PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
KAJIAN TEORI
- Persepsi
- Pembelajaran Daring
- Kendala Pembelajaran Daring
- Penelitian Terdahulu
Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan melalui jaringan (internet), sehingga pendidik dan peserta didik tidak bertemu secara langsung. Di masa pandemi, pembelajaran daring menjadi satu-satunya solusi penyelenggaraan pembelajaran yang sebelumnya menggunakan sistem tatap muka. Selain itu, pembelajaran daring juga dapat meningkatkan komunikasi antara orang tua dan pendidik.
Seperti yang telah dibahas pada poin sebelumnya, keterbatasan pembelajaran daring adalah terlaksananya pembelajaran bermakna dalam jaringan internet. Penelitian Za (2021) berjudul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Mata Kuliah Perkembangan Hewan Pada Masa Pandemi Covid-19”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang cukup signifikan terhadap sistem pembelajaran yang sedang berlangsung. dalam hal ini sistem pembelajaran online) tentang aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran.
Penelitian Fathoni dkk., (2021) berjudul “Persepsi Mahasiswa PGSD Terhadap Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”. Wujarso & Saprudin, (2021) penelitian berjudul “Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 dari Sudut Pandang Siswa”.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Awalnya survei dilakukan untuk mengetahui pandangan siswa antara 2 pilihan yaitu penyampaian materi melalui video live atau non live. Penyampaian materi berdasarkan sudut pandang siswa menyatakan bahwa lebih banyak siswa yang mengharapkan pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan bantuan video langsung. Meskipun lebih banyak siswa yang menginginkan penyampaian video langsung, 166 siswa menginginkan penyampaian video non-langsung.
Pada proses pembelajaran daring, proses penyampaian materi secara umum terbagi menjadi 2 cara utama, yaitu penyampaian video non live dan penyampaian video live. Yang dimaksud dengan pengiriman video non-langsung adalah pengunggahan materi video ke media tersendiri. Platform pembelajaran online termudah dari sudut pandang siswa Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian mengenai platform pembelajaran yang paling disukai siswa ketika pembelajaran dilakukan secara online.
Penyampaian materi yang dinilai mudah dan efektif bagi mahasiswa UIN KHAS Jember dalam pembelajaran daring adalah penyampaian materi dengan menggunakan bantuan video langsung yang dibuktikan dengan 226 dari 392 (57,7%) responden yang memilih metode tersebut. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pandangan mahasiswa terhadap pembelajaran daring yang dilaksanakan di UIN KHAS Jember.
HASIL
Cara Penyampaian Materi yang Mudah Perspektif Mahasiswa
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian mengenai metode penyampaian materi apa yang disukai siswa ketika pembelajaran berlangsung secara online. Selain itu, jika mahasiswa dihadapkan pada kondisi pembelajaran yang memerlukan penyampaian materi dengan menggunakan video non-live, maka dikumpulkan pandangan mahasiswa mengenai 2 pilihan yaitu transmisi non-live video oleh internal dosen dan transmisi live video oleh pihak eksternal. Perbandingan media diskusi yang paling mudah dilihat dari sudut pandang siswa Pada bagian ini akan disajikan hasil riset media.
Perbandingan Media Diskusi Paling Mudah Perspektif Mahasiswa
Platform Pembelajaran Daring yang Paling Mudah Perspektif
Tingkat Konsentrasi Mahasiswa untuk di Depan Gadget
Hambatan Perkuliahan Secara Daring
Presentase Dosen yang Memberikan Bahan Ajar
Durasi Mengajar Dosen Selama Pembelajaran Daring
Metode Pembelajaran yang Paling Diminati Mahasiswa
Ketika pembelajaran berlangsung dengan video non-live, siswa lebih cenderung berharap bahwa video pembelajaran non-live dibuat oleh guru sendiri dan bukan oleh pihak luar. Tidak hanya itu, penyampaian materi melalui video non-live juga memiliki manfaat seperti dapat diputar ulang kapan pun mereka mau hingga mereka memahami materi yang disampaikan. Itu tidak berhenti di situ. Sebagian besar responden/responden juga menyatakan bahwa penyampaian video non-live akan lebih efektif dan mudah jika pembuat video adalah gurunya sendiri karena diharapkan dapat lebih memahami karakteristik siswa.
