• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI ANALISIS PERHITUNGAN VOLUME TULANGAN DAN VOLUME BETON PROYEK PEMBANGUNAN KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI (KST)

N/A
N/A
RATP

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI ANALISIS PERHITUNGAN VOLUME TULANGAN DAN VOLUME BETON PROYEK PEMBANGUNAN KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI (KST)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

ANALISIS PERHITUNGAN VOLUME TULANGAN DAN VOLUME BETON PROYEK PEMBANGUNAN KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI (KST)

BABARSARI YOGYAKARTA

(STUDI KASUS PADA KOLOM LANTAI 4 GEDUNG STUDY)

Disusun Oleh:

Rizky Aqil Tinto Pratama 20505241046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2023

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

ANALISIS PERHITUNGAN VOLUME TULANGAN DAN VOLUME BETON PROYEK PEMBANGUNAN KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI (KST)

BABARSARI YOGYAKARTA

(STUDI KASUS PADA KOLOM LANTAI 4 GEDUNG STUDY) Disusun Oleh:

Rizky Aqil Tinto Pratama 20505241046

Laporan ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menempuh Mata Kuliah Praktik Industri

Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Menyutujui/Mengesahkan:

Pembimbing Industri Dosen Pembimbing

Ir. Agus Budi Rahayu, S.T., M.T. Rudi Nur Syamsudin, M.Pd.

NIP. 199407202020121007 Wakil Dekan Bidang Riset, Kerja Sama,

Sistem Informasi, dan Usaha

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Koordinator Praktik Industri Program Studi Pendidikan Teknik Sipil

dan Perencanaan

Dr. Ir. Darmono, M.T. Ir. Dian Eksana Wibowo, M.Eng.

NIP. 196408051991011001 NIP. 198510302015041002

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Industri yang diwujudkan dengan terselesainya laporan Praktik Industri. Laporan Praktik Industri ini disusun sebagai salah satu syarat dan bentuk pertanggungjawaban terselesainya kegiatan Praktik Industri yang telah dilaksanakan selama 3 bulan atau setara dengan 320 jam praktik. Terhitung dari tanggal 3 Juli 2023 sampai 30 September 2023, bertempat di proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang beralamat di Jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta..

Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Penulis mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada:

1. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun non materi 2. Bapak Ir. Agus Budi Rahayu, S.T., M.T., Pembimbing Industri yang selalu

memberikan saran dan masukan selama berada di tempat Praktik Industri 3. Bapak Rudi Nur Syamsudin, M.Pd., Dosen Pembimbing Praktik Industri yang

telah membersamai dan membantu banyak hal hingga masa Praktik Industri berakhir

4. Bapak Ir. Dian Eksana Wibowo, M.Eng., Koordinator Praktik Industri Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama persiapan menjelang pelaksanaan Praktik Industri

5. Rekan kelompok seperjuangan Praktik Industri (Rico Aji Prassetya, Esti Riana Yulia Sari, dan Falma Fashilawati) yang bersama-sama menuntaskan pelaksanaan Praktik Industri hingga pembuatan laporan ini

6. Seluruh Staff MK PT. Unisystem Utama pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang telah membimbing selama kegiatan Praktik Industri.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat diperlukan demi kualitas kegiatan Praktik Industri yang lebih baik kedepannya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi tugas akhir pada

(4)

iv

kegiatan Praktik Industri Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2023 dan bermanfaat bagi seluruh kalangan. Terima kasih.

Yogyakarta, 30 Oktober 2023

Penulis

(5)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... II KATA PENGANTAR ... III DAFTAR ISI ... V DAFTAR GAMBAR ... VI DAFTAR TABEL ... IX DAFTAR LAMPIRAN ... X

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Praktik Industri... 2

C. Manfaat Praktik Industri ... 3

BAB II PROFIL INDUSTRI... 4

A. Manajemen Industri ... 4

B. Jenis Pekerjaan ... 15

C. Proses Produksi Barang dan Jasa ... 16

D. Peralatan dan Bahan Produksi ... 23

BAB III KEGIATAN KEAHLIAN ... 35

A. Kegiatan Umum ... 35

B. Kegiatan Khusus ... 40

C. Pembahasan Tugas Khusus ... 60

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 67

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi Proyek (Sumber: Google Earth) ... 4

Gambar 2. Tampak 3D Gedung Office dan Gedung Study ... 5

Gambar 3. Tampak 3D Gedung Dormitory ... 5

Gambar 4. Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi (MK) ... 13

Gambar 5. Sisa Potongan Spunpile ... 17

Gambar 6. Pekerjaan Pengecoran Kolom ... 17

Gambar 7. Pekerjaan Pengecoran Balok ... 18

Gambar 8. Pekerjaan Pengecoran Pelat Lantai ... 19

Gambar 9. Pekerjaan Pengecoran Tangga ... 19

Gambar 10. Pekerjaan Pemasangan Bata Ringan ... 20

Gambar 11. Pekerjaan Plester dan Acian Dinding ... 21

Gambar 12. Pekerjaan Expose Beton ... 21

Gambar 13. Pekerjaan Pemasangan Cable Tray ... 22

Gambar 14. Pekerjaan Perangkaian Pipa Hydrant ... 23

Gambar 15. Excavator ... 24

Gambar 16. Concrete Pump Truck ... 24

Gambar 17. Mixer Truck ... 25

Gambar 18. Dump Truck ... 26

Gambar 19. Tower Crane ... 26

Gambar 20. Crawler Crane ... 27

Gambar 21. Bar Cutter ... 28

Gambar 22. Bar Bender... 28

Gambar 23. Vibrator Machine ... 29

Gambar 24. Scaffolding ... 29

Gambar 25. Bucket... 30

Gambar 26. Theodolit dan Waterpass ... 30

Gambar 27. Beton Ready Mix ... 31

Gambar 28. Bata Ringan ... 32

Gambar 29. Mortar Instan ... 33

Gambar 30. Beton Decking ... 33

(7)

vii

Gambar 31. Besi Tulangan ... 34

Gambar 32. Contoh Hasil Scanning Laporan Harian Kontraktor ... 37

Gambar 33. Contoh Hasil Penyusunan Berita Acara Perhitungan dan Pengukuran Lapangan ... 38

Gambar 34. Contoh Hasil Penyusunan Laporan Harian Manajemen Konstruksi (MK) ... 39

Gambar 35. Denah Kolom Lantai 4 Gedung Study ... 41

Gambar 36. Detail Kolom Lantai 4 Gedung Study ... 42

Gambar 37. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop ... 46

Gambar 38. Membuka File Pemodelan ... 46

Gambar 39. Menambahkan Schedule/Quantities ... 47

Gambar 40. Memilih Template Schedule ... 47

Gambar 41. Memilih Indikator ... 48

Gambar 42. Mengubah Penamaan Tabel ... 48

Gambar 43. Mencatat Volume Tulangan K2D ... 48

Gambar 44. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop ... 49

Gambar 45. Membuka File Pemodelan ... 49

Gambar 46. Menambahkan Schedule/Quantities ... 50

Gambar 47. Memilih Template Schedule ... 50

Gambar 48. Memilih Indikator ... 51

Gambar 49. Mengubah Penamaan Tabel ... 51

Gambar 50. Mencatat Volume Tulangan K3A ... 51

Gambar 51. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop ... 54

Gambar 52. Membuka File Pemodelan ... 54

Gambar 53. Menambahkan Schedule/Quantities ... 55

Gambar 54. Memilih Template Schedule ... 55

Gambar 55. Memilih Indikator ... 56

Gambar 56. Mengubah Penamaan Tabel ... 56

Gambar 57. Mencatat Volume Tulangan K2D ... 56

Gambar 58. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop ... 57

Gambar 59. Membuka File Pemodelan ... 57

(8)

viii

Gambar 60. Menambahkan Schedule/Quantities ... 58

Gambar 61. Memilih Template Schedule ... 58

Gambar 62. Memilih Indikator ... 59

Gambar 63. Mengubah Penamaan Tabel ... 59

Gambar 64. Mencatat Volume Tulangan K3A ... 59

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Proyek ... 6

Tabel 2. Profil Pemilik Proyek ... 7

Tabel 3. Profil Konsultan Perencana ... 8

Tabel 4. Profil Kontraktor ... 10

Tabel 5. Profil Manajemen Konstruksi (MK) ... 11

Tabel 6. Perbandingan Volume Tulangan Kolom Lantai 4 Gedung Study ... 52

Tabel 7. Perbandingan Volume Beton Kolom Lantai 4 Gedung Study ... 60

Tabel 8. Perbandingan Data Volume Beton dan Volume Tulangan kolom Gedung Study Lantai 4 ... 60

