TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Apotek
Kimia Farma merupakan perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan bekas Belanda pada awal kemerdekaan, pada tahun 1958 pemerintah Republik Indonesia menggabungkan sejumlah perusahaan farmasi ke dalam PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi perseroan terbatas, sehingga nama perseroan diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali berubah status menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam tulisan selanjutnya akan disebut perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, perusahaan tersebut tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa tersebut telah bergabung dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman puluhan tahun, perusahaan telah berkembang menjadi perusahaan layanan kesehatan terintegrasi di Indonesia.
Berdasarkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-0017895.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 28 Februari 2020 dan surat. Nomor AHU-AH tanggal 28 Februari dan tercantum dalam Akta RUPSLB nomor 18 tanggal 18 September 2019, telah terjadi perubahan nama perseroan dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk menjadi PT Kimia Farma Tbk yang berlaku efektif sejak tanggal 28 Februari. 2020.
Profil Apotek
Perencanaan adalah kegiatan menentukan jumlah dan jangka waktu pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, sesuai dengan hasil kegiatan seleksi, sehingga terpenuhi kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisiensi. Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, dalam perencanaan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai perlu memperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat.
SOP DAN MANAJEMEN APOTEK
- SOP dan Metode Perencanaan
- SOP dan Metode Pengadaan
- SOP dan Metode Penerimaan
- SOP dan Metode Penataan dan Penyimpanan
- SOP dan Metode Pencatatan
- SOP dan Metode Pelaporan
- SOP dan Metode Pemusnahan
- Struktur Organisasi Apotek
Dalam praktiknya, penggunaan metode morbiditas untuk menyusun rencana kebutuhan obat di apotek jarang diterapkan karena terbatasnya data pola penyakit. Metode yang digunakan Apotek Kimia Farma Sultan Adam 2 adalah metode konsumsi dan metode pareto atau analisis ABC. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian, pengadaan sediaan farmasi harus melalui jalur resmi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. dengan ketentuan ketentuan hukum. peraturan.
Pengadaan barang yang dilakukan di Apotek Kimia Farma Sultan Adam 2 telah sesuai dengan Peraturan No. 73 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan melalui jalur resmi (PBF). Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Penerimaan merupakan kegiatan untuk memastikan kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, kualitas, waktu penyerahan dan harga yang tercantum dalam surat pemesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memantau transaksi perbekalan farmasi yang masuk dan keluar apotek.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, registrasi dilakukan dalam setiap proses pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan habis pakai medis, termasuk pengadaan (surat pemesanan, faktur) ), penyimpanan (kartu stok), pengiriman (slip penjualan atau kwitansi) dan barang-barang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, pelaporan terdiri atas pelaporan internal dan eksternal. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya seorang petugas apotek lainnya dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lainnya, yang dibuktikan dengan Protokol Pemusnahan Resep dengan menggunakan form 2 dan selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. .
Membuat Berita Acara Pemusnahan Produk (BAP) resmi yang ditandatangani oleh saksi dari pihak apotek dan dinas kesehatan kota/kabupaten setempat.
ANALISIS RESEP
- Membaca dan Menulis Ulang Resep
- Menganalisis Resep
- Alur Pelayanan Resep
- Penyerahan Obat Ke Pasien
Kocok terlebih dahulu (jauhkan dari jangkauan anak-anak) Nama obat/jumlah : apialys tetes. menghubungi apoteker/asisten bila memerlukan informasi mengenai obat). Maxpro adalah obat yang mengandung cefixime untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih dan kelamin. Ventolin adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif (PPOK) yang mengandung salbutamol.
Tremenza adalah obat dengan kandungan pseudoephedrine HCl dan Triprolidine HCl untuk meredakan gejala flu akibat alergi pada saluran pernafasan bagian atas, sehingga memerlukan obat dekongestan hidung dan antihistamin. Kocok terlebih dahulu (jauhkan dari jangkauan anak-anak). Nama/Jumlah Obat : Nolipo 500 mg. Silakan menghubungi apoteker/asisten bila memerlukan informasi mengenai obat-obatan). Nolipo adalah obat dengan bahan aktif Lincomycin 500 mg yang digunakan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh streptokokus, pneumokokus, dan stafilokokus yang rentan.
Mefinal adalah obat yang mengandung asam mefenamat termasuk dalam kelompok antiinflamasi nonsteroid sebagai antinyeri dengan kadar ringan hingga sedang. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek, kegiatan pengkajian atau analisis resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasi, dan pertimbangan klinis. Terdapat daftar obat farmasi wajib yang diterbitkan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dimana saat ini terdapat 3 daftar obat yang dapat dibagikan tanpa resep dokter.
Berdasarkan kandungannya, Nutrimax C&C mengandung 4 kombinasi yang dapat mengobati batuk, pilek, dan flu pada anak-anak dan orang dewasa. Berdasarkan analisis yang kami lakukan, pilihan terapi sudah tepat, karena sayuran aktif mengandung guafenesin yang dapat membentuk lendir saat batuk. Berdasarkan gejala yang dikeluhkan pasien, pemilihan imodium sudah tepat, namun sebaiknya pasien terlebih dahulu mendapat obat yang mengandung norite, kaolin + pektin, atalpugite, atau atalpugite + kaolin sebelum pemberian loperamide.
Apotek Kimia Farma Sultan Adam 2 merupakan apotek milik negara dan menyelenggarakan pengelolaan kefarmasian sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, pengaturan. / penyimpanan, pendaftaran, pelaporan dan pemusnahan sediaan farmasi, peralatan medis dan bahan habis pakai medis. Apotek Kimia Farma Sultan Adam 2 juga menawarkan layanan resep racikan atau non racikan dan layanan non resep kepada seluruh pasien yang masuk.
ANALISIS SWAMEDIKASI
Alur Pelayanan Non Resep
Kegiatan Swamedikasi
Diharapkan apotek dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang telah dicapai selama ini. Mahasiswa PKL dapat menjaga nama baik kampus dengan tidak melanggar etika yang harus dijaga selama melakukan PKL di bidang farmasi.
KESIMPULAN
SARAN