• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BUDIDAYA TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

N/A
N/A
Ridwan Adi

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BUDIDAYA TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BUDIDAYA TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

Disusun guna melengkapi syarat-syarat Dalam mengikuti Ujian Sekolah/Nasional Tahun Pelajaran 2023/2024

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIDWAN ADI PRASETYO

NIS : 13898

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BAWEN Jln. Kartini No.119 Bawen Kab. Semarang Telp/Fax (0298) 59124 Tahun Pelajaran 2023/2024

(2)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BUDIDAYA TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

Disusun guna melengkapi syarat-syarat Dalam mengikuti Ujian Sekolah/Nasional Tahun Pelajaran 2023/2024

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIDWAN ADI PRASETYO

NIS : 13898

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BAWEN Jln. Kartini No.119 Bawen Kab. Semarang Telp/Fax (0298) 59124 Tahun Pelajaran 2023/2024

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BUDIDAYA TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

Tanggal 7 Juli s/d 8 Desember 2023 DISUSUN OLEH:

NAMA : RIDWAN ADI PRASETYO

NIS : 13898

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Disusun guna melengkapi syarat-syarat Dalam mengikuti Ujian Sekolah/Nasional Tahun Pelajaran 2023/2024

Tanggal diterima:

Tanggal disetujui:

Mengetahui, Pimpinan DU/DI

Mulyono Herlambang S.P M.M

Pembimbing/Instruktur

Bambang

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(4)

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIDWAN ADI PRASETYO

NIS : 13898

KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Disusun guna melengkapi syarat-syarat Dalam mengikuti Ujian Sekolah/Nasional Tahun Pelajaran 2023/2024

Tanggal diterima:

Tanggal disetujui:

Mengetahui,

Ketua Kompetensi Keahlian

Susilo Wardani S.P, Gr.

19940730 202221 1 006

Guru Pembimbing

Endang Saptaningsih S.TP 19811109 202221 2 013 Kepala Sekolah

Nana Mulyana S.P M.Si 19690601 199203 1 012

Waka Humas

Zubaidah Gesit Cahyati, S.P.

19750227 201406 2 001 Daftar isi

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan praktik kerja lapangannya dengan judul Polinasi Tomat Cherry.

Penyusunan laporan PKL ini tidak akan selesai dengan baik tanpa dukungan pihak-pihak yang terkait. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Nana Mulyana S.P M.Si, selaku Kepala SMK N 1 Bawen.

2. Ibu Zubaidah Gesit Cahyati S.P, selaku Waka Humas SMK N 1 Bawen.

3. Bapak Susilo Wardani S.P Gr, selaku Kaprog SMK N 1 Bawen.

4. Bapak Mulyono Herlambang S.P M.M, selaku pimpinan CV. MULTI GLOBAL AGRINDO.

5. Bapak Bambang selaku pembimbing eksternal.

6. Ibu Endang Saptaningsih S.TP, selaku pembimbing internal.

7. Kedua orang tua penulis yang tak pernah berhenti memberi doa serta dukungan kepada penulis.

8. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa memberi dukungan dan membantu penulis.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, meskipun laporan ini telah melalui arahan dan pengujian bukan berarti penulis merasa puas dan besar kepala. Mudah-mudahan dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis di masa yang akan datang.

Segoro Gunung

Penulis

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang mengajarkan murid-muridnya untuk melakukan perubahan besar, perubahan besar harus ditandai dengan ketrampilan yang harus dimiliki setiap siswa sesuai dengan program keahlian masing-masing siswa.

Ketrampilan ini bisa didapatkan di Dunia Usaha/Dunia Industri yang diperoleh melalui proses kerja langsung pada bidang pekerjaan dengan bimbingan dan pengarahan serta pengawasan yang intensif.

Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir nasional dan laporan ini juga sebagai barang bukti bahwa siswa telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Di sisi lain juga merupakan salah satu bentuk penulisan karya ilmiah yang merinci berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang telah melaksanakan program Praktik Kerja Lapangan pada salah satu lembaga, perusahaan ataupun instansi pemerintah.

Di dalam pelaksanaan PKL penulis telah melaksanakan berbagai macam jenis kegiatan, seperti membangun screen house, persiapan lahan, pemupukan, pemasangan mulsa, pembuatan lubang tanam, penanaman, pemasangan ajir, penyiraman dan perawatan tanaman. Di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di atas guna untuk melatih peserta didik untuk latihan bagaimana cara budidaya tanaman tomat dari awal hingga akhir.

