Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Jurusan Farmasi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dalam laporan ini kami menyajikan Apotek Kimia Farma 120, tempat kami praktek kerja lapangan. Ali Rakhman Hakim., M.Farm selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan.
Ariska Rolandini, S.Farm selaku apoteker dan pengawas eksternal praktik kerja lapangan (PKL) di Apotek Kimia Farma 120yang.
Sejarah Apotek
Kimia Farma Apotek (KFA) telah melaksanakan program transformasi dan mengubah visi perusahaan dari jaringan ritel farmasi menjadi jaringan layanan kesehatan terkemuka yang mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia. Kimia Farma Apotek (KFA) menyediakan layanan kesehatan terpadu, meliputi layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik, dengan konsep One Stop Health Care Solution (OSHCS), sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Perusahaan pelat merah itu menetapkan AKHLAK sebagai budaya kerja (core value) Kimia Farma Group yang akan menggantikan ICARE.
Apotek Kimia Farma di Kota Banjarmasin berjumlah 17 Apotek se-Kota Banjarmasin, salah satunya adalah Apotek Kimia Farma No.120 Pandu.
Profil Apotek
SOP dan Metode Perencaan
Kelompok jenis sediaan farmasi yang total nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari total dana obat. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana farmasi yang terbatas adalah dengan mengelompokkan sediaan farmasi berdasarkan manfaat kesehatan dari masing-masing jenis sediaan farmasi. Kelompok sediaan farmasi yang bekerja pada sumber penyakit dan paling dibutuhkan oleh pelayanan kesehatan, misalnya sediaan farmasi untuk pelayanan kesehatan dasar. antidiabetes, analgesik, antikonvulsan) dan obat-obatan untuk mengatasi penyebab kematian terbesar.
Golongan sediaan farmasi penunjang adalah sediaan farmasi yang mempunyai efek ringan dan sering digunakan untuk memberikan rasa nyaman atau untuk mengatasi keluhan ringan, misalnya suplemen.
SOP dan Metode Pengadaan
Oleh karena itu peranan apoteker pada bagian perencanaan adalah dengan menggunakan analisis metode gabungan untuk menentukan obat yang harus tersedia di apotek, kemudian mengevaluasinya dengan metode Pareto ABC agar tidak menimbulkan kerugian. Pembelian CITO dilakukan apabila pasien membutuhkan obat pada hari itu juga dan tidak tersedia di apotek, dapat segera memesannya dengan membuat BPBA yang kemudian diserahkan kepada BM agar SP Cito tersebut tersedia. kemudian dibuat ke PBF, yang dapat Anda kirim pada hari yang sama. Pengadaan barang kebutuhan pokok, yaitu dalam hal apotek tidak mempunyai stok obat atau tidak tersedia pada saat dokter meresepkan obat atau pasien datang mencari obat, Apotek Kimia Farma 120 Pandu dapat menghubungi Apotek Kimia Farma lain yang mempunyai stok obat dengan menggunakan sertifikat.
Permintaan barang antar Apotek Kimia Farma diajukan melalui BPBA (Tagihan Permintaan Barang Apotek), sehingga apotek yang meminta pembelian tambahan dan apotek yang memasok barang tersebut meningkatkan penjualan atau pembelian ke apotek swasta lainnya.
SOP dan Metode Penerimaan
Barang yang telah diverifikasi terhadap invoice akan dicatat pada setiap kartu stok, meliputi tanggal penerimaan, asal PBF, jumlah barang yang sampai, nomor batch dan tanggal kadaluarsa. Apabila barang tidak sesuai SP atau rusak secara fisik, bagian pembelian akan membuat surat pengembalian dan mengembalikan barang ke PBF yang bersangkutan untuk ditukar dengan barang yang sesuai. Kemudian barang akan disesuaikan/diperiksa untuk semua kriteria Barang sampai dengan invoice yang dikeluarkan oleh PBF dari.
SOP dan Metode Penataan dan Penyimpanan
Yaitu pengelompokan yang disusun berdasarkan obat yang dikeluarkan secara cepat di apotek (Fast move) dan obat yang dikeluarkan secara lambat di apotek (Slow move). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Pasal 25, tempat penyimpanan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi dapat ditempatkan di gudang, ruangan atau lemari tersendiri, dan tempat penyimpanannya. obat yang disimpan dilarang. digunakan untuk menyimpan barang-barang selain barang-barang tersebut. Terletak pada lokasi yang aman dan tidak terlihat oleh umum bagi apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, instalasi farmasi klinik dan lembaga ilmiah.
