LATAR BELAKANG
Indikator selanjutnya adalah fasilitas umum/ruang publik, Desa Curug mempunyai fasilitas umum berupa lapangan olah raga, gedung pemerintahan, tempat pemakaman umum (TPU), tempat penampungan sementara (TPS), sekolah dan taman kota. Namun mulai tahun 2021, taman kota tersebut sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat dan berstatus pasif karena kurangnya tingkat kenyamanan sehingga berdampak pada rendahnya minat membaca masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi ruang publik dengan mendesain ulang taman kota untuk meningkatkan kenyamanan dan minat baca masyarakat setempat serta mengoptimalkan pemanfaatan ruang lainnya.
Kantor Kecamatan Curug sendiri belum mempunyai ruang laktasi, dimana dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Posyandu atau Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), keadaan ruangan ini sangatlah krusial.
USULAN PROGRAM
Sejak tahun 2021, Taman Kota sudah tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dan berstatus pasif karena kurangnya tingkat kenyamanan sehingga menyebabkan kurangnya minat membaca masyarakat setempat. Sehubungan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 11 yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan yang salah satu substansinya adalah menjadikan kota dan permukiman inklusif, maka perlu dilakukan optimalisasi ruang publik dengan mendesain ulang taman kota agar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan. meningkatkan. minat baca masyarakat setempat serta optimalisasi pemanfaatan ruangan lainnya. Program ini memerlukan kolaborasi dan persetujuan desain di antara para pemangku kepentingan, termasuk pejabat kota dan pelajar.
Program ini merupakan panduan teknis bagaimana memasarkan produk pangan olahan kulit kedelai dengan lebih menarik mulai dari desain kemasan produk hingga pemasaran produk melalui media sosial, tujuannya untuk menarik lebih banyak konsumen dan mendukung SDG nomor 8 yaitu pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. . Program ini merupakan program edukasi tentang pentingnya sanitasi dan higiene bagi pekerja industri makanan di tingkat rumah tangga, sehingga program ini dapat mendukung tujuan SDG nomor 6 yaitu air bersih dan higiene. Program ini memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan, antara lain perangkat desa, pelajar, dan pekerja industri makanan di dalam negeri.
Program ini merupakan salah satu wujud implementasi SDGs nomor 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dimana implementasinya berupa pembinaan kepada pekerja sementara tingkat rumah tangga di industri atau ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat mengenai pemanfaatan kulit kedelai untuk diolah menjadi produk yang mempunyai nilai jual. Program ini memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan, antara lain perangkat desa, pelajar, ibu-ibu PKK, dan pekerja di industri tempe.
METODE IPTEKS YANG DIGUNAKAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan dalam proses pemasaran menggunakan media sosial yang bertujuan untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Sedangkan proses bimbingan teknis tahap pemasaran dilakukan melalui komunikasi verbal dengan menggunakan produk pangan olahan dari kulit kedelai yang sudah jadi. Iptek yang digunakan adalah materi presentasi dalam bentuk digital sebagai media edukasi dan poster cetak sebagai media untuk mengingatkan pekerja tentang penerapan sanitasi dan higiene pada industri pangan dalam negeri.
Ilmu pengetahuan dan teknologi terapan berupa literatur sebagai acuan pengolahan limbah kulit kedelai menjadi produk pangan olahan, dan kegiatan pengembangan pengolahan produk dilakukan melalui demonstrasi.
HAMBATAN
Kendala yang mungkin dihadapi mahasiswa adalah persetujuan desain yang dilakukan beberapa kali hingga diperoleh desain yang tepat. Perluasan Ruang Laktasi di Kantor Desa Curug (Ilmu Pengetahuan) Kendala yang mungkin dihadapi siswa adalah menyetujui rencana, mengumpulkan fitur-fitur pelengkap hingga diperoleh desain yang tepat. Hambatan program KKN yang disampaikan Syafir Aulia, Program Studi Sarjana Ekonomi NIM Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah sebagai berikut.
Kendala yang mungkin dihadapi siswa adalah masyarakat yang tidak ikut serta dalam pelaksanaan program bimbingan ini. Selain itu, kendala yang mungkin dihadapi adalah terkait sulitnya masyarakat dalam mengimplementasikan materi yang ditawarkan karena terbatasnya teknologi untuk merancang dan memasarkan produk melalui media sosial. Hambatan pada program KKN Asy Syifa Muthmainnah program studi S1 Teknologi Pangan NIM Fakultas Peternakan dan Pertanian adalah sebagai berikut.
Kendala yang mungkin dihadapi mahasiswa adalah tidak aktifnya pekerja industri makanan dalam negeri dalam mengikuti program KKN. Kendala yang mungkin dihadapi mahasiswa adalah terbatasnya ruang dan peralatan yang diperlukan selama masa uji coba, serta petunjuk pengolahan limbah kulit kedelai menjadi produk olahan pangan.
