JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmatnya penulis bisa melaksanakan pratikum mekanika tanah dan dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini penulis susun berdasarkan hasil pratikum mekanika tanah yang telah di laksanakan pada Laboratorium Mekanika tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan Universitas Bung Hatta Padang. Pratikum ini di prioritaskan sebagai pengembangan dan pemantapan teori-teori yang di dapat selama perkuliahaan Mekanika Tanah.
Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari arahan bimbingan dan pertolongan dari semua pihak yang bersangkutan. Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
a. Kepada bapak Dr. Eng. Ir. H. Indra Farni, M.T, IPU, ASEAN Eng. selaku kepala laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas Bung hatta Padang.
b. Dosen pembimbing mata kuliah mekanika tanah II 1. Dr. Eng. Ir. H. Indra Farni, M.T, IPU, ASEAN Eng 2. Risayanti, S.T, M.T
c. Kepada para instruktur asisten laboratorium Mekanika Tanah, antara lain:
1. Jeri Krisman Putra, S.T 2. Dirhamas Hartadi, S.T 3. Ilham Saputra, S.T 4. Rahmad Syafutra, S.T
d. Rekan-rekan seperjuangan yang melaksanakan Praktikum Mekanika Tanah II.
Penulis harapkan semoga jasa dan kebaikan yang telah di berikan semua pihak dalam terwujudnya laporan ini dan juga pengembangan wawasan penulis semoga memberikan hasil yang bermanfaat nantinya.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
ii Sebagai manusia yang memiliki kemampuan yang terbatas, penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna serta memiliki banyak kekurangan, oleh karna itu penulis sangat mengharapkan saran-saranserta kritikan yang membangun guna perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Padang, 18 Januari 2025
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
PENDAHULUAN ... 1
I. LATAR BELAKANG ... 1
II. MAKSUD DAN TUJUAN PENGUJIAN BAHAN ... 1
III. RUANG LINGKUP PENGUJIAN BAHAN ... 2
IV. SUMBER DATA ... 2
V. KESIMPULAN ... 2
JOB I HAND BOR (BOR TANGAN) ... 3
1.1 Dasar Teori ... 3
1.2 Tujuan ... 3
1.3 Alat dan Bahan ... 4
1.4 Prosedur Pelaksanaan ... 4
1.5 Analisa Data ... 6
1.6 Dokumentasi ... 7
JOB II KONSOLIDASI ... 9
2.1 Dasar Teori ... 9
2.2 Tujuan ... 9
2.3 Alat dan Bahan ... 10
2.4 Prosedur Pelaksanaan ... 10
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
iv
2.5 Analisa Data ... 12
2.6 Dokumentasi ... 19
JOB III PENGUJIAN PERMEABILITAS ... 21
3.1 Dasar Teori ... 21
3.2 Tujuan ... 21
3.3 Alat dan Bahan ... 22
3.4 Prosedur Pelaksanaan ... 23
3.5 Analisa Data ... 24
3.6 Dokumentasi ... 25
JOB IV TES KUAT TEKAN BEBAS ... 26
4.1 Dasar Teori ... 26
4.2 Tujuan ... 27
4.3 Alat dan Bahan ... 27
4.4 Prosedur Pelaksanaan ... 27
4.5 Analisa Data ... 29
4.6 Dokumentasi ... 33
JOB V PENGUJIAN GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR) ... 34
5.1 Dasar Teori ... 34
5.2 Tujuan ... 35
5.3 Peralatan ... 35
5.4 Langkah Kerja ... 35
5.5 Analisa Data ... 37
5.6 Dokumentasi ... 40
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
v
JOB VI TES TRIAXIAL UU ... 42
6.1 Dasar Teori ... 42
6.2 Tujuan ... 43
6.3 Alat dan Bahan ... 43
6.4 Prosedur Pelaksanaan ... 43
6.5 Analisa Data ... 45
6.6 Dokumentasi ... 51
JOB VII PERCOBAAN SONDIR ... 53
7.1 Dasar Teori ... 53
7.2 Tujuan ... 55
7.3 Alat dan Bahan ... 55
7.4 Prosedur Pelaksanaan ... 55
7.5 Analisa Data ... 57
7.6 Dokumentasi ... 61
8.1 Dasar Teori ... 62
8.2 Tujuan ... 64
8.3 Peralatan ... 65
8.4 Persiapan percobaan ... 65
8.5 Analisa Data ... 67
8.6 Dokumentasi ... 68
PENUTUP ... 69
I. KESIMPULAN ... 69
II. SARAN ... 70
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
vi Daftar Pustaka ... 71
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
vii DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Alat-Alat Hand bor ... 7
Gambar 1. 2 Perakitan Alat Hand bor ... 7
Gambar 1. 3 Proses Hand Bor ... 8
Gambar 1. 4 Memasukkan sampel kedalam plastic ... 8
Gambar 2. 1 Grafik Konsolidasi Tekanan 0,25 kg/cm2 ... 14
Gambar 2. 2 Grafik Konsolidasi Tekanan 0,50 kg/cm2 ... 14
Gambar 2. 3 Grafik Konsolidasi Tekanan 1 kg/cm2 ... 15
Gambar 2. 4 Grafik Konsolidasi Tekanan 2 kg/cm2 ... 15
Gambar 2. 5 Grafik Konsolidasi Tekanan 4 kg/cm2 ... 16
Gambar 2. 6 Grafik Konsolidasi Tekanan 8 kg/cm2 ... 16
Gambar 2. 7 Grafik Hubungan CV dengan Tekanan Konsolidasi ... 17
Gambar 2. 8 Grafik Hubungan Angka Pori dengan Tekanan Konsolidasi ... 18
Gambar 2. 8 Penimbangan Ring + Sampel ... 19
Gambar 2. 9 Pemasangan Dan Penyetelan Dial ... 19
Gambar 2. 10 Pengisian Air Kedalam Cell ... 20
Gambar 2. 11 Pembacaan Dial Setelah 24 Jam... 20
Gambar 3. 1 Memasukan sampel ke tabung ... 25
Gambar 3. 2 Mengukur Tinggi Sampel... 25
Gambar 5. 1 Grafik Direct Shear ... 39
Gambar 5. 2 Pengambilan Sampel UDS ... 40
Gambar 5. 3 Memasukkan Sampel UDS ke Cell ... 40
Gambar 5. 4 Mengatur Alat Pengujian Direct Shear ... 41
Gambar 5. 5 Proses Pengujian Direct Shear ... 41
Gambar 6. 1 Alat Sondir ... 54
Gambar 6. 2 Grafik Sondir ... 60
Gambar 6. 3 Pemasangan Angkur ... 61
Gambar 6. 4 Pemasangan Angker Pada Keempat Sudut ... 61
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
viii Gambar 7. 1 Pengujian SPT ... 68 Gambar 7. 2 Lubang Pengujian SPT ... 68
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
ix DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Boring Log ... 6
Tabel 2. 1 Sampel Pengujian ... 12
Tabel 2. 2 Konsolidasi... 13
Tabel 2. 3 Perhitungan Konsolidasi ... 16
Tabel 3. 1 Perhitungan Permeabilitas... 24
Tabel 4. 1 Undistrubed ... 31
Tabel 4. 2 Remoeled ... 31
Tabel 5. 1 Perhitungan Pengujian Geser Langsung (direct Shear) ... 38
Tabel 5. 2 Hasil Direct Shear ... 39
Tabel 6. 1 Pengujian Triaxial Cell Pressure 1 ... 47
Tabel 6. 2 Pengujian Triaxial Cell Pressure 2 ... 48
Tabel 6. 3 Pengujian Triaxial Cell Pressure 4 ... 49
Tabel 6. 4 Perhitungan Mohr Triaxial ... 50
Tabel 7. 1 Perhitungan Conus ... 59
Tabel 8. 1 Pengujian N-SPT... 67
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Untuk lebih memahami dan memperjelas teori mekanika tanah yang di dapat di bangku kuliah serta yang diberikan dosen mekanika tanah, maka diadakan praktikum. Pratikum ini akan memperjelas permasalahan yang didapat di bangku kuliah dengan bimbingan instruktur dan buku panduan praktikum.
