KATA PENGANTAR
i
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi dari kontrak kerja antara Pejabat Pembuat Komitmen OP SDA I BWS PAPUA dengan CV Atrium Arsitek Konsultan Perancang yang bertindak sebagai konsultan pelaksana pekerjaan anggaran 2022, untuk Pekerjaan Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K;
SYC, berikut ini disampaikan dengan hormat Draft Laporan Pendahuluan mengenai pekerjaan studi yang dimaksud.
Laporan ini disusun berdasarkan beberapa sumber data, informasi/publikasi dari beberapa instansi yang terkait dengan rencana desain yang dituangkan dalam 5 (lima) bab seperti berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan
Bab III : Metodologi dan Tahapan Pekerjaan
Bab IV : Survei Pendahuluan
BAB V : Rencana Kerja
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak terkait atas bantuan data, informasi dan kepercayaan yang telah diberikan untuk melaksanakan studi tersebut di atas.
Jayapura, April 2022 CV. Atrium Arsitek Konsultan
Perancang
Suprapto Hadi, ST Ketua Tim/Ahli SDA
DAFTAR ISI, TABEL,
GAMBAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iDAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. LATAR BELAKANG ... I-1 1.2. MAKSUD,TUJUAN DAN SASARAN ... I-2 1.2.1. Maksud dan Tujuan ... I-2 1.2.2. Sasaran ... I-2 1.3. REFERENSI HUKUM ... I-2 1.4. LOKASI PEKERJAAN ... I-4 1.5. LINGKUP KEGIATAN ... I-5 1.6. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN ... I-6 1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN ... I-6
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN ... II-1 2.1. KABUPATEN JAYAPURA ... II-1 2.1.1. Kondisi Astronomis ... II-3 2.1.2. Kondisi Geografis ... II-3 2.1.3. Kondisi Iklim ... II-4 2.1.4. Kondisi Penduduk... II-5 2.1.5. Kondisi Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat ... II-6 2.1.6. Kondisi Pertanian dan Kehutanan ... II-7 2.1.7. Kondisi Jalan ... II-8 2.1.8. Hidrogeologi Kabupaten Jayapura ... II-9 2.2. DISTRIK NAMBLONG ... II-10
2.2.1. Kondisi Geografi ... II-10
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
iii 2.2.2. Kondisi Penduduk... II-11 2.2.3. Kondisi Sosial ... II-12 2.2.4. Kondisi Pemerintahan ... II-13 2.2.5. Kondisi Pertanian ... II-14
BAB III METODOLOGI DAN TAHAPAN PEKERJAAN ... III-1 3.1. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN ... III-1 3.2. DASAR HUKUM ... III-3 3.3. MANAJEMEN PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN ... III-4 3.3.1. Gaji/Upah/Honor ... III-5 3.3.2. Operasional Kantor ... III-11 3.3.3. Sarana Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan ... III-12 3.3.4. Perlengkapan Kerja ... III-15 3.3.5. Peralatan Kerja ... III-17 3.3.6. Kegiatan Pembuatan/Pengadaan/Update Data Pendukung
Operasi dan Pemeliharaan ... III-19 3.3.7. Pembinaan O&P untuk P3A/GP3A/IP3A ... III-20 3.4. OPERASI IRIGASI PERMUKAAN ... III-22 3.4.1. Definisi Operasi Irigasi Permukaan ... III-22 3.4.2. Biaya Operasi Irigasi Permukaan ... III-22 3.4.3. Pemanfaatan Sumber Lain ... III-29 3.4.4. Monitoring dan Evaluasi ... III-30 3.5. PEMELIHARAAN ... III-31 3.5.1. Definisi Pemeliharaan ... III-31 3.5.2. Biaya Pemeliharaan Irigasi Permukaan ... III-31 3.5.3. Pelaksanaan Pemeliharaan ... III-35 3.5.4. Penanggulangan/Perbaikan Darurat (sifatnya kecil/bencana kecil) III-54 3.5.5. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan ... III-55 3.6. REKAPITULASI AKNOP ... III-56 3.7. PENYUSUNAN LAPORAN ... III-60
iv BAB IV SURVEI PENDAHULUAN ... IV-1 4.1. LOKASI PEKERJAAN ... IV-1 4.2. KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT ... IV-2 4.3. PROFIL D.I. BESUM... IV-4 4.3.1. Sejarah Pembangunan ... IV-4 4.3.2. Data Teknis Proyek ... IV-4 4.3.3. Rehabilitasi DI Besum (Tahun 2007) ... IV-6 4.4. SURVEI PENDAHULUAN ... IV-7 4.4.1. Hasil Survei ... IV-8
BAB V RENCANA KERJA... V-1 5.1. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN ... V-1 5.2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ... V-2 5.3. JADWAL PENUGASAN PERSONIL ... V-3 5.4. JADWAL PERALATAN ... V-4 5.5. PROGRES/KEMAJUAN PEKERJAAN ... V-5 5.5. RENCANA KERJA SELANJUTNYA ... V-6
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di ... II-1 Tabel 2-2 Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan, 2020 ... II-4 Tabel 2-3 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun, di... II-6 Tabel 2-4 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten ... II-8 Tabel 2-5 Nama –Nama Sungai Di Kabupaten Jayapura ... II-9 Tabel 2-6 Luas Wilayah Distrik Namblong menurut Kampung, 2018 ... II-10 Tabel 2-7 Waktu Tempuh Kantor Distrik dan Kantor Kabupaten ... II-11 Tabel 2-8 Luas Wilayah & Kepadatan Penduduk Menurut Kampung, 2018... II-12 Tabel 3-1 Data Teknis ... III-6 Tabel 3-2 Contoh Perhitungan Petugas OP ... III-7 Tabel 3-3 Usulan AKNOP – Gaji/Upah/Honor ... III-10 Tabel 3-4 Usulan AKNOP - Operasional Kantor UPT/Pengamat ... III-12 Tabel 3-5 Usulan AKNOP – Operasi Kantor ... III-14 Tabel 3-6 Usulan AKNOP – Perlengkapan Kerja ... III-16 Tabel 3-7 Usulan AKNOP – Baham dan Peralatan Kerja... III-18 Tabel 3-8 Usulan AKNOP – Baham dan Peralatan Kerja... III-20 Tabel 3-9 Usulan AKNOP – Pembinaan O&P untuk P3A/GP3A/IP3A... III-22 Tabel 3-10 Usulan AKNOP – Perencanaan Operasi Tahunan ... III-26 Tabel 3-11 Usulan AKNOP – Pelaksanaan Operasi Tahunan ... III-29 Tabel 3-12 Usulan AKNOP – Pemanfaatan Sumber Lain ... III-30 Tabel 3-13 Usulan AKNOP – Monitoring dan Evaluasi ... III-31 Tabel 3-14 Usulan AKNOP – Inventarisasi Jaringan Irigasi ... III-32 Tabel 3-15 Usulan AKNOP - Inspeksi Jaringan Irigasi ... III-33 Tabel 3-16 Usulan AKNOP - Penelusuran Jaringan Irigasi ... III-33 Tabel 3-17 Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan,
Pengukuran dan Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan
Program AKNOP ... III-35 Tabel 3-18 Usulan AKNOP - Sosialisasi, Koordinasi dan Evaluasi
Pelaksanaan Partisipatif ... III-36 Tabel 3-19 Pengamanan Jaringan Irigasi permukaan ... III-36 Tabel 3-20 Pengamanan Jaringan Irigasi permukaan (lanjutan) ... III-37
