiki juga mencakup siklus perbaikan berkelanjutan. Martabak top bandung iki perlu memiliki mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengimplementasikan perbaikan dalam proses operasionalnya secara terus- menerus. Melalui penerapan konsep Manajemen Mutu, martabak top bandung iki dapat mencapai standar kualitas yang tinggi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memastikan keberlanjutan operasional dalam industri layanan makanan yang kompetitif. Dengan terus menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Mutu,martabak top bandung iki dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam produksi makanan diwilayah kranji dan luar daerah.

(8)

2.2 Peran Sistem Manajemen Mutu dalam produk Martabak TOP Bandung Iki Sistem Manajemen produk makanan memiliki peran integral dalam memastikan kelancaran dan efisiensi operasional dalam bahan pokok. Dalam konteks platform seperti Martabak, Sistem Manajemen bukan hanya sekadar alat Makanan Saja, tetapi juga menjadi fondasi strategis yang memengaruhi berbagai aspek, mulai dari pengaturan jadwal hingga pengalaman pendagang. Berikut adalah beberapa peran kunci Sistem Manajemen MTU dalam produksi makanan Martabak top Bandung iki :

1. Mengamankan Kecaman Pelanggan

Manajemen mutu membantu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko terkait keamanan pangan pada setiap tahap produksi martabak dan Implementasi praktik kebersihan yang baik dan kontrol keamanan pangan untuk mencegah kontaminasi dan penyakit yang disebabkan oleh makanan.

2. Menjaga Konsistensi kualitas

Menetapkan standar mutu yang jelas untuk bahan baku, proses produksi, dan produk akhir agar kualitas produk tetap konsisten dan Mengawasi dan mengendalikan variabilitas dalam proses produksi untuk memastikan bahwa setiap martabak memiliki karakteristik yang seragam.

3. Optimasi Proses Perdagangan

Menerapkan praktik manajemen mutu membantu mengidentifikasi area-area dalam proses produksi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dan Mengukur dan memonitor kinerja operasional untuk mencapai tingkat produksi yang optimal.

4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan.

Manajemen mutu membantu perusahaan mengidentifikasi preferensi dan harapan pelanggan terhadap kualitas produk dan Memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang diharapkan oleh pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat citra merek.

(9)

2.3 Perkembangan Produk Makanan Martabak TOP Bandungb Iki

Martabak top Bnadung iki, sebagai platform produk makanan penjual dan bisnis, telah mengalami perkembangan yang pesat sejak pendiriannya. Perjalanan Martabak Top Bandung iki sebagai platform produksi makanan Martabak mencakup sejumlah tahap perkembangan yang signifikan, yang mencerminkan adaptasi terhadap perubahan pasar, makanan dan kebutuhan pelanggan. Berikut adalah pembahasan mengenai perkembangan Martabak Top Bandung iki sebagai platform Makanan :

1. Awal pendirian dan model bisnis

Martabak Top Bandung iki didirikan pada tahun 2017 di indonesia yang berwilayah di daerah Kranji Bekasi Barat dengan awalnya fokus pada Pendagang Martabak Biasa. Pada tahap awal ini, Martabak Top Bandung iki meluas cabang ke duanya yang bertepat di bintara raya untuk mempermudah yang ingin membeli martabak iki jangkauanya tidak terlalu jauh dan juga memodifikasi banyak farian rasa.

2. Martabak sehat dan organik

Manajemen mutu membantu perusahaan mengidentifikasi preferensi dan harapan pelanggan terhadap kualitas produk dan Memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang diharapkan oleh pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat citra merek.

3. Tren fusion dan kolaborasi

Menjajaki kolaborasi dengan restoran atau koki terkenal untuk menciptakan martabak dengan sentuhan fusion dari masakan internasional dan Melibatkan konsumen dalam proses kreasi menu dengan mengadakan kontes atau voting online.

4. Martabak edisi terbatas setiap musim

Meluncurkan martabak edisi terbatas yang disesuaikan dengan musim atau perayaan tertentu, seperti martabak spesial Natal, Tahun Baru, atau edisi spesial liburan dan Menawarkan kejutan berupa varian rasa atau topping unik dalam setiap edisi terbatas.