Setelah menyelesaikan pratikum ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang akan timbul tentang
“pemeriksaan tanah” bagaimanapun juga penulis menyadari sebagai calon
“engineer muda” harus mampu menambah dengan pengetahuan di luar, apakah dengan membaca, diskusi dan lain lainnya yang akan mendukung penyelesaian yang akan timbul.
Untuk memudahkan pelaksanaan praktikum labor, maka penulis sebagai praktikan membagi beberapa gelombang. Hal ini di tujukan untuk efisiensi pelaksanaan pengujian bahan, serta memecahkan permasalahan yang timbul secara bersama (diskusi). Dalam pelaksanaan praktikum, penulis bergabung kepada gelombang 1.
II. MAKSUD DAN TUJUAN PENGUJIAN BAHAN
Untuk dapat membuat gambar bagi penulis supaya ilmu yang di dapat selama praktikum di labor dapat digunakan pada masa yang akan datang, sehingga penulis tidak ragu lagi untuk melakukan pengujian bahan (tanah) merupakan hal yang perdana yang penulis lakukan.
Informasi mengenai keadaan tanah serta lapisan-lapisan tanah merupakan informasi yang ditujukan pada praktikum ini dan penulis sebagai praktikan menambah wawasan tentang tanah. Apakah (tanah) yang digunakan baik atau tidak.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
2 III. RUANG LINGKUP PENGUJIAN BAHAN
Ruang lingkup praktek pengujian bahan (tanah) ditiik beratkan pada teori Mekanika Tanah yang telah dipelajari dan diterima dari dosen serta instruktur sebelumnya. Pengujian tanah dilakukan beberapa tahap yang sudah ditentukan dan dengan materi yang sudah disusun.
IV. SUMBER DATA
Data-data yang benar dan baik diperlukan sekali untuk melengkapi pelaksanaan praktikum, data-data tersebut dapat diperoleh dari pengujian material di laboratorium dan informasi yang dibaca pada buku panduan yang berskala Nasional dan Internasional. Selama ini juga dapat membandingkan data-data yang sudah diberikan oleh asisten dan dosen pada mata kuliah yang berhubungan dengan Mekanika Tanah.
V. KESIMPULAN
Dari percobaan Pratikum Mekanika Tanah di Laboratorium Universitas Bung Hatta pada tanggal 1 Oktober 2024 s/d 18 Januari 2025 banyak Ilmu Pengetahuan yang didapat penulis untuk menunjang ilmu yang didapat dibangku kuliah sehingga penulis sebagai Mahasiswa dapat mengembangkan lebih lanjut nantinya.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
3
JOB I
HAND BOR (BOR TANGAN)
Standar Acuan: SNI 03-2847-2002 Hari / Tanggal :Selasa, 1 Oktober2024
Gelombang : 4 (Empat)
Lokasi : Kampus 2 Universitas Bung Hatta 1.1 Dasar Teori
Penyelidikan tanah dilapangan dibutuhkan untuk data perencanaan pondasi bangunan. Penyelidikan dapat dilakukan dengan cara menggali lubang-percobaan (trial-pit), pengeboran, dan pengujian langsung dilapangan (in-situtest). Terdapat beberapa cara penyelidikan tanah yang berguna untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dan sifat-sifat teknisnya, diantaranya:
Contoh tanah asli adalah suatu contoh yang masih menunjukkan sifat-sifat asli dari tanah yang ada padanya. Contoh ini tidak mengalami perubahan dalam struktur, kadar air (water content) atau susunan kimia. Contoh tanah asli ini diambil dengan memakai tabung-tabung contoh (sample tube).
Contoh tanah tidak asli diambil tanpa adanya usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur tanah asli. Contoh ini dibawa ke laboratorium dalam tempat tertutup (kantung plastik) agar kadar air dalam tanah tidak berubah. Contoh ini dipakai untuk menentukan ukuran butiran, batas-batas atterberg, pemadatan, BJ dan lainnya.
1.2 Tujuan
a) Untuk menyelidiki/mengetahui jenis-jenis lapisan tanah (stratigrafi) pada setiap kedalaman.
b) Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau tidak asli
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
4 c) Pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk keperluaan
penyelidikan lebih lanjut di laboratorium.
1.3 Alat dan Bahan
A. Alat bor terdiri dari:
1) Mata bor 2) Stang bor 3) Kunci T+engkol B. Alat sampling terdiri dari:
1) Tabung sampel
2) Stick aparat+kunci yg sesuai C. Perlengkapan:
1) Kunci pipa
2) Obeng atau spatula, Parafin, Dongkrak
3) Angkur, Kompor, Kunci pas secukupnya dan Panci.
1.4 Prosedur Pelaksanaan A. Pengeboran:
1) Tentukan titik bor dan bersihkan secukupnya.
