• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan penelitian - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan penelitian - SIMAKIP"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Judul penelitian: Analisis daya serap mata kuliah kompetensi gizi pada Mahasiswa Semester IV Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UHAMKA. Masalah daya serap siswa masih rendah pada mata pelajaran kompetensi pangan yaitu pada mata pelajaran Inti MSPMI, Dietetika Peny. Terbukti daya serap mahasiswa gizi semester 4 rendah, sehingga akan mempengaruhi hasil akhir pada nilai mata kuliah kompetensi gizi setiap semester 4.

Mengetahui pentingnya daya serap mata kuliah kompetensi gizi bagi mahasiswa semester IV program studi gizi. Kontribusi bahwa dengan daya serap yang tinggi akan membantu meningkatkan kualitas kemampuan mahasiswa semester empat pada mata kuliah kompetensi gizi. Perbedaan hasil mata kuliah kompetensi gizi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dapat dilihat dari tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan lulusan gizi yang masih belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menyerap materi pembelajaran adalah dengan menggunakan kategorisasi daya serap materi pembelajaran (Mulyono, 2006) sebagai berikut: (1) secara optimal jika mahasiswa semua materi pelajaran yang diajarkan oleh dosen, dapat menguasai, (2) optimal jika daya serap siswa terhadap materi pelajaran berkisar antara 85% sampai 94% atau sebagian besar siswa dapat menguasai materi perkuliahan, (3) paling tidak jika materi pelajaran dikuasai oleh siswa antara 75% sampai 84%. 4) kurang dari sebagian besar mahasiswa tidak dapat menguasai materi atau daya serap materi kuliah kurang dari 75%. Dengan memahami uraian di atas, maka sangat jelas bahwa daya serap mahasiswa terhadap ilmu yang dipelajari khususnya pada mata kuliah kompetensi gizi masih cukup rendah. Dari beberapa mata kuliah yang merupakan kompetensi gizi yang dipelajari pada program studi gizi, mata kuliah MSPMI Dasar, dietetik untuk penyakit infeksi dan defisiensi serta asuhan gizi terstandar merupakan mata kuliah kompetensi gizi yang harus dikuasai oleh mahasiswa gizi untuk mencapai standar kompetensi dan dapat diberikan kepada lulusan. . mahasiswa gizi untuk memasuki dunia kerja, namun setelah lulus nanti.

2 kenyataan masih adanya mahasiswa program gizi yang prestasinya relatif rendah pada mata kuliah ini, khususnya MSPMI dasar dan dietetika penyakit menular, khususnya mahasiswa semester IV.

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Urgensi Penelitian

Daya Serap

Sehingga daya serap yang berkaitan dengan mata kuliah kompetensi gizi adalah rasa semangat, kemauan mendengarkan, kemampuan berpikir, daya ingat dan energi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam upaya menyerap materi mata kuliah kompetensi gizi agar berhasil dalam pembelajaran mata kuliah MSPMI dasar. , kekurangan gizi dan penyakit menular dan proses perawatan gizi standar.

Kajian Tentang Faktor Fisik

Kesehatan Jasmani

Kelengkapan dan Kesehatan Panca Indra

Untuk menjaga kesehatan mata perlu dilakukan pemeriksaan mata setiap 6 bulan sekali, selain tes ketajaman penglihatan juga dilakukan pengukuran tekanan mata. Peningkatan tekanan bola mata atau yang dikenal dengan istilah glaukoma terjadi akibat tersumbatnya aliran cairan mata yang menyebabkan peningkatan tekanan bola mata yang dapat berujung pada kebutaan.

Kajian Tentang Faktor Psikologis

Intelegensi (IQ)

Berkurangnya fungsi pendengaran dapat disebabkan oleh adanya sumbatan akibat kotoran atau cairan pada rongga telinga, atau karena adanya kelainan pada organ dalam telinga, pemeriksaan telinga idealnya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Setiap individu memiliki bakat yang berbeda-beda, misalnya ada yang berbakat dalam seni lukis, matematika, fisika dan lain-lain. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada siswa yang berbakat tetapi prestasi akademiknya tidak menonjol, adapun sebab-sebab terjadinya hal tersebut antara lain: (1) karena anak kurang tertarik dengan mata pelajaran/mata kuliah tersebut, (2) anak bermasalah dalam keluarganya dan Situasi ini menyebabkan dia tidak dapat berkonsentrasi di kelas. 3) pendidikan dasar di kampus hanya melatih bentuk berpikir sederhana, sebatas penerimaan, pemahaman dan daya ingat, sehingga prestasi tinggi di kampus belum tentu menunjukkan keterbatasan seseorang.