Tabel 9. Kesimpulan Perbandingan Volume Kolom ... 63

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Praktik Industri... 68

Lampiran 2. Surat Balasan Permohonan Praktik Industri ... 69

Lampiran 3. Surat Tugas Praktik Industri ... 70

Lampiran 4. Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Industri ... 71

Lampiran 5. Catatan Kegiatan Mingguan Praktik Industri ... 72

Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Praktik Industri ... 85

Lampiran 7. Lembar Penilaian, Kesan, dan Pesan Industri ... 86

Lampiran 8. Dokumen Kerja Sama Industri ... 87

Lampiran 9. Ucapan Terima Kasih Praktik Industri ... 89

Lampiran 10. Kartu Bimbingan Praktik Industri ... 90

Lampiran 11. Time Schedule Proyek Konstruksi ... 91

Lampiran 12. Hasil Perhitungan Volume Beton dengan Autodesk Revit ... 92

Lampiran 13. Hasil Perhitungan Volume Tulangan dengan Autodesk Revit ... 93

Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan ... 106

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mempersiapkan sumber daya manusia supaya dapat bekerja sesuai minat, bakat, dan kompetensi adalah tujuan akhir dari seluruh lembaga pendidikan. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk menggapai tujuan tersebut. Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan unggul, kreatif, inovatif, taqwa, mandiri, dan cendekia. Salah satu upaya yang dilakukan Universitas Negeri Yogyakarta untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah membekali calon lulusan dengan pengalaman lapangan.

Praktik Industri adalah salah satu kegiatan di luar kampus yang memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman lapangan sebelum calon lulusan memasuki dunia kerja. Praktik Industri berfungsi sebagai sarana bagi mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dan rintangan ketika memasuki dunia kerja ataupun dunia industri. Praktik Industri bersifat wajib bagi seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, tak terkecuali untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta sebelum menyandang gelar sarjana.

Berdasarkan buku pedoman Praktik Industri dan Magang tahun 2023 yang diterbitkan Universitas Negeri Yogyakarta, Praktik Industri memiliki tujuan utama untuk memberikan pengalaman aplikasi kompetensi dan pengembangan kompetensi secara nyata melalui experiential learning supaya memperoleh hardskills, softskills, dan wawasan terkait kewirausahaan di bidang yang digeluti. Pernyataan tersebut sejalan dengan salah satu misi di Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yakni meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui berbagai bentuk pelatihan dan uji kompetensi untuk persiapan memasuki dunia kerja. Berkaitan dengan kegiatan Praktik Industri, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan mensyaratkan bahwa ruang lingkup tempat Praktik Industri sesuai dengan bidang

(12)

2

ketekniksipilan atau konstruksi. Baik itu berupa pekerjaan konstruksi gedung, pekerjaan konstruksi jalan, pekerjan konstruksi bangunan air, dan sejenisnya dengan nilai proyek minimal 10 miliar rupiah dan memiliki kerumitan pekerjaan yang memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa.

Berdasarkan ketentuan Praktik Industri di Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, penulis memutuskan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Industri di proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta.

Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta merupakan kawasan yang dibangun dan dikembangkan mulai tahun 2023 sebagai kawasan terpadu yang berguna sebagai penunjang kegiatan riset dan penemuan inovasi- inovasi terbaru di Indonesia.

Bidang yang khusus dipelajari oleh penulis selama kegiatan Praktik Industri adalah pekerjaan struktur kolom. Studi kasus difokuskan pada struktur kolom lantai 4 gedung study. Struktur kolom merupakan salah satu komponen bangunan gedung yang berguna untuk menyalurkan beban di atasnya menuju tumpuan di bawahnya. Struktur kolom terdiri dari beton dann besi tulangan.

Pemilihan fokus pembelajaran terkait struktur kolom merupakan hal yang tepat, karena hal tersebut sesuai dengan keahlian dan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan. Kesesuaian bidang yang diambil dengan ilmu yang dipelajari dapat memberikan manfaat berupa tambahan ilmu dan mampu meningkatkan kompetensi sesuai bidang yang dipelajari penulis.

B. Tujuan Praktik Industri

Kegiatan Praktik Industri pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta memiliki tujuan positif yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. sarana untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa menambah wawasan dan pengetahuan terkait dunia industri pada proyek konstruksi 2. sarana untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa memperdalam

ilmu terkait struktur kolom secara langsung di proyek konstruksi

(13)

3

3. sarana untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam menemukan studi kasus pada waktu melaksanakan Praktik Industri dan menganalisis secara menjalam pekerjaan struktur kolom yang ditemukan secara langsung di proyek konstruksi

4. sarana untuk menjalin kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta dan pihak industri

5. sarana untuk mengevaluasi kurikulum yang diterapkan Universitas Negeri Yogyakarta dengan kebutuhan dunia kerja dan dunia industri

6. sarana untuk memberikan gambaran kepada industri mengenai kualitas calon lulusan yang dapat direkrut kemudian hari

C. Manfaat Praktik Industri

Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan, kegiatan Praktik Industri pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta memiliki manfaat yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. mahasiswa memperoleh kesempatan menambah wawasan, pengetahuan, dan perkembangan teknologi terkait dunia industri pada proyek konstruksi.

2. mahasiswa memperoleh kesempatan memperdalam ilmu lapangan, khususnya pada struktur kolom di proyek konstruksi

3. mahasiswa memperoleh kesempatan berpikir kritis menemukan solusi dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah pekerjaan struktur kolom yang ditemukan secara langsung di proyek konstruksi

4. meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan pihak industri

5. mengetahui relevansi antara kompetensi yang diterapkan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan dunia industri

6. pihak industri mendapatkan gambaran nyata tentang calon tenaga kerja yang berkompeten melalui program Praktik Industri.

(14)

4 BAB II

PROFIL INDUSTRI A. Manajemen Industri

1. Deskripsi Umum

Proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang terletak di area Badan Riset dan Inovasi Nasional Yogyakarta merupakan proyek konstruksi yang didanai oleh APBN Tahun 2023 dengan konsultan perencana PT. Daya Cipta Dianrancana, kontraktor PT. Permata Anugerah Yalapersada, dan manajemen konstruksi PT.

Unisystem Utama. Proyek konstruksi ini beralamat di Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat dicermati pada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Proyek (Sumber: Google Earth)

Pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta terdiri dari proyek konstruksi gedung kantor, gedung pembelajaran, dan gedung asrama. Pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi Yogyakarta bertujuan untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan riset dan memacu inovasi para akademisi Badan Riset dan Inovasi Nasional. Pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta diharapkan mampu menjadi wadah

(15)

5

bagi para peneliti untuk menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi negara.

Gambar 2. Tampak 3D Gedung Office dan Gedung Study

Gambar 3. Tampak 3D Gedung Dormitory

Pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta meliputi pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, MEP, dan pembersihan. Pada saat laporan ini disusun, pekerjaan konstruksi gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta

(16)

6

masih berlangsung pada pekerjaan struktur dan baru memulai pekerjaan arsitektur dan MEP. Adapun pekerjaan struktur yang akan menjadi fokus dalam pekerjaan ini terdiri dari beberapa jenis pekerjaan, yakni pondasi, balok, kolom, pelat, dan tangga.