2) Matabor dipasang pada stangnya, kemudian pada bagian atasnya dipasang kunci T.
3) Dirikan alat bor tegak lurus pada titik yang telah ditentukan, kemudian dengan menggunakan engkol putar stangnya searah putaran jarum jam sambil ditekan, hingga mata bor masuk kedalam tanah.
4) Setelah mata bor penuh, alat bor diangkat keluar kemudian segera diidentifikasi tentang jenis, warna, sifat dari tanah, sambil mata bornya dibersihkan.
5) Langkah 3 & 4 dilanjutkan sampai kedalaman yang dikehendaki. Bila kedalaman lubang bor sudah lebih dari satu stang, disambung dengan stang lain dst.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
5 B. Pengambilan contoh asli:
1) Contoh tanah asli diambil pada setiap interval kedalaman tertentu.
2) Pada kedua sisi lubang bor dipasang kertempat dudukan rangka dongkrak.
3) Dasar lubang bor dibersihkan dari runtuhan tanah.
4) Mata bor dilepas dari stangnya dan diganti dengan stic kaparat untuk memasang tabung sampel.
5) Ukur panjang tabung sampel, kemudian tabung sampel dimasukkan kedalam lubang bor hingga dasar lubang.
6) Pada bagian atas dari stang dipasang dongkrak sebagai alat penekan.
7) Tekan stang dengan perlahan-lahan hingga tabung sampel masuk ke dalam tanah dan terisi penuh.
8) Setelah tabung sampel penuh, stang diputar 180 untuk memutuskan tanah dibagian bawah tabung sampel, kemudian ditarik keatas dan dikeluarkan dari lubang bor.
9) Segera lepaskan tabung sampel dari stangnya, lalu dibersihkan. Tanah pada kedua ujungnya dikorek sedikit kemudian ditutup dengan parafin cair yang telah dipersiapkan sebelumnya, kemudian diberi label.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
6 1.5 Analisa Data
Lokasi : Kampus 2 Univ Bung Hata Dikerjakan : Gelombang 4
Tanggal : 1 Oktober 2024 Diperiksa : Asisten
Laboratorium
Kedalaman : 3,00 m
Tabel 1. 1 Boring Log
Keterangan:
= Muka Air Tanah (MAT) = Sampel Undistrubed (UDS)
= Sampel Distrubed (DS)
MAT Tipe Sampel Simbol Deskripsi Tanah
Kedalaman (m)
0.25 0.50 0.75 1.00
2.50 2.75 3.00 1.25 1.50 1.75 2.00 2.25
Kedalaman 0,0 - 0,75 m, jenis tanah lempung berpasir dengan sedikit kerikil
Kedalaman 0,75 - 1,75 m, Merupakan jenis tanah lempung yang memiliki warna kuning dengan tanah yang lunak
Kedalaman 1,75- 3,00 m, Merupakan jenis tanah lempung dengan warna tanah kuning dan ke abu-abuan serta juga lunak
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
7 1.6 Dokumentasi
Gambar 1. 1 Alat-Alat Hand bor
Gambar 1. 2 Perakitan Alat Hand bor
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
8 Gambar 1. 3 Proses Hand Bor
Gambar 1. 4 Sampel Hand Bor
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
9
JOB II KONSOLIDASI
Standar Acuan: SNI 2812-2011 Hari / Tanggal : Jumat, 4 Oktober 2024
Gelombang : 4 (Empat)
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Bung Hatta 2.1 Dasar Teori
Percobaan konsolidasi ini dilakukan untuk mengetahui sifat pemampatan suatu jenis lapisan tanah, dengan melakukan percobaan ini maka dapat diketahui nilai koefisien konsolidasi, Compresibility Indeks dan nilai rembesan tanah tersebut. Pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori, dan sebab-sebab lain.
Mengingat nilai parameter tanah tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya beban, maka besarnya tegangan maksimum yang digunakan perlu disesuaikan dengan beban maksimum suatu bangunan, jika kita akan membuat suatu konstruksi bangunan.
Setelah mendapatkan grafik antara waktu dan pemampatan untuk besar pembebanan yang bermacam-macam dari percobaan di laboratorium, selanjutnya dapat dihitung perubahan angka pori terhadap tekanan. Berikut adalah langkah demi langkah urutan pelaksanaannya. Percobaan konsolidasi biasanya dilakukan pada tanah lempung, karena penurunannya membutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan pasir membutuhkan waktu yang singkat untuk mengalami penurunan.
Pada umumnya konsolidasi berlangsung dalam satu arah (vertikal).
2.2 Tujuan
Konsolidasi dilakukan untuk:
a) Mengetahui sifat pemampatan suatu jenis tanah.
b) Mengetahui besarnya penurunan yang terjadi pada tanah tersebut.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
10 c) Mengetahui waktu (lamanya) penurunan.
Data-data yang diperoleh adalah:
1. Koefisien konsolidasi (Cv)
2. Koefisien perubahan volume (mv) 3. Koefisien permeabilitas (k)
2.3 Alat dan Bahan
a) Satu set alat konsolidasi yang terdiri dari cell konsolidasi dan rangka beban, lengkap dengan keping beban yang sesuai.
b) Dial dengan ketelitian 0.01 mm.
c) Alat pencetak yang terdiri dari ring pencetak, extruder, alat pemotong.
d) Stop watch dengan kapasitas lebih dari 100 menit.
e) Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr.
f) Kunci- kunci.
2.4 Prosedur Pelaksanaan
a) Ring pencetak dibersihkan, diukur dimensinya dan ditimbang.
b) Contoh tanah dikeluarkan dari tabungnya dan dicetak dengan ring pencetak. Kedua permukaannya diratakan, kemudian ditimbang.
c) Dengan menggunakan doli (piston) contoh tanah dikeluarkan dari ring dan langsung ditempatkan kedalam cell konsolidasi. Bagian bawah dan atasnya diberi batu pori dan kertas saringan.
d) Pada bagian atas dipasang pelat penumpu.
e) Tempatkan cell yang telah berisi contoh tanah tersebut pada rangka beban, kemudian atur lengan beban dengan hati-hati, hingga jarum penekannya tepat menyentuh pelat penumpu, tapi contoh tidak boleh tertekan.
f) Pasang dial dan distel sebagai nol stan.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
11 g) Cell diisi air hingga penuh dan dibiarkan selama 24 jam hingga contoh
menjadi jenuh. 8. Setelah 24 jam catat pembacaan dial sebagai pembacaan awal.
