Judul penelitian: Review penggunaan emolien dan gelling agent dalam formulasi masker peel off Emulgel dari minyak biji anggur (Vitis vinifera L.). Minyak biji anggur (Vitis vinivera L.) mengandung senyawa fenolik yang merupakan antioksidan efektif yang dapat digunakan dalam sediaan kosmetik, terutama untuk wajah, termasuk masker. Pada penelitian ini dikembangkan formulasi masker peel off emulgel dari buah anggur pomace dengan melihat penggunaan gelling agent dan emolien terhadap stabilitas fisik sediaan.
Kedua senyawa ini biasa digunakan untuk membuat sediaan pengemulsi yang stabil, mudah menempel pada lapisan wajah, dan tidak mudah pecah saat menempel pada kulit. Pengamatan stabilitas fisik selama 4 minggu pada suhu 25°C dan 40°C meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas dan sifat alir, daya sebar, waktu preparasi kering, pemisahan fasa, elongasi dan kuat tarik. Nilai kekuatan tarik memberikan p <0,05 (Kruskal Wallis), menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara formula.
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada formula KF1 untuk pH, viskositas, lubrikasi dan elongasi dengan signifikansi > 0,05 (Kruskal Wallis). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi gliserin sebagai plasticizer dan HPMC sebagai gelling agent tidak secara signifikan mempengaruhi stabilitas fisik sediaan secara umum, tetapi mempengaruhi kekuatan tarik masker.
PENDAHULUAN 1
Salah satu inovasi sediaan masker peel off dibuat dalam bentuk emulgel yang merupakan pengembangan dari sediaan gel. Komponen utama masker peeling emulgel adalah zat aktif, gelling agent, plasticizer, pengawet, emolien, surfaktan dan pelarut. HPMC berperan sebagai pembentuk gel pada sediaan masker peel off, dapat meningkatkan kualitas sediaan karena memberikan stabilitas yang baik pada suhu ruangan maupun suhu ekstrim dalam waktu yang lama.
Peran plasticizer dalam formulasi sediaan pull-off mask adalah ketika masker dilepas dari wajah setelah masker kering menjadi lebih elastis dan tidak pecah saat masker dilepas dari wajah. Penambahan plasticizer ini dapat membuat pull-off mask tidak terlalu keruh dan lebih mudah terkelupas, sehingga meningkatkan elastisitas dengan menurunkan derajat hidrogen dan meningkatkan jarak antar molekul polimer (Sinaga et al. 2014). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa gliserin dengan konsentrasi 20% dalam masker gel peel off dapat memberikan kekakuan dan elastisitas masker yang paling besar serta sangat mudah untuk dihilangkan (Tanamal, 2019).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengkaji formulasi masker peel off emulgel menggunakan HPMC sebagai gelling agent dan gliserin sebagai plasticizer. Peningkatan konsentrasi kedua senyawa tersebut diduga dapat mempengaruhi stabilitas fisik sediaan masker pengemulsi peel off minyak biji anggur.
TINJAUAN PUSTAKA 4
Evaluasi dan uji stabilitas fisik sediaan masker penghilang emulgel meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas dan sifat alir, uji homogenitas, uji daya sebar, uji waktu pengeringan, uji pemisahan fasa, uji elongasi dan uji kuat tarik pada sediaan. Uji ketahanan fisik masker peel off emulgel dilakukan pada formula yang memenuhi syarat mutu fisik. Selanjutnya dihitung kecepatan pengeringan masker penghilang emulgel untuk membentuk lapisan film dari masker penghilang emulgel menggunakan stopwatch (Armadany et al. 2015). G).
