• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek pada Proyek P3DT Jembatan Beton Bertulang di Kabupaten Tapanuli Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Kerja Praktek pada Proyek P3DT Jembatan Beton Bertulang di Kabupaten Tapanuli Selatan"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Jasa Konsultan Manajemen Teknis Area Proyek Pinjaman P3DT-OECF KSO Sample OECF Ip-500. 55g5lA.I.2.b/2000 tanggal 3 Oktober 2000 tentang Pengumpulan Data Kerja Praktek Mahasiswa Proyek Pembangunan Jembatan Beton Sepanjang 15 Meter di Padang Sidempuan. Jasa Konsultan Manajemen Teknis Area Proyek P3DT-OECF dengan Contoh Pinjaman KSO OECF Ip_500.

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik Sipil Universitas Medan Area, untuk menyelesaikan tugas praktek + 3 (tiga) bulan. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan hasil kerja praktek perusahaan Karni pada pembangunan jembatan di kabupaten Tapanuli Selatan. Dalam waktu + 3 (tiga) bulan kami mengikuti kerja praktek ini, kami mendapatkan banyak wawasan tentang pelaksanaan pembangunan proyek tersebut dan juga dengan kerja praktek ini kami dapat menggabungkan teori yang kami peroleh di perkuliahan dengan berlatih di lapangan.

Dalam pembuatan laporan kerja praktek ini kami tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang mendukung kami dalam memperoleh data dan pengamatan di lapangan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini. Demikianlah kata pengantar dalam pembukaan laporan kerja praktek pembangunan Jembatan Beton Bertulang di Kabupaten Tapanuli Selatan. Semoga memberikan manfaat bagi kita semua.

BAB V PERHITIINGAN KONTROL

Akibat Tekanan Tanah Aktif

D \FTAR PUSTAKA t)0KLIMENTASI

F\TARGAMBAR

BAB I

PENDAHULUAN

  • Tujuan Pembanguran proyek
  • Methodologi
  • Mamfaat Kerja Praktek
  • Membandingkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan praktek dilapangan
  • Bagi Fakultas
    • Deskripsi Kerja Praktek
    • Kerja praktek ini bersifat ; latihan kerja praktek yang disiplin dan bertanggung jawab sesuai dengan para karyawan dan karyawati yang bekerja pada perusahaan
    • Mernbuat laporan keqa praktek yang harus dilegalisasi oleh perusahaan yang bersangkutan ;
    • AGREGAT HALUS
  • tr 7. SEMEN

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dana yang diberikan kepada suatu desa tidaklah sama tergantung pada biaya yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur di desa tersebut. Perencanaan jembatan yang diuraikan dalam laporan ini merupakan salah satu penunjang Program Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal (p3DT) di Desa Lantosan Rogas, Kecamatan Padang Sidimpuan Timur. Sedangkan tujuan khusus dibangunnya jembatan ini. adalah sebagai jalan pembuka untuk semakin memperpendek jarak antar Desa Lantosan.

Dengan dibangunnya jembatan ini, masyarakat hanya menempuh jarak yang lebih pendek dari sebelumnya yaitu *1,77 Km. Nama proyek ini adalah “Jembatan Baja Bertulang Rentang 15 m”, yang menghubungkan Desa Lantosan Rogas dengan Desa Pintu Besi yang lebih dekat dengan kota. Dalam laporan kerja praktek ini, penulis membatasi permasalahan pada konstruksi jembatan hanya pada perhitungan dinding penahan tanah yang berfungsi sebagai pondasi jembatan.

Metodologi penyelesaian laporan kerja praktek adalah dari pemeriksaan langsung di lapangan dan perhitungannya disesuaikan dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia GBI) 1971 N. Setiap mahasiswa yang telah melengkapi persyaratan wajib melakukan kerja praktek di perusahaan, instansi pemerintah atau swasta. Kerja praktek ini adalah; Latihan praktek yang disiplin dan bertanggung jawab menurut pegawai yang bekerja di perusahaan, bertanggung jawab menurut pegawai yang bekerja di perusahaan.

Agregat halus yang digunakan merupakan agregat yang berasal dari suatu daerah dimana lokasi pertama kali diperiksa. Agregat halus harus terdiri dari butiran dengan ukuran berbeda dan harus memenuhi persyaratan berikut ketika diayak. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, misalnya zat yang relatif basa.

Kekasaran butiran, bila diperiksa dengan mesin aus, tidak boleh mengakibatkan hilangnya lebih dari 50% berat aslinya. Ukuran butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara bidang lateral bekisting, l/e meja pelat, atau l/e jarak bersih minimum antara batang atau balok tulangan. Air tidak boleh mengandung minyak, asam basa, garam dan komponen yang dapat merusak beton dan baja tulangan.

Pemilihan semen yang digunakan perlu mendapat perhatian khusus karena banyaknya produk produksi industri dengan merek berbeda, dengan kualitas berbeda. Semen sebaiknya disimpan di gudang untuk memastikan tidak rusak/tercampur bahan lain.

URAIAN

Untuk mencapai mutu beton k225 dengan hasil percobaan, harus digunakan cara pelaksanaan dan pencampuran untuk memperoleh mutu beton yang lebih tinggi dari yang dipersyaratkan. Nilai keruntuhan, untuk berbagai pekerjaan beton yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas konstruksi jembatan beton bertulang.

BAB III

MANAJEMEN PROYBK

Pemilik Proyeklprincipal ( Bow-heer )

Pemilik proyek adalah orang atau badan usaha swasta atau pemerintah atau klien tertentu yang memiliki ide, sumber daya, dan ingin bekerja.