vi Tabel 3-21 Usulan AKNOP – Pengaman Jaringan Irigasi ... III-37 Tabel 3-22 Kebutuhan Bahan Pelumasan ... III-37 Tabel 3-23 Usulan AKNOP - Pemberian Minyak, Pembersihan Saluran Dan
Bangunan Dari Tanaman Liar Dan Semak-Semak, Pembuangan Endapan Dan Memelihara Tanaman Lindung Di Sekitar Bangunan
dan Tepi Luar Tanggul Saluran... III-43 Tabel 3-24 Usulan AKNOP - Menutup Lubang-Lubang Bocoran
Kecil di Saluran/Bangunan ... III-46 Tabel 3-25 Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan,
Pengukuran dan Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan Program AKNOP ... III-47 Tabel 3-26 Usulan AKNOP - Pengecatan Pintu... III-48 Tabel 3-27 Pemeliharaan Berkala - Normalisasi Saluran/Pembersihan
Endapan Saluran ... III-50 Tabel 3-28 Usulan AKNOP – Pembuangan Lumpur Dilaksanakan secara
Swakelola ... III-50 Tabel 3-29 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan
(Perbaikan Pasangan) ... III-51 Tabel 3-30 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan
(Perbaikan Pasangan)(Lanjutan) ... III-52 Tabel 3-31 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan
Perbaikan Jalan Inspeksi/Masuk dan Fasilitas Pendukung) ... III-53 Tabel 3-32 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian III-54 Tabel 3-33 Contoh Rekapitulasi AKNOP Bendung ... III-57 Tabel 3-34 Contoh Rekapitulasi AKNOP Jaringan Irigasi ... III-58 Tabel 3-35 Contoh Rekapitulasi AKNOP Jaringan Irigasi (Lanjutan) ... III-59 Tabel 5-1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ... V-2 Tabel 5-2 Jadwal Penugasan Personil ... V-3 Tabel 5-3 Jadwal Pemakaian Peralatan ... V-4 Tabel 5-4 Progres/Kemajuan Pekerjaan ... V-6
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Peta Administrasi Lokasi Pekerjaan ... I-4 Gambar 2-1 Peta Administrasi Kabupaten Jayapura ... II-2 Gambar 2-2 Luas Daerah menurut Kecamatan (%), 2020 ... II-3 Gambar 2-3 Banyaknya Sekolah di Rinci menurut Jenisnya Di Kabupaten
Jayapura, 2020... II-7 Gambar 2-4 Banyaknya Sekolah di Rinci menurut Jenisnya Di Kabupaten
Jayapura, 2020... II-8 Gambar 2-5 Jumlah Sarana Pendidikan Menurut Kampung, 2018 ... II-13 Gambar 2-6 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kampung, 2018 ... II-13 Gambar 2-7 Jumlah RT dan RW Menurut Kampung, 2018 ... II-14 Gambar 2-8 Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Horticultural Padi
Palawijaya, Sayur-sayuran, Buah-buahan, dan Tanaman
Spesifik Local ... II-15 Gambar 3-1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan ... III-3 Gambar 3-2 Contoh Struktur Organisasi UPT/Pengamat ... III-8 Gambar 3-3 Plotting Wilayah Kerja UPT, Juru, PPA/PPB dan Plotting
Pekarya ... III-10 Gambar 3-4 Operasional Kantor UPTD/Pengamat ... III-12 Gambar 3-5 Sarana Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Permukaan III-14 Gambar 3-6 Peralatan AKNOP - Perlengkapan Kerja ... III-16 Gambar 3-7 Peralatan AKNOP - Baham dan Peralatan Kerja ... III-18 Gambar 3-8 Pembuatan/Pengadaan/Update Data Pendukung
Operasi dan Pemeliharaan ... III-19 Gambar 3-9 Partisipatif GHIPPA Tirta Manunggal – DI. Talang ... III-21 Gambar 3-10 Rencana Tata Tanam dan Rencana Pembagian dan
Pemberian Air Tahunan ... III-25 Gambar 3-11 Pelaksaan Operasi Jaringan Irigasi ... III-28 Gambar 3-12 Identifikasi Kerusakan dalam Inspeksi Juru/Matri Pengairan .. III-32 Gambar 3-13 Perencanaan Pemberian Minyak Pelumas Sumber ... III-38 Gambar 3-14 Perencanaan perencanaan pembersihan saluran dan
bangunan dari tanaman liar dan semak-semak ... III-39
viii Gambar 3-15 Pemeliharaan Rutin - Pembersihkan saluran dan
bangunan dari sampah dan kotoran ... III-40 Gambar 3-16 Pemeliharaan Rutin - Pembuangan Endapan Lumpur di
Bangunan Ukur ... III-41 Gambar 3-17 Pemeliharaan Tanaman Lindung ... III-42 Gambar 3-18 Perbaikan Rembesan Tanggul Saluran ... III-45 Gambar 3-19 Perbaikan Rembesan Tanggul Saluran ... III-46 Gambar 3-20 Perbaikan Keretakan Bangunan ... III-47 Gambar 3-21 Pengecatan Pintu ... III-48 Gambar 3-22 Pembuangan lumpur di bangunan dan saluran Sumbe ... III-49 Gambar 3-23 Penanggulangan/Perbaikan Darurat Sumber ... III-55 Gambar 4-1 Lokasi Pekerjaan D.I. Besum ... IV-1 Gambar 4-2 Skema Irigasi DI Besum ... IV-5 Gambar 4-3 Peta Irigasi DI Besum... IV-6 Gambar 5-1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan (Antara
Pengguna dan penyedia Jasa) ... V-1
PENDAHULUAN
BAB 1
I - 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sungai adalah torehan di permukaan bumi berfungsi sebagai penampung, penyalur alamiah aliran air dan material, yang dibawa dari bagian hulu ke bagian hilir dari suatu daerah pengaliran dan akhirnya bermuara di laut.
Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor: 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan, yang dimaksud dengan bendungan adalah :
1. Bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, beton, dan/atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
2. Waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat di bangunnya bendungan.
3. Bangunan pelengkap adalah bangunan berikut komponen dan fasilitasnya yang secara fungsional menjadi satu kesatuan dengan bendungan.
Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow).
Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air.
Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi. Pembangunan infrastruktur bidang irigasi terutama bendung yang selama ini telah dilaksanakan tidak akan bertahan lama tanpa didukung oleh kegiatan pemeliharaan yang berkesinambungan.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
I - 2 Kondisi dan fungsi sarana/prasarana pendukung pertanian dari tahun ke tahun semakin menurun akibat dari banyaknya kerusakan pada bangunan dan jaringan irigasi yang tidak terpelihara dengan baik. Untuk mengetahui kondisi bangunan bendung dan jaringan irigasi saat ini, maka perlu adanya kegiatan penelusuran bangunan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memutakhirkan data-data aset bangunan dan jaringan irigasi kewenangan Pemerintah Pusat. Data-data tersebut kemudian diolah menjadi Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan operasi dan pemeliharaan bangunan dan jaringan irigasi.
