• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISME PENGGERAK KOPLING

N/A
N/A
YUSUF AL KHOERI

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISME PENGGERAK KOPLING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA MEKANISME PENGGARAK KOPLING

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Drs. Suhartanta M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Desskara Al Falfa Akmal (23050830091) Yusuf Al Khoeri (23050830093) Deska Maulana Siswanto (23050830104) Toriq Syahdu Falaah (23050830106)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2025

(2)

I. Kompetensi

Menjelaskan mekanisme penggerak kopling.

II. Sub Kompetensi

Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan mekanisme penggerak kopling

2. Memeriksa kondisi mekanisme kopling

III. Alat dan Bahan

1. Unit mekanisme penggerak kopling pada engine model 2. Unit mobil

3. Toolbox set 4. Mistar ukur

IV. Keselamatan Kerja

1. Menggunakan wearpack saat bekerja

2. Menggunakan sepatu atau sepatu kerja saat bekerja

3. Menggunakan helm apabila melakukan pekerjaan di bawah kendaraan

V. Dasar Teori

Mekanisme tipe hidrolis

Pada kopling tipe ini, pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling (clutch release fork) melalui silinder pembebas (release cylinder). Pada kopling tipe ini diperlukan komponen yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem mekanis, tetapi mampu memindahkan tenaga yang lebih besar, sehingga cocok untuk kendaraan-kendaraan besar.

(3)

Biasanya sebuah rancangan akan mempunyai kelebihan dan kekurangan, demikian juga dengan sistem kopling hidraulis ini, untuk itu dapat dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan sistem kopling hidraulis yaitu :

Kelebihannya :

a. Kehilangan tenaga akibat gesekan lebih kecil, sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan.

b. Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja kopling lebih baik c. Penempatan pedal kopling dan master silinder mudah ditempatkan sesuai

dengan keadaan.

Kekurangannya:

a. Konstruksinya lebih rumit

b. Kerja kopling akan terganggu atau tidak akan baik apabila terjadi kebocoran atau terdapat udara pada sistem kopling.

VI. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan serta APD yang dibutuhkan

2. Melakukan pengamatan pada mekanisme penggerak kopling pada engine model 3. Melakukan pemeriksaan ketinggian pedal kopling pada unit mobil Grandmax 4. Melakukan pemeriksaan freeplay pedal kopling pada unit mobil Grandmax

(4)

5. Pemeriksaan level fluida kopling 6. Pemeriksaan kondisi pipa kopling 7. Pemeriksaan kondisi release cylinder 8. Pemeriksaan kondisi master kopling

9. Diskusikan dengan kelompok anda bila terjadi kerusakan atau kesalahan pada sistem penggerak kopling

10. Berikan penjelasan tentang kerusakan yang terjadi (bila ada) beserta dengan rekomendasi perbaikannya

11. Catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja

12. Rapihkan kembali peralatan dan bahan yang digunakan dan kembalikan ke tempat semula

VII. Lembar Kerja

No. Item pemeriksaan spesifikasi Kesimpulan

1 Ketinggian Pedal Kopling 177,6 mm 177 mm

2 Freeplay pedal kopling 3 – 20 mm 17,6 mm

3 Periksa level fluida kopling Diantara indikator MIN dan MAX yang terdapat pada

tangki reservoir

Hampir mencapai garis batas MIN

(5)

4 Periksa kebocoran pipa kopling Pastikan tidak terdapat kebocoran

fluida pada pipa – pipa sistem

Baik karena tidak ditemukan kebocoran atau keretakan pada pipa

– pipa sistem

5 Periksa kondisi Release silinder Pastikan kondisi fisik release cylinder baik dan berfungsi dengan

normal

Baik karena tidak ditemukan kerusakan dan berfungsi dengan

normal 6 Periksa kondisi Master kopling Pastikan kondisi

fisik master cylinder baik dan

berfungsi dengan normal

Baik karena tidak ditemukan kerusakan dan berfungsi dengan

normal

VIII. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada mekanisme penggerak kopling, dapat dianalisis beberapa hal sebagai berikut:

1. Ketinggian Pedal Kopling

Hasil pengukuran ketinggian pedal kopling menunjukkan nilai 177 mm, sedangkan spesifikasi yang ditentukan adalah 177,6 mm. Nilai ini masih dalam batas toleransi yang dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketinggian pedal kopling masih dalam kondisi baik dan tidak memerlukan penyesuaian lebih lanjut.

2. Freeplay Pedal Kopling

Freeplay pedal kopling yang diukur adalah 17,6 mm, sedangkan spesifikasi yang ditentukan adalah antara 3–20 mm. Nilai ini berada dalam rentang yang diizinkan, menunjukkan bahwa sistem kopling masih berfungsi dengan baik. Freeplay yang sesuai memastikan bahwa kopling tidak terlalu kencang atau terlalu longgar, sehingga perpindahan gigi dapat dilakukan dengan lancar.

(6)

3. Level Fluida Kopling

Level fluida kopling hampir mencapai garis batas MIN. Meskipun masih dalam batas yang dapat diterima, hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan pengecekan dan penambahan fluida kopling dalam waktu dekat untuk menghindari masalah pada sistem hidrolis kopling. Level fluida yang rendah dapat menyebabkan gangguan pada kinerja kopling, seperti kesulitan dalam perpindahan gigi.

4. Kebocoran Pipa Kopling

Pemeriksaan pipa kopling menunjukkan bahwa tidak ada kebocoran atau keretakan pada pipa sistem. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pipa kopling masih dalam kondisi baik dan tidak memerlukan perbaikan. Kebocoran pada pipa kopling dapat menyebabkan penurunan tekanan hidrolis, sehingga kinerja kopling akan terganggu.

5. Kondisi Release Silinder

Release silinder dalam kondisi baik dan berfungsi dengan normal. Tidak ditemukan kerusakan fisik atau masalah pada komponen ini. Release silinder yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk memastikan bahwa kopling dapat bekerja dengan optimal.

6. Kondisi Master Kopling

Master kopling juga dalam kondisi baik dan berfungsi dengan normal. Tidak ditemukan kerusakan fisik atau masalah pada komponen ini. Master kopling yang berfungsi dengan baik memastikan bahwa tekanan hidrolis dapat diteruskan dengan efektif ke sistem kopling.

Secara umum, mekanisme penggerak kopling pada unit mobil Grandmax yang diperiksa masih dalam kondisi baik. Namun, perlu diperhatikan level fluida kopling yang hampir mencapai batas MIN, sehingga disarankan untuk segera menambahkan fluida kopling agar sistem tetap berfungsi dengan optimal.

(7)

IX. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Mekanisme penggerak kopling pada unit mobil Grandmax yang diperiksa masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan normal.

2. Ketinggian pedal kopling dan freeplay pedal kopling berada dalam batas spesifikasi yang ditentukan, menunjukkan bahwa sistem kopling masih dalam kondisi optimal.

3. Level fluida kopling hampir mencapai batas MIN, sehingga disarankan untuk segera menambahkan fluida kopling agar tidak mengganggu kinerja sistem.

4. Tidak ditemukan kebocoran atau kerusakan pada pipa kopling, release silinder, dan master kopling, menunjukkan bahwa komponen-komponen tersebut masih dalam kondisi baik.

5. Secara keseluruhan, sistem penggerak kopling pada unit mobil Grandmax masih dalam kondisi baik, namun perlu dilakukan perawatan rutin, terutama pada level fluida kopling, untuk memastikan kinerja sistem tetap optimal.

(8)

X. Lampiran

Referensi

Dokumen terkait