Kerja Praktek selesai untuk proyek P3DT OECF Tap - Sel esa Pa~garambangan, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jenis. Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Yang Maha Kuasa Tuaban, karena atas rahmat dan hidayah-Nya laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan. Kerja praktek ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu tugas dalam memperoleh gelar sarjana dari Universitas Medan Area.
Karyawan Proyek Rekonstruksi Jalan dan Jembatan di Desa Pangaranbangan, Kecamatan Halongonan, Tapanuli Selatan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Terdapat fasilitas jalan yang telah dibangun namun pemanfaatannya masih di bawah kapasitas pelayanan, dan sebaliknya terdapat permukaan jalan yang sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan pelayanan akibat tingginya pemanfaatan. Kebutuhan akan penunjang kapasitas jaringan jalan disebabkan oleh semakin berkembangnya teknologi transportasi, sehingga ruas-ruas jalan harus mengalami peningkatan kapasitas. Terdapat kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas jalan, baik melalui pelebaran jalan yang ada maupun melalui perbaikan geomatika.
Kerja praktek merupakan salah satu lembaga pendidikan yang membimbing peserta didik menjadi Ahli Madya yang profesional, yang diharapkan menjadi tenaga terampil dan siap pakai, oleh karena itu diperlukan ilmu lapangan untuk memberikan pengalaman kerja. Sambil melakukan Praktek Kerja Lapangan (FWP) dan mendapat bimbingan dari tenaga pengajar dan dosen pembimbing serta memperoleh pengalaman langsung di lapangan sehingga dapat menambah pengetahuannya, melakukan kajian observasi, mengumpulkan data dan informasi, serta menyusun laporan ini. Menerapkan dan membandingkan prinsip-prinsip teknis dan non-teknis yang dipelajari di perguruan tinggi dengan apa yang terjadi di lapangan.
Mengingat waktu yang diberikan kepada mahasiswa Teknik Sipil untuk melakukan kerja praktek di lapangan hanya tiga bulan, maka observasi yang dilakukan juga sangat terbatas. Dalam penyusunan laporan ini dilakukan pengumpulan data dan informasi terkait topik pembahasan yang kemudian dilakukan.
STRUKTUR ORGANISASI
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak, kontraktor harus menyampaikan rencana kerja secara tertulis. Apabila diperlukan, Kontraktor harus menyampaikan daftar tertulis kepada Pengawas/Petugas Konstruksi untuk mendapat persetujuan mengenai nama perusahaan, asal bahan, jenis bahan yang dipesan untuk keperluan penggunaan dalam pelaksanaan pekerjaan. pekerjaan. Selama masa pelaksanaan penugasan, kontraktor harus menyediakan gedung pada lokasi yang sesuai, dilengkapi dengan fasilitas, peralatan dan instalasi yang memadai yang diperlukan untuk laboratorium yang dapat digunakan oleh pengawas.
Untuk memastikan arus lalu lintas lancar dan aman, kontraktor harus mengidentifikasi dan memelihara lokasi yang sesuai di dalam dan di sekitar proyek pengendalian lalu lintas sementara yang harus sesuai dengan instruksi/pengawas konstruksi. Kontraktor harus berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi pekerjaan dan material yang digunakan dari kerusakan akibat pengaruh cuaca. Kontraktor harus menyiapkan gambar konstruksi (as-built drawing) yang memberikan informasi berdasarkan fakta tentang seluruh aspek pekerjaan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, untuk memungkinkan perubahan di masa depan.
Kontraktor harus membuat dokumentasi proyek secara lengkap, termasuk seluruh perubahan yang terjadi, dari awal hingga akhir proyek. Semua bahan yang digunakan harus mempunyai sifat-sifat sedemikian rupa sehingga setelah dicampur dengan rumus campuran tertentu akan mempunyai kekuatan sesuai dengan ketentuan sifat-sifat campuran. Untuk bahan-bahan yang boleh digunakan sebelum diperolehnya terlebih dahulu izin Ijin Mendirikan Bangunan I, bahan-bahan tersebut harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Sebelum penyediaan bahan I, pengangkutan batu pecah, batu tepi, bahan pengisi mineral dan bahan lainnya, asal bahan tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Konstruksi I. Sampel bahan yang representatif dari sumber yang bersangkutan harus disediakan. Contoh bahan pengerasan jalan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dan diserahkan kepada pengawas perusahaan konstruksi I. Spesifikasi ini disesuaikan dengan kategori proyek yang dikerjakan yaitu jalan batu belah (Telford) plus paving LPB kelas C (Sirtu).