PELAKSANAAN PROGRAM
Program sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba diawali dengan diskusi dengan pengelola Puskesmas Kabupaten Curug mengenai tujuan yang tepat dari program ini. Program ini mengalami perubahan tujuan yang sebelumnya dilaksanakan bagi siswa SMA menjadi siswa SMP. Evaluasi keberhasilan program ini adalah siswa SMPN 11 Kota Serang mengalami peningkatan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba, pemahaman materi yang dibuktikan dengan respon antusias terhadap pertanyaan pada sesi tanya jawab, dan penurunan minat merokok siswa. kebiasaan. Program monodisiplin perancangan ulang taman bacaan sesuai standar bermula dari usulan Kepala Desa Curug karena taman bacaan di Desa Bengkeng, Lebak, sudah tidak digunakan lagi.
Evaluasi keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme kepala desa dan masyarakat, yang nantinya akan merealisasikan rancangan tersebut jika sumber daya sudah terkumpul. Program monodisiplin untuk memaksimalkan ruang bermain anak dan ruang laktasi di Kantor Desa Curug berawal dari usulan Kepala Desa Curug karena ada standar baru yang harus dipenuhi di Kantor Desa Curuh antara lain Pojok Laktasi, Pojok Baca dan Pojok Bermain. Program ini memberikan bimbingan teknis bagaimana memasarkan pangan olahan dari kulit kedelai dengan lebih menarik. Pemasaran online saat ini menjadi penting karena dapat menekan biaya pemasaran dan dapat menjangkau lebih banyak konsumen.
Pelaksanaan Program Bimbingan Teknis Pemasaran Online Produk Olahan Kulit Kedelai (KURILAI) diawali dengan pemaparan materi terkait manfaat pemasaran online, strategi pemasaran online untuk pemula, media pemasaran apa saja yang bisa digunakan oleh produsen, dan cara membuat produk. logo untuk membuatnya lebih menarik secara online. Evaluasi keberhasilan program ini terlihat dari pemanfaatan media sosial yang ditinggalkan yaitu Instagram untuk pemasaran produk KURILAI. Program pelatihan sanitasi dan higiene pada industri pangan rumah tangga/UMKM pangan di Desa Curug diawali dengan survei dan wawancara mengenai penerapan sanitasi dan higiene yang dilakukan oleh pelaku UMKM temporer dan oncom.
Pendidikan sanitasi dan higiene industri pangan rumah tangga/makanan UMKM telah terlaksana dengan baik, para pelaku UMKM dan pekerja antusias dan merespon dengan baik terhadap materi yang disampaikan oleh para mahasiswa. Di akhir acara, para mahasiswa memberikan poster dan sabun cuci tangan kepada UMKM tempe dan oncom untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya penerapan sanitasi dan higiene pada industri makanan rumah tangga. Stakeholder yang terlibat dalam program ini adalah pelajar, perangkat desa, ketua RW serta pelaku dan pekerja UMKM Tempe dan Oncom.
Evaluasi keberhasilan program ini terlihat dari meningkatnya kesadaran pelaku usaha dan pekerja mengenai higiene dan sanitasi yang sebaiknya diterapkan pada industri pangan rumah tangga atau UMKM pangan. Para pelajar kemudian menemukan permasalahan berdasarkan hasil survei dan wawancara yaitu limbah kulit kedelai dari UMKM tempe hanya digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian besar limbah tersebut dibuang begitu saja. Selain itu juga dilakukan diskusi dengan perangkat desa, ketua forum RW atau ketua RW 04, dan kader PKK sembari mendiskusikan teknik, tempat, dan tanggal pelaksanaan terkait program pengolahan limbah kulit ari kedelai pada produk pangan olahan.
Pengolahan limbah kulit ari kedelai menjadi makanan olahan terlaksana dengan baik, para ibu-ibu PKK sangat bersemangat mendengarkan demonstrasi cara mengolah limbah kulit ari kedelai yang diperlihatkan oleh para pelajar, dan mereka juga sangat bersemangat untuk langsung mempraktekkan cara pengolahan limbah kulit kedelai. kulit ari. limbah produk pangan olahan berupa makanan ringan (snack food) yang diberi nama “Kurilai” kependekan dari sekam kedelai. Selain membuat jajanan Kurilai, para pelajar juga memperlihatkan video kepada ibu-ibu PKK tentang cara mengolah ampas kedelai menjadi lontong sagu keju dari tepung kulit kedelai, namun para pelajar tidak mendemonstrasikannya secara langsung karena keterbatasan waktu, tempat, dan peralatan. Stakeholder yang terlibat dalam program ini adalah pelajar, perangkat desa, ketua forum RW atau ketua RW 04 dan ibu-ibu PKK.
Evaluasi keberhasilan program ini terlihat dari peningkatan pengetahuan, keterampilan dan produktivitas ibu-ibu PKK dalam mengoptimalkan pemanfaatan limbah kulit ari kedelai dengan mengolahnya menjadi produk olahan pangan berupa makanan.