LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
MODUL FUNGSI NORMAL KARDIORESPIRASI
Oleh : Kelompok 14 Estilia Ledyani
Alberta Caroline Tarigan Novita Wulandari
Nisrina Luthfy Nur Adilah Elvin Delonio
Angelia Solla Jihan Tamir Sholina
Muhammad Sulthan Rizqy S Shafira Budi Azzahra
(223020801040) (223030801111) (223020801053) (223020801109) (223010801020) (223020801083) (223010801019) (223020801056) (223020801059)
Narasumber : dr. Septi Handayani, M.Si.
Silvani Permatasari, S.Pd., M. Biomed
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA T.A. 2022/2023
1. Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin Tujuan
Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin.
Dasar
Dalam keadaan tereduksi Fe dalam molekul Hb dapat mengikat dan melepaskan oksigen tergantung pada tekanan O2 dan CO2.
Hb(Fe2+) + O2 Hb(Fe2+)O2
deoksiHb oksiHb
Untuk mereduksi oksiHb menjadi deoksiHb digunakan larutan pereduksi Stokes.
Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi 1. Darah segar
2. Rak tabung 2. Pereaksi Stokes
3. Disposible syringe 3. Larutan NH4OH 4. Pafafilm
5. Alkohol swab
Cara Kerja : A. OksiHb
1. Ke dalam sebuah tabung reaksi encerkan 2 ml darah dengan 6 ml air suling. Campur dengan baik dan perhatikan warna merah terang dari oksihemoglobin yang terbentuk.
2. Bagi 2 isi tabung tersebut sehingga masing-masing tabung berisi 4 ml.
Gunakan tabung 1 sebagai control (beri Label Tabung 1).
Tabung 1 Tabung 2 B. Pembentukan deoksiHb
1. Isi tabung ketiga dengan 2 ml pereaksi Stokes dan tambahkan NH4OH secukupnya (±3-5 tetes) untuk melarutkan endapan yang segera terbentuk.
Campuran ini merupakan larutan pereduksi yang kuat (Larutan Sokes, beri label Tabung 3).
2. Masukkan beberapa tetes larutan Stokes (±3-5 tetes) ke dalam tabung 2 (beri label Tabung 2). Terlihat perubahan warna karena terbentuknya deoksiHb. Bandingkan dengan tabung 1.
Tabung 1 Tabung 2 C. Pembentukan kembali oksiHb dari deoksiHb
1. Kocok kuat-kuat tabung yang bereaksi deoksiHb, maka akan terjadi kembali oksigenasi dari udara. Perhatikan dan catat warna HbO2 yang kembali terbentuk.
2. Oksigenasi dan deoksigenasi kembali ini dapat dilakukan berulang-ulang.
Hasil
Ha sil
Tabun g 1 oksiH b
Tabun g 2 deoksi Hb
Tabung 3 reoksigenasi Hb
Warna yang terbentuk Merah cerah Merah gelap pekat
Merah gelap bergelembung
Pembahasan :
Hemoglobin merupakan suatu molekul protein yang mengandung besi dan terdapat di dalam sel darah merah. Hemoglobin dapat membentuk ikatan yang longgar dan mudah berkombinasi reversibel dengan O2 atau disebut ikatan koordinasi atom besi. Hemoglobin disebut sebagai hemoglobin tereduksi atau deoksihemoglobin ketika tidak berikatan dengan oksigen. Sementara itu, ketika hemoglobin berikatan dengan O2, disebut oksihemoglobin (HbO2). Fungsi utama hemoglobin dalam tubuh adalah bergabung dengan oksigen dalam paru dan kemudian melepaskan oksigen ini dalam bentuk molekul (dua atom oksigen) ke dalam kapiler jaringan perifer yang tekanan gas oksigennya jauh lebih rendah daripada di paru.
Oksihemoglobin dibentuk selama respirasi fisiologis ketika oksigen mengikat komponen protein hemoglobin dalam sel darah merah. Proses ini terjadi di dalam kapiler paru-paru. Oksigen kemudian berjalan melalui aliran darah untuk disalurkan ke dalam sel-sel yang tekanan oksigennya lebih rendah, Oksigen ini akan digunakan dalam proses glikolisis dan produksi ATP melalui proses fosforilasi oksidatif. Deoksihemoglobin adalah bentuk hemoglobin yang tidak lagi mengikat oksigen. Oksihemoglobin membuat warna darah lebih terang dari normal karena banyak mengandung oksigen. Hal ini dapat dilihat pada pembuluh nadi tempat darah terlihat berwarna lebih terang. Sebaliknya, deoksihemoglobin dapat dilihat pada pembuluh vena tempat darah berwarnalebih gelap karena tidak berikatan dengan oksigen.
