• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN DOSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN DOSEN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada tahun 2019, KPAI kembali melakukan survei dan menemukan bahwa 65,34% remaja berusia antara 10 dan 19 tahun pernah mengakses situs pornografi di Internet. Hasil penelitian yang dilakukan Aina (2020) di SMK Bhakti Bangsa Bekasi menunjukkan bahwa 51,7% dari 174 sampel yang diambil dari kelas X – IX menyatakan pernah mengakses website pornografi. Kebiasaan remaja mengakses website pornografi merupakan salah satu perilaku yang salah dalam mencari informasi tentang seks.

Semakin sering remaja mengakses situs pornografi maka akan semakin berkurang pula persepsi mereka terhadap seks pranikah yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola pikir remaja. Hasil survei yang dilakukan Zakdiyah, 2015 di SMAN Kalisat menunjukkan bahwa 67,2% dari 131 responden mengakses situs pornografi dan 61% dari 131 responden mempunyai opini positif terhadap pornografi. Namun hasil survei yang dilakukan Kurniawan, 2018 berbeda dengan survei sebelumnya yang menunjukkan bahwa 89,9% responden mengakses situs pornografi, dan sebagian besar memiliki persepsi positif sebesar 59,4% yang berarti remaja akan mempersepsikan hal tersebut. mengakses situs pornografi merupakan sesuatu yang jarang dilihat, sehingga Anda akan mengira mereka tidak akan mengaksesnya lagi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Perumahan Green Garden ditemukan bahwa fenomena perilaku mengakses situs pornografi melalui internet masih terjadi di kalangan remaja. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi Tentang Dampak Pornografi Dengan Perilaku Mengakses Situs Pornografi Di Kalangan Remaja Perumahan Green Garden Rorotan”.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Luaran

TINJAUAN PUSTAKA

  • Konsep Situs Pornografi
    • Definisi
    • Tipe-tipe Situs Pornografi
    • Klasifikasi Perilaku Situs Pornografi
    • Dampak Mengakses Situs Pornografi Terhadap Remaja
    • Pornografi Dalam Internet
  • Konsep Persepsi
    • Definisi Persepsi
    • Proses Terbentuknya Persepsi
    • Bentuk-bentuk Persepsi
    • Faktor-faktor Persepsi
  • Konsep Remaja
    • Definisi Remaja
    • Tahap Perkembangan Remaja
    • Tugas Perkembangan Remaja
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis
  • METODE PENELITIAN
    • Desain Penelitian
    • Tahapan Penelitian
    • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Metode Analisis Data

Pengguna jenis ini berada dalam tahap ekstrim dari masalah seksual yang terus-menerus, pemindahan adegan seksual ke dunia nyata dilakukan bahkan tanpa melihat situs pornografi. Menurut Greenfield, 2004 (Novita, 2018), situs pornografi mempengaruhi remaja dan masyarakat yang tidak dapat ditentukan batasannya karena sangat sulit untuk menarik batasan yang tegas. Diantara statistik yang disajikan mengenai penggunaan akses internet untuk mengakses situs pornografi adalah statistik berdasarkan perhitungan waktu menurut Setiawan, 2007 (Hellara, 2016) yaitu.

Secara etimologis persepsi atau “Persepsi” berasal dari kata latin “Percipere” yang berarti menerima atau menerima. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data dari penelitian ini berupa angka-angka dengan skala pengukuran nominal, ordinal, interval atau rasio. Penelitian ini tidak mengganggu subjek penelitian, sehingga desain penelitiannya adalah observasional analitik dimana peneliti akan menganalisis hubungan antara 2 variabel.

Populasi adalah suatu kesatuan dimana hasil penelitian akan diterapkan (Dharma Kusuma Kelana, 2021) Populasi penelitian harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Dharma Kusuma Kelana, 2021) Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh remaja laki-laki dan perempuan berumur 12 tahun - 17 tahun.i Perumahan Green Garden Rorotan RW.02 berjumlah 102 orang. Rumus pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Slovin untuk menghitung jumlah sampel minimal jika suatu populasi tidak diketahui secara pasti. Scoring merupakan kegiatan menjumlahkan skor yang diperoleh responden dari lembar pengumpulan data yang telah diisi.

Variabel yang dianalisis adalah hubungan persepsi dampak pornografi dengan perilaku mengakses situs pornografi pada remaja usia 12-17 tahun di RT.02 RW.

Tabel 3. 1 Definisi operasional
Tabel 3. 1 Definisi operasional

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

Anggaran Biaya

Jadwal Penelitian

Analisis bivariat digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi dampak pornografi dengan perilaku mengakses situs pornografi di kalangan remaja di Perumahan rw.02 Green Garden Rorotan. Hubungan persepsi dampak pornografi dengan perilaku mengakses website pornografi di kalangan remaja di Perumahan Rw.02 Green Garden Rorotan. 6 Tabulasi silang persepsi dampak pornografi dan perilaku mengakses situs pornografi di kalangan remaja di perumahan rw.02.