(10)

2.4 Studi kasus implementasi sistem Manajemen Mutu pada Martabak Top Bandung Iki

Studi kasus implementasi sistem manajemen mutu pada Martabak Top Bandung iki dapat melibatkan penerapan standar ISO 9001:2015 untuk memastikan kualitas produk dan proses produksi yang konsisten. Langkah-langkah implementasi ini dapat mencakup Penerapan Standar ISO 9001:2015: Martabak Top Bandung iki dapat menerapkan standar ISO 9001:2015 untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu mereka memenuhi persyaratan internasional. Hal ini dapat membantu dalam membangun sistem jaminan kualitas yang terstandarisasi dan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan Audit Mutu Internal Sebelum sertifikasi oleh badan sertifikasi, perusahaan dapat melakukan audit mutu internal. Tim audit bertugas untuk memastikan bahwa prosedur-prosedur yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan bukti tertulis. Hasil dari audit ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi temuan ketidaksesuaian dan mengambil tindakan koreksi dan pencegahan.

2.5 Arsitektur Sistem Manajemen Mutu dengan Martabak Top Bandung Iki

Implementasi Sistem Manajemen Mutu pada Martabak Top Bandung Iki memiliki arsitektur yang kompleks, melibatkan berbagai komponen dan interaksi untuk memastikan kualitas makanan yang tinggi. Berikut adalah arsitektur konseptual dari Sistem Manajemen Mutu yang terkait dengan Martabak Top Bandung Iki :

1. Kebijakan mutu Menetapkan kebijakan mutu yang jelas dan terukur untuk memastikan komitmen perusahaan terhadap kualitas produk dan layanan.

2. Perencanaan mutu Menetapkan kebijakan mutu yang jelas dan terukur untuk memastikan komitmen perusahaan terhadap kualitas produk dan layanan.

3. Pengendalian Proses Memastikan pengendalian yang efektif terhadap proses produksi martabak untuk memenuhi persyaratan mutu.

3. Pengukuran, pemantauan, dan peningkatan Melakukan pengukuran kinerja mutu, pemantauan proses, dan tindakan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas Sistem Manajemen Mutu.

Dengan menerapkan arsitektur Sistem Manajemen Mutu yang kokoh, Martabak Top Bandung Iki dapat memastikan kualitas konsisten dari produk mereka dan memenuhi harapan pelanggan dengan baik.

(11)

2.6 8 Prinsip Manajemen Mutu Paada Martabak Top Bandung Iki.

Prinsip-prinsip manajemen mutu merupakan panduan dasar yang membantu organisasi, termasuk Martabak Top Bandung iki, dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu yang efektif. Berikut adalah delapan prinsip manajemen mutu yang dapat diterapkan dalam konteks Martabak Top Bandung iki:

1. Orientasi pelanggan

Martabak Top Bandung iki berkomitmen untuk memahami dan memenuhi kebutuhan serta harapan pelanggan terkait dengan kualitas dan rasa martabak dan Melibatkan pelanggan dalam pengambilan keputusan dan mendengarkan umpan balik pelanggan untuk terus meningkatkan produk dan layanan.

2. Kepemimpinan yang Kuat

Pemimpin di Martabak Top Bandung iki memainkan peran sentral dalam menetapkan visi, kebijakan, dan tujuan terkait manajemen mutu dan Menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap implementasi sistem manajemen mutu serta memberikan contoh bagi karyawan lainnya.

3. Keterlibatan Karyawan

Seluruh karyawan di Martabak Top Bandung iki dilibatkan aktif dalam implementasi sistem manajemen mutu dan Membangun kesadaran, keterampilan, dan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan kualitas yang ditetapkan.

4. Pendekatan berbasis proses

Martabak Top Bandung iki mengadopsi pendekatan berbasis proses dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasionalnya dan Memastikan bahwa setiap langkah dalam produksi martabak diintegrasikan ke dalam proses yang terkendali untuk mencapai kualitas yang diinginkan.

5. Perbaikan Berkelanjutan

Martabak Top Bandung iki secara terus-menerus melakukan evaluasi dan peningkatan terhadap sistem manajemen mutu dan Mengidentifikasi peluang inovasi dalam produk dan proses untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi.