Namun, ada sejumlah kecil responden yang mengindikasikan bahwa hal ini juga bisa efektif jika pihak eksternal membuat video tersebut tidak ditayangkan. Keuntungan dari penyediaan video langsung adalah interaksi dua arah dapat dilakukan, memungkinkan siswa untuk melaksanakan instruksi pada bagian yang tidak mereka pahami. Dari hasil yang ditunjukkan pada Gambar 10 terlihat bahwa total 226 responden lebih memilih penyampaian materi menggunakan video langsung.
Jika ditarik benang merahnya, sebagian besar responden tidak mengalami kendala jaringan sehingga lebih memilih penyampaian video secara langsung karena memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara mahasiswa, dosen, dan sesama mahasiswa. Survei dilakukan untuk mengetahui perspektif siswa terhadap 3 pilihan media pembelajaran yaitu pembelajaran online melalui grup Whatsapp, Video conference dan LMS (Learning Management System). Hal ini terlihat dari rata-rata tingkat konsentrasi siswa di depan gawai selama pembelajaran daring berada pada level 6.2.
Lebih jelasnya mengenai jumlah siswa yang mengalami hambatan pembelajaran daring dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Belum pernah dibahas sebelumnya bahwa ternyata siswa masih belum terbiasa belajar di era pembelajaran daring. Durasi mengajar dosen selama pembelajaran daring Mengenai durasi pengajaran, 47% responden menyatakan dosen mengajar daring dengan durasi 45-60 menit dan hanya 27%.
Apabila pembelajaran berlangsung menggunakan video non-live, 343 dari 392 (87,5%) responden lebih memilih video pembelajaran non-live dibuat oleh guru yang bersangkutan dan bukan oleh pihak luar. Platform/media sosial yang dinilai nyaman dan efektif bagi mahasiswa UIN KHAS Jember dalam pembelajaran daring adalah Google Meet dengan rata-rata nilai efektivitas dan kenyamanan sebesar 7,7 (dari 1-10). Apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan penyampaian video secara tidak langsung, namun video tersebut harus dibuat oleh Guru Internal sendiri.
PEMBAHASAN
Temuan
Oleh karena itu, jika jaringan tidak mendukung maka materi yang disampaikan secara langsung akan terputus-putus dan siswa tidak memahami materi yang disampaikan (Subakri & Annizar, 2021). Hal ini dapat terjadi jika ciri-ciri mata kuliah tersebut cukup umum, sehingga sangat mungkin materi tersebut dapat dibuat oleh pihak luar (Fathoni dkk., 2021). Hambatan yang dihadapi responden sangat beragam, sebagian besar responden (lebih dari 63% sampel) menyatakan mengalami hambatan karena jaringan internet yang kurang memadai, sehingga lebih dari 56% sampel menyatakan mengalami gangguan konsentrasi saat belajar. tampil daring.
Terganggunya konsentrasi yang dialami siswa dapat terjadi karena pada saat pembelajaran yang biasa dilakukan melalui video conference, siswa sulit berkonsentrasi karena berbagai hal seperti konsentrasi terganggu oleh filter-filter yang disediakan platform yang ada, konsentrasi terganggu karena melihat ekspresi atau perilaku temannya di layar atau kesulitan berkonsentrasi karena lingkungan sekitar siswa tidak kondusif (Khairunnisa et al., 2020). Metode diskusi terbaik yang dipilih responden adalah grup Whatsapp dan kemudian Video conference di posisi kedua. Alasan mengapa Video Conferencing menempati urutan kedua telah dijelaskan sebelumnya, yaitu jika jaringan tidak mendukung maka materi yang disampaikan secara langsung melalui Video Conferencing akan menjadi tidak runtut dan siswa tidak akan memahami materi yang disampaikan.
Jika dicermati lebih dalam, LMS (Learning Management System) juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan Whatsapp dan lebih kompleks lagi karena datanya dicatat langsung di data center administrasi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Dari segi platform favorit, banyak responden yang memilih dua opsi yaitu Zoom Meeting dan Google Meet. Hal ini terjadi karena 2 platform media ini lebih umum digunakan dibandingkan Ms.