1.2. MAKSUD,TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1. Maksud dan Tujuan
Maksud Pekerjaan Penyusunan AKNOP Bendung adalah untuk mendapatkan pedoman / manual dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan baik biaya rutin maupun biaya berkala.
Tujuan Pekerjaan Penyusunan AKNOP Bendung adalah tersedianya dokumen angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan baik kebutuhan jumlah personil, biaya personil, biaya administrasi dan biaya pemeliharaan struktur
1.2.2. Sasaran
Sasaran pekerjaan ini adalah :Tersedianya dokumen teknis Penilaian Kinerja/AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen;1 Dokumen; NF;K; SYC sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai acuan/standar Operasi dan Pemeliharaan Bendung dan Jaringan Irigasi termasuk Pendataan jenis, jumlah dan kondisi bangunan bendung dan jaringan irigasi.
1.3. REFERENSI HUKUM
Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
I - 3 b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah SATKER O&P SDA PAPUA 2022 Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Bangunan Pengairan.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 09 Tahun 2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
i. Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan.
j. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan
k. Dalam Pekerjaan ini menggunakan semua referensi hukum baik Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri PUPR serta Surat Edaran yang masih berlaku. Apabila diperlukan perubahan terhadap referensi hukum, harus dengan persetujuan direksi pekerjaan dan PPK.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
I - 4 1.4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan terletak di Distrik Namblong Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Gambar 1-1 Peta Administrasi Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan : Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura,
Provinsi Papua
I - 5 1.5. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pekerjaan Penilaian Kinerja/AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen;1 Dokumen; NF;K; SYC meliputi :
1. Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan, antara lain meliputi : a. Mobilisasi tenaga ahli dan peralatan lainnya.
b. Pengumpulan dan mempelajari semua data yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
c. Menyiapkan kantor dan peralatan kantor.
2. Melakukan pengumpulan dan analisis data sekunder
Pengumpulan dan analisis data sekunder ini adalah pengumpulan data-data terdahulu mengenai Bendung dan Jaringan Irigasi yang sudah dibangun (studi, detail desain, as built drawing, dan lain-lain).
3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait pekerjaan.
4. Melakukan penilaian kinerja/ AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi dengan mengidentifikasi lokasi Bendung dan Jaringan Irigasi, termasuk pencatatan atribut Bendung dan Jaringan Irigasi. Hasil ini akan menjadi dasar analisis kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan Bendung dan Jaringan Irigasi terkait dengan kondisinya.
5. Melakukan penilaian kinerja terhadap kondisi eksisting.
6. Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Bendung dan Jaringan Irigasi.
7. Melakukan analisa berdasarkan kondisi yang ada yang kemudian diperoleh rencana tindak lanjut untuk mengembalikan kondisi Bendung dan Jaringan Irigasi agar dapat berfungsi sesuai dengan yang direncanakan.
8. Menyusun Penilaian Kinerja/ AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi.
9. Melakukan diskusi dengan Pengawas Utama dan Pengawas Lapangan, Narasumber, pejabat/petugas OP BWS, Dinas PU/PSDA setempat, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan Bendung dan Jaringan Irigasi.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
I - 6 10. Melakukan diskusi dan rapat-rapat pembahasan laporan (Laporan RMK,
Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir) dalam rangka memperoleh arahan dan masukan pelaksanaan pekerjaan Penilaian Kinerja/
AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi di Kabupaten Jayapura. Setiap diskusi atau rapat harus dibuat notulen yang memuat secara lengkap pokok pembahasan serta kesimpulan. Notulen tersebut merupakan bagian dari laporan pelaksanaan pekerjaan.
11. Melakukan Dokumentasi setiap tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan dengan foto dan video menggunakan drone.
1.6. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 4 (Empat) bulan atau 120 (Seratus dua puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMK).
1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika penyusunan Laporan Pendahuluan “Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K;
SYC” adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup, dasar hukum, dan sistematika penyusunan laporan pekerjaan.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
Bab ini menjelaskan mengenai kondisi geografi, administrasi, kondisi demografi dan kondisi sosial di wilayah Distrik Namblong Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.
BAB III METODOLOGI DAN TAHAPAN KEGIATAN
Berisi data, metodologi dan tahapan-tahapan kegiatan dari konsultan untuk melaksanakan pekerjaan.
I - 7 BAB IV SURVEI PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan analisa dari survei pendahuluan dan identifikasi studi terdahulu yang berkaitan dengan Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC di Provinsi Papua
BAB V RENCANA KERJA
Pada bab ini berisi jadwal pelaksanaan pekejaan (Kurva S), jadwal personil dan jadwal peralatan pekerjaan Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC di Provinsi Papua.
.
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
BAB 2
II - 1 BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
2.1. KABUPATEN JAYAPURA
Berdasarkan data dan informasi dari Kabupaten Jayapura Dalam Angka 2022, Kabupaten Jayapura merupakan kabupaten memiliki luas wilayah mencapai 17,516.6 km2 yang terbagi menjadi 19 distrik, 139 kampung dan 5 kelurahan. Distrik Kaureh dengan luas Wilayah 4.537,9 Km2 merupakan Distrik terluas di Kabupaten Jayapura atau sekitar 24,88 % dari keseluruhan luas Kabupaten Jayapura dan Distrik Sentani Barat merupakan Distrik yang luasnya terkecil dengan luas wilayah 129,2 km2 atau sekitar 0,74 % dari luas Wilayah Kabupaten Jayapura.
Tabel 2-1 Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten Jayapura, 2020
Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 2
Gambar 2-1 Peta Administrasi Kabupaten Jayapura Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
II - 3 Gambar 2-2 Luas Daerah menurut Kecamatan (%), 2020
Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
2.1.1. Kondisi Astronomis
Letak Geografis Kabupaten Jayapura yaitu Bagian Barat terletak pada 139°, 15’
Bujur Barat , Bagian timur terletak pada 140°, 45’ Bujur Timur, Bagian utara terletak pada 2°,15’ Lintang Utara dan bagian Selatan terletak pada 3°, 45’ Lintang Selatan.
2.1.2. Kondisi Geografis
Letak Geografis Kabupaten Jayapura yaitu dengan batas -batas wilayah :
• Sebelah Utara : Samudera Pasifik dan Kabupaten Sarmi.
• Sebelah Selatan : Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimodan Kabupaten Tolikara.
• Sebelah Timur : Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom.
• Sebelah Barat : Kabupaten Sarmi.
Jarak dari ibu kota Kabupaten ke ibu kota Distrik yang biasa disinggahi kapal laut sebagai berikut:
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 4
• Demta : 45 Mil Laut
• Depapre : 35 Mil Laut
Sedangkan jarak terjauh dari Barat ke Timur 336 Km dan jarak terjauh dari Utara ke Selatan 140 Km.
2.1.3. Kondisi Iklim
Untuk mengukur iklim di Kabupaten Jayapura Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Jayapura memiliki 2 stasiun pengamatan, yaitu Stasiun Sentani dan Stasiun Genyem.
