• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek tentang Netral Grounding Resistor (NGR) Pada Generator PT. Pertamina RU II Sei. Pakning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Kerja Praktek tentang Netral Grounding Resistor (NGR) Pada Generator PT. Pertamina RU II Sei. Pakning"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Pertamina RU II Sungai Pakning bertajuk “Ketahanan Netral Grounding Resistor (NGR) DI PT GENERATOR. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat akademik bagi setiap mahasiswa elektronika Politeknik Negeri Bengkalis dan tentunya akan menjadi pengalaman berharga bagi penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan KP hingga penyusunan laporan ini dengan baik.

Penulis juga mengharapkan saran, kritik dan koreksi dari pihak-pihak yang merasa mendapat manfaat dari laporan ini. Dengan terselenggaranya program kerja praktek ini diharapkan mahasiswa, masyarakat luas dan lain sebagainya dapat melihat secara langsung objek, perkembangan teknologi dan pengetahuan yang diperoleh dalam perusahaan, sehingga dapat menambah pengalaman, pemahaman dan pengetahuan kurikulum mahasiswa. , seperti yang mereka lakukan di Politeknik Negeri Bengkalis. Umumnya Kerja Praktek (KP) disebut dengan latihan mandiri untuk memperoleh pengalaman dalam dunia usaha.

Dengan demikian mahasiswa dapat melatih dirinya menjadi pekerja profesional dalam kerja praktek serta mempunyai keterampilan dan keahlian untuk bekerja di dunia industri. 4 Kilang Produksi BBM RU II Sungai Pakning merupakan bagian dari Pertamina RU II Dumai yang merupakan kilang minyak milik Kelompok Usaha Pengolahan (BG) Pertamina. Tenaga kerja penunjang kegiatan Kilang RU II Sungai Pakning sebanyak 207 orang pekerja PERTAMINA dan 61 orang pekerja JPK (Refinery Management Services).

Kilang produksi bahan bakar Sungai Pakning dengan kapasitas terpasang 50.000 barel per hari dibangun pada tahun 1968 oleh Refining Associates Canada Ltd (Refican) di atas lahan seluas 280 Ha, selesai pada tahun 1969 dan beroperasi pada bulan Desember 1969.

Bahan Baku

Produk yang dihasilkan

Proses pengolahan Pertama (Primary Process)

Proses Produksi PT. Pertamina (Persero) RU Sei Pakning

Proses Treating

Proses Blending

  • Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan
  • Target yang diharapkan
  • Perangkat yang digunakan
  • Hal-hal yang dianggap perlu
  • Generator

Pertamina (Persero) RU II Sei Pakning terdiri dari 4 tipe dengan persentase produksi yang berbeda-beda untuk setiap produknya. Disini penulis akan menjelaskan secara spesifik tugas-tugas yang dilakukan selama kegiatan kerja praktek yang penulis lakukan di PT. Kegiatan yang dikembangkan selama sebulan mulai tanggal 04 Agustus – 04 September 2021 adalah sebagai berikut.

Agar dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan Politeknik Negeri Bengkalis dan sekaligus membantu pekerjaan para pegawai. Dalam proses penyelesaian laporan magang ini, ada beberapa hal yang dipandang perlu, antara lain sebagai berikut. Kontinuitas pengoperasian genset harus dijaga dengan baik agar pasokan listrik yang dihasilkan oleh genset tidak terganggu karena jika terjadi gangguan pada genset maka akan sangat mempengaruhi sistem kerja genset sehingga tidak dapat memberikan pasokan secara maksimal. listrik yang dibutuhkan.

Hal ini dimaksudkan untuk membatasi arus gangguan yang terjadi pada saat terjadi hubung singkat satu fasa ke bumi (line to earth) yang akan berdampak buruk pada sistem peralatan dan juga pada sistem pembangkit itu sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi arus gangguan yang terjadi pada saat terjadi hubung singkat fasa ke bumi, sehingga akan berdampak buruk pada sistem peralatan dan juga pada sistem pembangkit itu sendiri. Salah satu penyebab terganggunya aliran energi listrik adalah sambaran petir di sekitar trafo. Untuk menghindari bahaya sambaran petir yang dapat merusak komponen, digunakan sistem grounding eksternal.