Hubungan persepsi pengaruh pornografi dengan perilaku mengakses situs pornografi di Perumahan Green Garden Rorotan RW.02. Berdasarkan Tabel 4.6, sebaran hubungan persepsi dampak pornografi dengan perilaku mengakses situs pornografi di Perumahan Green Garden Rorotan RW.02. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi dampak pornografi dengan perilaku remaja dalam mengakses situs pornografi.

Remaja yang memiliki persepsi positif terhadap pengaruh pornografi dapat mengendalikan diri agar tidak berperilaku buruk saat mengakses situs tersebut. Salah satu faktor remaja yang mempengaruhi perilakunya dalam mengakses situs pornografi adalah persepsi remaja itu sendiri. Distribusi frekuensi perilaku mengakses situs pornografi pada remaja di komplek perumahan Green Garden Rorotan RW.02 menunjukkan bahwa sebanyak 61 responden (68,5%) termasuk dalam kategori mengakses.

Terdapat hubungan antara persepsi pengaruh pornografi dengan perilaku mengakses situs pornografi pada kalangan remaja di Perumahan Green Garden Rorotan RW.02. Sebaiknya peneliti menambahkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian untuk lebih memahami faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perilaku mengakses situs pornografi selain persepsi terhadap pengaruh pornografi. Selain itu, kami juga berharap para peneliti dapat semakin memperkaya informasi mengenai persepsi pengaruh pornografi terhadap perilaku remaja dalam mengakses situs pornografi.

Hubungan paparan pornografi melalui alat elektronik dengan perilaku seksual remaja 2. Hubungan persepsi tentang dampak pornografi dengan perilaku mengakses website pornografi pada remaja di Hoërskool Kalisat 12. Pengalaman remaja mengakses konten pornografi di SMP Perintis , depok, jawa barat. Dengan ini saya nyatakan bahwa usulan saya ini berjudul “Hubungan Persepsi Tentang Dampak Pornografi Dengan Perilaku Mengakses Situs Pornografi Di Kalangan Remaja Di Perumahan Rw.02 Green Garden Rorotan”. Hubungan persepsi tentang dampak pornografi dengan perilaku mengakses website pornografi pada kalangan remaja di Perumahan RW.02 Green Garden Rorotan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Letak Geografis

Pelaksanaan Penelitian

Hasil Penelitian

  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Komplek perumahan Green Garden RW.02 dihuni oleh 102 remaja yang terdiri dari 46 laki-laki dan 43 perempuan. Komplek perumahan Green Garden RW.02 juga memiliki beberapa titik yang menyediakan Internet sehingga memudahkan remaja mengakses media informasi melalui Internet dimana saja. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat didominasi oleh responden yang pernah mengunjungi situs pornografi dengan tingkat tinggi sebanyak 61 responden (68,5%).

Analisis ini menggunakan uji Chi Square dengan SPSS (Statistical Product and Service) versi 20 for Windows dengan sampel sebanyak 89 responden remaja di Perumahan Green Garden RW.02 pada bulan Juli – Agustus 2021.

Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pemanfaatan  internet di Perumahan Green Garden RW.02
Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pemanfaatan internet di Perumahan Green Garden RW.02

Pembahasan hasil penelitian

  • Analisa Uji Univariat
  • Analisa Uji Bivariat

Kurniawan, 2018 menyatakan remaja mengakses situs porno hanya untuk bersenang-senang, rasa ingin tahu tidak membuat bosan dan mengisi waktu luang. Dalam penelitian yang dilakukan Yustifa, 2015, ditemukan bahwa laki-laki mendominasi mengakses situs pornografi untuk tujuan pemuasan nafsu, mencari model seksual, hanya untuk bersenang-senang dan melegakan. Hasil analisis yang dilakukan terhadap remaja berdasarkan penggunaan internet sebanyak 89 responden didominasi oleh remaja yang sering menggunakan internet pada tingkat tinggi sebanyak 74 responden (83,1%).

Remaja yang saat ini berada pada usia pertengahan remaja sudah mempunyai pemahaman dan pemahaman yang baik mengenai dampak negatif dari mengakses situs pornografi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 89 responden yang mengisi kuesioner Perilaku Mengakses Situs Pornografi dengan 12 pertanyaan berbentuk pernyataan, Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 89 responden, hampir seluruh responden mengakses situs pornografi pada tingkat tinggi. tingkat yaitu 61 responden (68,5%) dan jumlah yang lebih kecil. Menurut teori Helmi (2010 dalam Roswendi, 2018), bahwa akses terhadap situs pornografi merupakan sarana untuk mencapai tujuan menulis atau membaca, namun pornografi ada dua jenis yaitu langsung dan tidak langsung.