Tabel 2-2 Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan, 2020
II - 5 Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
2.1.4. Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk 2020 di Kabupaten Jayapura berdasarkan hasil proyeksi BPS Kabupaten Jayapura berjumlah 166.171 Jiwa dengan laju pertumbuhan 2.50% dan Dengan wilayah seluas 17.516,6 km2.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 6
Tabel 2-3 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun, di Kabupaten Jayapura, 2020
Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
2.1.5. Kondisi Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat
1. Pendidikan
Peningkatan partisipasi sekolah harus diimbangi dengan prasarana yang memadai terutama dalam menunjang program belajar 9 tahun. Jumlah prasarana sekolah SD di kabupaten Jayapura sebanyak 135 unit, SLTP 44 unit, SMU/SMK sebanyak 26 unit di tahun 2020.
II - 7 Gambar 2-3 Banyaknya Sekolah di Rinci menurut Jenisnya Di Kabupaten Jayapura, 2020 Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
2. Kesehatan
Pada tahun 2020, Kabupaten Jayapura memiliki 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah yang terletak di desa Doyo Baru Distrik Waibu. Jumlah Puskesmas pada tahun 2020 berjumlah 21 unit, sedangkan puskesmas pembantu berjumlah 64.
2.1.6. Kondisi Pertanian dan Kehutanan 1. Hortokultura
Produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim tahun 2020 di kabupaten jayapura di antaranya bayam 776,5 ton, cabe 794,7, kacang panjang 738 ton, kangkung 723 ton, petasi 933 ton, tomat 396 ton dan buncis 99 ton. Produksi tanaman biofarma tahun 2020 di antaranya jahe 15.459 Kg, lengkuas 2.646 dan kunyit 3.003 Produksi tanaman sayuran dan buah buahan tahunan tahun 2020 di antaranya Mangga 266,5 ton, rambutan 520 ton, duku 57,1 ton, jeruk 117,5 ton, durian 306,5 ton dan pisang 6.502,8 ton
2. Perkebunan
Produksi perkebuanan tahun 2020 di kabupaten Jayapura diantaranya Kelapa 2.595 ton, kopi 0.50 ton, dan kakao 1.148,01 ton.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 8
2.1.7. Kondisi Jalan
Panjang ruas jalan di Kabupaten Jayapura pada tahun 2020 sepanjang 618.68 km.
kondisi jalan tersebut meliputi 237.36 km kondisi baik, 31.35 km kondisi sedang, 142.45 kondisi rusak ringan dan 207.52 km dalam keadaan rusak berat.
Tabel 2-4 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Jayapura (km), 2018–2020
Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
Gambar 2-4 Banyaknya Sekolah di Rinci menurut Jenisnya Di Kabupaten Jayapura, 2020 Sumber: Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2022
II - 9 2.1.8. Hidrogeologi Kabupaten Jayapura
Sumber air di Wilayah Kabupaten Jayapura terdiri dari sungai, danau, rawa dan air tanah. Sungai besar yang melintas di wilayah Kabupaten Jayapura yaitu sungai Grime, sungai Nawa, sungai Mamberamo, sungai Sermowai dan sungai Wira sebagian besar menuju ke Pantai Utara atau Samudera Pasifik dan pada umumnya sangat tergantung pada fluktuasi air hujan. Selain itu juga terdapat sungai-sungai kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air seperti sungai yang terdapat di Distrik Sentani yaitu sungai Kemiri, sungai Jabawi, sungai Plavou, kali Doyo, kali Dosay, kali Polomo, sungai Sabron Sari serta masih banyak sumber air permukaan yang terdapat di Distrik-Distrik lain di wilayah Kabupaten Jayapura. Danau yang berada di wilayah Kabupaten Jayapura adalah Danau Sentani ± 9.630 Ha Ha terdapat di 5 (lima) Distrik yaitu Distrik Sentani Timur, Distrik Sentani Barat dan Distrik Sentani, Distrik Waibu dan Distrik Ebungfauw.
Sumber mata air tanah yang dapat dimanfaatkan secara baikmisalnya air sumurbaik secara bor maupun digali. Luas rawa yang ada di Kabupaten Jayapura adalah: Distrik Kaureh seluas ± 7.500 Ha dan Distrik Nimboran ± 625 Ha.
Tabel 2-5 Nama –Nama Sungai Di Kabupaten Jayapura
Sumber: Bakosurtanal
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 10
2.2. DISTRIK NAMBLONG 2.2.1. Kondisi Geografi
Berdasarkan data dan informasi Distrik Namblong Dalam Angka 2019, Distrik Namblong memiliki luas 193,7 Km² dan berbatasan dengan sebelah Utara Distrik Kemtuk, sebelah selatan Distrik Gresi Selatan, sebelah barat Distrik Nimboran dan sebelah Timur Distrik Kemtuk Gresi. Kampung Sumbe merupakan daerah terluas yaitu 62,82 Km² atau sebesar 32,43 persen dari total luas Distrik Namblong. Sedangkan Kampung Yakasib merupakan daerah terkecil dengan luas 7,85 Km² atau sebesar 4,05 persen dari total luas Distrik Namblong.
Tabel 2-6 Luas Wilayah Distrik Namblong menurut Kampung, 2018
Waktu tempuh waktu dari tiap kampung menuju kantor distrik Namblong berkisar antara 5 sampai 35 menit. Waktu tempuh terlama adalah dari Kampung Sarmai atas dengan waktu tempuh sekitar 35 menit dan waktu tempuh tercepat adalah dari Kampung
II - 11 Hanggai Hamong sekitar 5 menit. Waktu tempuh dari tiap kampung menuju kantor kabupaten berkisar antara 60 sampai 90 menit.
Tabel 2-7 Waktu Tempuh Kantor Distrik dan Kantor Kabupaten Menurut Kampung, 2018
2.2.2. Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Distrik Namblong berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2018 berjumlah 3.482 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan populasi terbesar yaitu 1.785 jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 1.697 jiwa di Distrik Namblong. Dari jumlah di atas penduduk laki – laki terbanyak berada di Kampung Karya Bumi sebanyak 779 jiwa, Sedangkan jumlah penduduk laki-laki paling rendah terdapat di Kampung Hanggai Hamong sebanyak 73 jiwa, sedangkan untuk jumlah penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung Karya Bumi sebanyak 693 jiwa dan yang paling rendah terdapat di Kampung Hanggai Hamong yaitu 64 jiwa.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 12
Tabel 2-8 Luas Wilayah & Kepadatan Penduduk Menurut Kampung, 2018
2.2.3. Kondisi Sosial
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Namblong diantaranya adalah Taman Kanak- kanak sebanyak 4 unit Play Grup ada 9 unit dan 3 Sekolah Dasar (SD) yang terletak di kampung Yakasib, kampung Sarmai Atas dan kampung Karya Bumi. Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat 1 sekolah yang juga terletak di Kampung Karya Bumi, sedangkan untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) masih dalam tahap pembangunan di Distrik Namblong.
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Distrik Nimboran yaitu sebanyak 12 unit kesehatan yang terdiri dari 1 unit Puskesmas yang berada di Kampung Yakasib, 2 unit Polindes yang berada di kampung Sanggai dan Kampung Karya Bumi dan Posyandu yang tersebar di setiap Kampung ada 9 unit
Fasilitas Keagamaan yang terdapat di Distrik Namblong diantaranya Terdapat 18 unit Gereja Protestan yang tersebar di sebagian besar desa, 1 Gereja Katolik yang terletak di Kampung Karya Bumi dan 1 Mesjid yang terletak di Kampung Karya Bumi.