Identifikasi zat aktif dilakukan sebelum pembuatan masker peel off emulgel untuk memastikan kemurnian dan sifat zat aktif yang akan digunakan. Masker emulsi minyak biji anggur ditemukan stabil secara organoleptik selama penyimpanan (minggu 0-4). Dari hasil pengamatan homogenitas masker emulgel peel off berbahan minyak biji anggur yaitu semua formula tidak membentuk butiran, sediaan masker emulgel peel off homogen.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengamati perubahan pH yang mungkin terjadi pada masker emulgel lepasan selama penyimpanan. Hasil pengukuran nilai pH rata-rata sediaan masker gel emulsi peeling minyak biji anggur diperoleh antara 5,82 - 6,5. Nilai viskositas sediaan masker emulgel peel off KF 1 menunjukkan nilai yang berbeda untuk kelima formula dan cenderung menurun pada minggu ke-4.
Hasil pengujian sifat alir masker pull-off emulgel menunjukkan bahwa sifat alir kelompok formula gliserin (KF1) merupakan jenis aliran thixotropic pseudoplastic. Uji daya sebar dilakukan selama 4 minggu penyimpanan pada suhu 25°C dan 40°C untuk masker KF1 berkisar antara 5,80 cm-7,7 cm, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah gliserin yang digunakan maka nilai daya sebar sediaan masker pull-off emulgel semakin meningkat karena tingkat kekentalan bentuk sediaan semakin rendah. Uji freeze-thaw pada masker emulgel decoction dilakukan sebanyak 6 siklus untuk setiap formula.
Setiap siklus diamati apakah terjadi pemisahan fasa pada sediaan masker ekstrak-emulgel atau tidak (Lachman et al. Berdasarkan hasil uji freeze-thaw yang dilakukan menunjukkan bahwa sediaan masker ekstrak-emulgel stabil selama 6 siklus karena tidak mengalami pemisahan fasa pada semua formula yang diamati. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan masker ekstrak-emulgel pada suhu 4°C dapat diemulsikan pada suhu 4°C.
Uji sentrifugasi ini dilakukan untuk mengamati pemisahan fasa masker peel-off emulgel yang telah disiapkan. Nilai rata-rata kekuatan tarik masker emulgel peel off dengan penambahan konsentrasi gliserin yang berbeda dan nilai kekuatan tarik tertinggi adalah 46,75 kg/cm2 pada sediaan F3 dengan konsentrasi gliserin 10%.
KESIMPULAN DAN SARAN 27
LUARAN YANG DICAPAI 28
RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI 29
Formulasi masker gel peel off anti oksidan dari ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.var. .cucurbita). Formulasi sediaan masker peel off dengan ekstrak apel hijau (Malus domestica Borkh.) sebagai anti aging. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas Non Klinis In Vivo.
Penentuan komposisi asam lemak, C, H, N dan trace element dalam anggur pomace dengan GC/MS, FTIR, elemental analyzer dan ICP/OES. Evaluasi, uji stabilitas fisik dan sineresis sediaan gel yang mengandung minoksidil, apigen dan sari herba seledri (Apium graveolens L.). Uji stabilitas fisik dan aktivitas antioksidan sediaan krim yang mengandung ekstrak wortel (Daucus carota L.).
Formulasi Masker Peel Off dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Naga Merah Super (Hylocereus Costaricensis (F.A.C Weber) Britton & Rose). Pengaruh konsentrasi ekstrak teripang emas (Stichopus hermanni) terhadap aktivitas antioksidan nanoemulsi minyak biji anggur (Vitis vinifera). Formulasi dan Evaluasi Masker Wajah Peel-Off Mengandung Quercetin dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Gliserin.
Formulasi Emulgel Peel-off Mask Ekstrak rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai anti jerawat. Pengaruh penambahan gliserol terhadap kekuatan tarik dan perpanjangan pada sifat putus bioplastik Pati Umbi Talas. Formulasi Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata L.) dengan ekstrak air sebagai masker wajah berbentuk gel peel off.
Formulasi emulgel yang mengandung ekstrak etanol daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dan uji aktivitasnya terhadap Propionibacterium acnes in Vitro.