• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN VOLUME PEMBACAAN BEJANA UKUR STANDAR

N/A
N/A
Fernand kristwoson

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN VOLUME PEMBACAAN BEJANA UKUR STANDAR "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN VOLUME PEMBACAAN BEJANA UKUR STANDAR

Nama Mahasiswa : Rafly Aryanda Nugraha

NIM : A021016

Kelompok :

1

Modul Praktikum : Pembacaan BUS

Nama Asisten Praktikum : Rizki Amelia R (A020042) Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 28 Maret 2023

AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI KEMENTERIAN PERDAGANGAN

2022/2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembacaan bejana ukur merupakan hal yang sangat penting dalam laboratorium kimia, farmasi, dan bidang-bidang lain seperti kalibrasi alat ukur volume yang memerlukan pengukuran volume cairan atau larutan dengan akurasi tinggi. Pembacaan bejana ukur yang salah dapat menyebabkan kesalahan pengukuran dan menghasilkan data yang tidak akurat, yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil dalam proses produksi atau penelitian.

Kesalahan dalam pembacaan bejana ukur dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidakmampuan untuk membaca skala dengan tepat, kesalahan dalam pemilihan bejana ukur yang tepat untuk pengukuran tertentu, atau penggunaan bejana ukur yang rusak atau tidak terkalibrasi dengan baik. Oleh karena itu, praktikum pembacaan bejana ukur standar sangat penting dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam melakukan pengukuran volume cairan atau larutan yang akurat dan konsisten, serta memahami prinsip-prinsip pengukuran dan menghindari kesalahan dalam pengukuran.

1.2. Tujuan

1.2.1. Praktikan mampu memahami pentingnya penggunaan dan pembacaan skala pada bejana ukur secara benar.

1.2.2. Praktikan mampu memahami kedataran BUS sebelum dilakukannya pembacaan.

1.2.3. Praktikan mampu melakukan perhitungan BUS 10L dan 20L.

1.3. Alat dan Bahan

1.3.1. Bejana Ukur Standar 1.3.2. Landasan Bejana 1.3.3. Penyipat Datar 1.3.4. Pipet

1.3.5. Tissue/Lap

1.3.6. Air Bersih, Jernih, Tidak Berbau

BAB II TEORI DASAR

2.1. Bejana Ukur Standar 2.1.1 Definisi

Bejana Ukur Standar (BUS) merupakan alat ukur volume statis yang digunakan sebagai standar untuk menguji alat ukur volume lainnya.

Dalam penggunaan bejana ukur standar, perlu diingat untuk

(3)

menghindari penggunaan benda yang tumpul atau dengan permukaan yang tidak rata, karena hal tersebut dapat mempengaruhi akurasi pengukuran. Selain itu, perlu dilakukan kalibrasi teratur untuk memastikan bahwa alat masih berfungsi dengan baik dan memberikan hasil pengukuran yang akurat.

Gambar 1. Contoh Bejana Ukur.

2.1.2 Prinsip Kerja

Prinsip kerja bejana ukur standar didasarkan pada prinsip Archimedes. Ketika sebuah benda dicelupkan ke dalam sebuah cairan, volume cairan yang dipindahkan sama dengan volume benda yang dicelupkan ke dalam cairan tersebut. Oleh karena itu, untuk mengukur volume cairan dalam sebuah bejana ukur standar, kita harus mengetahui volume benda yang digunakan sebagai ukuran.

2.1.3 Pembacaan Bejana Ukur

Gambar 2. Pembacaan Bejana Ukur

Setelah cairan bbm dimasukkan ke bejana ukur sebanyak 10/20 liter.

Yang pertama diperhatikan adalah posisi cairan pada gelas ukur.

Selanjutnya, dorong/gerakkan kemudian sejajarkan ujung skala bergerak ke cekungan cairan bbm di gelas ukur. Angka Nol skala bergerak melewati berapa garis dari angka Nol skala tetap. Atau angka nol skala bergerak berada di garis keberapa yang dihitung dari titik nol skala tetap.

(4)

Misalkan pada gambar menunjukkan, angka nol skala bergerak berada di garis kedua di bawah titik nol skala tetap. Yang artinya, pembacaan takaran cairan bbm yang keluar dari pompa yakni, – 0,0020 ml (minus, nol koma nol nol dua puluh mililiter).

