• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

N/A
N/A
Intan Kusuma Fabriyani

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

OLEH:

SABAR LINA PURBA NPM: 2314901210189

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

(2)

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

A. Definisi

Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling vital. Oksigen dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel sehingga dapat mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai sel, jaringan, atau organ (Saputra, 2013).

B. Mekanisme Fisiologi

Udara di atmosfer Udara masuk melalui hidung terdapat infeksi

patogen Sumbatan

bronkus Terjebaknya udara di paru-

paru Udara diserap oleh aliran udara Susunan gas dalam

darah udara terjebak Susunan gas dalam

darah udara terjebak

Dispne a

Pola nafas cepat dan dangkal Ketidakefektifan

pola nafas Gangguan pengeluaran

mukus

Akumulasi mukus pada bronkus

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Tidak ada saluran untuk

udara keluar Ventilasi kolateral Ventilasi dan

perfusi tidak seimbang

Gangguan

pertukaran gas

(3)

C. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi N

o

Diagnosa Keperawatan

Faktor Yang

Berhubungan NOC NIC Rasional

1

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Batasan

karakteristik:

1) Perubahan kedalaman pernapasan 2) Perubahan

ekskursi dada 3) Mengambil posisi

tiga titik 4) Bradipneu 5) Penurunan

tekanan ekspirasi 6) Penurunan

ventilasi semenit 7) Penurunan

kapasitas vital 8) Dispneu 9) Peningkatan

diameter anterior- posterior

10)Pernapasan cuping hidung 11)Fase ekspirasi

memanjang 12)Pernapasan bibir 13)Takipneu

14)Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas

1) Ansietas 2) Posisi tubuh 3) Deformitas tulang 4) Deformitas dinding

dada 5) Keletihan 6) Hiperventilasi 7) Sindrom

hipoventilasi 8) Gangguan

musculoskeletal 9) Kerusakan

neurologis

10)Imaturitas neurologis 11)Disfungsi

neuromuscular 12)Obesitas

13)Nyeri keletihan otot pernapasan cedera medulla spinalis

Pola napas: ketidak efektifan

Respon penyapihan ventilasi mekanik:dewasa Status pernapasan, status pernapasan ventilasi, respon alergi: sistemik, status pernapasan:

kepatenan jalan napas, status pernapasan

pertukaran gas, keparahan syok:

anapilaksis, keparahan respirasi asidosis akur, keparahan

respiratori

alkalosis akut, tingkat kecemasan, kognisi, konservasi energi, kelelahan:

efek yang

mengganggu

Manajement jalan napas

1) Buka jalan napas dengan tehnik chin lift atau jaw thrust 2) Posisikan pasien

untuk

memaksimalkan ventilasi

3) Motivasi pasien untuk bernapas pelan,dalam,berput ar dan batuk

4) Lakukan fisiotherapi dada

5) Anjurkan pasien untuk melakukan batuk efektif

6) Posisikan untuk meringankan sesak napasnya

1) Jalan napas pasien kembali lancar

2) Untuk melancarkan jalan napas pasien.

3) Membantu

pernapasan dalam

dan melihat

kedalaman pernapasan 4) Dapat

memudahkan pasien dalam mengeluarkan sekret 5) Meningkatkan

kemampuan batuk pasien sehingga sekret mampu di keluarkan

6) Memungkinkan ekspansi paru lebih maksimal

2

Ketidakefektifan bersihan jalan napas Batasan

1) Lingkungan

 Perokok

 Perokok pasif

Bersihan jalan napas:ketidak efektifan

Monitor pernapasan 1) Monitor

(4)

karakteristik:

1) Batuk yang tidak efektif

2) Dispnea 3) Gelisah 4) Kesulitan

verbalisasi 5) Mata terbuka

lebar 6) Orthipnea 7) Penurunan bunyi

napas 8) Perubahan

frekuensi napas 9) Perubahan pola

napas 10)Sianosis

11)Sputum dalam jumlah berlebih 12)Suara napas

tambahan 13)Tidak ada batuk

 Terpajan asap

2) Obstruksi jalan napas

 Adanya jalan napas buatan

 Benda asing dalam jalan napas

 Eksudat dalam alveoli

 Hiperplasia pada dinding bronkhus

 Mukus berlebihan

 Penyakit paru obstruktif kronis

 Spasme jalan napas

3) Fisiologis

 Asma

 Disfungsi neoromuskular

 Infeksi

 Jalan napas alergik

Status pernapasan:

kepatenan jalan napas, tingkat agitasi, tingkat kecemasan, pencegahan aspirasi, responventilasi mekanik deviasi, status pernapasan, status pernapasan:

pertukaran gas, status pernapasan ventilasi, kontrol gejala, tanda-tanda vital. keparahan infeksi, manajemen diri asma,p rilaku berhenti merokok,p engetahuan manajemen pneomonia

kecepatan,irama dan kedalaman pernapasan

2) Memberikan therapy bantuan napas

3) Auskultai bunyi napas, catat area yang

ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan 4) Lakukan

fisioterapi dada

1) Mengetahui tingkat gangguan yang terjadi dan membantu dalam menentukan intervensi yang akan diberikan 2) Jalan napas lancar

3) Mengetahui bagian

mana yang

mengalami masaah secara tepat

4) Fisioterapi dada akan membantu pergerakan mucus untuk keluar dari jalan pernapasan

3

Gangguan

pertukaran gas Batasan karakteristi:

1) pH darah arteri abnormal

2) Pernapasan abnormal (mis., kecepatan, irama, kedalaman) 3) Warna kulit

abnormal (mis.,

1) Ketidakseimbanga n ventilasi perfusi 2) Perubahan

membran alveolar- kapiler

Gangguan pertukaran gas

Respon ventilasi mekanik dewasa, status pernapasan:

pertukaran gas, kognisi, orientasi kognitif, tingkat delirium,

keseimbangan

Terapi oksigen

1) Bersihkan mulut

dan hidung

dengan tepat 2) Pertahankan

kepatenan jalan napas

3) Monitor kecepatan,irama dan kedalaman

1) Melancarkan jalan napas pasien

2) Jalan napas pasien stabil

3) Mengetahui tingkat gangguan yang

(5)

pucat, kehitaman) 4) Konfusi

5) Sianosis (pada neonatus saja) 6) Penurunan

karbondioksida 7) Diaforesis 8) Dispnea

9) Sakit kepala saat bangun

10)Hiperkapnia 11)Hipoksemia 12)Hipoksia

13)Napas cuping hidung

14)Gelisah 15)Takikardi 16)Gangguan

penglihatan

elektrolit dan asam basa, konservasi energi, fungsi sensorik

pandangan, keparahan gejala, perfusi jaringan, perfusi jaringan organ abdominal, kardiac, selular, perifer, pulmonal, tanda-tanda vital

pernapasan

4) Auskultai bunyi napas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan

5) Monitor

efektifitas terapi oksigen

terjadi dan

membantu dalam menentukan intervensi yang akan diberikan 4) Mengetahui bagian

mana yang

mengalami

masalah secara tepat

5) Pemberian oksigen swcara adekuat yang benar dan aman bagi klien

(6)

D. Daftar Pustaka

Hidayat, A.A.A dan Uliya, M. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika.

Maryunani, A. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media.

Potter, A dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep Dasar, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Saputra, L (2013). Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia.

Tanggerang: Binarupa Aksara.

Setyohadi, B. (2015). Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in Intenal Medicine). Jakarta: Interna Publishing.

Banjarmasin, 29 September 2023

Preseptor Klinik Mahasiswa

(Fransiska, S. Kep., Ners) (Sabar Lina Purba)

Referensi

Dokumen terkait

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah : Jurnal Ilmiah Internasional/Internasional Bereputasi (beri Ppada kategori yang tepat) Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi.. P

امأ عسولأا هفيرعتب دوقنلا ضرع ن 2 ، مضيف ةيدقنلا لوصلأا يهو ن 4 ىلإ ةفاضلإاب لوصلأا ةلويس لقلأا ك .ةلجلآاو ةيراخدلاا عئادولا و ًقفاو فيرعتل سؤم ةس دقنلا يبرعلا يدوعسلا ضرعل