2. Deskripsi Proyek

Deskripsi proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat dicermati pada Tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi Proyek

No. Identitas Deskripsi

1. Nama Proyek :

Pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta

2. Lokasi Proyek : Jl. Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Pemilik Proyek

(Owner) : Badan Riset dan Inovasi Nasional 4. Konsultan Perencana : PT. Daya Cipta Dianrancana 5. Kontraktor : PT. Permata Anugerah Yalapersada 6. Manajemen Konstruksi : PT. Unisystem Utama

7. Anggaran Proyek : Rp. 134.625.761.316,00 8. Waktu Pelaksanaan : 300 Hari Kalender 9. Sistem Pembayaran : Progress Payment 10. Tanggal SPMK : 7 Februari 2023

Pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi Badan Riset dan Teknologi Yogyakarta dilaksanakan berdasarkan kontrak dimulai pada tanggal 7 Februari 2023 dan selesai pada tanggal 31 Desember 2023.

3. Struktur Organisasi

Di dalam suatu organisasi proyek konstruksi tentu terdapat unsur- unsur yang membentuk struktur untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan konstruksi. Unsur-unsur tersebut terbagi ke beberapa badan yang

(17)

7

membiayai, merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan proyek konstruksi. Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat bergantung kepada kerja sama unsur-unsur tersebut yang tergabung menjadi struktur yang menciptakan kesatuan fungsional dan tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Hal yang dikerjakan oleh seluruh unsur tersebut harus mentaati peraturan yang berlaku secara umum dan secara khusus diatur dalam surat perjanjian dan dokumen kontrak yang dirumuskan dan telah disepakati bersama. Apabila seiring dengan berjalannya proyek konstruksi terdapat hal-hal yang menyimpang, diperlukan kesepakatan baru di antara seluruh unsur-unsur yang terlibat. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah sebagai berikut:

a. Pemilik Proyek

Pemilik proyek (owner) merupakan seorang atau badan yang memrintahkan dan memberikan pekerjaan (proyek konstruksi) kepada pihak lain (konsultan perencana, pelaksana, dan pengawas) untuk melaksanakan pekerjaan, berkewajiban untuk membayar pekerjaan, serta berhak memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan (Yuliana, 2018: 61). Adapun pemberian pekerjaan dapat dilakukan secara langsung ataupun lelang sesuai dengan ketentuan yang mengikat.

Profil pemilik proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dideskripsikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Profil Pemilik Proyek

Profil Deskripsi

Nama Instansi : Badan Riset dan Inovasi Nasional Alamat Instansi : Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin

No. 8, Kota Jakarta Pusat 10340

Logo Instansi :

Nomor Telepon : 081119333639

Email : ppid@brin.go.id

(18)

8

Profil Deskripsi

Nama Pimpinan : Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc.

Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai pemilik proyek memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1) menyediakan anggaran untuk keberlangsungan proyek konstruksi 2) mengadakan kegiatan-kegiatan administratif

3) memberikan tugas kepada kontraktor untuk melaksanakan proyek konstruksi

4) meminta pertanggungjawaban kepada manajemen konstruksi 5) menerima hasil proyek konstruksi yang selesai dilaksanakan 6) mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK)

7) menyetujui atau menolak perubahan rencana

8) meminta pertanggungjawaban kepada kontraktor atas hasil pekerjaan konstruksi

9) memutus hubungan kerja dengan kontraktor yang gagal menyelesaikan kesepakatan pekerjaan konstruksi.

b. Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan badan usaha atau perorangan yang ditugaskan oleh pemilik proyek untuk membuat perencanaan yang lengkap mengenai proyek konstruksi sehingga siap dilelangkan atau dilaksanakan (Yuliana, 2018: 62). Apabila terdapat perubahan rencana yang diinginkan oleh pemilik proyek, maka konsultan perencana harus membuat rencana cadangan sebagai revisi. Profil konsultan perencana pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dideskripsikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Profil Konsultan Perencana

Profil Deskripsi

Nama Perusahaan : PT. Daya Cipta Dianrancana

Alamat Perusahaan : Jl. Mekarsari Raya No. 103, Babakan Kiaracondong, Kota Bandung 40283

(19)

9

Profil Deskripsi

Logo Perusahaan :

Nomor Telepon : 0274514230

Email : unang_bismi@yahoo.com

Nama Direktur Utama : Unang Sunarya, S.E.

PT. Daya Cipta Dianrancana sebagai konsultan perencana memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1) menyesuaikan rencana kerja dengan keadaan lapangan dan keinginan pemilik proyek

2) menyusun gambar kerja rencana pelaksanaan

3) menyusun Rencana Kerja dan Syarat (RKS) sebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek konstruksi

4) menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)

5) mempertanggungjawabkan seluruh aspek perencanaan sebelum diterima oleh kontraktor

6) mempertahankan desain rencana proyek konstruksi jika konsultan pelaksana tidak bekerja sesuai dengan desain rencana yang diberikan

7) menentukan spesifikasi teknis seluruh proyek konstruksi berdasarkan permintaan pemilik proyek

8) bekerja secara independen sesuai perjanjian yang telah ditetapkan bersama pemilik proyek.

c. Kontraktor

Kontraktor adalah badan usaha atau perorangan yang disetujui oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan fisik proyek sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan gambar rencana yang telah ditentukan di dalam kontrak pekerjaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan diserahkan kepada pemilik (Yuliana, 2018: 62). Pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta, kontraktor dipilih melalui

(20)

10

proses lelang yang sesuai dengan ketentuan pemerintah. Profil kontraktor pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dideskripsikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Profil Kontraktor

Profil Deskripsi

Nama Perusahaan : PT. Permata Anugerah Yalapersada Alamat Perusahaan :

Jl. Gayungsari Barat No. 91 Lantai 1, Kel. Gayungan, Kec. Gayungan, Kota Surabaya 60235

Logo Perusahaan :

Nomor Telepon : 0318281366

Email : ptpay.group@gmail.com

Nama Direktur Utama : Teguh Laksono, S.T.

PT. Permata Anugerah Yalapersada sebagai kontraktor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1) melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

2) menyusun gambar-gambar pelaksanaan yang harus disetujui oleh manajemen konstruksi

3) menyusun Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)

4) menyusun laporan hasil pekerjaan secara harian, mingguan, dan bulanan kepada manajemen konstruksi

5) menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) di lokasi proyek konstruksi 6) menyerahkan seluruh atau sebagian hasil pekerjaan konstruksi yang

telah selesai dilaksanakan.

(21)

11 d. Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi (MK) merupakan suatu badan usaha yang mendapatkan tugas dari pemilik proyek untuk mengelola dan mengawasi jalannya proyek konstruksi dari awal hingga akhir dan memberikan laporan rutin kepada pemilik proyek (Yuliana, 2018: 61- 62). Pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta, Manajemen Konstruksi (MK) dipilih dengan melalui proses lelang yang sesuai dengan ketentuan pemerintah. Profil Manajemen Konstruksi (MK) pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dideskripsikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Profil Manajemen Konstruksi (MK)

Profil Deskripsi

Nama Perusahaan : PT. Unisystem Utama

Alamat Perusahaan :

Duta Mas Fatmawati, Blok C1/16, Jl.

RS Fatmawati. No. 39, RT.3/RW.5, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan 12150

Logo Perusahaan :

Nomor Telepon : 02172796116

Email : info@unisystem.co.id

Nama Direktur Utama : Ir. Bayu Supartono, M.M.