h) Mulai diberi pembebanan pertama yaitu beban yang memberikan tekanan pada contoh tanah sebesar 0.25 kg/cm2, sambil dibaca pada interval waktu: 0; 0.125; 0.25; 0.5; 1 4; 6.25; 9; 12.25; 16; 20.25; 25; 30.25; 36;
42.25; 49; 56.25; 64; 72.25; 81; 90.25; 100 menit dan 1440 menit (24 jam).
i) Tambahkan beban secara bertahap, hingga setiap tahap tekanan berturut- turut menjadi 0.5; 1; 2; 4; dan 8 kg/cm2 sambil diadakan pembacaan seperti langkah 9, pada setiap tahap.
j) Setelah tekanan 8 kg/cm2 dicapai, beban dikurangi secara bertahap hingga tekanan menjadi 1 dan 0,25 kg/cm2. Untuk ini pembacaan hanya diambil setiap 24 jam atau setiap akan mengurangi beban.
k) Contoh tanah dikeluarkan, ditimbang dan diukur kadar airnya.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
12 2.5 Analisa Data
Praktikum Gelombang 4 No. Sampel : Handbor 1 Kedalaman : 3,00 m
Tanggal : Jumat, 4 Oktober 2024 Dikerjakan : Gelombang 4
Diperiksa : Asisten Laboratorium Tabel 2. 1 Sampel Pengujian
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL 2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
13 Tabel 2. 2 Konsolidasi
∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³ Arloji Ukur ∆H 10⁻³
(mm) Ukur (mm) Ukur (mm) Ukur (mm) Ukur (mm) Ukur (mm) Ukur (mm) Ukur (mm)
0 0,00 0,0 0,000 0,0 0,000 0,0 0,000 0,0 0,000 0,0 0,000 0,0 0,000 0,0 0,000 0,0 0,000
0,25 0,50 8,0 0,008 32,0 0,032 83,0 0,083 118,0 0,118 174,0 0,174 255,0 0,255 290,0 0,290 263,0 0,263
0,30 0,55 10,3 0,010 33,0 0,033 85,0 0,085 121,0 0,121 181,0 0,181 262,0 0,262 289,0 0,289 262,0 0,262
0,75 0,87 13,0 0,013 34,0 0,034 87,0 0,087 124,0 0,124 186,0 0,186 269,0 0,269 287,0 0,287 261,5 0,262
1 1,00 14,0 0,014 36,0 0,036 89,0 0,089 126,0 0,126 189,0 0,189 274,0 0,274 286,0 0,286 260,0 0,260
2 1,41 15,2 0,015 36,6 0,037 91,0 0,091 131,0 0,131 198,0 0,198 286,5 0,287 283,0 0,283 259,8 0,260
4 2,00 15,0 0,015 36,9 0,037 94,0 0,094 136,0 0,136 205,3 0,205 295,0 0,295 282,0 0,282 258,0 0,258
5 2,24 15,5 0,016 37,0 0,037 95,0 0,095 137,0 0,137 207,0 0,207 297,0 0,297 281,8 0,282 257,0 0,257
6 2,45 15,8 0,016 37,5 0,038 95,2 0,095 138,0 0,138 208,0 0,208 298,3 0,298 281,5 0,282 256,0 0,256
7 2,65 16,0 0,016 39,0 0,039 96,0 0,096 138,8 0,139 209,0 0,209 299,3 0,299 281,0 0,281 255,3 0,255
8 2,83 16,2 0,016 39,5 0,040 96,0 0,096 139,0 0,139 209,8 0,210 300,0 0,300 281,0 0,281 255,0 0,255
9 3,00 16,4 0,016 40,0 0,040 96,1 0,096 139,8 0,140 210,0 0,210 300,5 0,301 280,8 0,281 254,8 0,255
10 3,16 16,5 0,017 40,3 0,040 96,3 0,096 140,0 0,140 210,5 0,211 301,0 0,301 280,5 0,281 254,0 0,254
20 4,47 16,7 0,017 40,8 0,041 97,2 0,097 141,5 0,142 212,8 0,213 303,8 0,304 280,0 0,280 252,5 0,253
30 5,48 16,9 0,017 42,0 0,042 98,0 0,098 142,5 0,143 213,8 0,214 304,8 0,305 279,5 0,280 251,0 0,251
50 7,07 17,1 0,017 42,5 0,043 98,2 0,098 143,5 0,144 215,0 0,215 306,3 0,306 278,5 0,279 249,5 0,250
60 7,75 17,2 0,017 42,9 0,043 99,0 0,099 144,0 0,144 215,3 0,215 306,8 0,307 278,0 0,278 248,0 0,248
1440 37,95 18,6 0,019 45,9 0,046 102,0 0,102 149,5 0,150 221,5 0,222 312,0 0,312 276,0 0,276 353,8 0,354
0,019 0,176 0,232 0,280 0,352 0,442 0,406 0,484
0,222 0,334 0,429 0,573 0,754 0,682 0,838
koreksi kumulatif jumlah penurunan
t (menit) √t Arloji Ukur
2 kg/cm² 4 kg/cm² 8 kg/cm2 1 kg/cm² 0,25kg/cm²
Beban ; Tekanan 0,25 kg/cm² 0,5 kg/cm² 1 kg/cm²
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
14 Gambar 2. 1 Grafik Konsolidasi Tekanan 0,25 kg/cm2
Gambar 2. 2 Grafik Konsolidasi Tekanan 0,50 kg/cm2
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
15 Gambar 2. 3 Grafik Konsolidasi Tekanan 1 kg/cm2
Gambar 2. 4 Grafik Konsolidasi Tekanan 2 kg/cm2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
16 Gambar 2. 5 Grafik Konsolidasi Tekanan 4 kg/cm2
Gambar 2. 6 Grafik Konsolidasi Tekanan 8 kg/cm2
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
17 Tabel 2. 3 Perhitungan Konsolidasi
Gambar 2. 7 Grafik Hubungan CV dengan Tekanan Konsolidasi
0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 0.070 0.080
0.1 1 10
CV (m2/tahun)
Tekanan Konsolidasi (kg/cm2)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
18 Gambar 2. 8 Grafik Hubungan Angka Pori dengan Tekanan Konsolidasi
Cc = 𝑦
𝑥
= 𝑒1−𝑒2
𝑙𝑜𝑔𝑝2/𝑙𝑜𝑔𝑝1
= 1,803 − 1,776 𝑙𝑜𝑔41
= 0,016 Cs = 𝑎
𝑏
= 𝑒1−𝑒2
𝑙𝑜𝑔𝑝2/𝑙𝑜𝑔𝑝1
= 1,768 −1,761 𝑙𝑜𝑔0,258
= 0,0046 Cv = 0,055 m²/thn Pc = 0,30 Kg/cm² e0 = 2,130
2.070 2.080 2.090 2.100 2.110 2.120 2.130 2.140
0.1 1 10
Angka Pori (e)
Tekanan Konsolidasi (kg/cm2) a
b
x y
Pc = 0.3
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
19 2.6 Dokumentasi
Gambar 2. 1 Proses Memasukkan Sampel ke Dalam Ring
Gambar 2. 2 Pemasangan Dan Penyetelan Dial
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
20 Gambar 2. 9 Pengisian Air Kedalam Cell
Gambar 2. 10 Pembacaan Dial Setelah 24 Jam
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
21
JOB III
PENGUJIAN PERMEABILITAS
Standar Acuan: SNI 03-2435-1991 Hari / Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2024
Gelombang : 4 (Empat)