II - 13 Gambar 2-5 Jumlah Sarana Pendidikan Menurut Kampung, 2018
Sumber: Distrik Namblong Dalam Angka, 2019
Gambar 2-6 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kampung, 2018 Sumber: Distrik Namblong Dalam Angka, 2019
2.2.4. Kondisi Pemerintahan
Tahun 2018 Distrik Namblong memiliki 9 daerah kampung, 16 RW dan 44 Rumah Tangga. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung Karya Bumi memiliki RW dan RT terbanyak yaitu masing-masing 4 RW dan 19 RT. Pada Distrik Namblong, Personil Keamanan yang dimiliki berjumlah 69 orang yang terdiri dari babinsa, kamra dan hansip dari tiap-tiap kampung. Jumlah perangkat kampung pada tahun 2018 di Distrik Namblong adalah 53 orang. Kepala Kampung 9 orang, Sekretaris Kampung (Sekam) 9 orang dan Kaur
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
II - 14
di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 35 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Pembangunan dan Kaur Umum.
Gambar 2-7 Jumlah RT dan RW Menurut Kampung, 2018 Sumber:Distrik Namblong Dalam Angka, 2019
2.2.5. Kondisi Pertanian
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018 diantaranya Padi sawah Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang produksi tebanyak adalah padi swah sebesar 924.6 ton,sedangkan yang paling sedikitl adalah jagung yaitu 20.8 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2018 diantaranya Kacang Panjang, terung, Kangkung dan bayam. Dari komoditas sayur tersebut produksi tebanyak adalah kangkung produktifitas sebanyank yaitu 20 ton, sedangkan yang paling sedikitl adalah bayam yaitu 6 ton
Produksi Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2018 diantaranya jeruk, mangga, rambutan,duku dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 930 ton, sedangkan rambutan merupakan produksi yang paling sedikit yaitu 6.2 ton.
II - 15 Gambar 2-8 Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Horticultural Padi Palawijaya, Sayur-
sayuran, Buah-buahan, dan Tanaman Spesifik Local Sumber:Distrik Namblong Dalam Angka, 2019
METODOLOGI &
TAHAPAN PEKERJAAN
BAB 3
III - 1 BAB III
METODOLOGI DAN TAHAPAN PEKERJAAN
3.1. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC ini baik untuk pekerjaan persiapan, pekerjaan survey lapangan, kajian dan analisa, penyusunan laporan dan diskusi/pembahasan diperlukan metoda pelaksanaan yang baik dan terarah.
Adapun tahap pekerjaan atau langkah-langkah Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diterangkan pada bagan alir dan paragrap berikut ini :
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum; Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
III - 2
Mulai
Persiapan Kantor, Mobilisasi dan Perijinan
Penyusunan (Konsep) Laporan Pendahuluan Penyusunan Rencana Kerja &
Pengumpulan Data Sekunder
Inventarisasi Jaringan Irigasi Inventarisasi Bendung &
Bangunan Irigasi
Survei Awal dan Peninjauan Lapangan PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN SURVEY LAPANGAN
KAJIAN DAN ANALISA
Q1 Q2
Tidak
Tidak
Ya
Diskusi (Konsep) Laporan Pendahuluan
Q5
Q6 Q7
Laporan Pendahuluan
Tidak Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya Tidak
Diskusi (Draf) Program Mutu
Q4
A
Penyusunan Laporan Bulanan
1 - 2
Laporan Bulanan 1 - 2
A
P1 P2
P4
P5
P6 P7
P9
Ya Penyusunan (Draf)
Program Mutu
Q3
Tidak
Ya P1, Cek : P3
1. Dokumen Kontrak 2. SPMK
3. Surat Penugasan Personil 4. Identitas Personil 5. Surat Mobilisasi PersoniL dan Peralatan
Q1, Cek :
1. Kelengkapan dan Kesesuaian Dokumen Kontrak dan SPMK dengan Paket Pekerjaan 2. Kesesuaian Personil sesuai dengan Surat Penugasan 3. Kelengkapan Personil dan Peralatan
4. Kelengkapan Surat Perijinan
P2, Cek : 1. Studi Terdahulu 2. Peta Daerah Irigasi 3. Skema Jaringan dan Bangunan Irigasi
4. Surat Permohonan Data Q2, Cek :
1. Kualitas dan Validasi Data Sekunder
Laporan Program Mutu
P4,Cek :
1. Identifikasi Permasalahan 2. Peninjauan Lokasi Pekerjaan 3. Dokumentasi
Q4, Cek :
1. Validitas Hasil Survei Awal dan Peninjauan Lapangan 2. Validitas Data Sekunder P3,Cek :
1. Informasi Pekerjaan 2. Organisasi Pekerjaan 3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 4. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
5. Pengendalian Pekerjaan 6. Pelaporan
Q3, Cek :
1. Kelengkapan konten Program Mutu
P6, P7, Cek :
1. Inventarisasi bendung dan bangunan irigasi 2. Inventarisasi jaringan irigasi Q6, Q7, Cek :
1. Validitas hasil Inventarisasi 2. Dokumentasi
P8,Cek :
1. Pengukuran situasi bendung Q8, Cek :
1. Validitas Hasil Survey Pendahuluan
2. Validitas Data Sekunder (teknis &
non teknis)
Analisa Kinerja Irigasi
Laporan Aset Q11
Penggambaran
Q10 P11
Tidak
P9, P10,Cek :
1. Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan.
2. Peta ikhtisar, situasi dan long cross section
Q9, Q10 Cek : 1. Validitas Hasil Survey Pendahuluan 2. Validitas Hasil Gambar
P17
Survei Pengukuran Topografi
Q8
Ya Tidak
P8
Kajian Hasil Pengukuran Topografi
P10
Q9 P5,Cek :
1. Pendahuluan 2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
3. Identifikasi Data
4. Hasil Identifikasi Pendahuluan 5. Pendekatan dan Metodologi 6. Program dan Rencana kerja Q5, Cek :
1.Kelengkapan konten Konsep Laporan Pendahuluan
P11,Cek :
1. Disesuaikan dengan form dan tata cara penilaian yang ada di SE Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 05/SE/D/2016 Q11, Cek :
1. Kualitas Hasil Analisis Data
A A
Penyusunan (Konsep) Laporan Antara
Diskusi (Konsep) Laporan Antara
P12 Tidak
Laporan Antara
Penyusunan Laporan Bulanan
3 - 4
Laporan Bulanan 3 - 4 Analisis AKNOP
(RAB) Irigasi
Q12
Analisa & Evaluasi Kegiatan OP
Q13
Melanjutkan Penggambaran
Penyusunan Konsep Laporan Akhir
Diskusi Konsep Laporan Akhir
Q15 Laporan Akhir
Penyusunan Gambar A3
Q16
Penyusunan Laporan Foto-Foto
Kegiatan (Dokumentasi)
Q117 Gambar A3
Dokumentasi Foto Lapangan
Selesai P12
P13 P10
P14
P15
P16
P17 Q10 Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak P12,Cek :
1. Rangkuman hasil kegiatan lapangan
2. Rangkuman hasil analisis data
Q12, Cek : 1. Kualitas Laporan Antara
P13,Cek :
1. Surat Edaran Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 01 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Konstruksi Bidang PUPR 2. Rapermen Standar Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai 3. Permen PUPR 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum Q12, Cek :
1.Kualitas Perhitungan P14,Cek :
1. Penentuan dan Evaluasi Kegiatan OP, Jaringan dan Bangunan Irigasi yang Kritis Q14, Cek : 1.Kualitas Hasil Analisa
P18 P15,Cek :
1. Rangkuman hasil kegiatan lapangan
2. Rangkuman hasil analisis data 3. Rangkuman Hasil Perhitungan AKNOP
4. Hasil analisa dan evaluasi kegiatan OP Q15, Cek : 1. Kualitas Laporan Akhir
P16, P17, P18,Cek : 1. Hasil Gambar Situasi 2. Hasil Gambar Skema Jaringan dan Bangunan Irigasi 3. Penyusuna Hasil Dokumentasi dari awal
hingga akhir pekerjaan 4. Hasil Laporan Kemajuan (Bulanan)
Q16, Q17, Q18, Cek : 1. Kesesuaian dengan KP-07 2. Album Gambar A3 Laporan Penunjang, 3. Dokumentasi dan Gambar
Gambar 3-1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
3.2. DASAR HUKUM
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang digunakan adalah yang berlaku di Indonesia pada umumnya yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI), serta teori/kajian teknis yang masih berlaku. Untuk pekerjaan ini dipakai Norma, Standar, Prosedur, Kriteria yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umumdan/atau Intansi lainyang terkait dan berwenang.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah SATKER O&P SDA PAPUA 2022 Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Bangunan Pengairan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 09 Tahun 2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan.
