• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MEJA 7 KELAS A2 EFEK NON TERAPI KAFEIN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR

N/A
N/A
Sandra Rosa Uli Siahaan 210100195

Academic year: 2024

Membagikan " LAPORAN PRAKTIKUM MEJA 7 KELAS A2 EFEK NON TERAPI KAFEIN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BLOK BBS-FT-Pr11

JUDUL PRAKTIKUM : EFEK NON TERAPI KAFEIN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR

Kelompok A2

Meja 7

1. Farrahany Diva Az Zahra (210100028) 2. Nathan Ryan Putra Sitompul (210100088) 3. Henry Immanuel (210100170)

4. Sandra Rosa Uli Siahaan (210100195)

5. Noel Matthew Imaniku Sihombing (210100219) 6. Suvarna Sivamani (210100244)

Tujuan Praktikum

Tujuan Instruksional Umum:

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat menjelaskan efek minum kopi yang mengandung kafein terhadap sistem kardiovaskuler.

Tujuan Instruksional Khusus:

1. Mahasiswa dapat menghitung Tekanan darah (TD) subyek yang mendapatkan kopi berdasarkan waktu.

2. Mahasiswa dapat menghitung denyut nadi subyek yang mendapatkan kopi berdasarkan waktu.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan hasil TD dan denyut nadi antara subyek yang minum kopi mengandung kafein tinggi dan tidak minum kopi mengandung kafein tinggi

Teori Kopi merupakan minuman yang mengandung gugus methylxanthine yakni kafein.

Kafein diyakini memiliki efek terhadap sistem kardiovaskular berupa stimulasi jantung (cardiac stimulation) dan penyempitan pembuluh darah ( vasokonstriksi) sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Saat ini, kafein diyakini memiliki farmakodinamika bervariasi, artinya tidak terikat hanya pada satu reseptor. Kafein dapat berikatan dengan reseptor adenosine dan bersifat antagonis adenosine, berikatan dengan fosfodiesterase dengan cara menghambat enzim tersebut sehingga tidak terjadi konversi siklik AMP (cAMP) menjadi siklik GMP (cGMP) dan bekerja menstimulasi produksi nitric oksida (NO).

Adanya target kerja yang bervariasi pada pemberian kafein, tentu saja dapat menimbulkan efek bervariasi terhadap sistem kardiovaskular.

Metode : Bahan Kimia:

1. Larutan kopi tinggi kafein 1 sendok teh pada 200 cc air panas 2. Larutan kopi rendah kafein (decaffeinated)

Alat:

1. Jam

2. Sphygmomanometer /tensimeter raksa 3. Stetoskop

Prosedur praktikum

1. Pelaksanaan

Praktikum akan dibuat dalam bentuk penayangan video sesuai prosedur di bawah ini:

Praktikan yang bekerja dibagi sesuai di bawah ini Praktikan 1 : Kopi (kandungan kafein disamarkan) Praktikan 2 : Kopi (kandungan kafein disamarkan)

Untuk pemilihan praktikan yang meminum kopi, dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di bawah ini

(2)

1. Kriteria inklusi: berbadan sehat, tidak menderita penyakit jantung dan pembuluh darah

2. Kriteria eksklusi: minum obat flu yang mengandung simpatomimetik

2 jam sebelum praktikum, minum minuman bersoda 2 jam sebelum praktikum 2. Pengamatan

Bagi praktikan yang meminum kopi melakukan prosedur seperti di bawah ini:

 Sebelum minum kopi, tekanan darah (TD) dan Denyut Nadi (DN) diukur 1 kali, yaitu 15 menit sebelum dilakukan percobaan

 Meminum minuman yang disediakan sebanyak 200 ml

 Setelah itu mulut dibilas dengan 50 ml air sehingga semua tertelan

 Setelah minum kopi, dilakukan pengambilan data TD dan DN kembali setiap 15 menit selama 1 jam.

3. Pelaporan Laporan

Laporan Kerja per grup dalam bentuk soft copy. Laporan 2 dikumpul paling lambat 7 hari setelah praktikum dilaksanakan. Dalam laporan berisi uraian farmakokinetik dan farmakodinamik kafein, penjelasan perbedaan hasil antara praktikan yang minum kopi tinggi kafein dan minum kopi rendah kafein berdasarkan teori/ referensi.

Hasil Pengamata n

Hal Tekanan Darah Denyut Nadi per menit

A. Sebelum minum 124/77 mmHg 78

I 15 Menit setelah minum

106/66 mmHg 68

II 30 Menit setelah

minum 121/64 mmHg 70

III 45 Menit setelah

minum 97/64 mmHg 75

IV 60 Menit setelah minum

108/60 mmHg 66

V 75 Menit setelah minum

107/61 69

1. Pengamatan dimulai dengan melihat jenis kelamin dari responden.

Dari 153 reponden, data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

 66% pria: 101 orang

 34% wanita: 52 orang

2. Pengamatan berdasarkan usia responden. Dari 154 responden, data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

 20,8% berusia <18 tahun: 32 orang

(3)

 79,2% berusia 18-25 tahun: 122 orang

3. Dari survey yang didapatkan, sebanyak 99,4 % dari 154 responden tidak merokok, dan 0,6% sisanya merokok.

4. Pengamatan berdasarkan ada tidaknya responden yang mengonsumsi kopi. Dari 154 responden, diperoleh data sebagai berikut:

 61,7% kadang-kadang minum kopi: 95 orang

 28,6 % minum kopi: 44 orang

 9,7% tidak minum kopi: 15 orang

5. Pengamatan mengenai frekuensi minum kopi responden. Dari 139 responden, diperoleh data:

 78,4% merespon kadang kadang saja: 109 orang

 12,2% merespon 1 kali sehari: 17 orang

 Sekitar 8,05% merespon 2 kali sehari: 11 orang

 dan sisanya sekitar 1,35% merespon lebih dari 2 kali sehari: 2 orang

(4)

6. Pengamatan mengenai waktu responden mengonsumsi kopi

(responden diperbolehkan memilih lebih dari satu waktu). Dari 139 responden, didapati data:

 22,3% memilih pagi hari sebelum beraktivitas: 31 respon

 19,4% memilih sehabis makan siang: 27 respon

 23% memilih malam hari: 32 respon

 62,6% memilih jika ada tugas lembur: 87 respon

 46,8% memilih jika kumpul dengan teman: 65 respon

 0,7% menjawab jika dibeli orang tua: 1 respon

 0,7% menjawab jika perlu saja: 1 respon

 0,7% menjawab pagi hari, siang hari, dan malam hari: 1 respon

 4,2% menjawab jika kepingin saja: 6 respon

 0,7% menjawab saat belajar untuk ujian: 1 respon

 0,7% menjawab jika ada diskon di aplikasi: 1 respon

 0,7% menjawab jika merasa ngantuk saat belajar: 1 respon

 0,7% menjawab sore hari: 1 respon

 0,7% menjawab jika sedang bersantai: 1 respon

 0,7% menjawab jika banyak hal yang harus dikerjakan: 1 respon

 0,7% menjawab jika ada kopi: 1 respon

7. Hasil pengamatan berdasarkan jenis kopi yang diminati. dari 138 responden, data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

 47,8% memilih kopi susu: 66 orang

 30,4% memilih kopi extra susus dan flavor: 42 orang

(5)

 10,9% memilih black coffee dengan gula: 15 orang

 8% memilih black coffee tanpa gula: 11 orang

 sisanya memilih bermacam jenis kopi lainnya seperti pada gambar

8. Hasil pengamatan berdasarkan cara memperoleh kopi yang diminum.

Dari 139 responden, data yang diperoleh sebagai berikut:

 48,2% memilih buat sendiri: 67 respon

 33,8% memilih beli di kedai kopi/cafe (takeaway/delivery): 47 respon

 17,3% memilih beli dan minum di kedai kopi/cafe: 24 respon

 0,7% memilih dari suatu produk kopi sachet: 1 respon

9. Pengamatan berdasarkan alasan minum kopi (responden boleh

memilih lebih dari satu). Dari 138 respon, hasil yang diperoleh sebagai berikut:

 79,7% supaya tidak ngantuk: 110 respon

 41,3% lebih konsentrasi belajar: 57 respon

 26,8% supaya badan terasa lebih segar: 37 respon

 23,9% untuk bersosialisasi: 33 respon

 5,8% memang sebagai rutinitas harian: 8 respon

10. Pengamatan berdasarkan konsumsi minuman lainnya (responden boleh memilih lebih dari satu). Dari 127 respon, hasil yang diperoleh sebagai berikut:

 75,6% minuman dari coklat: 96 respon

 67,7 teh: 86 respon

 4,7% minuman energi: 6 respon

 0,8% minuman/suplemen diet yang mengandung kafein: 1 respon

(6)

11. Pengamatan berdasarkan efek yang dirasakan setelah minum kopi

(responden diperbolehkan memilih lebih dari 1 opsi). Dari 139 respon, data yang diperoleh sebagai berikut:

 59,7% rasa kantuk hilang: 83 respon

 56,1% tetap bisa tidur: 78 respon

 31,7% jantung berdebar-debar: 44 respon

 28,8% buang air kecil lebih sering: 40 respon

 16,5% susah tidur: 23 orang

 10,8 mual: 15 respon

 7,9% gelisah: 11 respon

 4,3% sakit kepala: 6 respon

 2,2% kram otot: 3 respon

12. Pengamatan berdasarkan alasan minum kopi (responden boleh

memilih lebih dari 1 opsi). Dari 15 respon, hasil yang diperoleh sebagai berikut:

 60% tidak suka rasanya yang pahit: 9 respon

 40% tidak bisa tidur: 6 respon

 33,3% sakit perut jika minum kopi: 5 respon

 20% jantung berdebar-debar jika minum kopi: 3 respon

 20% mual/nyeri ulu hati bila minum kopi

 13,3% gelisah dan rasa tidak tenang jika minum kopi: 2 respon

(7)

Diskusi Berdasarkan diskusi yang telah kami lakukan, tidak terdapat perbedaan data yang kami dapatkan dengan kelompok lain karena hasil survey yang dicantumkan pada hasil pengamatan disebarkan kepada setiap kelompok sehingga hasilnya sama.

Kesimpulan 1. Alasan terbanyak mahasiswa FK USU mengonsumsi kopi yaitu agar mendapatkan efek tidak mengantuk sebanyak 79,7%.

2. Selain mendapatkan kafein dari kopi, Sebagian besar mahasiswa FK USU memperoleh kafein dari minuman dari coklat dan the

3. Dari data di atas dapat terlihat sebagian mahasiswa FK USU yang mengonsumsi kafein merasakan efek negative yang tidak diinginkan. Efek kafein pada setiap orang tidak sama. Tergantung kadar kafein yang diberikan dan kecepatan metabolisme pada tubuh seseorang

Daftar pustaka

1. 1. BRP Farmakologi BBS 1 2. 2. Survey dr. Ichwan (Kafein)

Referensi

Dokumen terkait