• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, seperti profitabilitas, keputusan pendanaan, keputusan investasi, kebijakan dividen, kepemilikan manajemen, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan. Nilai perusahaan ini akan menunjukkan kekayaan pemegang saham, nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kekayaan pemegang saham juga tinggi. Tujuan keputusan pendanaan adalah bagaimana perusahaan menentukan sumber dana yang optimal untuk membiayai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya.

Nilai perusahaan akan tercermin dalam harga pasar saham, yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pembiayaan, dan manajemen aset. Dalam penelitian Nurhayati (2013) juga menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut penelitian ini, membagikan keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan.

Sedangkan penelitian Rakhimsyah dan Gunawan (2011) menunjukkan bahwa kebijakan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan berbagai hal yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk melakukan kajian terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Apakah keputusan pembiayaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

H₄ : Kebijakan Dividen yang Diprediksi DPR (Dividend Payout Ratio) Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. H5: Terdapat pengaruh gabungan antara profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia periode 2016-2018. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Lihan Rini Puspo Wijaya (2010), Safitri Lia Achmad dan Lailatul Amanah (2014) dan Dita Kumalasari (2018) yang berpendapat bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Implikasi Keputusan Investasi, Keputusan Pembiayaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Disertasi Doktor, UNS (Universitas Sebelas Maret).

Perumusan Masalah Penelitian

KAJIAN LITERATUR

Landasan Teori

Signalling theory menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Hasnawati 2005). Hal ini dikarenakan perusahaan yang menambah hutang dapat dilihat sebagai perusahaan yang yakin akan prospek perusahaan di masa depan. Masalah keagenan pertama kali dieksplorasi oleh Ross (1973), sedangkan eksplorasi teori keagenan yang mendetail pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Mecking (1976) yang menyebut manajer perusahaan sebagai “agen” dan pemegang saham sebagai “principal”. .

Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan tingginya kemakmuran pemegang saham. Keputusan investasi yang tepat akan mampu memberikan kinerja yang optimal untuk memberikan sinyal positif kepada investor yang akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini menggunakan indikator price earning ratio (PER) yang merupakan indikator penilaian pasar modal terhadap kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Dividen adalah proposisi bagi hasil yang diterima oleh perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen didefinisikan sebagai pembagian keuntungan kepada pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemilik.

Kebijakan dividen merupakan keputusan mengenai penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham dan laba tersebut dapat dibagikan sebagai dividen atau laba ditahan untuk diinvestasikan kembali (Husnan, 2013). Peningkatan dividen menunjukkan perubahan yang menguntungkan dalam ekspektasi manajer, sedangkan penurunan dividen menunjukkan pandangan pesimis tentang prospek masa depan perusahaan. Kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011).

Menurut Brigham dan Houston (2011), dividend payout ratio adalah persentase keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Rasio pembayaran dividen adalah rasio antara dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dan laba per saham. Dividen payout ratio menentukan besarnya laba yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kas dan laba ditahan sebagai sumber pembiayaan.

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Permintaan saham yang tinggi akan menyebabkan investor menghargai nilai saham tersebut lebih dari yang tercatat dalam rencana perusahaan, sehingga PBV (Price to Book) perusahaan tinggi dan nilai perusahaan juga tinggi. H₁ : Terdapat pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (Return On Assets) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018. Keputusan investasi merupakan keputusan investasi jangka panjang yang melibatkan ekspektasi keuntungan masa depan bagi perusahaan.

Signaling theory menjelaskan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa depan sehingga meningkatkan harga saham sehingga menjadi indikator nilai perusahaan. PER yang tinggi menunjukkan investasi bisnis yang baik dan prospek pertumbuhan yang baik bagi perusahaan, sehingga investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan menyebabkan investor menghargai nilai saham lebih besar dari nilai yang tercatat di neraca perusahaan, sehingga PBV (Price to Book Value) perusahaan tinggi dan nilai perusahaan juga tinggi.

H₂ : Terdapat pengaruh keputusan investasi yang diproksikan dengan PER (Price Earnings Ratio) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016-2018. Setiap perusahaan akan mengharapkan struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan meminimalkan biaya modal. Alasan kedua adalah kekhawatiran manajer bahwa penerbit saham baru dapat diartikan sebagai berita buruk oleh investor, sehingga mengakibatkan penurunan nilai perusahaan.

Jadi penggunaan hutang merupakan tanda atau sinyal positif dari perusahaan yang dapat membuat investor menilai nilai saham lebih tinggi dari nilai buku pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan juga tinggi. . meningkatkan nilai perusahaan. H₃ : Terdapat pengaruh keputusan pembiayaan yang didekati dengan DER (Debt to Equity Ratio) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar keuntungan yang diterima perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham (Sofyanigsih dan Hardiningsih, 2011).