Namun karena adanya kecenderungan penyalahgunaan obat psikotropika, maka disarankan agar obat psikotropika ditempatkan tersendiri pada rak atau lemari khusus dan dibuatkan kartu penyimpanan psikotropika. Untuk obat-obatan yang ada di rak-rak ruang apotek disusun berdasarkan farmakologi pada setiap rak kemudian disusun kembali berdasarkan abjad, untuk memudahkan pihak apotek dalam mencari dan menyusunnya. Bahkan saat memasukkan dan mengeluarkan obat, tetap berhati-hati dan diawasi serta mencatatnya pada kartu penyimpanan obat yang tersedia.
Cara yang digunakan dalam penyortiran obat di gudang dan tempat perakitan adalah dengan memasukkannya ke dalam kotak dan disusun berdasarkan abjad pada rak penyimpanan obat. Rak distribusi obat diklasifikasikan menurut efek farmakologis dan berdasarkan abjad, kemudian diklasifikasikan menurut bentuk sediaan seperti bentuk sediaan padat (tablet dan kapsul), bentuk sediaan semi padat (salep, krim dan gel), sediaan cair. bentuk (sirup, larutan). , suspensi), obat tetes mata/telinga/hidung, salep mata, inhaler/semprot dan sediaan suntik. Obat-obatan ini disimpan pada suhu ruangan (antara 25-30°C), sedangkan sediaan obat seperti supositoria, ovula dan insulin disimpan dalam lemari es dengan suhu antara 2-8°C dengan menggunakan sistem penyimpanan FEFO dan FIFO.
Penataan obat atau barang di supermarket dilakukan dengan menempatkan produk di supermarket berdasarkan kelompok tertentu, misalnya perawatan rambut, perawatan kulit, perawatan bayi. Obat/barang di supermarket disimpan pada suhu antara 25-30C dengan menggunakan sistem FEFO dan FIFO.
SOP dan Metode Pencatatan
SOP dan Metode Pelaporan
Laporan tersebut meliputi laporan penggunaan Narkotika dan Psikotropika pada bulan yang bersangkutan (termasuk nomor urut, nama bahan/sediaan, satuan, persediaan awal bulan).
SOP dan Metode Pemusnahan
Untuk pemusnahan obat bius, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 pasal 42 ayat 2, pemegang izin khusus, apoteker apotek terkemuka, atau dokter yang melakukan pemusnahan obat bius wajib membuat berita acara pemusnahan. setidaknya dalam tiga salinan. Nama penanggung jawab fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau fasilitas pelayanan kefarmasian atau pimpinan lembaga atau praktisi perseorangan. Tanda tangan penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan kefarmasian/kepala lembaga/individu praktisi dan saksi.
Laporan kejadian kemudian disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan dengan tembusan kepada Badan POM setempat, Penanggung Jawab PT Narkoba. Pemusnahan psikotropika dilakukan apabila berkaitan dengan tindak pidana, diproduksi tidak memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat digunakan dalam proses produksi, kadaluwarsa atau tidak memenuhi persyaratan penggunaan di bidang kesehatan dan layanan ilmiah. tujuan. Pemusnahan psikotropika dilakukan dengan membuat berita acara yang sekurang-kurangnya memuat tempat dan waktu pembuangannya; nama pemegang izin khusus; nama, jenis dan jumlah psikotropika yang dimusnahkan; metode pemusnahan; tanda tangan dan identitas lengkap pengelola apotek serta saksi pemusnahan.
Struktur Organisasi Apotek
Apotek Kimia Farma 120 Pandu buka 15 jam setiap hari yaitu pada hari Senin hingga Minggu.
Membaca dan Menulis Resep
Kocok terlebih dahulu (jauhkan obat dari jangkauan anak-anak) Nama/Jumlah Obat : Lapibal 500mg (Vitamin) Tanggal. Hubungi apoteker/asisten bila memerlukan informasi/obat). Kocok terlebih dahulu (jauhkan obat dari jangkauan anak-anak) Nama/jumlah obat : Biotik 500mg. Hubungi apoteker/asisten bila memerlukan informasi/obat). Kocok terlebih dahulu (jauhkan obat dari jangkauan anak-anak) Nama/Jumlah Obat : Candesartan 8mg (Darah Tinggi) Tanggal. Hubungi apoteker/asisten bila memerlukan informasi/obat).