2.1.4 Penggunaan

Ada beberapa pengujian yang dapat menggunakan bejana ukur:

1. Bejana ukur lain dengan kelas keakurasian di bawahnya atau sama tetapi memiliki volume nominal yang lebih besar;

2. Pompa ukur bahan bakar minyak;

3. Tangki ukur tetap;

4. Tangki ukur mobil (TUM);

5. Meter arus bahan bakar minyak;

6. Meter prover;

7. Meter air;

8. Meter arus untuk jenis cairan lainnya.

BAB III

DATA dan PENGOLAHAN DATA 3.1. Data

3.1.1. Tabel Data Hasil Pengukuran PUB 10 Liter Identitas Bejana Ukur

Merk/Pabrikan/Pembuat : ANKATAMA Model/Tipe/No. Seri : ATM 00409 Tahun Pembuatan :

Kapasitas Nominal : 10 Liter Kelas Keakurasian :

No. Nilai 1 Skala (mL)

Daya Baca (mL)

Skala Utama

(mL)

Skala Nonius

(mL)

Hasil Pengukuran

BUS (mL)

1 5 0.5 -5 3 -8

2 5 0.5 5 3.5 +8.5

3 5 0.5 -30 0.5 -30.5

3.1.2. Tabel Data Hasil Pengukuran BUS 20 Liter Identitas Bejana Ukur

Merk/Pabrikan/Pembuat : ANKATAMA Model/Tipe/No. Seri : ATM 00136

(5)

Tahun Pembuatan :

Kapasitas Nominal : 20.000mL Kelas Keakurasian :

No. Nilai 1 Skala (mL)

Daya Baca (mL)

Skala Utama

(mL)

Skala Nonius

(mL)

Hasil Pengukuran

BUS (mL)

1 10 1 0 7 +7

2 10 1 -50 0 -50

3 10 1 -80 6 -86

3.2. Pengolahan data

3.2.1. Perhitungan BUS 10 Liter 3.2.1.1. Pada pengujian 1

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž = βˆ’1 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 5π‘šπ‘™

= βˆ’5π‘šπ‘™ π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘œπ‘›π‘–π‘’π‘  = βˆ’6 π‘₯ 0.5π‘šπ‘™

= βˆ’3π‘šπ‘™

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž = βˆ’8π‘šπ‘™ (πΎπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”)

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) = 10.000π‘šπ‘™ + (βˆ’8π‘šπ‘™)

= 9.992π‘šπ‘™ 3.2.1.2. Pada pengujian 2

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž = 1 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 5π‘šπ‘™

= 5π‘šπ‘™

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘œπ‘›π‘–π‘’π‘  = 7 π‘₯ 0.5π‘šπ‘™

= 3.5π‘šπ‘™

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž = 8.5π‘šπ‘™ (πΏπ‘’π‘π‘–β„Ž)

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) = 10.000π‘šπ‘™ + (8.5π‘šπ‘™)

= 10.008,5π‘šπ‘™ 3.2.1.3. Pada pengujian 3

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž = βˆ’6 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 5π‘šπ‘™

= βˆ’30π‘šπ‘™

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘œπ‘›π‘–π‘’π‘  = βˆ’1 π‘₯ 0.5π‘šπ‘™

= βˆ’0.5π‘šπ‘™

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž = βˆ’30.5π‘šπ‘™ (πΎπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”)

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) = 10.000π‘šπ‘™ + (βˆ’30.5π‘šπ‘™)

= 9.969,5π‘šπ‘™ 3.2.2. Perhitungan BUS 20 Liter

3.2.2.1. Pada pengujian 1

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž = 0 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 10π‘šπ‘™

= 0π‘šπ‘™

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘œπ‘›π‘–π‘’π‘  = 7 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 1π‘šπ‘™

= 7π‘šπ‘™

(6)

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž = 7π‘šπ‘™ (πΏπ‘’π‘π‘–β„Ž)

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) = 20.000π‘šπ‘™ + (7π‘šπ‘™)

= 20.007π‘šπ‘™ 3.2.2.2. Pada pengujian 2

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž = βˆ’4 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 10π‘šπ‘™

= βˆ’40π‘šπ‘™

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘œπ‘›π‘–π‘’π‘  = 0 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 1π‘šπ‘™

= 0π‘šπ‘™

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž = βˆ’40π‘šπ‘™ (πΎπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”)

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) = 20.000π‘šπ‘™ + (βˆ’40π‘šπ‘™)

= 19.960π‘šπ‘™ 3.2.2.3. Pada pengujian 3

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž = βˆ’8 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 10π‘šπ‘™

= βˆ’80π‘šπ‘™

π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘œπ‘›π‘–π‘’π‘  = 6 π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘₯ 1π‘šπ‘™

= 6π‘šπ‘™

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž = βˆ’86π‘šπ‘™ (πΏπ‘’π‘π‘–β„Ž)

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘†π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) = 20.000π‘šπ‘™ + (βˆ’86π‘šπ‘™)