Konsultan

Ia adalah orang yang ditunjuk oleh kontraktor untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan, baik untuk mengendalikan mutu dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan, serta mengawasi cara pelaksanaannya.

Kontraktor /Pelaksana

Sedangkan Subkontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau kontraktor utama untuk melaksanakan berbagai bagian kegiatan konstruksi yang menjadi tanggung jawab kontraktor utama sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Selain unsur-unsur di atas yang terlibat langsung dalam proses pembangunan, ada pula pihak-pihak yang tidak terlibat langsung, namun mempunyai peranan yang sangat penting dalam terlaksananya proyek tersebut, antara lain pihak-pihak tersebut misalnya. Sebagaimana disebutkan di atas, hubungan yang jelas antara masing-masing pihak diharapkan dapat diketahui dengan membuat struktur organisasi proyek.

Hal ini akan memudahkan koordinasi antar pihak-pihak tersebut sehingga proses pembangunan dapat berjalan lancar. Pada proyek Infrastruktur Jembatan di Desa Lantosan Rogas, pihak yang direhabilitasi adalah CV.

T?T, TSL)

BAB TV

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAI{

  • l. Umum
    • Kondisi lapangan
    • Jembatan Komposit
    • Jembatan Kayu
  • Jembatan Beton Bertulang
    • Bor Tangan
  • Pekerjaan Galian dan Penimbunan Tanah Pondasi
    • Pengecoran Balok Andas perletakan
    • Pembuatan Lantai Jembatan
    • Penulangan Plat Lantai
  • Pengecoran Plat Lantai

Dalam perencanaannya, gabungan penampang direncanakan sedemikian rupa sehingga garis berat penampang terletak pada profil baja, untuk mencegah bagian lantai beton tertarik. Jembatan jenis ini terbuat dari beton cor dengan menggunakan tulangan dengan ukuran yang sesuai dengan beban yang akan diangkutnya. Penggalian bervariasi menurut kemiringannya, tergantung pada struktur tanah, apakah tanah tersebut bercampur dengan pasir, batu, dan tanah liat.

Dalam penyelidikan lapangan pada proyek jembatan beton bertulang ini dilakukan penyelidikan lapangan yang meliputi 2 titik dorong dan 1 titik pengeboran tangan. Tujuan dari pembuatan bekisting ini adalah untuk mendapatkan bentuk beton yang sesuai dengan gambar kerja. Kegunaan minyak ini adalah untuk mendapatkan hasil permukaan yang bagus dan memudahkan penguraian mall.

Sistem pencampuran ini merupakan perbandingan : 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil dan dicampur dengan air sebagai pelarut dalam volume tertentu, sesuai dengan volume semen, pasir dan kerikil serta dicampur dengan air sebagai pelarut dalam volume tertentu, berdasarkan volume semen, pasir dan kerikil, jadi jangan diambil. Campuran ini diaduk/dipintal dalam cetakan hingga adonan merata, kemudian dituang ke dalam tempat pengecoran beton yang cukup lebar. Campuran balok beton bertulang dengan perbandingan I semen : 2 pasir : 3 kerikil ditambah air secukupnya sesuai kebutuhan beton dan dapat diukur secara eksperimental.slump Tesf,.

Langkah pertama dalam pembuatan dek dari jembatan adalah membuat perancah/bekisting, memasang talang lalu menuangkannya. Pada saat pemasangan tiang-tiang scaffolding harus tegak lurus dan ditopang pada balok yang cukup tebal agar tiang-tiang scaffolding tetap stabil untuk mendistribusikan beban-beban yang ada pada tiang-tiang tersebut secara merata di atas tanah. Untuk bekisting pada bagian bawah gelagar jembatan digunakan sejenis papan meranti yang dipasang/disesuaikan dengan lebar gelagar jembatan kemudian dipaku pada gelagar dibawahnya.

Jadwal yang dibuat untuk pembangunan jembatan ini adalah tipe Bar Char dengan menggunakan kurva. Dalam jadwal ini, uraian tahapan pekerjaan .lan q, aL1o diuraikan lebih rinci sehingga dapat dihitung biaya pekerjaan. Jadwal pembangunan jembatan beton bertulang yang dibahas dalam laporan ini terlampir di bawah ini.

BAB V

PERHITTJNGAN KONTROL

Akibat Tekanan Tanah Aktif

H:P1.coS(6+o)

  • Akibat Beban Terbagi Rata MuatanD(P.U1969)
  • n.H :+ Dimana : jarak yang ditinjau
  • Untuk:X:1,00m=n - X
  • Untuk : X: 1,50 m:) n - X

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran'Saran

  • Material
  • Strukhr Organisasi

Setelah mengikuti pengerjaan proyek ini, kami menilai masih banyak kekurangan, meskipun tidak terlalu mempengaruhi penyelesaian pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kami menilai cukup baik walaupun menggunakan alat yang sederhana (konvensional), namun pekerja kurang terkoordinasi sehingga mengakibatkan pengerjaan agak lambat. Untuk material proyek ini menurut kami cukup baik, namun kendalanya hanya pada lokasi yang relatif terpencil dan jalan yang rusak.

Saat mengangkut material, upaya harus dilakukan untuk menggunakan jumlah transportasi yang cukup mengingat material memasuki proyek dengan lambat. Proyek ini dilaksanakan langsung oleh perusahaan konsultan swasta yang ahli di bidang P3DT, diawasi oleh Dinas P.U Bina Marga.

DAFTAR PUSTAKA

MARGA

DOKUMBNTASI

Referensi

Dokumen terkait