Kocok terlebih dahulu (jauhkan obat dari jangkauan anak-anak) Nama/Jumlah Obat : Candesartan 8mg (darah tinggi) Tanggal. Hubungi apoteker/asisten bila memerlukan informasi/obat).
Menganalisa Resep
Berdasarkan hasil analisa kelengkapan resep di atas, terdapat beberapa kekurangan dalam kelengkapan resep, antara lain secara administratif alamat dokter dan SIP, tidak ditemukan inisial dokter dan alamat pasien, untuk aspek kefarmasian tergantung keluhan pasien mengenai sendi. nyeri. Dari segi klinis tidak ada masalah karena obat ini cocok untuk pasien yang memiliki keluhan yaitu nyeri sendi atau pasien kekurangan vitamin B12. Berdasarkan hasil analisis kelengkapan resep di atas, terdapat beberapa kekurangan dalam kelengkapan resep, antara lain secara administratif belum ditemukan alamat dokter dan SIP, umur pasien, dan alamat pasien. untuk aspek kefarmasian sesuai dengan keluhan pasien adanya infeksi bakteri.
Secara klinis tidak ada masalah karena obat sesuai dengan keluhan pasien yaitu infeksi bakteri. Berdasarkan hasil analisa kelengkapan resep di atas, terdapat beberapa kekurangan dalam kelengkapan resep, antara lain dari segi administrasi tidak ditemukan alamat pasien, dari segi kefarmasian, sesuai dengan keluhan pasien mengenai tekanan darah tinggi. Secara klinis tidak ada masalah karena obat sesuai dengan keluhan pasien yaitu darah tinggi.
Berdasarkan hasil analisa kelengkapan resep di atas, terdapat beberapa cacat pada kelengkapan resep, antara lain pada aspek administrasi tidak ditemukan umur dan alamat pasien, untuk aspek kefarmasian sesuai dengan alamat pasien. keluhan. Untuk aspek klinis tidak ada kendala karena obat sesuai dengan keluhan pasien yaitu darah tinggi.
Alur Pelayanan Resep
Resep obat yang mengandung narkotika dan psikotropika ditandai dengan garis bawah berwarna merah, siapkan obat sesuai permintaan resep. Untuk obat euforia dan psikotropika wajib menuliskan nama pasien, nomor resep, tanggal resep, alamat pasien, nama dokter dan obat yang diinginkan pada buku khusus, dan pada saat pengeluaran obat dicatat pada kartu stok. Lakukan pemeriksaan akhir sebelum diserahkan kepada pasien disertai informasi tentang obatnya, pihak apotek tidak boleh mengulanginya.
Penyerahan Obat ke Pasien
Alur Pelayanan Non Resep
Jika obat yang Anda cari tidak tersedia, apoteker akan menanyakan apakah Anda menginginkan obat serupa dan memberi tahu Anda harganya.
Analisis Swamedikasi
Ada baiknya ditanyakan terlebih dahulu pengobatan apa yang dilakukan. PEMANTAUAN - Jika gejala belum membaik dalam waktu 1. Efek samping : pemakaian jangka panjang menyebabkan gangguan liver Lama pemakaian : Jika setelah 3 hari tidak ada perbaikan, segera tinggalkan. Apabila stok habis namun pasien membutuhkan barang, Apotek Kimia Farma 120 akan menerima barang dari Apotek Kimia Farma lain dengan sistem invoice antar apotek.
Dalam penyimpanan obat, obat diklasifikasi berdasarkan bentuk sediaan obat (padat, semi padat, cair), stabilitas pada suhu penyimpanan, kelas terapi, berdasarkan agen, dan berdasarkan abjad, serta sistem FEFO. Apotek Kimia Farma 120 menyediakan layanan pengiriman farmasi yang terdiri dari layanan obat dengan resep dokter dan resep BPJS. Apotek Kimia Farma 120 memberikan layanan informasi dan konsultasi obat kepada pasien yang dilakukan langsung oleh apoteker/TTK.
Pelaporan apotek Kimia Farma 120 terbagi menjadi 3 yaitu laporan harian (meliputi Laporan Rekapitulasi Faktur Harian (DIHR), pemasukan harian apotek, serta pengeluaran harian apotek), mingguan (meliputi Surat Pemesanan Barang (GPO), Service Level Goods) dan bulanan (meliputi laporan hasil penjualan produk.