= 19.914π‘šπ‘™ BAB IV

ANALISIS

Prosedur menggunakan BUS yang dilakukan pada praktikum kali ini, pertama praktikan menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Setelah alat dan bahan siap, gunakan sarung tangan sebelum menyentuh bejana ukur. Setelah itu, ambil landasan bejana ukur dan letakan pada lantai. Lalu, pastikan landasan bejana datar dengan menjustir kaki-kaki landasan bejana serta letakan waterpass sebagai indikator kedataran. Setelah itu, letakan bejana ukur secara hati-hati pada landasan bejana serta pastikan tidak ada batuan atau kerikil yang mengganjal pada bagian bawah bejana ukur. Lakukan pengisian air bersih secara hati-hati dengan memastikan tidak ada gelembung atau udara yang terperangkap di dalam bejana ukur. Setelah itu, lakukan pembacaan bejana ukur pada skala utama serta skala nonius bejana ukur.

Berdasarkan data yang didapatkan pada praktikum pembacaan BUS, dapat dikatakan bahwa pada pengujian 1 BUS 10 liter didapatkan skala utama -5ml dengan mengalikan -1 skala pembacaan dengan nilai 1 skala yaitu 5ml. Skala nonius yang didapatkan sebesar -3ml dengan mengalikan -6 skala pembacaan nonius dengan daya baca bejana ukur yaitu 0.5ml. Maka dari itu, hasil pengukuran BUS 10 liter pada pengujian 1 didapatkan dengan menjumlahkan Vnbus dengan total pembacaan skala utama dan skala nonius yakni 10.000ml ditambah dengan -8ml sama dengan 9.992ml. Dengan kata lain, pada pengujian 1 BUS 10 liter mengalami kekurangan sebesar 8ml. Data yang lebih lengkap dapat dilihat pada BAB III pengumpulan data dan pengolahan data.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pembacaan bejana ukur standar. Pastikan bahwa air atau fluida yang digunakan

(7)

itu bersih serta pada saat dimasukan pada bejana ukur tidak ada udara yang terperangkap. Apabila memasukan BBM pada BUS pastikan buih-buih BBM telah hilang sebelum melakukan pengukuran. Letakkan bejana ukur pada permukaan yang rata dan datar, hal ini akan membantu meminimalkan kesalahan pengukuran.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

5.1.1 penggunaan dan pembacaan skala pada bejana ukur yang benar sangat penting dalam memastikan hasil pengukuran yang akurat, konsisten, dan menghindari kesalahan manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dan pemahaman yang baik tentang cara yang benar dalam menggunakan dan membaca skala pada bejana ukur.

5.1.2 Dalam pengukuran volume cairan, volume yang diukur akan bergantung pada tinggi cairan dalam bejana ukur. Jika alas bejana ukur tidak datar, maka tinggi cairan dalam bejana ukur dapat tidak merata dan tidak konsisten di seluruh permukaan alas. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran volume, karena volume cairan yang diukur tidak terwakili secara akurat oleh tinggi cairan di dalam bejana ukur.

5.1.3Rumus perhitungan bejana ukur standar pada dasar nya sama yaitu β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘π‘’π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› = π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† + (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž) dimana total pembacaan skala merupakan hasil penjumlahan skala utama dan skala nonius. Yang membedakan BUS 10L dan 20L hanya pada Vnbus nya saja. Dimana, pada BUS 10L π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† = 10.000π‘šπ‘™ dan BUS 20L π‘‰π‘›π΅π‘ˆπ‘† = 20.000π‘šπ‘™

5.2 Saran

Sebelum memulai praktikum, praktikan diharapkan memahami terlebih dahulu mengenai modul praktikum pembacaan BUS

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Distributor Flowmeters. (n.d.). Bejana Ukur 20 Liter. Melalui url:

https://distributorflowmeters.com/product/bejana-ukur-20-liter/, diakses pada 31 Maret 2023 Pukul 20:32 WIB

Bejana Ukur Stainless. (2017, October 23). Cara Menggunakan Bejana Ukur 5, 10,

20 Liter. Melalui url:

https://bejanaukurstainless.wordpress.com/2017/10/23/cara-

menggunakan-bejana-ukur-5-10-20-liter/ diakses pada 31 Maret 2023 Pukul 21:11 WIB

SK Dirjen PKTN No. 124 Thn. 2020 tentang ST SUML Besaran Volume

(9)

LAMPIRAN

Gambar 1. Pengujian 1 BUS 10L

Gambar 2. Pengujian 2 BUS 10L

Gambar 3. Pengujian 3 BUS 10L

Gambar 4. Pengujian 1 BUS 20L

Gambar 5. Pengujian 2 BUS 20L

Gambar 6. Pengujian 3 BUS 20L

Referensi

Dokumen terkait