Kajian Tentang Faktor Keluarga

Dalam bukunya, Conny Semiawan dkk (1987), mengatakan bahwa: “Bakat memungkinkan tercapainya prestasi dalam bidang tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat dapat terwujud”. 7 Pendidikan anak yang dididik di rumah tentunya sangat dipengaruhi oleh orang tua, jika orang tua kurang atau bahkan tidak peduli dengan pendidikan di rumah maka anak akan gagal dalam studinya. Tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendidikan orang tua akan mempengaruhi mentalitas orang tua dalam mendidik anak, sehingga semakin tinggi pendidikan orang tua maka semakin baik pula dalam pendidikan anak, sehingga penyerapan anak-anak dari kehidupan yang optimal.

Motivasi dari orang tua kepada anak, motivasi dari orang tua kepada anak akan sangat membantu anak dalam proses belajar, memotivasi anak dapat dilakukan dengan cara memberikan nasehat, agar anak terstimulasi untuk berprestasi lebih baik dan menyerap ilmu secara maksimal. Disiplin, kedisiplinan yang diterapkan pada anak dapat menunjang keberhasilan belajar anak, disiplin dapat diterapkan dengan membuat jadwal belajar bagi anak, seperti himbauan pemerintah untuk idealnya belajar setiap jam malam. akan memiliki kebiasaan belajar yang baik. Kepribadian orang tua, kepribadian orang tua merupakan panutan dan teladan bagi anaknya, anak akan memiliki kepribadian yang baik jika orang tua juga memiliki kepribadian yang baik, kepribadian anak memegang peranan yang sangat penting dalam proses penyerapan. pembelajaran anak ketika menerima materi pembelajaran di sekolah.

Suasana rumah dan lingkungan rumah berperan dalam kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran di sekolah, suasana yang nyaman dan kondusif menimbulkan rasa tenang sehingga akan terbentuk kesehatan mental, keluarga adalah sekelompok individu yang menempati lingkungan rumah dan berperan sebagai peranan penting dalam menciptakan suasana lingkungan rumah yang kondusif. Krida (1982) mengatakan bahwa “kekecewaan dan tekanan internal yang terus-menerus akan menyebabkan anak menjadi “broken home”, “Cross Mama atau Cross Papa”. Dalam keluarga kaya, orang tua seringkali cenderung memanjakan anak hanya dengan hiburan dan hiburan, akibatnya anak kurang mampu berkonsentrasi dalam belajar” (Slameto, 1988).

Melihat pendapat Slameto, kecenderungan gagal menyerap mata kuliah bagi siswa yang manja akan lebih besar dibandingkan anak yang dilatih mandiri. Faktor ekonomi sangat erat kaitannya dengan keberhasilan belajar siswa, perekonomian yang baik dan mapan, biaya pendidikan akan mudah ditanggung, fasilitas belajar yang lengkap, yang memudahkan proses belajar anak.

Kajian Tentang Faktor Kampus

Metode Pembelajaran

Sarana dan Prasarana Sekolah

Ruang kelas harus memenuhi syarat kesehatan seperti: (1) ruangan harus memiliki jendela, ventilasi yang cukup, udara dan cahaya segar dapat masuk ke dalam ruangan, (2) dinding harus bersih, tidak terlihat kotor, (3) lantai tidak becek, licin atau kotor, (4) kondisi gedung harus jauh dari keramaian seperti pasar, bengkel, pabrik, dll, agar siswa mudah berkonsentrasi.

Relasi Mahasiswa

Kampus harus menerapkan peraturan yang ketat dan disiplin yang tinggi untuk mendorong prestasi mahasiswa dalam belajar, peraturan kampus yang sesuai akan mendukung kelancaran proses pembelajaran. Peraturan kampus termasuk dalam peraturan kampus, yang apabila mahasiswa, dosen dan seluruh warga kampus melaksanakan semua itu secara teratur dan disiplin, maka proses pembelajaran mahasiswa akan berjalan maksimal.

Road Map Penelitian

Kebaruan dasar dari penelitian ini adalah penelitian yang selalu konsisten dengan topik yang ingin kami capai, mengenai motivasi dan mentalitas serta tanggung jawab pelaksanaan dharma catur di UHAMKA. Untuk melakukan penelitian dalam skala nasional, perlu dilihat tenaganya, mulai dari mahasiswa yang akan mendaftar di program studi.