6. Pendekatan Fakta Untuk Pengambilan Keputusan

Keputusan di Martabak Top Bandung iki didasarkan pada bukti-bukti yang terukur dan dapat diverifikasi dan Menggunakan data dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kualitas produk, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan.

(12)

7. Hubungan Timbal Balik Dengan Pemasok

Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok bahan baku untuk memastikan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang memenuhi standar dan Melibatkan pemasok dalam proses perbaikan mutu dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

8. Pertimbangan mengenai sistem manajemen mutu

Mengintegrasikan sistem manajemen mutu dengan sistem manajemen lainnya, seperti lingkungan dan keamanan pangan, untuk mencapai sinergi dan efisiensi dan Menilai dan memperbaiki keseluruhan kinerja organisasi melalui pendekatan yang holistik.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, Martabak Top Bandung dapat membangun fondasi yang kuat untuk manajemen mutu yang berkelanjutan, memberikan produk berkualitas tinggi, dan memenuhi ekspektasi pelanggan.

2.7 Kelebihan dan kelemahan Sistem Manajemen Mutu 2.7.4Kelebihan Sisitem Manajemen Mutu

1. Peningkatan Kualitas Produk atau Layanan

Sistem Manajemen Mutu membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan. Ini mencakup identifikasi dan penanganan potensi ketidaksesuaian untuk memastikan kepuasan pelanggan.

2. Peningkatan Efisiensi Operasional

Dengan memfokuskan pada proses dan kinerja, Sistem Manajemen Mutu membantu meningkatkan efisiensi operasional. Identifikasi dan pengoptimalan proses operasional dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.

3. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Prinsip orientasi pada pelanggan dalam Sistem Manajemen Mutu dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan harapan pelanggan. Ini dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas.

4. Ketetapan Keputusan Berbasis Fakta

Sistem Manajemen Mutu menekankan pada pengumpulan dan analisis data sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Hal ini dapat meningkatkan ketepatan dan akurasi dalam mengambil langkah-langkah perbaikan atau perubahan.

(13)

5. Peningkatan Reputasi Perusahaan

Sistem Manajemen Mutu yang efektif dapat memberikan dampak positif pada reputasi perusahaan. Kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis dapat meningkat karena adanya komitmen terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan.

2.7.5Kelemahan sistem Manajemen Mutu 1. Biaya Implementasi

mplementasi Sistem Manajemen Mutu dapat melibatkan biaya yang signifikan, terutama dalam pelatihan karyawan, perangkat lunak, dan proses audit. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi organisasi yang memiliki keterbatasan anggaran.

2. Proses yang Rumit

Proses implementasi dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu bisa menjadi rumit dan memerlukan dedikasi waktu yang cukup. Terkadang, organisasi mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan prosedur dan praktik baru.

3. Ketergantungan Sumber Daya Manusia

Efektivitas Sistem Manajemen Mutu dapat sangat tergantung pada kesadaran dan komitmen karyawan. Jika tidak ada partisipasi penuh dari semua tingkatan karyawan, sistem ini mungkin tidak berjalan dengan optimal.

4. Potensi Kestabilan Operasional

Implementasi awal atau perubahan signifikan dalam Sistem Manajemen Mutu dapat mengganggu stabilitas operasional organisasi. Pada titik awal, organisasi mungkin menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan perubahan tersebut tanpa mengganggu produktivitas.

5. Pengaruh Lingkungan Eksternal

Perubahan dalam lingkungan eksternal, seperti perubahan regulasi atau tren industri, dapat mempengaruhi efektivitas Sistem Manajemen Mutu. Organisasi harus dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut untuk mempertahankan kualitas dan keberlanjutan.

Penting untuk diingat bahwa kelebihan dan kelemahan Sistem Manajemen Mutu dapat bervariasi tergantung pada implementasinya dan sejauh mana organisasi dapat mengelolanya secara efektif. Sistem ini harus dianggap sebagai investasi jangka panjang yang memerlukan komitmen dan pengelolaan yang berkelanjutan.