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Bung Hatta 3.1 Dasar Teori
Permeabilitas adalah kemampuan fluida untuk mengalir melalui medium yang berpori. Makin besar ruang pori, daya rembes airnya makin besar. Untuk masalah geoteknik, fluida itu adalah air dan medium yang berpori adalah massa tanah. Setiap bahan yang memiliki rongga disebut berpori, dan apabila rongga tersebut saling berhubungan maka ia akan memiliki sifat permeabilitas. Jadi, batuan, beton, tanah, dan banyak bahan lainnya, kesemuannya merupakan bahan yang berpori dan permeabel (tembus air), bahan dengan rongga yang lebih besar biasanya mempunyai angka pori yang lebih besar pula. Oleh karena itu, tanah yang sangat padat sekalipun akan lebih permeabel daripada bahan seperti batuan dan beton. Bahan seperti lempung dan lanau di dalam deposit, alamiah mempunyai nilai porositas (angka pori) yang besar, tetapi hampir tidak permeabel (tidak tembus air), terutama karena rongganya berukuran sangat kecil, walaupun faktor lain juga ikut mempengaruhinya. Istilah porositas ‘’n‘’ dan angka pori ‘’e‘’ digunakan untuk menjelaskan tentang rongga di dalam suatu massa tanah.
3.2 Tujuan
Permeabilitas suatu massa tanah penting untuk:
1. Mengevaluasi jumlah rembesan (seepage) yang melalui bendungan dan tanggul sampai ke sumur air.
2. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan di bawah struktur hidrolik untuk analisis stabilitas.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
22 3. Menyediakan kontrol terhadap kecepatan rembesan sehingga partikel
tanah berbutir halus tidak tererosi dari massa tanah.
4. Studi mengenai laju penurunan (konsolidasi) di mana perubahan volume tanah terjadi pada saat air tersingkir dari rongga tanah pada saat proses terjadi pada suatu gradien energi tertentu.
5. Mengendalikan rembesan dari tempat penimbunan bahan-bahan limbah dan cairan-cairan sisa yang mungkin berbahaya bagi manusia.
- Coefficient of permeability (k) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑘 = 2,3𝑎 ∙ 𝐿 𝐴 ∙ 𝑡logℎ0
ℎ1 dimana:
a : luas penampang pipa (cm2) L : tinggi sampel (cm)
A : Luas penampang sampel (cm2) t : interval waktu (detik)
ℎ0 : tinggi permukaan air mula-mula ℎ1 : tinggi permukaan air setelah waktu 3.3 Alat dan Bahan
1. Alat permeameter type “Falling Head”
2. Silinder tempat contoh tanah 3. Penggaris berskala
4. Selang karet 5. Pipa kaca vertikal 6. Kawat kasa/saringan 7. Stop watch.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
23 3.4 Prosedur Pelaksanaan
A. Persiapan Percobaan
1. Tempat sampel diisi dengan tanah sampai penuh kemudian permukaannya diratakan (untuk sampel tanah terganggu).
2. Untuk sampel tanah tidak terganggu sampel ditempatkan sampel dicetak dahulu.
3. Tempat sampel diisi dengan sampel sesuai dengan cetakan.
4. Pasang alat permeameter.
5. Pada bak alat permeameter diisi air dan tinggi pada bak tersebut masih lebih rendah dari tempat sampel.
6. Ditunggu kira-kira 24 jam, sehingga tanah dalam tempat sampel benar-benar jenuh.
B. Pengujian:
1. Setelah contoh benar-benar jenuh, maka pengujian dimulai.
2. Mengisi pipa vertikal dengan air, hingga tinggi air kira-kira ada dalam interval pada skala penggaris.
3. Memasang slang karet yang menghubungkan pipa vertikal dengan tempat sampel.
4. Mengamati pipa vertikal: Jika air pada pipa tersebut masih turun dengan cepat, berarti tanah belum jenuh, sehingga harus ditunggu sampai jenuh, atau masih ada kebocoran pada instalasi yang dipasang.
5. Mencatat tinggi air pada pipa vertikal dan mencatat waktunya.
6. Begitulah seterusnya, mencatat tinggi muka air pada selang-selang waktu tertentu.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
24 3.5 Analisa Data
Praktikum Gelombang 4 No. Sampel : Handbor 1 Kedalaman : 3,00 m
Tanggal : 1 Oktober 2024 Dikerjakan : Gelombang 4
Diperiksa : Asisten Laboratorium Tabel 3. 1 Perhitungan Permeabilitas
14
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
25 3.6 Dokumentasi
Gambar 3. 1 Mengukur Tinggi Sampel
Gambar 3. 2 Pemadatan sampel
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
26
JOB IV
TES KUAT TEKAN BEBAS
Standar Acuan: SNI 3638: 2012 Hari / Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2024
Gelombang : 4 (Empat)
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Bung Hatta 4.1 Dasar Teori
Uji kuat tekan bebas (Unconfined Compresion Test) merupakan cara yang dilakukan di laboratorium untuk menghitung kekuatan geser tanah. Uji kuat ini mengukur seberapa kuat tanah menerima kuat tekan yang diberikan sampai tanah tersebut terpisah dari butiran-butirannya juga mengukur regangan tanah akibat tekanan tersebut. Uji tekan bebas ini dilakukan pada contoh tanah asli dan contoh tanah tidak asli lalu diukur kemampuannya masing-masing contoh terhadap kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan maksimum yang dapat diterima pada masing- masing contoh akan didapat sensitivitas tanah. Nilai sensitivitas ini mengukur bagaimana perilaku tanah jika terjadi gangguan yang diberikan dari luar.