Material yang dipilih sebagai permukaan jalan harus memenuhi persyaratan di bawah ini dan harus bebas dari gumpalan tanah liat, bahan organik, bahan lain yang tidak diinginkan serta harus mempunyai kualitas yang dapat memberikan lapisan permukaan yang keras dan mengkilat. Agregat kasar dan halus harus dikirim . badan pembimbing sebagai campuran. Jika permukaan jalan batu belah disuplai sebagai material campuran, maka material tersebut harus disuplai terlebih dahulu ke badan jalan sesuai dengan kebutuhan. Semua bahan lepas dibalik dari satu sisi ke sisi lain hingga bahan tercampur rata, setelah itu disebarkan dengan ketebalan yang sama.
BAB IV
Pada area perkerasan yang akan dilakukan pekerjaan perataan dan/atau permukaan, profil memanjang harus diukur sepanjang garis tengah jalan dan penampang melintang diambil secara berkala untuk menentukan kemiringan dan kemiringan melintang serta untuk menentukan ketebalan dan lebar. pengukuran konstruksi baru. Penggunaan alat berat pada proyek ini bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dan mempercepat pelaksanaan pekerjaan dengan harapan biaya yang dikeluarkan akan lebih ekonomis. Untuk mendapatkan jumlah pekerjaan yang optimal maka penggunaan alat berat harus seefektif dan seefisien mungkin.
Penggunaan alat berat harus sesuai dengan kebutuhan yang ada, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi Kontraktor. Berfungsi untuk mengangkut material permukaan jalan dan membuang material yang tidak dapat digunakan pada area rencana jalan. Alat ini berfungsi untuk melakukan penggulungan dan pemadatan material permukaan jalan saat disebarkan hingga mencapai permukaan yang halus dan rata.
Batu pengunci I dibentangkan untuk mengisi seluruh celah pada permukaan batu yang terbelah, dipadatkan, digerus hingga batu pengunci mulai pecah, batu pengunci pecah dan sulit dikeluarkan. Jalur batu yang terbelah harus memiliki lapisan yang berfungsi sebagai lapisan keausan serta untuk mencapai permukaan akhir yang rata. Dengan adanya lapisan aus ini maka pembaharuan permukaan perkerasan jalan tidak memerlukan pembongkaran lapisan tebal, melainkan penambahan lapisan aus lagi yang terdiri dari butiran batu.
Lapisan pasir timbunan dimasukkan sebagai perbaikan tanah dasar untuk mencegah kontaminasi tanah atau air pada tanah dasar atau untuk memungkinkan drainase air hujan masuk dari atas. Pada jalan yang telah mempunyai dasar yang cukup kokoh, dapat dibiarkan lapisan timbunan dan/atau batu pecah, dan hanya lapisan timbunan/lapisan saja yang cukup untuk meratakan dan meratakan. Padatkan agregat kasar hingga mengendap (stabil), periksa keseragaman agregat kasar setelah digulung dengan penggaris.
BAB V
Volume Galian Parit
Volume Perkerasan Jalan LPB kelas C (Sirtu)
Volume Parit Beton
- Volume Galian Tanah
- Pasangan Batu
Volume Pekerjaan Plesteran
BAB VI
CV. WILLY PERDAN · A
KONTRAKTOR - LEVERANSIR
DAFTAR HADIR KERJA PRAKTEK
TAHUN ANGGARAN 1999-2000
SAMUEL PANGONDIAN HARAHAP 2. DARWIN MARALIAT SIREGAR
CV. WILLY PERDANA
KONTRAKTOR - LEVERANSIR