(14)

2.8 Aspek Penting Manajemen Mutu Pada Martabak Top Bandung Iki

Aspek-aspek penting dalam manajemen mutu Martabak Top Bandung mencakup berbagai elemen yang mendukung pemeliharaan dan peningkatan kualitas produk serta kepuasan pelanggan. Berikut adalah beberapa aspek penting manajemen mutu yang dapat menjadi fokus utama Memastikan penerimaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan sesuai standar dan Melibatkan pemasok dalam proses pemantauan dan peningkatan kualitas bahan baku Menerapkan SOP yang ketat untuk setiap tahap produksi, mulai dari persiapan adonan hingga proses memasak dan penyajian pada martabak Top Bandung Iki dan Melakukan pengawasan ketat terhadap proses produksi untuk menghindari variabilitas yang tidak diinginkan.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 PENDEKATAN PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif.

Pendekatan kualitatif akan digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang implementasi Sistem Manajemen Mutu pada Pemilik Maertabak Top Bandung iki melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis konten dokumen terkait. Sementara itu, pendekatan kuantitatif akan digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif terkait efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan yang selalu membeli martabak top bandung iki melalui survei online dan analisis statistik.

Desain penelitian yang akan digunakan adalah penelitian studi kasus. Studi kasus memberikan kesempatan untuk menyelidiki fenomena tertentu (implementasi Sistem Manajemen Mutu pada Martabak Top Bandung Iki) dalam konteks nyata. Dengan fokus pada satu kasus, penelitian ini dapat mendapatkan pemahaman mendalam tentang kompleksitas implementasi sistem manajemen dalam konteks Makanan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam akan dilakukan dengan pihak terkait di Martabak Top Bandung iki, termasuk pemilik, pengembang Produk, dan pelanggan/pembeli. Wawancara akan difokuskan pada pemahaman mendalam tentang arsitektur, kelebihan, kelemahan, serta dampak Sistem Manajemen Mutu.

2. Survei Online

Survei online akan dilakukan terhadap Pembeli Martabak Top Bandung iki untuk mengumpulkan data kuantitatif terkait pengalaman mencobakan martabak Top bandung iki, kepuasan, dan persepsi terhadap efisiensi rasa dengan adanya Sistem Manajemen Mutu. Survei akan mencakup pertanyaan terstruktur dan skala Likert.

3. Analisis Dokumentasi

Analisis dokumen melibatkan tinjauan dan analisis dokumen internal pada Martabak Top Bandung iki, seperti laporan keuangan, dokumen kebijakan, dan panduan teknis yang berkaitan dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu.

(16)

3.2.6 Aanalisis Data 1. Aanalisis Kualitatif

Analisis data kualitatif akan dilakukan melalui metode content analysis untuk mengeksplorasi temuan dari wawancara dan analisis dokumen. Temuan ini akan digunakan untuk mengidentifikasi pola, tema, dan konsep utama.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif akan melibatkan teknik statistik deskriptif untuk menganalisis hasil survei online. Selain itu, analisis regresi atau analisis multivariat dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel kuantitatif.

3. Validitas dan Reliabilitas

Validitas akan dijaga melalui triangulasi data, dengan menggunakan berbagai sumber data seperti wawancara, survei, dan analisis dokumen. Reliabilitas akan diperkuat melalui ketelitian dan konsistensi dalam pengumpulan dan analisis data.

4. Etika Penelitian

Penelitian ini akan mengikuti prinsip-prinsip etika penelitian, termasuk mendapatkan izin dari pihak Martabak Top Bandung iki, untuk melakukan studi kasus, memastikan kerahasiaan Racikan, dan mendapatkan persetujuan dari peserta penelitian.

Dengan menggunakan pendekatan gabungan, desain studi kasus, dan teknik pengumpulan data yang beragam, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang implementasi Sistem Manajemen Mutu pada Martabak Top Bandung iki serta dampaknya terhadap efisiensi operasional dan pengalaman pembeli.