PT. Unisystem Utama sebagai Manajemen Konstruksi (MK) memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1) memastikan pekerjaan konstruksi selesai dalam waktu yang telah ditetapkan

2) membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

3) melakukan perhitungan kemajuan pekerjaan konstruksi

(22)

12

4) mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar berbagai bidang pekerjaan agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi berjalan lancar

5) mencegah kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin dan pembengkakan anggaran pekerjaan konstruksi

6) mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar mampu mencapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan

7) menerima atau menolak material dan peralatan yang disediakan oleh konsultan pelaksana

8) menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku

9) menyusun laporan kemajuan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan

10) menyiapkan dan menghitung kemungkinan pekerjaan yang bertambah atau berkurang.

Dalam melaksanakan tugas pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta, PT. Unisystem Utama selaku Manajemen Konstruksi (MK) merekrut tenaga profesional untuk menempati jabatan-jabatan di dalam struktur organisasinya. Hal ini bertujuan untuk melaksanakan seluruh pekerjaan dengan baik. Struktur organisasi Manajemen Konstruksi (MK) dapat dicermati pada Gambar 8.

(23)

13

Gambar 4. Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi (MK) Sri Aminatun, M.T.

Team Leader

Suparwi, S.T.

T.A. Arsitektur

Iqbal S.S., S.T.

Pengawas

Agung Tri H.T., S.T.

T.A. Struktur

M. Rapi, S.T.

Pengawas

Agus W., S.T.

T.A. MEP

Idad S.H., S.T.

Pengawas

M. Nazmi, S.T.

Pengawas

Ir. Agus Budi R., M.T.

T.A. K3

Restu W. S.T.

Pengawas Widya Kurniawati, A.Md.

Administrator Proyek

(24)

14

Adapun peran masing-masing jabatan dalam struktur organisasi Manajemen Konstruksi (MK) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Team Leader

Team Leader merupakan seorang profesional yang berperan sebagai pimpinan dan bertugas untuk mengarahkan seluruh kegiatan manajemen konstruksi selama kontrak pekerjaan berlangsung.

2) Tenaga Ahli Struktur

Tenaga Ahli Struktur merupakan seorang profesional yang bertugas untuk melakukan monitoring untuk memeriksa kemajuan konstruksi, meberikan bantuan teknis, dan bertanggung jawab kepada segala bentuk pengawasan pekerjaan struktur dalam proyek konstruksi.

3) Tenaga Ahli Arsitektur

Tenaga Ahli Arsitektur merupakan seorang profesional yang bertugas untuk melakukan monitoring untuk memeriksa kemajuan konstruksi, meberikan bantuan teknis, dan bertanggung jawab kepada segala bentuk pengawasan pekerjaan arsitektur dalam proyek konstruksi.

4) Tenaga Ahli MEP

Tenaga Ahli MEP merupakan seorang profesional yang bertugas untuk melakukan monitoring untuk memeriksa kemajuan konstruksi, meberikan bantuan teknis, dan bertanggung jawab kepada segala bentuk pengawasan pekerjaan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) dalam proyek konstruksi.

5) Tenaga Ahli K3

Tenaga Ahli K3 merupakan seorang profesional yang bertugas untuk melakukan monitoring untuk memeriksa kesesuaian, kelengkapan, dan bertanggung jawab kepada segala bentuk pengawasan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam proyek konstruksi.

(25)

15 6) Tenaga Pengawas

Tenaga Pengawas merupakan seorang profesional yang bertugas untuk membantu pekerjaan tenaga ahli dalam menjalankan tugasnya sesuai bidang yang dikerjakan dalam proyek konstruksi.

7) Tenaga Pendukung

Tenaga Pendukung merupakan seorang profesional yang bertugas untuk membantu seluruh tenaga profesional lainnya dalam kegiatan pengadministrasian dokumen yang berhubungan dengan proyek konstruksi. Salah satu Tenaga Pendukung di dalam Manajemen Konstruksi (MK) adalah Administrator Proyek.

B. Jenis Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan konstruksi pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta secara umum dapat mencakup beberapa pekerjaan yang disebutkan sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan a. Pembersihan lahan

b. Pengukuran dan pemasangan patok 2. Pekerjaan Urugan dan Galian

a. Penggalian tanah untuk struktur bawah bangunan b. Pengurugan kembali tanah yang digali

3. Pekerjaan Struktur a. Pekerjaan kolom b. Pekerjaan balok c. Pekerjaan pelat lantai d. Pekerjaan struktur tangga e. Pekerjaan struktur lift 4. Pekerjaan Arsitektur

a. Pekerjaan kusen dan daun pintu b. Pekerjaan kusen dan daun jendela c. Pekerjaan pemasangan kaca d. Pekerjaan pasangan dinding

(26)

16 e. Pekerjaan plester dan aci f. Pekerjaan pasangan keramik g. Pekerjaan pemasangan fasade h. Pekerjaan pengecatan

5. Pekerjaan Mekanikal a. Pekerjaan lift b. Pekerjaan tata udara c. Pekerjaan fire alarm 6. Pekerjaan Elektrikal

a. Pekerjaan jaringan listrik dan penerangan b. Pekerjaan cable tray

c. Pekerjaan CCTV 7. Pekerjaan Plumbing

a. Pekerjaan pemipaan

b. Pekerjaan pemasangan alat saniter C. Proses Produksi Barang dan Jasa

1. Pekerjaan Struktur

Pekerjaan struktur pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta khususnya gedung study antara terdiri dari pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, pekerjaan balok, pekerjaan pelat lantai, dan pekerjaan struktur tangga. Masing-masing pekerjaan struktur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pondasi

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan tiang pancang tipe spunpile berdiamater 500 milimeter dengan rencana sebanyak 91 titik yang dikelompokkan dan diikat dengan pilecap. Masing-masing tiang pancang dibenamkan ke dalam tanah hingga kedalaman 6 meter sampai 12 meter dengan menggunakan metode jacking pile. Pekerjaan pondasi dalam proyek konstruksi ini menggunakan 2 tipe beton, yakni beton pre-

(27)

17

cast bermutu K-600 untuk pancang dan beton ready mix bermutu K-350 untuk pilecap.

Gambar 5. Sisa Potongan Spunpile b. Pekerjaan Kolom

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan kolom berbentuk rectangular yang memiliki tipe sebanyak 6 jenis. Untuk pekerjaan struktur kolom meliputi pekerjaan pembesian dengan mutu besi U 420B, bekisting, dan digunakan beton ready mix mutu K-350.

Gambar 6. Pekerjaan Pengecoran Kolom

(28)

18 c. Pekerjaan Balok

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan balok sebanyak 27 tipe.

Untuk pekerjaan struktur balok meliputi pekerjaan pembesian dengan mutu besi U 420B, bekisting, dan digunakan beton ready mix mutu K- 350. Adapun proses pengecoran balok dilakukan bersamaan dengan penegecoran pelat lantai jika bersinggungan. Hal ini bertujuan agar balok dan pelat lantai memiliki ikatan yang kuat dan bangunan menjadi kokoh.

Gambar 7. Pekerjaan Pengecoran Balok d. Pekerjaan Pelat Lantai

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan pelat lantai sebanyak 2 tipe.

Untuk pekerjaan struktur pelat lantai meliputi pekerjaan pembesian dengan besi ulir berdiameter 10 milimeter bermutu U 420B, bekisting, dan digunakan beton ready mix mutu K-350. Adapun proses pengecoran suatu pelat lantai harus dilakukan secara berkelanjutan dalam satu rentang waktu agar pelat lantai dapat menyatu. Maka dari itu, dibutuhkan truk ready mix yang datang membawa adonan beton secara bergiliran dan terus menerus agar pekerjaan tidak berhenti dan

(29)

19

mengakibatkan beton menjadi keras. Oleh karena itu, pekerjaan ini biasanya akan dilaksanakan pada malam hari.