(7)

B. Tujuan PKL

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan:

1. Mengetahui secara langsung dunia kerja dan memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu pekerjaan.

2. Mengetahui cara perlakuan tanaman secara khusus untuk dijadikan benih yang memeiliki kualitas tinggi.

3. Menumbuh kembangkan sikap profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan lapangan kerja saat ini.

4. Menjalin silaturahmi antara pihak sekolah dengan perusahaan dan pihak siswa dengan lingkup kerja yang ada saat pelaksanaan PKL.

C. Manfaat PKL

 Manfaat bagi peserta didik:

1. Menambah wawasan mengenai dunia kerja.

2. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan produktif.

3. Meningkatkan kompetensi keahlian.

4. Menanamkan etos kerja yang sesuai.

5. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan pembimbing industri.

6. Memperkuat karakter sesuai dengan tuntutan budaya industri.

7. Memiliki keahlian profesional.

 Manfaat bagi sekolah:

1. Terjalinnya hubungan antara sekolah dan dunia kerja.

2. Meningkatkan kualitas lulusan.

3. Meningkatkan relefansi dan efektivitas program sekolah melalui sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran, teaching factory, pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.

4. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter budaya industri.

(8)

 Manfaat bagi tempat dilanaknnya PKL:

1. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK/MAK untuk perkembangan dunia kerja.

2. Dunia kerja dapat mengenal kualitas peserta PKL dan mendapatkan calon karyawan.

3. Meningkatkan citra positif dunia kerja karena dapat berkontribusi terhadap dunia pendidikan.

4. Dunia kerja tempat PKL lebih dikenal oleh masyarakat.

5. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta PKL.

6. Perusahaan dapat memperoleh insentif supertax deduction 200%

bagi perusahaan yang melakukan kegiatan vokasi.

(9)

BAB II

PEMBAHASAN

I. Kajian Pustaka

A. Tanaman Tomat Cherry

Menurut (Agromedia, 2007) tanaman tomat cherry dalamsistematika taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo :Solanales Famili :Solanaceae

Genus : Lycopersicon (Lycopersicum)

Spesies :Solanum lycopersicum var. cerasiforme 1. Daun

Daun tomat cherry umumnya lebar, bersirip dan berbulu, panjangnya antara 2- 3 cm atau lebih. Tangkai daun bulat panjang sekitar 7-10 cm dan tebalnya antara 0,3-0,5 cm. Daun tomat berjumlah antara 5-7 helai.

Umumnya diantara pasangan daun besar terdapat 1-2 daun kecil (Trisnawati dan Setiawan, 2001).

2. Batang

Tomat cherry memiliki batang bulat dan pada bagian buku-bukunya membengkak. Bagian yang masih muda mudah patah dan dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali. Ada bagian batang yang dibiarkan melata menutupi tanah dengan rimbun. Ada juga yang bagian yang bercabang banyak (Decoteau, 2000).

(10)

3. Bunga

Tomat cherry biasanya memiliki bunga berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10 bunga. Kuntum bunga terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai daun mahkota. Serbuk sari bunga memiliki kantong, letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat cerry dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu (Wiryanta, 2004).

4. Buah

Buah cherry berbentuk belat dengan diameter 1,5-3 centimeter (cm).

Bobot buah sekitar 25-30 gram, serta memiliki kulit buah yang tipis. Kulit buah ada yang berwarna merah muda, merah,orange atau kuning (Opena dan Vossen, 1994).

5. Biji

Biji tomat cherry umumnya berbentuk kecil dan berbetuk pipih, berbuu serta diselimuti daging buah. Warna bijinya ada yang putih, putih kekuningan, serta kecoklatan. Biji ini umumnya digunakan untuk

perbanyakan tanam (Pracaya, 1998).

6. Akar

Tomat cherry memiliki sistem perakaran tungang dengan akar-akar cabang yang menyebar kesegala arah pada kedalaman 60-70 cm. Perakaran tomat cherry cukup kuat dan berwarna kecoklatan (Rukmana, 2003).

B. Syarat Tumbuh

Tomat cherry dapat tumbuh baik apabila lingkungan sekitarnya mendukung pertumbuhannya. Pada umumnya permasalahan yang sering dihadapi petani tomat di Indonesia adalah teknologi budidaya, mulai dari pemillihan benih, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit sampai penanganan pasca panen. Syarat tumbuh yang penting untuk

mendukung pertumbuhan tanaman tomat cherry diantaranya adalah iklim dan

(11)

tanah. Tomat cherry tumbuh dan berproduksi dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian di atas 700 mdpl.