20 Secara umum pengertian sistem tenaga listrik adalah kumpulan pusat-pusat ketenagalistrikan dan gardu induk (pusat beban) yang saling terhubung melalui jaringan transmisi sehingga membentuk suatu kesatuan sistem. Pada dasarnya sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa komponen yaitu sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi tenaga listrik. Sistem pembangkitan merupakan salah satu bagian utama dari struktur sistem tenaga listrik, generator pada sistem tenaga listrik berperan dalam menghasilkan energi.

Sumber energi utama pada pembangkit berasal dari sumber energi primer yang tersedia dari alam, yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Secara konvensional, proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses pengubahan energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi energi mekanik yang menggerakkan generator, yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik untuk generator. Bagian terpenting dalam sistem pembangkitan adalah generator, generator akan mengubah energi primer menjadi energi listrik melalui poros.

Secara umum pembangkit listrik didukung oleh beberapa fasilitas yang terintegrasi dan saling berhubungan yaitu instalasi listrik, sistem mekanik, bangunan sipil, fasilitas penunjang, peralatan kendali dan komponen pembantu lainnya. Listrik dihasilkan di PLTU Besra dengan tegangan 11 kV sampai dengan 24 kV yang dinaikkan oleh stasiun trafo dengan trafo tegangan untuk menaikkan tegangan menjadi 70 kV, 150 kV, 220 kV, 500 kV yang kemudian disalurkan melalui jalur transmisi. .

Gambar 2.3 Proses destilasi crude oil Sumber:
Gambar 2.3 Proses destilasi crude oil Sumber:

TN-C-S Saluran Tanah dan Netral-disatukan dan dipisah

TN-S Saluran Tanah dan Netral dipisah

Sistem Pentanahan Netral

Sistem Saluran ke Tanah

Sistem Saluran Tanah melalui Impedansi

Resistansi spesifik tanah Faktor keseimbangan antara resistansi bumi dan kapasitansi disekitarnya adalah resistansi spesifik tanah (ρ). Kesulitan yang biasa dihadapi dalam mengukur resistivitas tanah adalah bahwa pada kenyataannya komposisi tanah tidak homogen pada seluruh volume tanah, tetapi dapat bervariasi secara vertikal atau horizontal, sehingga dapat terdapat dua jenis tanah atau lebih pada suatu lapisan tertentu. .memiliki resistivitas yang berbeda, yaitu resistivitas. Jenis negara tidak dapat ditentukan sebagai nilai tetap. Untuk memperoleh nilai tahanan tanah yang sebenarnya maka harus dilakukan pengukuran langsung di lokasi dengan menggunakan lebih banyak titik ukur.

Yang menentukan jenis resistivitas tanah tidak hanya bergantung pada jenis tanah saja, tetapi dipengaruhi oleh kadar air, kandungan mineral dan suhu (suhu tidak berpengaruh bila berada di atas titik beku air). Oleh karena itu, hambatan bumi dapat berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain tergantung pada sifat-sifatnya. Dengan ditentukannya penggunaan sistem grounding NGR Neutral Grounding Resistance Ohm pada pembangkit listrik Pertamina RU II Pakning River maka arus hubung singkat dapat diturunkan hingga nilai resistansi NGR sebesar 2,5 ohm.

Saran saya adalah memahami betul apa itu resistensi NGR dan mewaspadai regulasi dan keselamatan saat melakukan penelitian resistensi NGR di area kilang pertamina.

Tabel  5. Tabel Nilai Tahanan Jenis Lapisan Tanah
Tabel 5. Tabel Nilai Tahanan Jenis Lapisan Tanah

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Generator Petamina menggunakan generator 25kva sehingga resistansi maksimumnya sebesar 5 Ω. Saran saya, pahami betul apa itu resistensi NGR, serta perhatikan regulasi dan keselamatan saat melakukan penelitian resistensi NGR di area kilang pertamina. Riza Ariesta, Dikpride despa, Herri Gusmedi, Lukmanul Hakim, Kajian analisis sistem grounding eksternal pada gedung teknis pelaksanaan teknologi informasi dan komunikasi Universitas Lampung.

Gambar

Gambar 2.2 Produksi BBM RU II Sei.Pakning
Gambar 2.3 Proses destilasi crude oil Sumber:
Gambar  2.4.  Struktur  Organisasi  Pertamina  RU-II  sungai  Pakning
Tabel 1 : Laporan Kegiatan Harian Kerja Praktek Minggu 1 (Pertama)
+7

Referensi

Dokumen terkait