• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PROSES PEMBUATAN TUGAS AKHIR APLIKASI FIT LINE

N/A
N/A
Wahyu Wicaskono

Academic year: 2024

Membagikan " LAPORAN PROSES PEMBUATAN TUGAS AKHIR APLIKASI FIT LINE"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PROSES PEMBUATAN TUGAS AKHIR APLIKASI FIT LINE

Disusun Oleh:

Wahyu Nugroho Wicaksono (2502401074)

BINUS UNIVERSITY BUSINESS SCHOOL MASTER PROGRAM BUSINESS MANAGEMENT BLENDED LEARNING

2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Mata kuliah Design thinking pada semester 1 ini, Tujuan dari mata kuliah Design thinking adalah mengajarkan mahasiswa untuk memahami, mengadopsi, dan mengaplikasikan pendekatan inovatif dalam pemecahan masalah. Desain berpikir (design thinking) bukan hanya sekadar tentang desain grafis atau produk fisik, tetapi lebih kepada suatu pendekatan kreatif yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan disiplin sesuai dengan LO 1 pada session 1. Sebelum membuat prototyping atas ide bisnis, saya beserta tim memulai dengan

“berfikir mengenai bagaimana memulai design thinking”, dengan mengamati dan memahami kebutuhan dari konsumen, menentukan apa yang menjadi masalah, menemukan ide untuk memecahkan masalah, sampai pada akhirnya membuat prototype dari ide tersebut dan mulai menguji apakah design tersebut dapat memecahkan masalah yang terjadi. Hingga lahirlah aplikasi FitLine yang membantu user (pekerja kantoran, mahasiswa, dan ibu rumah tangga) yang ingin menjalankan pola hidup sehat, tapi dengan waktu dan tempat terbatas.

BAB II PEMBAHASAN

Tim kami dari kelompok 4, memiliki ide awal membuat aplikasi terkait transportasi publik yang saling terintegrasi. Saya pun memiliki kebutuhan informasi terkait hal tersebut, karena saya tinggal di daerah Tangerang Selatan dan Proyek didaerah Penjaringan Jakarta Utara dan salah satu alat transportasi yang saya gunakan adalah kereta atau commuter line. Saya merasa terbantu dengan aplikasi yang pernah ada, yaitu Trafi, tetapi sayang aplikasi itu sekarang sudah tidak ada lagi. Setelah sampai pada tahap pembuatan prototyping, ternyata data yang kami butuhkan tidak lagi tersedia di Dishub yaitu data jalur kereta yang update.

Sehingga singkat cerita, kami memutuskan untuk memilih ide lain. Dan ketika itu saya menawarkan ke tim kelompok bagaimaan kalau menggunakan tugas saya yang sebelumnya tentang aplikasi kesehatan yaitu FitLine dan akhirnya tim kami setuju mengembangkan aplikasi FitLine.

Fit Line ada karena kami melihat fenomena yang terjadi pada masyarakat khususnya pekerja kantoran, mahasiswa dengan tren healthy life style yang sedang tren seiring dengan maraknya café, bisnis kopi dan minuman boba, dan ibu-ibu rumah tangga yang kesulitan untuk ke tempat kebugaran dikarenakan kesibukan mengurus rumah dan anak.

(3)

Terlebih dengan waktu yang terbatas bagi pekerja kantoran untuk melakukan kegiatan olahraga, dan aplikasi pesaing yang ada hanya menawarkan layanan dengan contoh gerakan saja, saya menganggap kurangnya efektif kalau berolahraga tapi tidak didampingi/dipandu dengan orang yang tepat. Saya dan tim juga melihat tingkat obesitas di Indonesia menurut WHO, menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara dengan lebih dari 30% populasi orang dewasa tergolong kelebihan berat badan. Selain itu, keluhan Kesehatan yang dialami oleh pekerja kantoran karena kurangnya olahraga dan asupan nutrisi yang tidak seimbang.

Berangkat dari fenomena tersebut, kami mencoba membuat emphaty map untuk memetakan kebutuhan dan memberikan solusi kepada pengguna. Kami berfikir bagaimana FitLine dapat sustain untuk membantu pengguna dalam mencapai pola hidup sehat dan tubuh yang sehat serta ideal.

