LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
OLEH:
SABAR LINA PURBA NPM: 2314901210189
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
A. Definisi
Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling vital. Oksigen dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel sehingga dapat mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai sel, jaringan, atau organ (Saputra, 2013).
B. Mekanisme Fisiologi
Udara di atmosfer Udara masuk melalui hidung terdapat infeksi
patogen Sumbatan
bronkus Terjebaknya udara di paru-
paru Udara diserap oleh aliran udara Susunan gas dalam
darah udara terjebak Susunan gas dalam
darah udara terjebak
Dispne a
Pola nafas cepat dan dangkal Ketidakefektifan
pola nafas Gangguan pengeluaran
mukus
Akumulasi mukus pada bronkus
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Tidak ada saluran untuk
udara keluar Ventilasi kolateral Ventilasi dan
perfusi tidak seimbang
Gangguan
pertukaran gas
C. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi N
o
Diagnosa Keperawatan
Faktor Yang
Berhubungan NOC NIC Rasional
1
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Batasan
karakteristik:
1) Perubahan kedalaman pernapasan 2) Perubahan
ekskursi dada 3) Mengambil posisi
tiga titik 4) Bradipneu 5) Penurunan
tekanan ekspirasi 6) Penurunan
ventilasi semenit 7) Penurunan
kapasitas vital 8) Dispneu 9) Peningkatan
diameter anterior- posterior
10)Pernapasan cuping hidung 11)Fase ekspirasi
memanjang 12)Pernapasan bibir 13)Takipneu
14)Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas
1) Ansietas 2) Posisi tubuh 3) Deformitas tulang 4) Deformitas dinding
dada 5) Keletihan 6) Hiperventilasi 7) Sindrom
hipoventilasi 8) Gangguan
musculoskeletal 9) Kerusakan
neurologis
10)Imaturitas neurologis 11)Disfungsi
neuromuscular 12)Obesitas
13)Nyeri keletihan otot pernapasan cedera medulla spinalis
Pola napas: ketidak efektifan
Respon penyapihan ventilasi mekanik:dewasa Status pernapasan, status pernapasan ventilasi, respon alergi: sistemik, status pernapasan:
kepatenan jalan napas, status pernapasan
pertukaran gas, keparahan syok:
anapilaksis, keparahan respirasi asidosis akur, keparahan
respiratori
alkalosis akut, tingkat kecemasan, kognisi, konservasi energi, kelelahan:
efek yang
mengganggu
Manajement jalan napas
1) Buka jalan napas dengan tehnik chin lift atau jaw thrust 2) Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
3) Motivasi pasien untuk bernapas pelan,dalam,berput ar dan batuk
4) Lakukan fisiotherapi dada
5) Anjurkan pasien untuk melakukan batuk efektif
6) Posisikan untuk meringankan sesak napasnya
1) Jalan napas pasien kembali lancar
2) Untuk melancarkan jalan napas pasien.
3) Membantu
pernapasan dalam
dan melihat
kedalaman pernapasan 4) Dapat
memudahkan pasien dalam mengeluarkan sekret 5) Meningkatkan
kemampuan batuk pasien sehingga sekret mampu di keluarkan
6) Memungkinkan ekspansi paru lebih maksimal
2
Ketidakefektifan bersihan jalan napas Batasan1) Lingkungan
Perokok
Perokok pasif
Bersihan jalan napas:ketidak efektifan
Monitor pernapasan 1) Monitor
karakteristik:
1) Batuk yang tidak efektif
2) Dispnea 3) Gelisah 4) Kesulitan
verbalisasi 5) Mata terbuka
lebar 6) Orthipnea 7) Penurunan bunyi
napas 8) Perubahan
frekuensi napas 9) Perubahan pola
napas 10)Sianosis
11)Sputum dalam jumlah berlebih 12)Suara napas
tambahan 13)Tidak ada batuk
Terpajan asap
2) Obstruksi jalan napas
Adanya jalan napas buatan
Benda asing dalam jalan napas
Eksudat dalam alveoli
Hiperplasia pada dinding bronkhus
Mukus berlebihan
Penyakit paru obstruktif kronis
Spasme jalan napas
3) Fisiologis
Asma
Disfungsi neoromuskular
Infeksi
Jalan napas alergik
Status pernapasan:
kepatenan jalan napas, tingkat agitasi, tingkat kecemasan, pencegahan aspirasi, responventilasi mekanik deviasi, status pernapasan, status pernapasan:
pertukaran gas, status pernapasan ventilasi, kontrol gejala, tanda-tanda vital. keparahan infeksi, manajemen diri asma,p rilaku berhenti merokok,p engetahuan manajemen pneomonia
kecepatan,irama dan kedalaman pernapasan
2) Memberikan therapy bantuan napas
3) Auskultai bunyi napas, catat area yang
ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan 4) Lakukan
fisioterapi dada
1) Mengetahui tingkat gangguan yang terjadi dan membantu dalam menentukan intervensi yang akan diberikan 2) Jalan napas lancar
3) Mengetahui bagian
mana yang
mengalami masaah secara tepat
4) Fisioterapi dada akan membantu pergerakan mucus untuk keluar dari jalan pernapasan
3
Gangguanpertukaran gas Batasan karakteristi:
1) pH darah arteri abnormal
2) Pernapasan abnormal (mis., kecepatan, irama, kedalaman) 3) Warna kulit
abnormal (mis.,
1) Ketidakseimbanga n ventilasi perfusi 2) Perubahan
membran alveolar- kapiler
Gangguan pertukaran gas
Respon ventilasi mekanik dewasa, status pernapasan:
pertukaran gas, kognisi, orientasi kognitif, tingkat delirium,
keseimbangan
Terapi oksigen
1) Bersihkan mulut
dan hidung
dengan tepat 2) Pertahankan
kepatenan jalan napas
3) Monitor kecepatan,irama dan kedalaman
1) Melancarkan jalan napas pasien
2) Jalan napas pasien stabil
3) Mengetahui tingkat gangguan yang
pucat, kehitaman) 4) Konfusi
5) Sianosis (pada neonatus saja) 6) Penurunan
karbondioksida 7) Diaforesis 8) Dispnea
9) Sakit kepala saat bangun
10)Hiperkapnia 11)Hipoksemia 12)Hipoksia
13)Napas cuping hidung
14)Gelisah 15)Takikardi 16)Gangguan
penglihatan
elektrolit dan asam basa, konservasi energi, fungsi sensorik
pandangan, keparahan gejala, perfusi jaringan, perfusi jaringan organ abdominal, kardiac, selular, perifer, pulmonal, tanda-tanda vital
pernapasan
4) Auskultai bunyi napas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan
5) Monitor
efektifitas terapi oksigen
terjadi dan
membantu dalam menentukan intervensi yang akan diberikan 4) Mengetahui bagian
mana yang
mengalami
masalah secara tepat
5) Pemberian oksigen swcara adekuat yang benar dan aman bagi klien