Peraturan Menteri PUPR Nomor: 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan
Dalam Pekerjaan ini menggunakan semua referensi hukum baik Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri PUPR serta Surat Edaran yang masih berlaku. Apabila diperlukan perubahan terhadap referensi hukum, harus dengan persetujuan direksi pekerjaan dan PPK.
3.3. MANAJEMEN PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Manajeman Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan merupakan kegiatan koordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi permukaan di lapangan. Koordinasi yang dilakukan tidak terbatas antara pimpinan dengan tenaga pelaksana saja atau sesama tenaga pelaksana, tetapi juga koordinasi dengan P3A/GP3A/IP3A.
Manajeman Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh
Pengamat/UPTD/Cabang Dinas/Korwil. Oleh karena itu, manajeman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan ini perlu didukung oleh tenaga, sarana dan pendanaan yang memadai.Persiapan Kantor, Mobilisasi dan Perijinan.
Pengamat/UPTD/setingkat merupakan pusat koordinasi OP Irigasi di lapangan.
3.3.1. Gaji/Upah/Honor
Dalam operasi dan pemeliharaan, pelaksana kegiatan dilaksanakan oleh (i) pegawai negeri sipil, (ii) pekerja harian sebagai petugas OP dan (iii) pekerja harian lepas.
Pelaksana kegiatan operasi dan pemeliharaan ini mendapatkan imbalan kerja atas jasa/kerja yang dilakukan berupa (i) Gaji untuk PNS (tidak diperhitungkan dalam AKNOP);
(ii) upah untuk imbalan pekerja harian; dan (iii) honor untuk PNS sebagai tim pelaksana kegiatan OP.
Ketentuan wilayah pelaksana kegiatan OP sebagai berikut (Peraturan Menteri Nomor 12/PRT/M/2015) :
(1) Setiap Pengamat/UPTD/ setingkat dipimpin oleh Kepala UPTD/Pengamat dibantu oleh maksimal 5 staf dengan wilayah kerja untuk areal irigasi seluas 5.000 - 7.500 Ha.
(2) Juru, PPA/POB dan Pekarya
a. Mantri/Juru pengairan :1 orang per 750 — 1.500 Ha
b. Petugas Operasi Bendung (POB) : 1 orang per bendung, dapat ditambahbeberapa pekerja untuk bendung besar
c. Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 — 5 bangunan sadap dan bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sampai dengan 500 ha.
d. Pekerja/pekarya Saluran (PS) : 1 orang per 2-3 km panjang saluran.
Sebagai contoh daerah irigasi XXXXX dengan luas potensial 12.000 Ha dikelola oleh 2 (dua) UPTD/pengamat dengan potensi disajikan pada tabel di bawah ini.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Tabel 3-1 Data Teknis
Berdasarkan data potensi daerah irigasi, maka perhitungan ketersedian dan
kebutuhan petugas OP, seperti Tabel 3.2. Hasil perhitungan ini menunjukkan kebutuhan tenaga pelaksana lapang yang optimum dan dibentuk struktur organisasi seperti tersaji Gambar 3.1 dan alokasi (ploting) wilayah kerja UPTD/Pengamat, Juru, PPA dan Pekarya pada Struktur organisasi UPTD/Pengamat seperti tersaji pada gambar.
Usulan Gaji/Upah/Honor dalam usulan pembiayaan mempertimbangkan komponen gaji. Di sisi lain, gaji PNS telah dibayar, oleh karena itu usulan pembiayaan AKNOP tidak memperhitung gaji.
AKNOP memperhitungkan Gaji/Upah/Honor komponen sebagai berikut : a. Tenaga honorer
Jika ketersediaan tenaga tidak memenuhi kebutuhan, maka dilakukan rekrutmen tenaga hononer.
Tabel 3-2 Contoh Perhitungan Petugas OP
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Gambar 3-2 Contoh Struktur Organisasi UPT/Pengamat
b. Tenaga Harian Lepas
Tenaga harian lepas dikontrak sesuai volume pekerjaan, antara lain kegiatan pengurasan endapan pada pintu pengambilan, pintu spei banjir atau pintu penguras pada bendung setelah hujan deras; pembersihan sampah atau pohon yang hanyut tertahan di mercu setelah hujan deras; pengurasan endapan kantong lumpur atau lainnya.
Pada umumnya operasi bangunan pembilas, operasi kantong lumpur dan bangunan pengelak dilakukan 4 - 6 kali setiap tahun selama 2 - 3 hari dengan kebutuhan tambahan tenaga pengurasan sedimen yang tertinggal antara 3 - 6 orang setiap hari.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Gambar 3-3 Plotting Wilayah Kerja UPT, Juru, PPA/PPB dan Plotting Pekarya
c. Waktu Kerja Lembur
Pada saat terjadi banjir atau kekeringan maka kegiatan koordinasi operasi dan pemeliharaan akan meningkat, sehingga diperlukan kerja lembur. Contoh usulan Gaji/Upah/Honor disajikan pada tabel.