Sedangkan dari 25 responden (28,1%) yang memiliki pemikiran negatif terhadap pengaruh pornografi, 2 responden (2,2%) tidak mengakses situs pornografi, dan sisanya sebanyak 23 responden (25,8%) masuk dalam kategori mengakses situs pornografi. . Berdasarkan analisis menggunakan uji statistik chi-square dengan SPSS pada tingkat kesalahan 5% diperoleh ρ sebesar 0,03 yang berarti ρ < 0,05 dengan demikian H1 diterima yang berarti terdapat hubungan antara persepsi dampak pornografi dengan perilaku mengakses situs pornografi di Perumahan Green Garden RW.02 Rorotan. Ketika remaja mengakses situs-situs pornografi di Internet, mereka akan mempersepsikan bahwa mengakses situs-situs porno di Internet adalah sesuatu yang memalukan dan tidak wajar untuk ditonton, sehingga remaja akan berpikir bahwa mereka tidak akan pernah mengaksesnya lagi.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa remaja yang sudah mempunyai persepsi positif terhadap dampak pornografi masih berperilaku ketika mengakses pornografi. Namun banyak kelompok remaja yang melakukan kesalahan dalam mencari informasi terkait perkembangan seksualitas remaja, salah satunya dengan mengakses situs pornografi. Selain faktor perkembangan, keterjangkauan fasilitas dipengaruhi oleh lingkungan remaja itu sendiri yang mendukung perilaku mengakses situs pornografi, dan faktor agama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap remaja menghindari hal-hal yang berkaitan dengan pornografi.

Dapat diartikan bahwa semakin tinggi religiusitas seseorang maka semakin rendah pula kecenderungan perilaku mengakses pornografi di Internet. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 yang menyatakan bahwa perilaku remaja dalam mengakses situs-situs pornografi merupakan suatu hal yang serius saat ini, perilaku tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pendorong, baik dari dalam diri remaja tersebut maupun dari luar. Namun hal tersebut tidak sama dengan penelitian pada tahun 2021 yang menyebutkan bahwa remaja yang memiliki persepsi negatif terhadap seks pranikah memiliki kategori perilaku terpapar pornografi pada tingkat yang rendah. Sebab menurut peneliti remajalah yang mempunyai persepsi negatif terhadap seks pranikah. tidak akan terpapar pornografi karena para remaja tersebut mengetahui dampaknya setelah mengakses pornografi (Suryani, 2021).

Keterbatasan penelitian

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2021 yang menyatakan bahwa perubahan/inovasi teknologi dan komunikasi global menyebabkan berkembangnya persepsi seksual remaja sehingga berdampak pada pergaulan bebas (Setianingsih, 2021).

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Hubungan Penggunaan Media Jejaring Sosial: Konten Video Pornografi dengan Perilaku Seksual Remaja Usia 14-16 Tahun Mobil Kelas X SMK Kecamatan Anjatan. Hubungan paparan media pornografi dengan persepsi remaja terhadap seksualitas pranikah di SMK Wipama Kabupaten Tangeran 1, 95–101. 1 Akses terhadap website pornografi merupakan kebutuhan manusia. 2 Akses terhadap website pornografi merupakan suatu hal yang tidak penting sama sekali.

11 Saya akan marah jika teman saya ketahuan mengakses situs porno 12 Saya tidak akan marah jika teman saya membuka situs porno 13 Apa pun alasannya, mengakses situs porno tidak baik bagi Anda. 18 Saya tidak akan mencari adegan atau aktivitas seksual (masturbasi/onani) setelah mengakses situs pornografi. 3 Saya merasakan hasrat seksual saya meningkat ketika saya mengakses situs pornografi. 4 Saya senang mengakses situs pornografi karena selalu up-to-date.

8 Saya tidak akan mengunduh gambar dan situs porno ke Internet 9 Saya tidak akan melakukan masturbasi saat mengakses situs web. Hasil Usia, Jenis Kelamin dan Karakteristik Penggunaan Internet pada Remaja di RW.02 Green Garden Rorotan.

Gambar

Tabel 3. 1 Definisi operasional
Tabel 4. 1 Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pemanfaatan  internet di Perumahan Green Garden RW.02
+2

Referensi

Dokumen terkait

Transmission coefficient of an electron incident on a heterostructure potential with nanometer-thick trapezoidal barrier grown on anisotropic materials are derived by solving

Structuring KNKT’s investigations, under HFACS framework to understand the human factor failures type and HFIX strategy to close the failures by applying the recommendations, need to be