1. Suhu

Suhu yang optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman tomat cherry adalah 21-24°C. Suhu di atas 27°C akan menghambat pertumbuhan dan pembentukan buah (Yamin, 2012).

2. Curah hujan

Tomat cherry memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dengan curah hujan sekitar 5750-1250 mm per tahun. Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap

pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat cherry (Wiryanta, 2004).

3. Nutrisi

Tanaman tomat membutuhkan konsentrasi nutrisi yang tinggi yaitu 180 kg N, 150 kg P2O5 dan 100 kg K2O per ha (Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1997). Masukan pupuk kimia yang tinggi dapat mengakibatkan tanaman peka terhadap kelebihan unsur karena dapat menyebabkan busuk ujung buah dan gugur bunga (Rukmana, 1994) serta dapat menimbulkan efek samping bagi ekosistem juga terhadap hasil buah sendiri.

4. Tanah

Tomat charry dapat ditanam pada jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol, ultisol, dan grumusol. Tanah yang paling ideal adalah jenis lempeng berpasir, subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik tinggi, serta mudah mengikat air (porous). Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan oksigen di dalam tanah bagi kebutuhan akar tanaman.

Ketersediaan oksigen penting bagi pernapasan akar yang rentan terhadap kekurangan oksigen. Kadar oksigen harus mencukupi di sekitar akar sehingga pernapasan akar berlangsung dengan baik. Tanaman tomat cherry

(12)

membutuhkan pH tanah sekitar 6-7 untuk pertumbuhan dan perbanyakannya (Agromedia, 2007).

C. Tahapan Budidaya Tanaman Tomat

Tanaman tomat cherry ditanam secara intensif artinya bahwa tomat cherry diusahakan secara sungguh-sungguh hal ini juga dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup besar dan iklim yang sudah tidak bisa dibaca secara pasti. Adapun cara-cara budidaya tanaman tomat cherry yang dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Persemaian

Persemaian dilakukan di dalam kotak persemaian yang terbuat dari tray semai dengan ukuran 0,5 m x 0,5 m, dan dibagian atasnya di beri naungan dari atap nipah. Media di persemaian merupakan campuran antara tanah lapisan atas (topsoil) dan pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1:1.

Benih tomat cherry disemaikan dengan cara menaburkan pada permukaan media, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Untuk menjaga kelembapan selama dipersemaian, dilakukan penyiraman dengan menggunakan hand sprayer 1 kali sehari atau disesuaikan dengan kelembapan tanahnya (Maryanto dan Rahmi, 2015).

2. Tahap Persiapan Media Tanam

Media tanam berupa tanah lapisan atas (top soil). Media tanam (tanah) dibersihkan dari akar,daun, batu, plastik, dan kotoran lainnya sebelum dimasukkan ke dalampolybag. Kemudian dihancurkan dengan cangkul berulamg kali sehingga mejadi gembur, lalu dimasukan ke dalam setiap polybag dengan ukuran 25 cm x 40 cm dengan berat tanah sekitar 10 kg.

Polibag di isi tanah sebanyak ¾ bagian. Polibag disusun dengan jarak antara polibag 0,5 m (Maryanto dan Rahmi, 2015).

(13)

3. Tahap Penanaman

Pemindahan bibit tomat dari persemaian dilakukan pada saat bibit tomat telah memiliki 3-4 helai daun (berumur 2 minggu setelah semai). Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat dan seragam pertumbuhannya.

Penanaman dilakukan pada sore hari dengan menanam 1 bibit untuk setiap polibag. Di samping itu disiapkan pula beberapa polibag yang digunakan sebagai bibit cadangan untuk penyulaman (Maryanto dan Rahmi,2015).

4. Tahap Pemeliharaan

Bibit tomat cherry yang telah ditanam masih sangat peka terhadap perubahan lingkungan sekitarnya, terutama pada cuaca dan ketersediaan air dalam tanah, selama tanaman tumbuh dan berkembang hingga berproduksi selalu mengalami berbagai kendala baik yang bersifat internal maupun dari lingkungan tumbuhnya tanaman yang umumnya kurang menguntungkan seperti keterbatasan unsur hara dalam tanah dan gangguan OPT. Perawatan tanaman harus dilakukan dengan baik agar tanaman dapat tumbuh secara normal dan akhirnya dapat berproduksi dengan baik (Sumarjono, 2004).