Tabel 3-3 Usulan AKNOP – Gaji/Upah/Honor
3.3.2. Operasional Kantor
Operasional untuk kantor Pengamat/UPTD/setingkat diperlukan layanan perkantoran, terdiri dari :
a. Bahan Alat Tulis Kantor
Usulan bahan alat tulis kantor meliputi peralatan atau bahan alat tulis yang diperlukan oleh kegiatan kantor, termasuk pengolahan data operasi dan pemeliharaan.
b. Prasarana Kantor
Prasarana kantor meliputi meja, kursi, almari, filling kabinet, dll. Kantor Pengamat/UPTD/setingkat juga dilengkapi prasarana untuk pertemuan dengan P3A/GP3A/IP3A dalam koordinasi operasi dan pemeliharaan. Prasarana pertemuan meliputi meja dan kursi, LCD proyektor, laptop, sound system, sscreenview /layar LCD dalam ruang pertemuan.
c. Langganan Daya dan Jasa
Langganan Daya dan Jasa meliputi (i) biaya listrik, air minum, telepon, pengiriman surat dan lain-lain; (ii) biaya fotocopy laporan dan lain-lain; (iii) biaya pemeliharaan peralatan kantor (servis perangkat komputer dan lain- lain); dan (iv)
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
biaya listrik dan air minum untuk rumah dinas juru dan PPA; (v) biaya listrik
operasional pintu elektrik.
Bahan alat tulis kantor dan prasarana kantor pada operasional kantor untuk AKNOP Bendung dihitung dalam AKNOP Jaringan Irigasi, sehingga Operasional Kantor dalam AKNOP Bendung hanya dihitung biaya listrik dan air minum untuk rumah dinas juru dan PPA dan biaya listrik operasional pintu elektrik.
Contoh operasional Kantor Pengamat/UPTD/setingkat dan usulannya disajikan pada gambar dan usulan operasional kantor pada tabel.
Gambar 3-4 Operasional Kantor UPTD/Pengamat Sumber: UPTD. Ambulu - DI. Talang - Kab. Jember (2016)
Tabel 3-4 Usulan AKNOP - Operasional Kantor UPT/Pengamat
3.3.3. Sarana Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Menurut Permen No 12/PRT/M/2015 fasilitas yang diperoleh :
▪ Pengamat/ UPTD/ setingkat:
- mobil pick up;
- rumah dinas; dan - alat komunikasi.
▪ Juru/Mantri Pengairan:
- Sepeda motor;
- rumah; dan - alat komunikasi.
▪ PPA/POB:
- Sepeda; dan - alat komunikasi.
Berdasarkan hal ini, maka perencanaan usulan AKNOP sarana Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan terdiri dari :
a) Operasional Kendaraan Operasi dan Pemeliharaan
Kendaraan pick up Pengamat/UPTD/setingkat, sepeda motor untuk juru, dan sepeda untuk PPA/POB.
b) Operasional Perangkat Komputer dan Software
Komputer dan perangkat diharapkan mampu mengolah data, mengunduh gambar peta satelit, dan menginterpretasi GPS.
c) Komunikasi dan informasi (smartphone/komunikasi HT/jaringan internet) Komunikasi diperlukan dalam koordinasi pada saat pelaksanaan operasi dan pemeliharaan (normal, banjir, kekeringan, dan pelaksanaan konstruksi).
Pelaporan OP berbasis online, antara lain dengan aplikasi SMOPI. d) Perlengkapan Survei
Perlengkapan survei meliputi GPS, kamera, pita ukur, senter, patok dan current meter. Contoh sarana Pelaksana OP irigasi permukaan disajikan gambar dan usulan operasional kantor pada tabel.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Gambar 3-5 Sarana Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Permukaan
Sumber: UPTD. Ambulu - DI. Talang - Kab. Jember (2016) Tabel 3-5 Usulan AKNOP – Operasi Kantor
3.3.4. Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja meliputi : 1. Pakaian kerja
2. APD (alat pelindung diri)
APD (alat pelindung diri) yang diperlukan dalam OP Irigasi permukaan adalah (i) pelindung kepala (helm); (ii) pelindung tangan (sarung tangan); (iii) pelindung badan (rompi) dan (iv) pelindung ketinggian (body hardness), (v) pelindung kaki (sepatu boot), dan (vi) rope access system.
3. Senter, payung, jas hujan, dan lain-lain.
Contoh perlengkapan kerja disajikan pada gambar dan usulan AKNOP perlengkapan kerja pada tabel.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Gambar 3-6 Peralatan AKNOP - Perlengkapan Kerja
Sumber: UPTD. Ambulu - DI. Talang - Kab. Jember (2016)
Tabel 3-6 Usulan AKNOP – Perlengkapan Kerja
3.3.5. Peralatan Kerja
Peralatan kerja OP irigasi permukaan meliputi peralatan yang dibutuhkan dalam (i) pembersihan tanaman liar dan semak-semak; (ii) pembersihan sampah; (ii) galian, timbunan dan pemadatan; (iii) perbaikan pasangan ringan; dan (iv) pemberian oli, seperti tersaji pada gambar.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Gambar 3-7 Peralatan AKNOP - Baham dan Peralatan Kerja
Tabel 3-7 Usulan AKNOP – Baham dan Peralatan Kerja
3.3.6. Kegiatan Pembuatan/Pengadaan/Update Data Pendukung Operasi dan
Pemeliharaan
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No 12/PRT/M/2015, operasi jaringan irigasi dapat dilaksanakan dengan baik harus didukung oleh :
1. Peta Wilayah Kerja Pengelolaan Irigasi sesuai dengan tugas dan tanggung- jawab (Skala 1 : 25.000 atau disesuaikan)
2. Peta Daerah Irigasi (Skala 1 : 5.000 atau disesuaikan) 3. Skema Jaringan Irigasi
4. Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air 5. Gambar Purna Konstruksi (as built drawing)
Selain itu, perlu juga dibuat/disusun buku Manual O & P dan data DI.
Data pendukung Operasi dan Pemeliharaan harus diupdate dan dilengkapi agar operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dapat dilaksanakan. Data pendukung OP irigasi permukaan berupa (i) peta dan skema (peta, skema jaringan irigasi, dan skema bangunan); (ii) Manual O & P, data DI dan (iii) Gambar As Built Drawing/ purnalaksana.
Gambar 3-8 Pembuatan/Pengadaan/Update Data Pendukung Operasi dan Pemeliharaan Sumber: UPTD. Ambulu - DI. Talang - Kab. Jember (2016)
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Tabel 3-8 Usulan AKNOP – Baham dan Peralatan Kerja
3.3.7. Pembinaan O&P untuk P3A/GP3A/IP3A
Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat petani pemakai air, P3A/GP3A/IP3A kegiatan perencanaan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan Permen PUPR No.
30/PRT/M/2015 : 1. Kegiatan Operasi
P3A/GP3A/IP3A mengusulkan rencana tanam dan luas areal kepada Dinas yang membidangi irigasi
2. Kegiatan Pemeliharaan
a. Petugas OP bersama P3A/GP3A/IP3A melakukan penelusuran untuk mengindentifikasi kerusakan-kerusakan, usulan rencana perbaikan dan skala prioritas.
b. Penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh P3A/GP3A/IP3A.
c. Instansi yang melaksanakan OP irigasi, dalam hal pemeliharaan jaringan irigasi dapat dilakukan melalui kerjasama dengan P3A/GP3A/IP3A.
d. P3A/GP3A/IP3A dapat berperan serta dalam pelaksanaan pemeliharaan
jaringan irigasi dalam bentuk tenaga, bahan, atau biaya sesuai dengan kemampuannya.
e. P3A/GP3A/IP3A berperan aktif dalam pengamanan jaringan irigasi.
f. P3A/GP3A/IP3A dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder dalam bentuk penyampaian laporan penyimpangan pelaksanaan kepada dinas atau pengelola irigasi.