Gambar 8. Pekerjaan Pengecoran Pelat Lantai e. Pekerjaan Struktur Tangga

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan tangga sebanyak 2 tipe, yakni tangga utama dan tangga darurat. Tangga utama digunakan untuk aktivitas reguler dan tangga darurat hanya digunakan dalam keadaan darurat. Untuk pekerjaan struktur tangga meliputi pekerjaan pembesian dengan mutu besi U 420B, bekisting, dan digunakan beton ready mix mutu K-350.

Gambar 9. Pekerjaan Pengecoran Tangga

(30)

20 2. Pekerjaan Arsitektur

Pekerjaan arsitektur pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta khususnya gedung study antara lain terdiri dari pekerjaan pemasangan dinding bata ringan, pekerjaan plester dan aci dinding, serta pekerjaan expose beton. Masing-masing pekerjaan arsitektur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata Ringan

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan dinding bata ringan. Salah satu alasan kuat penggunaan bata ringan sebagai material dinding adalah beratnya yang relatif ringan dan memiliki dimensi yang besar, sehingga mampu mempercepat pemasangan dinding. Dinding bata ringan dipasang dengan menggunakan semen instan mengikuti denah ruangan yang telah direncanakan.

Gambar 10. Pekerjaan Pemasangan Bata Ringan b. Pekerjaan Plester dan Aci Dinding

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan mortar atau semen instan yang khusus diaplikasikan ketika melakukan plester dan aci bata ringan.

Hal ini dikarenakan bata ringan memerlukan plester dan acian khusus yang diaplikasikan relatid tidak tebal.

(31)

21

Gambar 11. Pekerjaan Plester dan Acian Dinding c. Pekerjaan Expose Beton

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta tidak menggunakan plafon untuk menutupi area pelat lantai di atasnya. Sebagai gantinya, diaplikasikan filler atau acian beton dengan menggunakan mortae atau semen instan yang berguna untuk membuat tampilan beton agar lebih estetik. Selain itu, beton yang telah diaci akan memudahkan pengaplikasian cat karena bidangnya yang rata dan halus.

Gambar 12. Pekerjaan Expose Beton

(32)

22 3. Pekerjaan MEP

Pekerjaan MEP pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta khususnya gedung study antara lain terdiri dari pekerjaan mechanical, pekerjaan electrical, dan pekerjaan plumbing. Masing-masing pekerjaan MEP tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pekerjaan Mechanical

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta memiliki beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan peralatan mechanical, seperti pekerjaan transportasi vertikal (lift) dan pekerjaan tata udara (HVAC). Gedung ini direncanakan memiliki 2 lift dan terdapat pendingin ruangan di setiap sudut bagian dalam bangunan.

b. Pekerjaan Electrical

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta memiliki beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan peralatan electrical, seperti pekerjaan pencahayaan, wiring, pemasangan saklar, hingga perakitan cable tray.

Sumber listrik utama pada gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Diesel Generator Set sebagai sumber listrik cadangan dengan sistem tegangan listrik 380 volt – 3 fasa – 50 Hz atau 220 volt – 1 fasa – 50 Hz.

Gambar 13. Pekerjaan Pemasangan Cable Tray

(33)

23 c. Pekerjaan Plumbing

Gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta memiliki beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan peralatan plumbing, seperti pekerjaan pemipaan air bersih, pemipaan air kotor, pemipaan air hujan, hingga pemipaan hydrant.

Gambar 14. Pekerjaan Perangkaian Pipa Hydrant D. Peralatan dan Bahan Produksi

1. Peralatan

Ketika melaksanakan pembangunan pada proyek konstruksi tentu memerlukan peralatan manual yang menggunakan tenaga manusia ataupun peralatan canggih yang memerlukan operator dengan keahlian yang spesifik. Penggunaan peralatan tersebut, diharapkan dapat membantu proses pekerjaan konstruksi dengan efektif dan efisien. Beberapa peralatan yang digunakan untuk membangun gedung study pada proyek Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Excavator

Excavator dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang di proyek konstruksi. Fungsi utama excavator adalah sebagai alat yang membantu pekerjaan penggalian dan penimbunan tanah pada suatu pekerjaan

(34)

24

konstruksi. Selain itu, excavator juga dapat digunakan sebagai alat yang membantu mobilitas material-material konstruksi. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan excavator merk Kobelco tipe SK130XDL dan merk Komatsu tipe PC71.

Gambar 15. Excavator b. Concrete Pump Truck

Penggunaan concrete pump truck bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat penuangan adukan beton ke tempat yang sulit dijangkau dan memiliki area yang luas, sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

Gambar 16. Concrete Pump Truck

(35)

25 c. Mixer Truck

Mixer truck atau truk molen digunakan untuk mengangkut adonan beton dari batching plant ke lokasi konstruksi agar tetap kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan kualitas dipesan. Keberadaan truk molen di lokasi kontruksi adalah paket pelayanan yang disediakan penyedia beton untuk memindahkan adukan ready mix dari batching plant ke lokasi konstruksi. Truk molen mutlak dibutuhkan dalam proyek konstruksi dengan kebutuhan beton yang besar. Di samping itu, penggunaan truk molen juga akan mengefisienkan pekerjaan pembetonan dalam proyek konstruksi yang besar. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan mixer truck yang dimiliki oleh PT. Surya Karya Setiabudi, PT. Solusi Bangun Beton, dan PT. Karya Beton Sudhira.

Gambar 17. Mixer Truck d. Dump Truck

Dump truck merupakan kendaraan yang digunakan dalam mentransportasikan atau memindahkan logistik dan material konstruksi dari gudang penyimpanan ke lokasi konstruksi. Material yang biasanya dibawa menggunakan dump truck dapat berupa besi tulangan, semen, pasir, dan material konstruksi lainnya. Selain mendatangkan material, dump truck juga dapat digunakan untuk membawa material sisa

(36)

26

pekerjaan ke luar lokasi konstruksi. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan mixer truck dengan merk Isuzu, Hino, dan sejenisnya.

Gambar 18. Dump Truck e. Tower Crane

Konstruksi tower crane berbentuk seperti menara yang menjulang tinggi mengikuti bangunan yang sedang dibangun. Penggunaan tower crane didasarkan oleh kebutuhan bahwa pengangkutan logistik dan material konstruksi dari elevasi dasar ke lantai tertentu perlu dilakukan dengan cepat dan aman. Oleh karena itu, tower crane biasanya hanya dapat dilihat pada proyek konstruksi yang memiliki pekerjaan di ketinggian.

Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan tower crane dengan merk XCMG.

Gambar 19. Tower Crane

(37)

27 f. Crawler Crane

Crawler crane adalah salah satu jenis dari alat berat yang berguna untuk mengangkat, memindahkan, dan membantu pekerjaan terkait benda- benda berbobot besar. Keunggulan crawler crane adalah memiliki roda rantai yang memungkinkannya untuk bergerak dan mampu melakukan pengangkatan benda yang berbobot besar, seperti perangkaian tower crane. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan crawler crane merk SANY yang dimiliki oleh PT. Karya Putra Yasa.

Gambar 20. Crawler Crane g. Bar cutter

Bar cutter berguna untuk memotong besi tulangan sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Alat ini dapat digunakan untuk membantu pekerjaan yang menggunakan besi dengan diameter besar yang tentu sulit dilakukan jika hanya mengandalkan tenaga manusia. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan bar cutter yang bertenaga listrik.

(38)

28

Gambar 21. Bar Cutter h. Bar Bender

Bar bender berguna untuk membengkokkan besi tulangan sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Alat ini dapat digunakan untuk membantu pekerjaan yang menggunakan besi dengan diameter besar yang tentu sulit dilakukan jika hanya mengandalkan tenaga manusia. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan bar bender yang bertenaga listrik.

Gambar 22. Bar Bender

(39)

29 i. Vibrator Machine

Mesin penggetar atau vibrator machine berguna ketika melakukan pengecoran. Cara kerja mesin ini adalah dengan menggetarkan bagian tongkat sehingga mampu meratakan adonan beton di dalam bekisting.

Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan vibrator machine yang bertipe vibrator internal.

Gambar 23. Vibrator Machine j. Scaffolding

Scaffolding atau perancah biasanya terbuat dari besi dengan ketinggian 2 meter. Alat ini memiliki banyak kegunaan dalam proyek konstruksi.

Mulai dari tangga, perkuatan bekisting, hingga membantu pekerjaan di area langit-langit dapat dilakukan dengan memanfaatkan perancah.

Perancah digunakan dengan cara merangkainya ke bentuk yang memiliki rupa tertentu dan memiliki kekuatan yang memadai.

Gambar 24. Scaffolding

(40)

30 k. Bucket

Bucket merupakan suatu alat berbentuk seperti ember besar yang berperan untuk menuangkan beton ke dalam bekisting dengan volume yang relatif kecil. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan bucket dengan volume 0,8 m3.

Gambar 25. Bucket l. Theodolit dan Waterpass

Theodolit dan waterpass merupakan alat yang berguna dalam pekerjaan- pekerjaan pengukuran. Kedua alat ini digunakan sebelum dan sesudah pekerjaan arsitektur, struktur, MEP, dan pekerjaan konstruksi lainnya dilaksanakan untuk memastikan letak pekerjaan berada pada posisi yang benar. Data yang dihasilkan alat-alat ini sangat dibutuhkan dalam keberlanjutan pekerjaan konstruksi.

Gambar 26. Theodolit dan Waterpass

(41)

31 2. Bahan

Pemakaian bahan atau material konstruksi yang sesuai dengan ketentuan merupakan hal yang mutlak dipenuhi dalam pekerjaan konstruksi. Bahan- bahan konstruksi harus dibeli sesuai dengan spesifikasi dan merk yang telah disepakati. Adapun bahan atau material yang digunakan untuk membangun gedung study pada proyek Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Beton Ready Mix

Beton ready mix dipilih sebagai bahan pembetonan karena memiliki jaminan terhadap kualitasnya. Jenis beton ini dibuat pada tempat khusus yang disebut batching plant. Setelah dicampur di tempat produksi, beton ready mix perlu diuji terlebih dahulu kualitasnya. Kemudian, adonan beton ready mix dibawa ke lokasi konstruksi dengan menggunakan truk molen. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-350 dan nilai slump 10 ± 2 cm. Beton ready mix yang digunakan di proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta disediakan oleh PT. Surya Karya Setiabudi, PT. Solusi Bangun Beton, dan PT. Karya Beton Sudhira.

Gambar 27. Beton Ready Mix

(42)

32 b. Bata Ringan

Bata ringan merupakan bahan yang digunakan dalam pekerjaan arsitektur. Bata ringan digunakan untuk membuat dinding yang membatasi ruangan-ruangan yang terdapat dalam gedung. Bata ringan memiliki dimensi yang cukup besar dan memerlukan perekat khusus berupa mortar instan agar dapat saling menempel dan membentuk dinding. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan bata ringan dengan merk Thermoblock, Jaya Celcon, dan/atau Grand Elephant.

Gambar 28. Bata Ringan c. Mortar Instan

Mortar instan memiliki berbagai kegunaan sesuai dengan tipe dan jenis yang digunakan. Mortar instan merupakan jenis mortar yang mampu di cairkan secara instan. Mortar ini dapat berguna sebagai perekat bata ringan, filler beton, plester dinding bata ringan, dan sebagainya.

Biasanya, mortar instan memiliki kode-kode yang membedakan cara pengaplikasian sesuai dengan yang ditentukan oleh produsen. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan bata ringan dengan merk Mortar Utama, Jaya, dan/atau M Drymix.

(43)

33

Gambar 29. Mortar Instan d. Beton Decking

Beton decking atau tahu beton merupakan beton-beton berdimensi kecil yang difabrikasi di lokasi konstruksi. Beton decking berguna untuk memberikan dan memastikan jarak pada tulangan terluar agar tetap memenuhi ukuran selimut beton. Ketebalan dari beton decking juga menyesuaikan dengan ukuran selimut beton yang ditetapkan. Beton decking dipasang dan diikat pada tulangan-tulangan yang berada di posisi terluar agar tidak terlalu berhimpit dengan bekisting. Bahan yang digunakan untuk membuat beton decking umumnya memiliki jenis yang serupa beton pada umumnya atau memiliki kualitas yang sama dengan beton yang digunakan untuk menyelimuti tulangan yang dipasang.

Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan beton decking dengan diameter 5 cm.

Gambar 30. Beton Decking

(44)

34 e. Besi Tulangan

Penggunaan besi tulangan dalam pekerjaan beton struktur mutlak sifatnya. Hal ini bertujuan agar struktur tersebut tidak hanya mengandalkan kekuatan beton. Pada pekerjaan struktur, besi tulangan yang digunakan adalah besi ulir dengan diameter yang beragam sesuai kebutuhan. Ketentuan pemakaian besi ulir dalam beton struktur telah diatur dalam peraturan yang berlaku. Proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan besi tulangan bermutu U 420B dengan diameter 10 mm, 13 mm, 16 mm, 19 mm, dan 22 mm.

Gambar 31. Besi Tulangan

(45)

35 BAB III

KEGIATAN KEAHLIAN A. Kegiatan Umum

Pelaksanaan Praktik Industri secara umum merupakan kegiatan untuk mewujudkan penerapan ilmu selama perkuliahan yang diterima oleh mahasiswa ke dalam suatu proyek konstruksi secara langsung. Di Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, terdapat persyaratan-persyaratan yang perlu dipenuhi lokasi tempat Praktik Industri, seperti memiliki nilai proyek minimal 10 miliar rupiah, bangunan gedung 3 lantai, masih memiliki pekerjaan struktur yang cukup untuk belajar mahasiswa, dan tidak sedang ditempati oleh mahasiswa dari departemen yang sama.

Penetapan syarat-syarat lokasi Praktik Industri dilakukan demi menunjang kegiatan-kegiatan pengembangan diri mahasiswa di lokasi.

Kegiatan mahasiswa dalam Praktik Industri adalah mengamati proses kegiatan yang berlangsung di dalam proyek konstruksi. Mulai dari kegiatan yang berada di dalam kantor hingga di lapangan, mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk mengamati dan membantu kegiatan yang berlangsung. Oleh karena itu, kegiatan mahasiswa dalam proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Pengamatan Pekerjaan

Pekerjaan yang diamati selama mahasiswa melaksanakan kegiatan Praktik Industri (PI) di proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat dirincikan sebagai berikut:

a. pekerjaan struktur, meliputi kolom, balok, pelat lantai, dan tangga b. pekerjaan arsitektur, meliputi pemasangan bata ringan, plester dan aci

dinding, serta expose beton

c. pekerjaan electrical, meliputi pemasangan cable tray

(46)

36

d. pekerjaan plumbing, meliputi pemasangan dan penyambungan jaringan perpipaan

2. Monitoring di Lapangan

Monitoring di lapangan dilakukan atas permintaan pihak Manajemen Konstruksi (MK) kepada mahasiswa Praktik Industri dalam mengisi kegiatan selama di proyek konstruksi. Adapun pekerjaan yang dimonitoring meliputi:

a. monitoring kelengkapan K3 pekerja b. monitoring pekerjaan struktur c. monitoring pekerjaan arsitektur d. monitoring pekerjaan electrical e. monitoring pekerjaan plumbing f. monitoring perbaikan deffect 3. Pekerjaan Administrasi

Kegiatan ini didasarkan atas permintaan pihak Manajemen Konstruksi (MK) yang meminta untuk dibantu dalam pekerjaan administrasi. Adapun pekerjaan administrasi yang dilakukan selama mahasiswa melaksanakan Praktik Industri (PI) meliputi:

a. Scanning dan printing dokumen

Scanning dan printing yang dikerjakan selama melaksanakan Praktik Industri (PI) terdiri dari dokumen-dokumen yang perlu dibubuhi tanda tangan, seperti dokumen berita acara, dokumen laporan harian kontraktor, dokumen perizinan material yang diajukan kontraktor, dan dokumen perizinan pelaksanaan pekerjaan yang diajukan kontraktor.