Pengujian kali ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO2 dan senyawa ini dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2. Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O menjadi HbO . Dan₂ ₂ HbO₂ akan melepas O₂ pada penambahan reaksi stokes dan NH OH.₄ Pada hasil percobaan 1 dapat terlihat warna yang terbentuk pada tabung 1 berwarna merah terang. Hal ini membuktikan bahwa dalam darah tersebut terjadi proses oksihemoglobin yang mebuat warna darah lebih terang dari normal dikarenakan banyaknya oksigen yang terkandung dalam darah tersebut.
Pada hasil percobaan 2 pada tabung 2 setelah ditambahkan larutan Stokes dan NH OH dapat terlihat warna yang terbentuk pada tabung 2 menjadi berwarna₄ merah gelap/pekat. Hal ini membuktikan bahwa dalam darah tersebut terjadi proses deoksihemoglobin yang mebuat warna darah lebih gelap dari normal. Hal ini menandakan telah terjadi proses pelepasan oksigen yang menyebabkan darah menjadi bewarna lebih gelap. Selanjutnya pada percobaan 3 ketika tabung 2 yang tadinya telah terjadi proses deoksihemoglobin dikocok kuat-kuat, kemudian dapat terlihat adanya perubahan warna menjadi merah terang lagi. Hal ini dikarenakan terjadi lagi proses Oksihemoglobin dimana hemoglobin kembali mengikat oksigen (O2) lagi dari udara.
Kesimpulan :
2. Uji untuk Methemoglobin Tujuan
Memperlihatkan bila besi dalam molekul hemoglobin dioksidasi menjadi Fe3+, maka terbentuk metHb yang tidak lagi bisa mengikat oksigen.
Dasar
Hb(Fe2+) + K3Fe(CN)6 Hb (Fe3+)
Hb oksidator MetHb
+
K4Fe(CN)6
MetHb ini tidak dapat lagi mengikat oksigen.
Alat dan Bahan Alat 1. Tabung reaksi 2. Hot Plate 3. Rak tabung
4. Disposible syringe 5. Parafilm
6. Alkohol swab
Dapat disimpulkan, hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin yang berwarna merah kekuningan dan dapat terurai kembali menjadi oksigen dan deoksihemoglobin yang berwarna merah kecokelatan jika mengalami reduksi oleh pereduktor kuat.
Deoksihemoglobin juga dapat kembali menjadi oksihemoglobin melalui proses reoksigenasi ketika hemoglobin kembali mengikat oksigen. DeoksiHemoglobin akan mengakibatkan warna darah menjadi gelap. Dikarenakan hemoglobin yang tidak mengikat oksigen. Namun ketika dikocok kuat warna darah akan kembali merah terang karena pada saat itu terjadi reaksi oksigenasi dari udara dimana hemoglobin berhasil mengikat oksigen lagi.
7. Penjepit tabung
Bahan dan pereaksi
1. Darah segar 1 ml dan 3ml 2. Pereaksi stokes
3. Pereaksi K3Fe(CN)6
4. Aquades
Cara Kerja
1. Encerkan 1 ml darah dengan 4 ml air aquades didalam tabung reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes K3Fe(CN)633 % ke dalam tabung tersebut. Perhatikan dan catat perubahan warna yang terjadi.
3. Kemudian tambahkan larutan Stokes ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes lalu tutup menggunakan parafilm dan dikocok dengan kuat.Lalu melihat perubahan apakah yang terjadi
4. Ambil 3 ml darah dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dicampurkan dengan 3 ml aquades dan panaskan sebentar.
5. Setelah dipanaskan selama beberapa menit tambahkan 6 ml K3Fe(CN)6.
kemudian campur dengan membalik- balikannya,setelah tercampur,kocok tabung reaksi dengan kuat.Kemudian catat hasil reaksinya baik warna dan juga gelembung
Hasil
Tabu
ng Warna Tabung 1
+ K3Fe(CN)6 Merah tua
Pengocokan kuat Merah tua kecoklatan dengan
gelembung udara
+ Stokes Merah tua pekat
Pengocokan kuat Merah kecoklatan dengan
gelembung udara Tabu
ng
Warna Tabung 2
+ K3Fe(CN)6 Merah Tua
Gelembung udara Merah Tua Pekat
Pembahasan :
Pengujian kedua yang dilakukan pada praktikum ini yaitu pengujian methemoglobin yang dilakukan untuk mengetahui perubahan fungsihemoglobin sebagai pengikat oksigen setelah terjadinya pengikatan besi olehhemoglobin. Pada pengujian ini digunakan 1 ml darah yang kemudiandiencerkan dengan 4 ml air sehingga didapatkan 5 ml darah encer. 5 ml darahencer ini kemudian dibagi ke dalam dua tabung reaksi dengan masing-masingtabung berisi 2,5 ml darah encer yang akan diberikan perlakuan yang berbeda.