Contoh partisipatif operasi dan pemeliharaan P3A/GP3A/IP3A disajikan pada Gambar.
Gambar 3-9 Partisipatif GHIPPA Tirta Manunggal – DI. Talang Keterangan :
(1) Koordinasi OP (2) Penelusuran
(3) Partipasipatif dalam Penguras Kantung Lumpur Dam Talang (4) Operasional Boks Tersier
Agar kegiatan P3A/GP3A/IP3A dalam perencanaan dan pelaksanaan OP irigasi permukaaan dapat dilaksanakan maka dilakukan :
1. Rapat Koordinasi Operasi dan Pemeliharaan
2. Fasilitasi Dokumen (data tanaman, alih fungsi lahan, luas baku sawah)
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Usulan AKNOP - Pembinaan O&P untuk P3A/GP3A/IP3A disajikan pada tabel.
Tabel 3-9 Usulan AKNOP – Pembinaan O&P untuk P3A/GP3A/IP3A
3.4. OPERASI IRIGASI PERMUKAAN 3.4.1. Definisi Operasi Irigasi Permukaan
Operasi jaringan irigasi merupakan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
3.4.2. Biaya Operasi Irigasi Permukaan Perencanaan Operasi
A. Perencanaan Penyediaan Air Tahunan
Pelaksana OP irigasi dinas kabupaten/kota/provinsi/balai merencanakan Rencana Penyediaan Air Tahunan berdasarkan ketersediaan air (debit andalan) dan mempertimbangkan usulan rencana tata tanam dan rencana kebutuhan air tahunan, kondisi hidroklimatologi. Dilakukan setiap tahun 1 kali.
Kegiatan :
1. Pengumpulan data debit pengambilan dan jatah air dari rencana alokasi air; dan 2. Analisis debit andalan
B. Usulan Rencana Tata Tanam
Pelaksana OP irigasi dinas kabupaten/kota/provinsi/balai merencanakan berdasarkan usulan petani yang disampaikan melalui P3A/GP3A/IP3A dengan prosedur :
1. Penyusunan Tata Rencana Tanam
a. P3A menyusun usulan rencana tata tanam yang diinginkan secara musyawarah bersama anggotanya dengan mengisi blangko 01-O, selambat-lambatnya 2 bulan sebelum MT-1.
b. GP3A bersama seluruh anggotanya membahas dan menyusun Rencana Tata Tanam (RTT) dan direkap dalam blangko 02-O dan 03-O selambat- lambatnya 1 bulan sebelum MT-1 dan dievaluasi serta dikoordinasikan dalam Komisi Irigasi kabupaten/kota atau provinsi guna menentukan Rencana Tata Tanam Tahunan.
c. Komisi Irigasi kabupaten/kota atau provinsi mengkoordinasikan usulan-usulan dari Gabungan P3A dalam rapat penentuan RTT Tahunan dalam satu daerah irigasi (DI). Dalam penentuan RTT Tahunan tersebut agar mempertimbangkan ketersediaan air irigasi, rencana pemeliharaan jaringan irigasi, hama dan penyakit tanaman. Pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian mengacu kepada RTT Tahunan yang ditetapkan.
RTT Tahunan meliputi Rancana Tata Tanam Global (RTTG) dan Rencana Tata Tanam Detail (RTTD). RTT Tahunan ini diusulkan ke bupati/walikota atau gubernur untuk ditetapkan.
d. Setelah ada kesepakatan dalam rapat komisi irigasi maka disusun penetapan melalui SK bupati/walikota atau gubernur tentang Rencana Tata Tanam Tahunan. SK tersebut sebagai dasar dalam menyusun rencana pembagian dan pemberian air serta waktu pengeringan dan sebelum MT-I SK ini harus sudah terbit/jadi.
e. Hasil koordinasi ini disosialisasikan dalam forum GP3A yang selanjutnya disebarluaskan kepada para P3A dan disosialisasikan kepada para anggota P3A untuk dapat dilaksanakan di daerah masing-masing.
f. Masing-masing P3A mensosialisasikan kesepakatan RTT Tahunan tersebut kepada anggota P3A.
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
2. Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air Tahunan
Rencana Tahunan Pembagian dan Pemberian Air Irigasi disusun oleh dinas kab/kota atau provinsi yang membidangi irigasi sesuai dengan kewenangannya berdasarkan rencana tahunan penyediaan air irigasi dan pemakaian air untuk keperluan lainnya.
Rencana pembagian dan pemberian air setelah disepakati oleh komisi irigasi kab/kota atau provinsi ditetapkan melalui keputusan bupati/walikota, gubernur, atau menteri sesuai kewenangannya dan atau penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah yang bersangkutan.
Rencana tahunan pembagiaan dan pemberian air irigasi pada daerah irigasi lintas provinsi dan strategis nasional yang belum dilimpahkan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah kab/kota disusun oleh instansi pusat yang membidangi irigasi/sumber daya air dan disepakati bersama dalam forum koordinasi komisi irigasi atau yang disebut dengan nama lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Contoh Rencana Tata Tanam dan Rencana Pembagian dan Pemberian Air Tahunan disajikan pada gambar. Dan usulan AKNOP perencanaan operasi tahunan disajikan pada tabel.
C. Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air pada Jaringan Sekunder dan Primer Setelah ditetapkan rencana pembagian dan pemberian air tahunan oleh bupati/walikota, gubernur, atau menteri maka masing-masing pengelola irigasi tersebut menyusun rencana pembagian dan pemberian air pada jaringan sekunder dan primer.
Perencanaan tersebut disesuaikan dengan luas areal yang telah ditetapkan akan mendapatkan pembagian dan pemberian air dari jaringan sekunder dan primer.
Perencanaan tersebut merupakan jumlah Rencana Pemberian Air (RPA) di petak tersier ditambah kehilangan air di saluran primer dan sekunder.Besarnya kehilangan air ini biasanya sebesar 10% sd. 20% (tergantung panjang saluran, jenis tanah dll).
Gambar 3-10 Rencana Tata Tanam dan Rencana Pembagian dan Pemberian Air Tahunan
Keterangan :
(1) Juru/mantri pengairan menampung Usulan Tata Tanam P3A/GP3A/IP3A
(2) UPT/Pengamat/setingkat melakukan Rekapitulasi Usulan Rencana Tata Tanam (Usulan Rencana Tata Tanam, RRTD)
(3) Pembahasan
RTTG oleh Komisi Irigasi (4) Pengesahan SK. Bupati (5) Sosialisasi RTT
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan AKNOP Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Besum;
Kabupaten Jayapura; Papua; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
Tabel 3-10 Usulan AKNOP – Perencanaan Operasi Tahunan
Pelaksanaan Operasi Jaringan Irigasi
Berdasarkan SK bupati/walikota atau gubernur tentang Rencana Tata Tanam Tahunan yang dilengkapi dengan Rencana Pembagian dan Pemberian Air, maka pelaksanaan kegiatan operasi dapat dilakukan sebagai berikut :
A. Laporan keadaan air dan tanaman
Juru/Mantri pengairan mengisi realisasi keadaan air dan tanaman dengan menggunakan Blangko 04-O. Dilakukan setiap 10 hari sekali atau 15 hari sekali.