Perusahaan yang dapat membayar dividen tinggi juga mendapatkan banyak kepercayaan investor, karena investor menginginkan kepastian tentang hasil investasinya dan mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang perusahaan yang gulung tikar. Permintaan saham yang tinggi akan menyebabkan investor menilai nilai saham lebih tinggi dari nilai neraca perusahaan, sehingga PBV (Price to Book Value) perusahaan tinggi dan nilai perusahaan juga tinggi. Setelah melihat penjelasan di atas bahwa keempat faktor diyakini memiliki pengaruh parsial, maka perlu diajukan hipotesis sekaligus.

METODELOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Operasionalisasi Variabel

Rancangan Analisis

Nilai konstan menunjukkan nilai perusahaan jika Profitabilitas (X1), Keputusan Investasi (X2), Keputusan Pendanaan (X3) dan Kebijakan Dividen (X4) konstan atau bernilai 0. Hal tersebut menunjukkan besarnya pengaruh keputusan investasi secara parsial terhadap nilai perusahaan yang positif, artinya jika keputusan investasi dinaikkan sebesar 1% maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,746643. Hal ini menunjukkan pengaruh secara parsial jika keputusan pendanaan dinaikkan sebesar 1%, maka nilai perusahaan akan turun sebesar 15,60808%.

Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dengan nilai thitung 8,998779 > ttabel 1,69092 dan nilai probabilitas 0,0000 < 0,05 keputusan investasi berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap nilai bisnis, sehingga H2 terbukti. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dengan nilai thitung 8,990234 > ttabel 1,69092 dan nilai probabilitas 0,0000 < 0,05 Keputusan Pendanaan berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.3 dengan thitung sebesar gt; t tabel sebesar 1.69092 dan nilai probabilitas sebesar 0.0296 < 0.05 maka kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Artinya variabel Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pembiayaan dan Kebijakan Dividen secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Artinya sebesar 98,75% nilai perusahaan dipengaruhi dan dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen tersebut. Variabel profitabilitas pada uji-t menunjukkan bahwa nilai thitung adalah lt; t tabel sebesar 1.69092 dan nilai probabilitas 0.7948 > 0.05 yang berarti profitabilitas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad dan Muhammad Abrar (2015) serta Felly Sintinia Clementin dan Maswar Patuh Priyadi (2016) yang menyatakan bahwa besar kecilnya rasio profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel keputusan investasi pada uji t menunjukkan thitung sebesar 8.998779 > ttabel 1.69092 dan nilai probabilitas 0.0000 < 0.05 artinya keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai bisnis. Penelitian ini sejalan dengan Lihan Rini Puspo Wijaya (2010) dan Leli Amnah Rakhimsyah dan Barbara Gunawan (2011) keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Variabel keputusan pendanaan pada uji t menunjukkan nilai thitung 8,990234 > ttabel yaitu 1,69092 dan nilai probabilitas 0,0000 < 0,05 yang berarti bahwa keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kebijakan dividen pada uji-t menunjukkan bahwa t-score adalah gt; ttabel sebesar 1,69092 dan nilai probabilitas sebesar 0,0296 < 0,05 yang berarti bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 98,75% Nilai Perusahaan dipengaruhi dan dapat dijelaskan oleh empat variabel independen dalam penelitian ini yaitu Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen.

Bagi perusahaan sebaiknya perusahaan mempertimbangkan pengaruh profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap peningkatan nilai perusahaan, karena investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan dengan nilai perusahaan yang tinggi. Profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada sektor non jasa.

Tabel  4.1  menunjukkan  dari  39  data  untuk    Nilai  Perusahaan  (Y)    menunjukan   nilai  mean  (rata-rata)  sebesar  10.78359  nilai  median  (tengah)  sebesar  4.300000,  nilai  maximum  (terbesar)  82.44000,  nilai  minimum  (terkecil)  0.730000
Tabel 4.1 menunjukkan dari 39 data untuk Nilai Perusahaan (Y) menunjukan nilai mean (rata-rata) sebesar 10.78359 nilai median (tengah) sebesar 4.300000, nilai maximum (terbesar) 82.44000, nilai minimum (terkecil) 0.730000

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

Gambar

Gambar 2.1 .  Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel  4.1  menunjukkan  dari  39  data  untuk    Nilai  Perusahaan  (Y)    menunjukan   nilai  mean  (rata-rata)  sebesar  10.78359  nilai  median  (tengah)  sebesar  4.300000,  nilai  maximum  (terbesar)  82.44000,  nilai  minimum  (terkecil)  0.730000
Tabel 4.2: Hasil Uji Model CEM
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kajian terhadap pelajar psikologi di Universiti Kansas, Amerika Syarikat menunjukkan bahawa terdapat kadar tingkah laku prososial yang tinggi dalam kalangan responden yang berempati,