Pada percobaan ini penambahan 1 ml darah dengan aquadest bertujuan untuk membentuk oksihemoglobin pada darah. Penambahan aquades inimengakibatkan darah mengikat atom oksigen pada air sehingga terbentukoksihemoglobin.
Pada tabung pertama, darah encer direaksikan dengan K3Fe(CN)6 dan pereaksi stokes. K3Fe(CN)6 bertindak sebagai agen pengoksidan sedangkan pereaksi stokes bertindak sebagai pereduksi. Penambahan K3Fe(CN)6 disertaidengan pengocokan yang kuat bertujuan agar keseluruhan larutan bercampur dengan K3Fe(CN)6 dan dimaksudkan agar hemoglobin teroksidasi secaramenyeluruh. Sedangkan pereaksi stokes ini berfungsi untuk mereduksi methemoglobin.
Berdasarkan hasil pengamatan, darah encer yang semula berwarnamerah darah berubah menjadi warna coklat kehitaman setelah diberikan K3Fe(CN)6.
Perubahan warna ini diakibatkan terjadinya reaksi oksidasi dariion Fe2+ pada
darah menjadi ion Fe3+. Kemudian dilanjutkan
dengan pemberian pereaksi stokes yang menghasilkan warna coklat dan ketika dikocok kuat menghasilkan banyak busa. Tidak adanya perubahan warnasetelah
penambahan pereaksi stokes menandakan bahwa tidak
terjadinyareaksi dengan stokes. Sedangkan gelembung udara yang dihasilkanmeru pakan oksigen yang tidak dapat berikatan dengan darah yang mengalami methemoglobin.
Kemudian pada tabung kedua, darah encer dipanaskan terlebih dahuluselama 5 menit di atas penangas air. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pelepasan O2 sehingga diperoleh hemoglobin yang berwarna merah gelap.Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan, darah encer yang semula berwarnamerah darah berubah menjadi warna coklat milo setelah dilakukan pemanasan.
Selanjutnya darah yang sudah dipanaskan ditambahkan K3Fe(CN)6.
Penambahan K3Fe(CN)6 ini difungsikan sebagai pengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Peristiwa oksidasi ini diikuti dengan perubahan warna menjadi merahkecoklatan. Saat penambahan K3Fe(CN)6, tabung tersebut dikocok perlahandan terlihat gelembung udara yang dihasilkan lebih sedikit, hal inidikarenakan O2 yang terikat pada darah, sebelumnya sudah banyak yangdilepaskan saat pemanasan sehingga dengan oksidasi menggunakan K3Fe(CN)6, O2 yang terlepas hanya sedikit. Sedangkan gelembung O2 yangterlihat muncul disebabkan karena O2 tersebut sudah tidak dapat berikatandengan Hb lagi akibat perubahan Fe2+ menjadi Fe3+
.
Kesimpulan :
Darah yang mengandung Fe2+ dengan penambahan K3Fe(CN)6 akan mengalami oksidasi menjadi Fe3+ dan terbentuklah metHb. MetHb ini tidak dapat mengikat oksigen sesuai rumus : Hb(Fe2+) + K3Fe(CN)6 → Hb (Fe3+) + K4Fe(CN) sehingga warna yang di hasilkan adalah merah pekat.Hal ini ditunjukkan pada percobaan saat larutan dikocok kuat tidak menghasilkan gelembung udara
Daftar Pustaka
Biokimia Harper. Robert K. Murray. Edisi 25. Jakarta : EGC, 2003.
Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. 2010. Ganong’s Review of Medical. Bagian Biokimia FKUI. Biokimia Eksperimen Laboratorium.
Widya Medika, 2000. Makalah Biokimia Blok Respiratory System. Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta.2013-2014.
Physiology: gas Transport dan pH dalam Paru. 23rd. United States: Mc Graw Hill.
Setiawan, B., Eko Suhartono., Mashuri., Edyson &Triawanti. 2005. Kadar Methemoglobin dan Stress Oksidatif pada Pasien Hiperglikemia.
Mandala of Health, Kalimantan Selatan Vol. 1. No 3.