Contoh hasil scanning laporan harian kontraktor dapat diamati pada Gambar 32.

(47)

37

Gambar 32. Contoh Hasil Scanning Laporan Harian Kontraktor b. Penyusunan berita acara

Berita acara yang disusun oleh Manajemen Konstruksi (MK) hanya ketika terdapat kegiatan-kegiatan khusus, seperti berita acara perhitungan dan pengukuran lapangan. Contoh hasil penyusunan berita acara perhitungan dan pengukuran lapangan dapat diamati pada Gambar 33.

(48)

38

Gambar 33. Contoh Hasil Penyusunan Berita Acara Perhitungan dan Pengukuran Lapangan

c. Penyusunan format-format dokumen administrasi

Format-format dokumen administrasi yang disusun selama melaksanakan Praktik Industri (PI) terdiri dari fomat dokumen laporan harian Manajemen Konstruksi (MK), format dokumen daftar hadir, dan format dokumen jurnal harian Manajemn Konstruksi (MK). Contoh

(49)

39

hasil penyusunan format dokumen laporan harian Manajemen Konstruksi (MK) dapat diamati pada Gambar 34.

Gambar 34. Contoh Hasil Penyusunan Laporan Harian Manajemen Konstruksi (MK)

4. Perhitungan Back-Up Volume

Perhitungan back-up volume pekerjaan dilaksanakan atas permintaan khusus pihak Manajemen Konstruksi (MK) karena keterbatasan data perencanaan yang dimiliki. Volume pekerjaan dihitung dengan mengikuti arahan dan bimbingan profesional agar dapat digunakan sebagai data yang dapat dipercaya. Adapun Back-Up Volume yang dihitung selama mahasiswa melaksanakan Praktik Industri (PI) meliputi volume pekerjaan struktur di masing-masing tipe kolom, balok, dan pelat, seperti volume pekerjaan pembesian, volume pekerjaan beton, dan volume pekerjaan bekisting.

5. Dokumentasi

Kegiatan ini bertujuan untuk mendokumentasikan proses dan hasil pekerjaan yang terjadi di lapangan. Hasil dokumentasi digunakan sebagai lampiran laporan pribadi dan dapat digunakan sebagai bagian dari administrasi yang diperlukan oleh Manajemen Konstruksi (MK) berdasarkan arahan pembimbing di lapangan.

(50)

40 B. Kegiatan Khusus

Di dalam kegiatan Praktik Industri, selain melakukan kegiatan-kegiatan yang umum mahasiswa juga diminta untuk melaksanakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan pekerjaan yang berada di dunia konstruksi. Kegiatan khusus merupakan kegiatan yang diamanatkan oleh dosen pembimbing kepada satu mahasiswa dalam kegiatan Praktik Industri dengan tugas-tugas tertentu berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan pembimbing lapangan. Dalam laporan ini, penulis akan melakukan analisis perhitungan volume tulangan dan volume beton proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta (studi kasus pada kolom lantai 4 gedung study).

Proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta memiliki 2 tipe kolom yang terletak di lantai 4 gedung study dengan kode K2D dan K3A. Adapun denah kolom lantai 4 gedung study dapat diamati pada Gambar 35 dan detail kolom lantai 4 gedung study dapat diamati pada Gambar 36.

(51)

41

Gambar 35. Denah Kolom Lantai 4 Gedung Study

(52)

42

Gambar 36. Detail Kolom Lantai 4 Gedung Study

(53)

43

Konstruksi kolom lantai 4 pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta menggunakan beton dengan mutu K-350, besi D22 untuk tulangan utama, dan besi D13 untuk tulangan sengkang dengan volume pekerjaan yang telah ditentukan konsultan perencana. Meski demikian, tidak terdapat data yang menunjukkan perhitungan volume pekerjaan tersebut secara rinci untuk masing-masing tipe kolom. Oleh sebab itu, penulis melakukan perhitungan melalui cara manual dan Autodesk Revit untuk mendapatkan data hitungan yang lebih valid.

1. Perhitungan Volume Tulangan a. Perhitungan Manual

1) Perhitungan Volume Tulangan Kolom K2D Lantai 4 Gedung Study Volume tulangan kolom lantai 4 tipe K2D pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dihitung dengan mengikuti rumus dan langkah berikut:

Vol. Tulangan Pokok = A × T × BJ × JB × JK

Vol. Tulangan Pokok = 0,00038 × 3,6 × 7850 × 16 × 19 Vol. Tulangan Pokok = 3264,080 kg

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 1 = A × K × BJ × JB × JK

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 1 = 0,00013 × 2,5 × 7850 × 18 × 19 Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 1 = 890,414 kg

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 2 = A × K × BJ × JB × JK

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 2 = 0,00013 × 2 × 7850 × 37 × 19 Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 2 = 2912,074 kg

Vol. Sengkang Lapangan Tipe 1 = A × K × BJ × JB × JK

Vol. Sengkang Lapangan Tipe 1 = 0,00013 × 2,5 × 7850 × 12 × 19 Vol. Sengkang Lapangan Tipe 1 = 593,610 kg

Total Vol. Tulangan = 7660,178 kg

(54)

44 Keterangan:

A = Luas Penampang Besi (m²) T = Tinggi Kolom (m)

K = Panjang Total Sengkang (m) BJ = Berat Jenis Besi (kg/m³) JB = Jumlah Besi Tulangan JK = Jumlah Kolom

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan volume tulangan untuk seluruh kolom lantai 4 tipe K2D pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta sebesar 7660,178 kg.

2) Perhitungan Volume Tulangan Kolom K3A Lantai 4 Gedung Study Volume tulangan kolom lantai 4 tipe K3A pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dihitung dengan mengikuti rumus dan langkah berikut:

Vol. Tulangan Pokok = A × T × BJ × JB × JK

Vol. Tulangan Pokok = 0,00038 × 3,6 × 7850 × 16 × 2 Vol. Tulangan Pokok = 343,587 kg

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 1 = A × K × BJ × JB × JK

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 1 = 0,00013 × 2,5 × 7850 × 18 × 2 Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 1 = 78,731 kg

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 2 = A × K × BJ × JB × JK

Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 2 = 0,00013 × 2 × 7850 × 37 × 2 Vol. Sengkang Tumpuan Tipe 2 = 257,212 kg

Vol. Sengkang Lapangan Tipe 1 = A × K × BJ × JB × JK

Vol. Sengkang Lapangan Tipe 1 = 0,00013 × 2,5 × 7850 × 12 × 2 Vol. Sengkang Lapangan Tipe 1 = 52,488 kg

(55)

45 Total Vol. Tulangan = 732,019 kg Keterangan:

A = Luas Penampang Besi (m²) T = Tinggi Kolom (m)

K = Panjang Total Sengkang (m) BJ = Berat Jenis Besi (kg/m³) JB = Jumlah Besi Tulangan JK = Jumlah Kolom

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan volume tulangan untuk seluruh kolom lantai 4 tipe K3A pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta sebesar 732,019 kg.

b. Perhitungan Autodesk Revit

1) Perhitungan Volume Tulangan Kolom K2D Lantai 4 Gedung Study Data volume tulangan kolom lantai 4 pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang berasal dari Autodesk Revit dapat diperoleh dengan memodelkan kolom tipe K2D di Autodesk Revit sesuai dengan gambar rencana terlebih dahulu. Setelah dimodelkan, langkah berikutnya untuk memperoleh perhitungan volume tulangan kolom lantai 4 tipe K2D pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat diuraikan sebagai berikut:

a) buka software Autodesk Revit yang sebelumnya telah ter-install di komputer

(56)