Dalam pengujian kuat tekan bebas ada beberapa syarat yang harus diperhatikan:
a) Penekanan
Sr = Kecepatan regangan berkisar antara 0,5–2% permenit b) Kriteria keruntuhan suatu tanah:
1. Bacaan proving ring turun.
2. Bacaan proving ring tiga kali berturut-turut hasilnya sama.
3. Ambil pada =15 % dari contoh tanah, Sr = 1 % permenit, berarti waktu maksimum runtuh=15 menit.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
27 4.2 Tujuan
1. Menentukan nilai kekuatan tekan bebas suatu contoh tanah.
2. Menentukan sensitivitas tanah.
4.3 Alat dan Bahan
1. Satu set mesin kuat tekan bebas, yang terdiri dari:
a. Kerangka beban b. Proving ring
c. Dial pengukur regangan 2. Ring pencetak benda uji 3. Extruder yang sesuai
4. Pisau kawat/alat pemotong benda uji 5. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gram 6. Jangka sorong/mistar
7. Stop watch 8. Kunci-kunci dsb.
4.4 Prosedur Pelaksanaan A. Persiapan contoh tanah
Contoh tanah terdiri dari dua macam, yaitu contoh tanah asli dan contoh tanah tidak asli (remoulded). Contoh asli adalah contoh yang langsung dicetak dari tabung sample, sedangkan contoh tidak asli adalah contoh yang dicetak kembali dari contoh yang sudah ditekan.
A1. Contoh tanah asli
1. Contoh tanah dalam tabung dikeluarkan dengan extruder sepanjang 1 - 2 cm, kemudian dipotong / diratakan.
2. Pasang ring pencetak didepan tabung contoh, kemudian contoh tanah ditekan kedalam ring sampai penuh dan 1 cm ± dilebihi
3. Contoh tanah yang dipotong kedua ujungnya diratakan, kemudian dikeluarkan dari ring dan ditimbang.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
28 A2. Contoh tidak asli.
1. Contoh tanah yang sudah ditekan dimasukan kedalam kantong plastik dan dihancurkan/diremas sambil dijaga jangan sampai kadar airnya berubah dan terbuang.
2. Contoh tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang sama sesuai dengan tingginya. Misalnya untuk tinggi 10 cm, menjadi 10 bagian.
3. Masing-masing bagian dipadatkan didalam ring pencetak, sesuai dengan pembagian diatas (masing-masing bagian untuk tinggi 1 cm), hingga diperoleh kepadatan yang merata dengan volume dan ukuran yang sama dengan contoh asli sebelum ditekan.
4. Contoh tanah dikeluarkan dan ditimbang.
B. Pengujian:
1. Contoh tanah dipasang pada rangka beban dan diatur hingga sentris terhadap dongkraknya.
2. Pasang proving ring dan dial pengukur regangan dan distel pada nol stand. Tentukan kecepatan regangan.
3. Biasanya kecepatan regangan diambil 0,5 - 2 % per menit.
4. Mulai diadakan penekanan hingga terjadi keruntuhan sambil dikontrol/dicatat pembebanannya pada setiap interval regangan tertentu.
5. Setelah runtuh contoh tanah dikeluarkan dan digambar bentuk keruntuhannya.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
29 4.5 Analisa Data
SensitivitasTanah (St) Keterangan
<2 Tidak sensitif
2–4 Agak sensitif
4–8 Sensitif
8–16 Cepat sensitif
>16 Sangat sensitif
a) Kadar air dapat juga disebut Water Content didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari volume tanah, dan dapat dihitung dengan rumus:
𝑊 = 𝑊1 − 𝑊2
𝑊2 − 𝑊3 𝑋 100%
b) Berat volume dapat dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan volume total.
𝑊 = 𝑊
𝑉 = 𝑊2 − 𝑊1 1
4 𝑥 𝑑2 𝑥 𝑡
c) Untuk menghitung regangan axial dihitung dengan rumus:
𝜀 = ∆L 𝐿𝑜
𝜀 = 0,3500,01 x 35
9,5 𝑥 10 𝑥 100%
𝜀 = 0,368 % Dimana:
𝜀 = Regangan axial (%)
∆L = Perubahan panjang (cm) 𝐿𝑜 = Panjang mula-mula (cm)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
30 d) Besarnya luas penampang rata-rata pada setiap saat:
𝐴 = Ao 1 − 𝐵 𝐴 = 19,688
1 − 0,368 𝑥 0,01 A = 19,761 cm2 Dimana:
A : Luas rata-rata pada setiap saat (cm²) Ao : Luas mula-mula (cm²)
e) Besarnya tegangan normal:
σ = P 𝐴 σ = 0,4
19,761 σ = 0,02 P = k x N Dimana:
σ : Tegangan (kg/cm²) P : Beban (kg)
k : Faktor kalibrasi proving ring N : Pembacaan proving ring (div) f) Sensitifitas tanah dihitung dengan rumus:
St = σ σ´
Dimana:
St : Nilai sensitivitas tanah
σ : Kuat tekan maks. tanah asli (kg/cm²) σ ‘ : Kuat tekan maks. tanah tidak asli (kg/cm²)
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
31 Lokasi : Lab. Mekanika Tanah
No. Sampel : Handbor 1 Kedalaman : 3,00 m
Tanggal : 2 Oktober 2024 Dikerjakan : Gelombang 4
Diperiksa : Asisten Laboratorium Tabel 4. 1 Undistrubed
Tabel 4. 2 Remouled
Regangan (ɛ) Pembacaan beban Angka Koreksi Luas Terkoreksi tegangan (σ)
% Arloji
(devisi) (kg) 1-(ɛ*0,01) (A) cm² kg/cm²
1 0 0 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 19,688 0,000
2 0,5 35 0,350 0,368 1,800 0,720 0,996 19,761 0,036
3 1 70 0,700 0,737 2,500 1,000 0,993 19,907 0,050
4 1,5 105 1,050 1,105 3,400 1,360 0,989 20,130 0,068
5 2 140 1,400 1,474 4,300 1,720 0,985 20,431 0,084
6 2,5 175 1,750 1,842 5,000 2,000 0,982 20,814 0,096
7 3 210 2,100 2,211 6,100 2,440 0,978 21,285 0,115
8 4 280 2,800 2,947 6,600 2,640 0,971 21,931 0,120
9 5 350 3,500 3,684 7,200 2,880 0,963 22,770 0,126
10 6 420 4,200 4,421 7,800 3,120 0,956 23,824 0,131
11 7 490 4,900 5,158 8,200 3,280 0,948 25,119 0,131
12 8 560 5,600 5,895 8,400 3,360 0,941 26,693 0,126
13 9 630 6,300 6,632 8,400 3,360 0,934 28,589 0,118
∆L NO Waktu
(menit)
Pembacaan Arloji (devisi)
Regangan (ɛ) Pembacaan beban Angka Koreksi Luas Terkoreksi tegangan (σ)
% Arloji
(devisi) (kg) 1-(ɛ*0,01) (A) cm² kg/cm²
1 0 0 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 19,688 0,000
2 0,5 35 0,350 0,368 0,700 0,280 0,996 19,761 0,014