(17)

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dalam menghadapi dinamika industri Makanan, menjurut saya peran Sistem Manajemen Mutu menjadi semakin penting dalam mendukung kelayakan dan peningkatan kualitas makanan. Studi kasus pada platform industri makanan, Martabak Top bandung iki mengungkapkan bahwa implementasi membawa dampak positif yang signifikan pada Usaha Martabak dan pengalaman pelanggan. Berbagai prinsip Manajemen Mutu yang diterapkan oleh Martabak Top Bandung Iki menjadi pilar utama dalam memandu kebijakan dan praktik operasional, menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan berkelanjutan. Berikut adalah kesimpulan yang saya ambil dari tinjauan langsung dari makalah ini:

1. Peningya kempemimpinan dan keterlibatan karyawan

Kepemimpinan yang kuat dan keterlibatan karyawan secara aktif menjadi pendorong keberhasilan implementasi manajemen mutu di Martabak Top Bandung Iki. Pemimpin yang memberikan contoh dan karyawan yang berkomitmen memastikan bahwa prinsip- prinsip manajemen mutu menjadi bagian integral dari budaya perusahaan.

2. Perbaikan kualitas produk

Implementasi sistem manajemen mutu telah membawa perubahan positif pada kualitas produk Martabak Top Bandung iki. Kontrol ketat terhadap bahan baku, proses produksi yang terkendali, dan pengawasan kualitas produk jadi telah menyumbang pada konsistensi dan keunggulan rasa produk.

3. Tantangan dan Peluang

Meskipun berhasil, Martabak Top Bandung iki juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya dan akses terhadap data internal perusahaan. Namun, tantangan ini juga menjadi peluang untuk lebih memperdalam implementasi sistem manajemen mutu dan mencari solusi inovatif.

Dengan demikian, kesimpulan ini menegaskan bahwa manajemen mutu yang efektif telah memberikan dampak positif yang signifikan pada Martabak Top Bandung Iki.

Perusahaan ini berhasil menciptakan harmoni antara keunggulan kualitas produk, kepuasan pelanggan, dan efisiensi operasional, yang merupakan fondasi kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan di pasar makanan yang kompetitif.

(18)

4.2 Saran

Saran yang saya dapet dari Pengembangan Lebih Lanjut pada Sistem Manajemen Mutu dalam produksi makanan Martabak Top Bandung Iki.

1. Pengembangan Program Pelatihan Lanjutan

Menyediakan program pelatihan lanjutan untuk karyawan, khususnya yang terlibat dalam manajemen mutu. Fokus pada pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip manajemen mutu, inovasi produk, dan penggunaan teknologi terkini dalam pengawasan kualitas.

2. Penguatan Kerjasama dengan Pemasok

Memperkuat kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan pasokan. Menggali potensi pemasok lokal dan mempertimbangkan diversifikasi sumber bahan baku.

3. Peningkatan program umpan balik pelanggan.

Mengembangkan program umpan balik pelanggan yang lebih terstruktur dan sistematis.

Memanfaatkan teknologi untuk survei online, dan merinci pertanyaan yang lebih spesifik untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam.

Dengan menerapkan saran-saran ini, Martabak Top Bandung dapat terus meningkatkan sistem manajemen mutu, memberikan produk berkualitas tinggi, dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri kuliner.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Muhammad Sigit, Dewi Handayani Harahap, and Muhammad Ali Sukrajap. 2019.

“Penerapan Teknologi Produksi Makanan Olahan Untuk Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Di Kota Bandung.” KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 3(1): 21–30.

Srihari, dkk. 2010. “Pada Pembuatan Santan Kelapa Bubuk.” Seminar Rekayasa Kimia Dan Proses: 4–5.

Wirdianto, Eri, M Sc, and Jurusan Teknik Industri. 2020. “PRODUKSI RANDANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISO 9001 : 2015 DAN ISO 22000 : 2018 Oleh : WIRDA WAHYUNI Dosen Pembimbing : Dr . Alexie Herryandie Bronto Adi.”

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga beberapa aspek yang belum dapat terpenuhi, yaitu 1) Kebijakan Mutu dokumen-dokumen

(3) upaya Peningkatan Standar Pengelolaan Sekolah di SMk nu lasem diarahkan pencapaian peningkatan nilai akreditasi sekolah (4) implementasi Sistem Manajemen Mutu ISo 9001:2008