Persentase terbesar siswa menyatakan tingkat konsentrasinya saat duduk di depan gawai berada pada level 5 dari 10 level yang disediakan (level 10 adalah level tertinggi). Jika direpresentasikan dalam kegiatan pembelajaran daring yang berlangsung, siswa hanya dapat berkonsentrasi pada paruh pertama kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, jika pembelajaran memakan waktu 60 menit, maka siswa hanya mampu berkonsentrasi selama 30 menit di awal.
Sebagian besar responden (42%) menyatakan bahwa 50-75% dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq memberikan bahan ajar saat melakukan pembelajaran daring. Dari segi durasi pengajaran, 47% responden menyatakan instruktur mengajar secara daring dengan durasi 45-60 menit dan hanya 27% yang lebih dari 60 menit. Apabila siswa diberikan pilihan untuk melakukan pembelajaran secara daring, luring, atau sebagian (kadang daring, kadang luring), maka hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan suara sangat terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu perolehan suara siswa yang memilih pembelajaran luring dan kadang daring. , terkadang pembelajaran offline.
Pembahasan
Dibandingkan dengan jumlah siswa yang sulit berkonsentrasi, jumlah siswa yang kesulitan memahami pelajaran masih sedikit lebih tinggi, yang berarti lebih sedikit siswa yang mampu berkonsentrasi pada pembelajaran daring juga mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Dari sudut pandang ini, persentasenya menunjukkan hasil yang baik dengan penerapan pembelajaran daring, sehingga berdampak pada seluruh siswa yang perlu menambah jumlah jam belajar mandiri. Survei dilakukan untuk mengetahui sudut pandang siswa diantara 4 pilihan yaitu 0-30 menit, 30-45 menit, 45-60 menit, lebih dari 60 menit.
Survei dilakukan untuk mengetahui sudut pandang siswa diantara 3 pilihan yaitu Online, Offline, Kadang Online, Kadang Offline.
PENUTUP
Kesimpulan
Mayoritas responden (lebih dari 63% sampel) menyatakan mempunyai kendala jaringan internet yang kurang memadai, sehingga lebih dari 56% sampel menyatakan konsentrasi terganggu saat pembelajaran daring. Selain itu, sebanyak 61% responden menyatakan kesulitan dalam memahami materi, 44% responden menyatakan bosan, 15,6% responden menyatakan kesulitan karena tidak ada yang menemani saat belajar dari rumah. , 23,8% responden. mengatakan terhambat karena tidak bisa bertanya langsung ke dosen sebanyak 21,40%. Model pembelajaran yang disukai mahasiswa UIN KHAS Jember antara lain online, offline dan blended learning (kadang offline, kadang online). terlihat bahwa perolehan suaranya terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu perolehan suara siswa yang memilih pembelajaran luring dan kadang daring, kadang pembelajaran luring.
Kelompok yang mempunyai mean tertinggi adalah kelompok yang memilih pembelajaran melalui blended learning (kadang online, kadang offline) dengan mean 7,26 (dari nilai maksimal 10), disusul dengan mean pembelajaran offline sebesar 7,25 (dari nilai maksimal 10). ), dan urutan terakhir adalah pembelajaran daring dengan skor rata-rata 6,63 (dari skor maksimal 10).
Rekomendasi
Proses berpikir inkuiri dalam pemecahan masalah dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), ditinjau dari taraf kognitif. Dampak Covid-19 Terhadap Pembelajaran : Model Pembelajaran Online Statistika Matematika Dan Analisis Dunia Nyata Dari Sudut Pandang Siswa Dampak Covid-19 Terhadap Pembelajaran : Model Pembelajaran Matematika Online Yang Efektif Dan Efisien. Silakan isi seluruh kuesioner ini berdasarkan pengalaman, pengetahuan, persepsi dan keadaan aktual Anda.
Menurut saya penggunaan platform Ms sederhana dan efisien. Saya merasa mudah dan efisien saat menggunakan platform Skype.