46

Gambar 37. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop b) buka file pemodelan yang sebelumnya telah dibuat

Gambar 38. Membuka File Pemodelan

c) pada menu Project Browser, pilih “New Schedule/Quantities…”

pada bagian Schedule/Quantities untuk menyiapkan halaman yang akan digunakan untuk menampilkan hasil pehitungan volume pekerjaan tulangan

(57)

47

Gambar 39. Menambahkan Schedule/Quantities

d) pilih “Rebar Schedule” sebagai kategori kerangka yang digunakan

Gambar 40. Memilih Template Schedule

e) pilih “Comments”, “Bar Diameter”, “Bar Length”, “Quantity”,

“Total Bar Length”, “Reinforcement Volume”, “Weight”, dan

“Material” sebagai Scheduled Fields atau isi dari halaman yang nanti akan ditampilkan

(58)

48

Gambar 41. Memilih Indikator

f) ubah judul penamaan halaman menjadi “VOLUME TULANGAN KOLOM LANTAI 4 GEDUNG STUDY”

Gambar 42. Mengubah Penamaan Tabel

g) catat hasil perhitungan volume Autodesk Revit untuk tulangan seluruh kolom tipe K2D yakni sebesar 5891,414 kg

Gambar 43. Mencatat Volume Tulangan K2D

(59)

49

2) Perhitungan Volume Tulangan Kolom K3A Lantai 4 Gedung Study Data volume tulangan kolom lantai 4 pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang berasal dari Autodesk Revit dapat diperoleh dengan memodelkan kolom tipe K3A di Autodesk Revit sesuai dengan gambar rencana terlebih dahulu. Setelah dimodelkan, langkah berikutnya untuk memperoleh perhitungan volume tulangan kolom lantai 4 tipe K3A pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat diuraikan sebagai berikut:

a) buka software Autodesk Revit yang sebelumnya telah ter-install di komputer

Gambar 44. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop b) buka file pemodelan yang sebelumnya telah dibuat

Gambar 45. Membuka File Pemodelan

(60)

50

c) pada menu Project Browser, pilih “New Schedule/Quantities…”

pada bagian Schedule/Quantities untuk menyiapkan halaman yang akan digunakan untuk menampilkan hasil pehitungan volume pekerjaan tulangan

Gambar 46. Menambahkan Schedule/Quantities

d) pilih “Rebar Schedule” sebagai kategori kerangka yang digunakan

Gambar 47. Memilih Template Schedule

e) pilih “Comments”, “Bar Diameter”, “Bar Length”, “Quantity”,

“Total Bar Length”, “Reinforcement Volume”, “Weight”, dan

“Material” sebagai Scheduled Fields atau isi dari halaman yang nanti akan ditampilkan

(61)

51

Gambar 48. Memilih Indikator

f) ubah judul penamaan halaman menjadi “VOLUME TULANGAN KOLOM LANTAI 4 GEDUNG STUDY”

Gambar 49. Mengubah Penamaan Tabel

g) catat hasil perhitungan volume Autodesk Revit untuk tulangan seluruh kolom tipe K3A yakni sebesar 573,730 kg

Gambar 50. Mencatat Volume Tulangan K3A

(62)

52

Berdasarkan data yang didapatkan setelah mengikuti langkah- langkah di atas, didapatkan volume tulangan kolom lantai 4 gedung study pada proyek pembangunan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang dapat diamati pada Tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan Volume Tulangan Kolom Lantai 4 Gedung Study

No. Tipe Kolom Volume

Manual Autodesk Revit

1 Kolom K2D 7660,178 kg 5891,414 kg

2 Kolom K3A 732,019 kg 573,730 kg

2. Perhitungan Volume Beton a. Perhitungan Manual

1) Perhitungan Volume Beton Kolom K2D Lantai 4 Gedung Study Volume beton kolom lantai 4 tipe K2D pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dihitung dengan mengikuti rumus dan langkah berikut:

Vol. Beton = A × T × JK Vol. Beton = 0,49 × 3,6 × 19 Vol. Beton = 33,516 m³ Keterangan:

A = Luas Penampang Kolom (m²) T = Tinggi Kolom (m)

JK = Jumlah Kolom

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan volume beton untuk seluruh kolom lantai 4 tipe K2D pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta sebesar 33,516 m³.

2) Perhitungan Volume Beton Kolom K3A Lantai 4 Gedung Study Volume beton kolom lantai 4 tipe K3A pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST)

(63)

53

Babarsari Yogyakarta dihitung dengan mengikuti rumus dan langkah berikut:

Vol. Beton = A × T × JK Vol. Beton = 0,36 × 3,6 × 2 Vol. Beton = 2,592 m³ Keterangan:

A = Luas Penampang Kolom (m²) T = Tinggi Kolom (m)

JK = Jumlah Kolom

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan volume beton untuk seluruh kolom lantai 4 tipe K3A pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta sebesar 2,592 m³.

b. Perhitungan Autodesk Revit

1) Perhitungan Volume Beton Kolom K2D Lantai 4 Gedung Study Data volume beton kolom lantai 4 pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang berasal dari Autodesk Revit dapat diperoleh dengan memodelkan kolom tipe K2D di Autodesk Revit sesuai dengan gambar rencana terlebih dahulu. Setelah dimodelkan, langkah berikutnya untuk memperoleh perhitungan volume beton kolom lantai 4 tipe K2D pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat diuraikan sebagai berikut:

a) buka software Autodesk Revit yang sebelumnya telah ter-install di komputer

(64)

54

Gambar 51. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop b) buka file pemodelan yang sebelumnya telah dibuat

Gambar 52. Membuka File Pemodelan

c) pada menu Project Browser, pilih “New Schedule/Quantities…”

pada bagian Schedule/Quantities untuk menyiapkan halaman yang akan digunakan untuk menampilkan hasil pehitungan volume pekerjaan tulangan

(65)

55

Gambar 53. Menambahkan Schedule/Quantities

d) pilih “Structural Column Schedule” sebagai kategori kerangka yang digunakan

Gambar 54. Memilih Template Schedule

e) pilih “Comments”, “Type”, “Volume”, dan “Structural Material”

sebagai Scheduled Fields atau isi dari halaman yang nanti akan ditampilkan

(66)

56

Gambar 55. Memilih Indikator

f) ubah judul penamaan halaman menjadi “VOLUME BETON KOLOM LANTAI 4 GEDUNG STUDY”

Gambar 56. Mengubah Penamaan Tabel

g) catat hasil perhitungan volume Autodesk Revit untuk beton seluruh kolom tipe K2D yakni sebesar 31,654 m³

Gambar 57. Mencatat Volume Tulangan K2D

(67)

57

2) Perhitungan Volume Beton Kolom K3A Lantai 4 Gedung Study Data volume beton kolom lantai 4 pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta yang berasal dari Autodesk Revit dapat diperoleh dengan memodelkan kolom tipe K3A di Autodesk Revit sesuai dengan gambar rencana terlebih dahulu. Setelah dimodelkan, langkah berikutnya untuk memperoleh perhitungan volume beton kolom lantai 4 tipe K3A pada proyek pembangunan gedung study Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Babarsari Yogyakarta dapat diuraikan sebagai berikut:

a) buka software Autodesk Revit yang sebelumnya telah ter-install di komputer

Gambar 58. Tampilan Autodesk Revit Di Desktop b) buka file pemodelan yang sebelumnya telah dibuat

Gambar 59. Membuka File Pemodelan

Gambar

Gambar 2. Tampak 3D Gedung Office dan Gedung Study
Gambar 3. Tampak 3D Gedung Dormitory
Gambar 4. Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi (MK)Sri Aminatun, M.T.
Gambar 5. Sisa Potongan Spunpile  b.  Pekerjaan Kolom
+7

Referensi

Dokumen terkait