5. Tahap Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman dilakukan segera (dalam jangka waktu 7 hari setelah tanam) apabila ada tanaman yang mati. Untuk penyulaman digunakan bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya (Maryanto dan Rahmi, 2015).

6. Tahap Pemasangan Ajir

Pengajiran dilakukan agar tanaman tidak rebah, pengajiran dengan bambu kecil di pasang pada saat tanaman berumur 4-5 hari setelah tanam dan menggunakan tali. Pemasangan dilakuakan sedini mungkin ketika tanaman masih kecil, agar masih pendek sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tanaman tomat 10-20 cm (Affandi, 2016).

(14)

7. Pewiwilan/Perempelan

Pewiwilan dilakukan dengan membuang tunas-tunas air yang tidak diinginkan dengan tangan. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak menjadi cabang. Perempelan paling lambat dilakuakan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat cherry yang tingginya terbatas, pemangkasannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dipangkas, supaya tanaman tidak terlalu pendek (Maryanto dan Rahmi, 2015).

8. Tahap Pemupukan

Pemupukan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan dan peroduksi tanaman tomat. Pemupukan pada fase vegetatif sangat penting agar dapat tumbuh dengan subur, serta berproduksi pada umur yang normal.

Hingga saat ini jenis pupuk dan takaran dosis yang dibutuhkan oleh tanaman tomat belum ada standarnya. Pengaplikasian pupuk dapat dilakukan dengan cara sabar maupun larik (Tim Bina Tani, 2009).

Pada budidaya tomat, semprokan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah.

Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Pupuk organik sangat penting artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan (Supartha, 2012).

9. Tahap Penyiraman

Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat cherry dapat menyebabkan tanaman tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur- unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kekurangan air yang berkepanjangan dapat menganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal (Hamidi, 2007).

(15)

10.Tahap Pengendalian Hama dan Penyakit

Pada penelitian yang telah dilakukan juga dilakukan pengamatan terhadap hama dan penyakit pada tanman tomat cherry selama pelaksanaan penelitian dilakukan. Adapun jenis hama yang menyerang pada tanaman tomat cherry adalah Ulat buah (Helicoverpa armigera atau Heliothis armigera) menyerang daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini membuat lubang pada buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi akan mengalami infeksi dan membusuk. Panjang tubuh ulat buah sekitar 4-5 cm dengan permukaannya berkutil dan ditumbuhi bulu. Warna ulat ini bervariasi dari mulai hijau, hijau kekuningan, kecoklatan hingga hitam. Pada bagian samping tubuh terdapat garis bergelombang dengan warna yang lebih terang.

Bentuk ngengatnya memiliki panjang 2 cm, dengan warna sayap begian luar coklat dan bagian dalamnya putih. Hama selanjutnya yakni kutu kepul (Bemisicia tabaci) memiliki ciri berwarna putih, permukaan tubuhnya dilapisi tepung putih. Panang lalat ini kurang lebih 1 mm, rentangan sayapnya sekitar 2 mm. Tanaman tomat yang terserang lalat putih akan terlihat seperti terselubungi tepung putih. Bila disentuh tepung putih tersebut akan berhamburan. Akibat serangan hama ini pertumbuhan tanaman menadi terhambat dan kerdil. Daun akan mengecil dan menggulang ke atas. Dan hama lainnya adalah lalat buah (Bactrocera sp.) panjang badannya sekitar 8 mm dengan sayap teransparan warna tubuhnya hijau kehitaman. Dalam bentuk belatung muda berwarna putih, menjelang tua menjadi kekuningan panjangnya sekitar 1 cm. Belatung ini terletak dalam daging buah. Buah tomat yang terserang lalat buah menjadi busuk, bila dibuka terdapat belatung.

Pupa lalat buah hidup dipermukaan tanah. Pengendalian beberapa hama tersebut dengan insektisida.

(16)

Adapun penyakit yang menyerang tanaman tomat cherry adalah penyakit layu fusarium disebabkan olah serangan jamur fusarium oxysporum.

Jamur ini awalnya menyerang tanaman dari akar kemudian berkembang ke lewat jaringan pembuluh. Tanaman tomat yang terkena penyakit ini akan berubah menjadi layu dan mati. Pengendalian penyakit ini yaitu tanaman yang teerkena penyakit dibakar atau dibuang sejauh mungkin dari tanaman tomat ceri agar tidak menular pada tanaman lain. Penyakit selanjutnya adalah Penyakit bercak bakteri disebabkan oleh Xanthomonas vesicatoria. Penyakit ini bisa menyerang buah, daun dan batang tomat. Pada buah pada mulutnya terlihat bercak berair dan berubah menjadi bercak bergabus. Daun yang terserang akan terlihat keriting dan mengering. Sedangkan batang yang terserang akan terlihat kerang memanjang werwarna keabu-abuan.