3 1 70 0,700 0,737 1,100 0,440 0,993 19,907 0,022
4 1,5 105 1,050 1,105 2,100 0,840 0,989 20,130 0,042
5 2 140 1,400 1,474 2,500 1,000 0,985 20,431 0,049
6 2,5 175 1,750 1,842 3,000 1,200 0,982 20,814 0,058
7 3 210 2,100 2,211 3,400 1,360 0,978 21,285 0,064
8 4 280 2,800 2,947 4,100 1,640 0,971 21,931 0,075
9 5 350 3,500 3,684 4,100 1,640 0,963 22,770 0,072
∆L NO Waktu
(menit)
Pembacaan Arloji (devisi)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
32 Gambar 4. 1 Grafik Unconfined
qu undistrubed = 0,131 kg/cm2 qu remouled = 0,075 kg/cm2
Sensitifitas Tanah = 1,751 (Tidak Sensitif)
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
33 4.6 Dokumentasi
Gambar 4. 2 Pengambilan Sampel UDS
Gambar 4. 3 Sampel dikeluarkan dari ring
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
34
JOB V
PENGUJIAN GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR)
Standar Acuan: SNI 3420 -2016 Hari / Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2024
Gelombang :4 (Empat)
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Bung Hatta 5.1 Dasar Teori
Kekuatan geser tanah ialah perlawanan internal tanah tersebut per satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah yang dimaksud. Uji geser langsung merupakan pengujian yang sederhana dan langsung.
Pengujian dilakukan dengan menempatkan contoh tanah ke dalam kotak geser.
Kotak ini terbelah, dengan setengah bagian yang bawah tetap dan bagian atas mudah bertranslasi. Kotak ini tersedia dalam beberapa ukuran biasanya mempunyai diameter 6,4 cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm. Contoh tanah secara hati-hati diletakkan di dalam kotak, sebuah blok pembebanan, termasuk batu-batu berpori bergigi untuk drainase yang cepat, diletakkan di atas contoh tanah. Kemudian suatu beban normal Pv dikerjakan. Kedua bagian kotak ini akan menjadi sedikit terpisah dan blok pembebanan serta setengah bagian atas kotak bergabung menjadi satu.
Kuat geser sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Tekanan efektif atau tekanan antar butir.
2. Kemampuan partikel atau kerapatan
3. Saling keterkuncian antar partikel: jadi, partikel-partikel yang bersudut akan lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang lebih tinggi () yang lebih besar) daripada partikel-partikel yang bundar seperti pada tebing tebing.
4. Sementasi partikel, yang terjadi secara alamiah atau buatan.
5. Daya tarik antar partikel atau kohesi
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
35 5.2 Tujuan
Mencari harga-harga parameter tanah c (kohesi) dan (sudut geser dalam) dengan mempelajari kekuatan tanah terhadap geser.
5.3 Peralatan
a. Alat geser langsung yang terdiri dari:
1. Stang penekan dan pemberi beban.
2. Alat penggeser lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan 2 buah arloji geser (extensiometer).
3. Cincin pemeriksaan yang terbagi dua dengan penguncinya terletak dalam kotak.
4. Dua buah batu pori.
b. Alat pengeluaran contoh dan pisau pemotong c. Cincin pencetak benda uji
d. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr e. Stop Watch
5.4 Langkah Kerja A. Persiapan Benda Uji
1) Benda uji tanah asli (undistrubed
)
Contoh tanah asli dari tabung ujungnya diratakan dan cincin pencetak benda uji ditekan pada ujung tanah tersebut, tanah dikeluarkan secukupnya untuk 3 benda uji. Pakailah bagian yang rata sebagai alas dan ratakan bagian atasnya.
2) Benda Uji Asli Bukan dari Tabung
Contoh yang digunakan harus cukup besar untuk membuat 3 buah benda uji. Persiapan benda uji sehingga tidak terjadi kehilangan kadar air. Bentuklah benda uji dengan cincin pencetak. Dalam mempersiapkan benda uji terutama untuk tanah yang peka harus hati-hati guna menghindarkan terganggunya struktur asli dari tanah tersebut.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
36 3) Benda Uji Buatan (Dipadatkan)
Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat isi yang dikehendaki. Pemadatan dapat langsung dilakukan pada cincin pemeriksaan atau pada tabung pemadatan.
4) Tebal minimum benda uji kira-kira 1.3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir maximum.
5) Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji B. Pengujian:
1) Timbang benda uji.
2) Masukan benda uji kedalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu dan pasanglah batu pori pada bagian atas dan bawah benda uji.
3) Stang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada stang tersebut.
4) Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberikan beban mendatar pada bagian atas cincin pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga menunjukan angka nol. Kemudian buka kunci cincin pemeriksaan.
5) Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan.
Segera setelah pembebanan pertama diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengan air sampai penuh diatas permukaan benda uji, jagalah permukaan ini supaya tetap selama pengujian berlangsung.
6) Kecepatan penggeseran dapat ditentukan dengan membagi deformasi geser maximum dengan 50. Deformasi geser maximum kira-kira 10
% diameter/panjang sisi asli benda uji.
7) Lakukan pemeriksaan sehingga tekanan geser konstan dan bacalah arloji geser setiap15 detik.
8) Berikan beban normal yang kedua dan lakukan Langkah e, f, dan g.
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
37 9) Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar 3 kali beban
normal partama dan lakukan langkah-langkah e, f, dan g.