Aplikasi olahraga yang tersedia di platform seperti Play Store maupun Apple Store, hanya memiliki fitur pilihan Gerakan olahraga saja, dan untuk beberapa jenis olahraga seperti Zumba, yoga, pilates, dll. Akan tetapi Fit Line menyediakan fitur berbeda, yakni pengguna dapat berinteraksi langsung dengan Personal Trainer (PT) dan ahli nutrisi (nutritians) untuk berkonsultasi mengenai Gerakan olahraga yang benar dan asupan nutrisi yang seimbang saat melakukan diet dan pola hidup sehat.

Kami melakukan wawancara terhadap 3 orang, yaitu Indi (25 Th, Ibu Rumah Tangga), Luki ( 35 th, Karyawan Provider), Agung (42 Th, Manajer Bisnis Development). Mereka rata-rata memiliki keluhan tentang Kesehatan dan membutuhkan arahan dari professional untuk mengatur pola makan dan olahraga yang harus dijalankan.

Seperti pembahasan pada materi Sesi 2 tentang Entrepreneurial Opportunity and Thinking in System, kami membuat diagram causal loops yang mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang menghubungkan antar komponen masalah yang terjadi.

Kami mengkerucutkan masalah terkait Ide (Brainstorming) dari ide bisnis kami ini yaitu, pengguna yang tidak memiliki waktu dan memiliki keluhan Kesehatan akibat kurangnya berolahraga. Melihat siapa user kami, memahami keinginan mereka, dan mencari solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

Materi pembahasan di Sesi 4 tentang Emphatize and Define, mengajarkan kami tentang bagaimana mendefinisikan masalah agar mencari solusinya. “How Might We”. Yang menjadi keunggulan dari aplikasi yang kita buat. Bagaimana pengguna dapat dengan mudah melakukan transaksi pembayaran dengan cashless dan cicilan, bagaimana fitur di Fit Line

(4)

menawarkan interaksi langsung dengan PT dan nutritians, dan aplikasi ini dapat terhubung dengan smart device pengguna seperti HP dan smart watch untuk menyajikan informasi data personal health.

Kami juga harus memastikan bahwa aplikasi ini memiliki desirability, feasibility, dan viability agar keinginan, kelayakan, dan keberlanjutan dapat terukur demi tercapainya sustainability dari bisnis ini. Dengan dibantu dengan kecanggihan teknologi pada smart device dan campaign di media sosial, kami yakin Fit Line adalah solusi tepat bagi pengguna.

Kami juga melihat komunitas olah raga yang marak bermunculan semenjak pandemi covid.

Inipun merupakan alternatif bisnis kami untuk menarik banyak pengguna.

Kami menyadari adanya persaingan aplikasi sejenis di luar sana, oleh karena nya kami mencoba memetakan dengan membuat Analisa SWOT dan juga Analisa PESTEL.

Kendala yang kami hadapi selama proses pembuatan aplikasi ini diantaranya jarak kami yang tidak berdekatan, dan perbedaan waktu, membuat kami hanya memiliki waktu setelah jam pulang kantor sampai Tengah malam untuk melakukan zoom , menggabungkan ide dan membuat final project ini terwujud dalam sebuah aplikasi Fit Line.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah saya coba uraikan di atas, kami berharap aplikasi Fit Line ini merupakan jawaban dari kebutuhan pengguna terutama di kota besar yang dihadapkan dengan kemacetan lalu lintas, susahnya mencari tempat olahraga yang dekat dengan kantor atau tempat tinggal, jam kerja yang lebih dari 8 jam yang mengakibatkan stress dan gangguan kesehatan, kurangnya waktu berolahraga karena kesibukan, dan gaya hidup kaum urban yang menuntut tampil sempurna layaknya di media sosial dengan tubuh yang ideal.

Akan tetapi untuk mendukung itu semua kami akan terus mempromosikan agar masyarakat peduli dengan kesehatan sehingga aplikasi yang kami tawarkan dapat diminati dan bermanfaat bagi masyarakat.

Your heart, Your Line

The First Step To An Active And Health

Referensi

Dokumen terkait