• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

1 yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan merupakan penyajian terstruktur mengenai posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Semakin tinggi laba yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menggambarkan bahwa perusahaan mempunyai kinerja usaha yang baik dan dikatakan berkualitas baik. Fenomena ini menunjukkan bahwa terjadinya kasus ekonomi adalah laporan keuangan tidak memenuhi kebutuhan informasi pengguna pelaporan.

Apabila laba yang disajikan tidak mencerminkan keadaan perusahaan sebenarnya, maka kualitas laba akan dipertanyakan karena pihak luar tidak mengetahui keadaan usaha sebenarnya. Laba yang berkualitas adalah laba yang secara tepat dan tepat menggambarkan profitabilitas operasional suatu perusahaan. Kualitas laba akan menjadi fokus perhatian bagi pemegang saham laporan keuangan, terutama yang mengharapkan kualitas laba yang tinggi.

Jika tingkat leverage suatu perusahaan tinggi maka akan mempunyai kecenderungan untuk melakukan manajemen laba yang berat sehingga kualitas laba yang dihasilkan menjadi rendah (Dewi, Endiana, & Arizona, 2020). Jika laba dalam laporan keuangan merupakan laba riil dan mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya, maka perusahaan tersebut dianggap berkualitas.

Perumusan Masalah Penelitian

Kualitas laba suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain leverage, ukuran perusahaan, dan likuiditas perusahaan. Leverage merupakan rasio keuangan yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan dengan modal dan aset perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan skala besar kecilnya perusahaan yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara antara lain besar kecilnya penjualan, total aset, dan total ekuitas (Jaya & Wirama, 2017).

Ukuran perusahaan berkaitan dengan kualitas laba karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktik manipulasi laba (Wati & Putra, 2017). Likuiditas yang tinggi menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi baik dan mampu melunasi seluruh kewajiban jangka pendek tepat waktu. Namun jika likuiditas perusahaan terlalu besar berarti perusahaan tidak mampu mengelola aset operasionalnya seoptimal mungkin sehingga berdampak pada kinerja keuangan yang buruk dan kemungkinan terjadinya manipulasi laba untuk membumbui informasi laba (Marpaung, 2019). .

Tujuan dan Manfaat Penelitian

KAJIAN LITERATUR

  • Teori Keagenan
  • Kualitas Laba
  • Leverage
  • Ukuran Perusahaan
  • Likuiditas
  • Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Tingkat rasio leverage yang tinggi dapat berarti profitabilitas perusahaan meningkat, namun utang yang tinggi juga akan meningkatkan risiko kebangkrutan. Secara umum, semakin besar beban hutang suatu perusahaan dibandingkan dengan total asetnya, maka beban hutang tersebut akan bertambah semakin besar (Gitman & Zutter., 2015). Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang dinyatakan dalam total aset yang dimiliki perusahaan.

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat digolongkan sebagai besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara. Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi menjadi 3 kategori saja, yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan kecil. Perusahaan dengan total aset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki total aset lebih sedikit atau lebih rendah.

Hal ini dikarenakan semakin besar perusahaan maka semakin besar pula kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Semakin besar perusahaan maka akan semakin mudah dalam menjaga kelangsungan usaha dan meningkatkan kinerja keuangan, sehingga perusahaan akan lebih berhati-hati dalam pelaporan keuangannya dan kecil kemungkinannya untuk melakukan manajemen laba (Kurniawan & Suryaningsih, 2018). Karena likuiditas yang tinggi, perusahaan cenderung mengungkapkan informasi laba secara luas kepada pihak eksternal, yang akan memberikan nilai baik bagi investor.

Hutang perusahaan yang tinggi cenderung menyebabkan manajemen laba yang ekstensif sehingga menurunkan kualitas pendapatan perusahaan. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba (Marpaung, 2019) (Dewi, Endiana, & Arizona, 2020). Ukuran perusahaan merupakan alat ukur yang dapat digolongkan kecil atau menelusuri besar kecilnya perusahaan berdasarkan total aset.

Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba karena semakin besar perusahaan maka semakin mampu mendorong kinerja keuangannya dengan baik. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba (Jaya & Wirama, 2017) (Marpaung, 2019). Perusahaan yang mempunyai kualitas laba yang baik adalah perusahaan yang mempunyai laba yang konsisten dan stabil.