Disain Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Analisis Data

Analisis Univariat

Dari 14 univariat tersebut di atas, akan diketahui karakteristik atau distribusi masing-masing variabel, dan analisis bivariat dapat dilanjutkan. Analisis bivariat ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan korelasi. Uji signifikansi antara data observasi dan data ekspektasi dilakukan dengan batas signifikansi (αα, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen (Dahlan, 2015).

Berdasarkan Tabel 1 di atas, sebagian besar responden berada pada kelompok usia 19-20 tahun sebesar 89,8%, sedangkan 10,2% berusia antara 20-25 tahun. Berdasarkan tabel 2 di atas terlihat bahwa mayoritas adalah perempuan yaitu 93,2%, sedangkan responden laki-laki sebesar 6,8%.

Faktor Keluarga Responden

Berdasarkan Tabel 6 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden berinteraksi dengan keluarganya selama di rumah yaitu 93,2% dan yang tidak berinteraksi dengan keluarganya selama di rumah sebanyak 1,7%. Berdasarkan Tabel 7 di atas, sebagian besar orang tua responden dalam hal menepati janji dalam beraktivitas di rumah kadang-kadang 55,9% dan yang selalu menepati janji sebanyak 44,1%. Berdasarkan Tabel 8 di atas, sebagian besar orang tua responden memberikan contoh mengenai ketepatan waktu yaitu selalu 79,7% dan kadang-kadang 20,3%.

Berdasarkan tabel 9 di atas, mayoritas responden yang selalu diingatkan oleh orang tuanya untuk belajar adalah 52,5% dan yang tidak pernah mengingatkan untuk belajar adalah 5,1%. Berdasarkan tabel 10 di atas, mayoritas responden yang orang tuanya mengecek hasil ujiannya sebesar 64,4% dan yang tidak mengecek hasil ujiannya sebesar 20,3%. Berdasarkan tabel 11 di atas, mayoritas responden yang orang tuanya tidak menyediakan ruang belajar terpisah adalah 67,8% dan yang memiliki ruang belajar adalah 32,2%.

Berdasarkan Tabel 12 di atas, sebagian besar responden merasa terganggu saat belajar di rumah sebesar 55,9% dan yang tidak terganggu sebesar 44,1%.

Faktor Kampus Responden

Berdasarkan Tabel 15 di atas, sebagian besar responden mengetahui guru yang mengajar mata kuliah kompetensi gizi dengan baik yaitu 76,3% dan 13,7% tidak mengenalnya dengan baik. Berdasarkan Tabel 16 di atas, sebagian besar responden di ruang kuliah dalam kondisi baik (50,8%) dan yang tidak dalam kondisi baik sebanyak 49,2%. Berdasarkan Tabel 17 di atas, sebagian besar responden menyatakan Wi-Fi kampus kurang baik sebesar 89,8% dan Wi-Fi baik sebesar 10,2%.

Berdasarkan tabel 18 di atas, sebagian besar responden menyatakan akses terhadap buku perpustakaan sebesar 76,3% dan yang tidak pandai mengakses buku perpustakaan sebesar 23,7%. Berdasarkan tabel 19 di atas, sebagian besar dosen menggunakan metode ceramah sebesar 83,1% dan yang tidak menggunakan metode ceramah sebesar 16,9%. Berdasarkan tabel 20 di atas, mayoritas dosen sudah memberikan tugas sebesar 93,2% dan yang belum memberikan tugas sebesar 6,8%.

Berdasarkan tabel 21 di atas diperoleh nilai mata kuliah kompetensi pangan responden sebesar 35,6%, dengan nilai <58 dan dengan nilai >79,9 hanya 1,7%.

Kesimpulan

Saran

ANGGARAN BIAYA

Honorarium

Pembelian Bahan Habis Pakai

SIMAKIP

Gambar

Gambar . 1. Alur Penelitian Pengembangan IPTEKS
Tabel 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
Tabel  2.  Bar Chart  Jadwal  Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Alamat Web Jurnal/ Artike : http://www.pertanika.upm.edu.my/pjssh/brows e/regular-issue?article=JSSH-8515-2021 h.Terindeks di : SCOPUS Q1 SJR 0,16 2021 Kategori Publikasi Jurnal