5.5 Analisa Data a. Kekuatan geser
P = Pembacaan arloji × Faktor koreksi proofing ring (kg/cm²) = 0,1 x 0,4
P = 0,04 kg/cm2
b. Tegangan geser maksimal 𝜏𝑚𝑎𝑥 =𝑃 𝑚𝑎𝑥
𝐴 𝜏 max = 2,80
90,64 𝜏 𝑚𝑎𝑥 = 0,031 Dengan:
𝜏 max : Tegangan geser maksimal (kg/cm²) P max : Kekuatan geser maximal (kg/cm²) A : Luas bidang geser benda uji (cm²)
c. Grafik direct shear didapat dari hubungan antara tegangan geser dan tegangan normal.
Kohesi (c) = 0,022 (di dapat dari grafik)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
38 Lokasi : Lab. Mekanika Tanah
No. Sampel : Handbor 1 Kedalaman : 4 m
Tanggal : 3 Oktober 2024 Dikerjakan : Gelombang 4
Diperiksa : Asisten Laboratorium F. Koreksi : 0,4 kg
Diameter : 6,42 cm Luas : 90,64 cm²
Tabel 5. 1 Perhitungan Pengujian Geser Langsung (direct Shear)
Pembacaan Kekuatan Geser Pembacaan Kekuatan geser Pembacaan Kekuatan Geser Arloji (kg/cm²) Arloji (kg/cm²) Arloji (kg/cm²)
0.00 0 0 0 0 0 0 0 0
0.50 65 0.065 0.1 0.04 2 0.8 3 1.2
1.00 130 0.13 0.15 0.06 3.7 1.48 3.7 1.48
1.50 195 0.195 3 1.2 4 1.6 4.6 1.84
2.00 260 0.26 3.9 1.56 5.1 2.04 5 2
2.50 325 0.325 4.7 1.88 6.5 2.6 6 2.4
3.00 390 0.39 5.1 2.04 7.1 2.84 6.4 2.56
4.00 520 0.52 6 2.4 7.4 2.96 6.9 2.76
5.00 650 0.65 6.2 2.48 7.9 3.16 7.3 2.92
6.00 780 0.78 6.4 2.56 8.3 3.32 7.5 3
7.00 910 0.91 6.8 2.72 9.2 3.68 8.7 3.48
8.00 1040 1.04 6.9 2.76 9.2 3.68 10.6 4.24
9.00 1170 1.17 7 2.80 11 4.4
10.00 1300 1.3 7 2.80 11 4.4
11.00 1430 1.43 12.00 1560 1.56 13.00 1690 1.69 14.00 1820 1.82 Waktu Dial Deformasi (mm)
Beban Normal (3, 167 kg) Beban Normal (6,334 kg) Beban Normal (9,501 kg)
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
39 Gambar 5. 1 Grafik Direct Shear
Tabel 5. 2 Hasil Direct Shear
s Tmax Kohesi Sudut geser dalam
0.035 0.031 0.070 0.041 0.105 0.049
0.022 24.23
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
40 5.6 Dokumentasi
Gambar 5. 2 Pengambilan Sampel UDS
Gambar 5. 3 Memasukkan Sampel UDS ke Cell
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
41 Gambar 5. 4 Mengatur Alat Pengujian Direct Shear
Gambar 5. 5 Proses Pengujian Direct Shear
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
42
JOB VI
TES TRIAXIAL UU
Standar Acuan: SNI 4813-1998 Hari / Tanggal : 3, Oktober 2024
Gelombang : 4 (Empat)
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Bung Hatta 6.1 Dasar Teori
Menentukan parameter geser (sudut geser dalam (ᵠ) dan kohesi (c)) suatu contoh tanah dilaboratorium. Uji Triaksial adalah suatu uji yang menentukan parameter tegangan geser dan data tegangan serta regangan yang terbaik. Pada pengujian ini digunakan sebuah sampel tanah yang ditutup dengan membran karet yang tipis dan diletakkan di dalam sebuah tabung silinder dari bahan plastiK transparan atau gelas yang kemudian tabung itu diisi dengan air.
Untuk menyebabkan terjadinya keruntuhan geser pada benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan pada benda uji. Pembebanan arah vertikal dapat dilakukan dengan dua cara:
a) Dengan memberikan beban mati yang bertahap dan ditambah dgn tekanan yg sama sampai benda uji runtuh Deformasi arah aksial akibat pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji ukur /dial gage.
b) Dengan memberikan deformasi arah aksial (vertikal) dengan kecepatan pembebanan yang tetap dengan bantuan mesin pembeban hidrolis.
Beban aksial yang diberikan diukur dengan bantuan sebuah proving ring (lingkaran pengukur beban) yang berhubungan dengan piston vertikal.
Percobaan kekuatan geser ini dilakukan dalam 2 tingkat yaitu:
a) Pemberian tegangan normal
b) Pemberian tegangan geser sampai terjadi keruntuhan yaitu sampai terjadi tegangan geser maksimum.
Kriteria suatu tanah dikatakan runtuh:
LAPORAN PRATIKUM MEKANIKA TANAH II
BENING ALYSSA MAYBELLINE EVAIRIL
2110015211082
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
2024
43 a. Bacaan proving ring turun
b. Bacaan proving ring 3 kali berturut-turut sama
c) Ambil regangan 15 %, bila contoh tanah tidak runtuh-runtuh.
Pengetahuan mengenai kekuatan geser tanah diperlukan untuk menghitung daya dukung tanah, tegangan tanah terhadap dinding penahan, dan kestabilan lereng, kesemuanya bermuara pada masalah kekuatan geser tanah. Untuk menghitung komponen penting dari kuat geser tanah, seperti kohesi tanah (c) dan sudut geser dalam tanah (melakukan percobaan di laboratorium). Lingkaran Mohr didapat dengan menghubungkan nilai tegangan sel (σ³) dengan tegangan deviator (σ¹-σ³) Dengan membentuk setengah lingkaran.
6.2 Tujuan
Menentukan parameter geser (sudut geser dalam (ᵠ) dan kohesi (c) suatu contoh tanah dilaboratorium.
6.3 Alat dan Bahan
1. Satu unit mesin triaxial, yang terdiri dari:
a. Load frame (kerangka beban) b. Proving ring
c. Dial untuk mengukur kecepatan regangan d. Cell triaxial
2. Extruder
3. Tabung pencetak sesuai dengan ukuran contoh yang dikehendaki 4. Pisau (alat untuk memotong / meratakan contoh)
5. Membran karet dan cincin karet 3)
6. Unit tegangan cell (σ3) yang terdiri dari tabung tekanan dan kompresor.
6.4 Prosedur Pelaksanaan 1. Persiapan contoh tanah:
a. Lepaskan lapisan pelindung (parafin) dari tabung sample.
b. Pasang tabung sample pada extruder.