Pengendalian tanaman yaitu tanaman yang terserang dicabut dan dibakar lalu melakukan penyemprotan menggunakan bakterisida.

11.Tahap Pemanenan

Pemetikan buah tomat cherry dapat dilakukan pada tanaman yang berumur 60-100 hari setelah tanam. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah kekuningan, kemerahan, ukuran buah, bagian tepi daun tua telah mengering, tanaman dan batang tanaman menguning/mengering. Pemetikan buah tomat cherry yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dapat menyebabkan daya simpan buah tomat cherry menadi lebih pendek.

Cara memetik buah tomat cherry cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemetikan buah tomat cherry dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat cherry tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat cherry dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat cherry habis terpetik (Hamidi, 2007).

(17)

II. Profil Perusahaan

(18)

1. Sejarah Perusahaan

CV. MGA (Multi Global Agrindo) berlokasi di Jl .Solo-Tawangmangu Km. 30 Desa Gerdu Blero, Karangpandan, Kab.Karanganyar, Jawa Tengah. CV.

MGA secara resmi berdiri pada tahun1998 oleh Mulyono Herlambang. Awal sejarah berdirinya perusahaan inidimulai sejak tahun 1980 yang bergerak pada aspek pemuliaan tanaman(breeding). Kegiatan R&D sudah sejak saat itu dimulai dilakukan namunsempat terhenti karena besarnya biaya yang diperlukan. Pada 1993kegiatan R&D dihidupkan kembali dan akhirnya tahun 1998 secara resmi berdiri CV. MGA.

CV. MGA bekerja sama denganbreeder yang ada di Karanganyarmelakukan R&D untuk berusaha melahirkan varietas baru yang unggul.Kata “Multi” memilki arti bermacam-macam, kata “Global”

memilikiesensi nasional dan internasional dan kata “Agrindo” memiliki maknaakronim dari AgricultureIndonesia yang berarti pertanian Indonesia.

CV.MGA bergerak di bidang Breeding , produksi dan pemasaran benih dengandidukung oleh tenaga yang profesional dan telah mengikuti pembelajaran/pelatihan intensif baik didalam dan di luar negeri (di Jepang yaitu d iOISCA Internasional dan Yae Nogei Co; Ltd maupun Taiwan di Taiwan

Agriculture Research Institute), berusaha menciptakan Varietas UnggulBaru dari dalam negeri yang bermacam-macam yang mampu bersaing didalam negeri dan luar negeri serta mampu memasok benih berkualitas diIndonesia.

CV. MGA telah menggunakan tenaga, pikiran, waktu serta biayayang besar untuk melakukan R & DatauResearch and Developmentsejaktahun 1993 secara terus menerus yang sehingga sekitar tahun 2003, 2004dan tahun-tahun berikutnya menghasilkan varietas unggul baruhybrid F1yang bermutu tinggi. Varietas tersebut telah diakui oleh pemeritah dantelah dilepas oleh Departemen Pertanian dengan Surat Keputusan (SK)Menteri Pertanian Republik Indonesia. CV. MGA dengan merek “TunasBerlian” berusaha memenuhi kebutuhan benih dalam negeri danmemasarkan produk benihnya ke berbagai negara (export ).

(19)

Selain melakukan kegiatan Research and DevelopmentCV.

MGA juga memiliki divisi Produksi Benih dan Pemasaran. Perusahaan ini berusa ha membangun jejaring pasar sehingga produk benih CV. MGAdapat tersedia

diberbagai daerah yang dekat dengan konsumen.

Team penjualan dan team teknis lapangan yang tergabung dalam bagian pemasar an terbagi dalam devisi Pemasaran Dalam Negeri dan PemasaranLuar Negeri.

CV. MGA telah mendapatkan kunjungan dari Jepang,Myanmar dan Amerika di CV. MGA dalam rangka menjalin kerjasama pemasaran benih.

Referensi

Dokumen terkait

xi The Biology, Gut content and Toxicity Studies of spotted-green puffer fish collected from Sampadi, Kuching Sarmila Muthukrishnan Aquatic Science and Resource Management Faculty