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Operasionalisasi Variabel
  • Metode Analisis

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kualitas laba yang merupakan perkiraan perbandingan jumlah arus kas operasi dengan laba bersih rata-rata menunjukkan angka 0,470717. Dalam penelitian ini hipotesis diuji dengan menggunakan model regresi parsial dan regresi berganda untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai pengaruh variabel financial leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba. Dengan demikian secara statistik dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, financial leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Marpaung, 2019) (Dewi, Endiana, & Arizona, 2020) yang menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Akibatnya, manajer akan menerapkan praktik manajemen laba untuk menjaga kualitas laba perusahaan. Dengan demikian secara statistik dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jaya & Wirama, 2017) (Marpaung, 2019) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Salma & Riska, 2019) dan (Nugroho & Radyasa, 2019) yang mengungkapkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini menunjukkan bahwa variabel leverage, ukuran perusahaan dan kualitas laba secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Dalam hal ini nilai Adjusted R-squared negatif dianggap 0, atau variabel financial leverage, ukuran perusahaan, dan likuiditas sama sekali tidak mampu menjelaskan varians variabel kualitas laba. Penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai kualitas laba pada perusahaan FMCG yang terdaftar di BEI periode 2016-2020. Keterbatasan penelitian ini antara lain nilai Adjusted R-squared yang negatif, sehingga variabel financial leverage, ukuran perusahaan, dan likuiditas tidak mampu menjelaskan varians variabel kualitas laba secara keseluruhan.

Pengaruh Leverage, Investment Opportunity Pool (IOS) dan Mekanisme Good Corporate Hedging Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas, Investment Opportunity Pool (IOS) dan Profitabilitas terhadap Kualitas Laba (Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017. Dampak Konservatisme Akuntansi, Debt Ratio terhadap total aset, likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan dalam kualitas laba.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut yaitu 14 perusahaan. Jumlah perusahaan industri barang konsumsi pada tahun Jumlah perusahaan yang laporannya tidak lengkap menurut data. Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui sebaran data, meliputi tendensi sentral dan sebaran data.

Hal tersebut menunjukkan besarnya arus kas operasi rata-rata mencapai 47,07 persen dari laba bersih perseroan. Standar deviasi sebesar 2,814974 lebih besar dari nilai mean yang berarti sebaran data tidak merata. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa leverage yang diproksikan dengan rasio total utang terhadap total aset menunjukkan angka rata-rata sebesar 0,478898.

Hal ini menunjukkan rata-rata 47,89 persen aset perusahaan dibiayai oleh utang. Standar deviasi sebesar 0,469815 lebih kecil dari nilai mean, artinya data tersebar merata. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa ukuran perusahaan yang diwakili oleh logaritma natural total aset rata-rata sebesar 28.847960.

Nilai minimumnya menunjukkan angka 26.420660 yang dimiliki oleh IIKP dan nilai maksimumnya sebesar 32.725610 yang dimiliki oleh INDF. Standar deviasi sebesar 1,549425 lebih kecil dari nilai mean, artinya data tersebar merata. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa likuiditas yang ditentukan dengan membandingkan jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar mempunyai angka rata-rata sebesar 3.830371.

Standar deviasi sebesar 11,663530 lebih besar dari nilai mean, hal ini menunjukkan bahwa data tersebar tidak merata.

Uji Model Data Panel

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil uji Hausman menunjukkan nilai probabilitas random intersep sebesar 1,00 > 0,05 sehingga model yang sesuai adalah random effect model. Berdasarkan hasil ketiga pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model random effect.

Uji Asumsi Klasik

Uji Hipotesis

Perusahaan dengan tingkat hutang yang lebih tinggi cenderung berusaha menunjukkan kinerja yang baik agar perusahaan tersebut mendapatkan kepercayaan dari investor. Tanda beta atau koefisien hasil pengujian bernilai positif sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian, sehingga pengujian signifikansi dilanjutkan. Perusahaan dengan kinerja terbaik akan mencuri perhatian masyarakat sehingga perusahaan melaporkan keuangannya dengan cermat.

Pada saat yang sama, perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak informasi dari laporan keuangannya untuk mencegah perusahaan melakukan pengelolaan laba. Tanda beta atau koefisien hasil pengujiannya bernilai positif sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, sehingga pengujian signifikansi dilanjutkan. Likuiditas perusahaan yang berlebihan dapat disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancarnya secara optimal, sehingga kinerja keuangan perusahaan menjadi buruk dan perusahaan akan termotivasi untuk mengelola laba atau memanipulasi laba guna memperindah laba. informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba, sedangkan likuiditas tidak berpengaruh. Adjusted R2 sebesar -1,19 persen menunjukkan bahwa variabel independen tidak mampu menjelaskan variasi variabel dependen dalam model regresi. Oleh karena itu penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti profitabilitas, umur perusahaan dan komposisi pemegang saham perusahaan.

Selain itu, untuk penelitian selanjutnya perlu memperpanjang periode observasi dan menggunakan fasilitas observasi selain perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan. Implikasi dari temuan penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan berusaha menunjukkan kinerja yang baik guna mendapatkan kepercayaan investor, salah satu caranya adalah dengan melakukan manajemen laba yang mengakibatkan kualitas laba rendah. Perusahaan yang lebih besar lebih berhasil dalam menghasilkan keuntungan dan lebih berhati-hati dalam melaporkan kinerja keuangannya.

SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

Simpulan

Saran

Implikasi

Gambar

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran
Tabel 4.2: Statistik Deskriptif  Leverage  Ukuran
Tabel 4.1 Ringkasan Pemilihan Sampel
Tabel 4.3: Hasil Pengujian Model
+2

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage dan kepemilikan manajerial terhadap financial distress pada perusahaan