LAPORAN RANCANGAN
SENSOR PENGHALANG DENGAN INFRARED OBSTACLE ABOIDANCE XII MIPA 2
Disusun Oleh:
1. Mitha Dwi Cahyati (18)
2. Noviana Kurnia Dwi Rahayu (23) 3. Syarafina Sadrina (32)
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA MAGELANG Jalan Raya Payaman 1 Secang Magelang
Tahun Ajaran 2024/2025
Halaman Pengesahan
Laporan Rancangan Sensor Parkir Pintar Melalui Aplikasi Simulasi Wokwi ini telah disahkan pada
Hari /Tanggal:
Magelang,
Guru Pembimbing
Zuidah Latifah, Dra.
NIP: 196701161993032003
Mengetahui
Kepala MAN Kota Magelang Kepala Perpustakaan
MAN Kota Magelang
Drs. Ahmad Zaeni RB, M.Pd Siti Ngaisyah, S.Pdi
NIP: 196801021994031001 NIP: 196709132006042010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek sensor penghalang dengan infrared obstacle avoidance ini. Proyek ini merupakan hasil dari proses belajar dan penelitian yang dilakukan untuk memahami konsep dasar sensor infrared dan penerapannya dalam sistem obstacle avoidance.
Proyek ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem sensor penghalang yang mampu mendeteksi objek di sekitarnya menggunakan sensor infrared. Sistem ini diharapkan dapat bermanfaat dalam berbagai aplikasi, seperti robot mobile, kendaraan otonom, dan sistem keamanan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR ISI
JUDUL... i KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...iv
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan Penulisan...2
BAB 2: ISI 2.1 Arduino Uno...3
2.2 Sensor Pengahalang: Konsep dan Fungsi...3
2.3 Implementasi pada Simulasi Wokwi...4
2.4 Implementasi Sensor Pengahalang ...5
BAB 3: PENUTUP 3.1 Kesimpulan...9
3.2 Saran... 9
DAFTAR PUSTAKA...10
LAMPIRAN...11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dikutip dari situs Teknik Elektro Institut Teknologi Indonesia (ITI), pengertian informatika adalah ilmu yang membahas pengelolaan dan analisis data. Volume data sangat besar hingga memanfaatkan mesin berbasis komputasi. Lebih luas lagi, informatika menekankan pada pengumpulan informasi melalui pemanfaatan struktur, sifat, dan interaksi dari sejumlah sistem. Beberapa sistem ini bekerja dengan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
Informatika meliputi aspek kognitif sebagai ilmu serta aspek sosial untuk menilai pengaruh dan akibat sosial dari penggunaan teknologi informasi. Bidang ilmu yang termasuk dalam informatika adalah: Ilmu computer, Ilmu informasi, Sistem informasi, Teknik computer.
Sesuai pengertian informatika, tujuan pengelolaan informasi adalah menghubungkan berbagai bidang hingga bisa memberi manfaat bagi kehidupan. Informatika berperan mengubah data dan infornasi menjadi lebih mudah diakses.
Dalam laporan proyek kami kali ini membahas mengenai perkembangan alat teknolgi modern yang memiliki segudang kegunaan, seperti untuk hiburan, hobby, olahraga, Ekonomi. dan masih banya lagi. Teknologi tersebut yaitu Drone.
Drone merupakan pesawat tanpa awak atau yang biasa disebut pesawat UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang dapat dioperasikan dari jarak jauh menggunakan sebuah remote control. Dengan perkembangan drone, saat ini drone dapat dikendalikan hanya dengan smartphone.
Berdasarkan Centre for Telecommunications and Information Engineering (CTIE) Monash University mengungkapkan bahwa drone atau pesawat tanpa awak pertama kali digunakan dan dikembangkan pada tanggal 22 Agustus 1849 yang diciptakan oleh seorang insinyur Israel yang tinggal di Amerika bernama Abraham Karem. Kemudian Badan Proyek Riset Pertahanan AS (Defense Advanced Research Projects Agency/DARPA) tertarik dengan penemuan Karem dan mendanai penelitian lanjutan dari prototipe yang dikembangkan oleh Karem.
Di Indonesia sendiri, drone telah dikenal sejak tahun 2000an silam. Untuk itu, dibentuklah team asosiasi yang beranggotakan PT Dirgantara Indonesia, Lembaga Elektronik Nasional, BPPT dan LAPAN yang bertugas untuk mengembangkan pesawat tanpa awak ini.
Perkembangan pesawat Drone itu sendiri terlihat setelah munculnya model quadcopter yang banyak digunakan berbagai keperluan. Seperti, syuting film, fotografi, dokumentasi, hingga sekedar hobi belaka. Semoga kedepannya perkembangan drone akan terus mencetak sejarah yang positif.
Penggunaan drone juga diatur dalam undang-undang dengan menerbitkan lisensi untuk penerbangan drone dan perijinan pada beberapa tempat tertentu untuk menerbangkan drone. Hingga saat ini selain untuk pemakaian pribadi, drone juga kerap digunakan dalam proyek-proyek besar termasuk untuk pemetaan.
Seiring dengan berkembangnya jaman, kini drone semakin banyak menglami perkembangan baik yaitu dengan sensor penghalang infrared obstacle avoidance. Sensor IR adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi rintangan menggunakan Pantulan cahaya inframerah. Ketika modul sensor mendeteksi sebuah halangan atau object di depan sensor maka akan diperoleh pantulan cahaya dengan intensitas yang diatur sensitivitas nya dengan sebuah potensiometer.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja Sensor Infrared dan penerapanya dalam deteksi objek?
2. Bagaimana merancang dan membangun sistem sensor penghalang sederhana dengan menggunakan sensor infrared?
3. Bagaimana cara mengimplementasikan mekanisme peringatan ketika objek terdeteksi?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan perjalanan ini sebagai berikut:
1. Untuk Mempelajari prinsip kerja sensor infrared dan penerapannya dalam deteksi objek.
2. Merancang dan membangun sistem sensor penghalang sederhana dengan menggunakan sensor infrared.
3. Mengimplementasikan mekanisme peringatan ketika objek terdeteksi.
BAB 2 ISI
2.1
2.2 Sensor Penghalang: Konsep dan Fungsi
Sensor parkir pintar adalah teknologi canggih yang digunakan untuk membantu pengemudi dalam proses parkir dengan meningkatkan kesadaran lingkungan sekitar kendaraan.
Teknologi ini memanfaatkan berbagai jenis sensor dan sistem untuk memberikan informasi real-time kepada pengemudi mengenai jarak dan posisi kendaraan relatif terhadap objek di sekitarnya.
Fungsi Sensor Parkir Pintar :
1. Deteksi Objek : Sensor parkir pintar dilengkapi dengan sensor ultrasonik, radar, atau kamera untuk mendeteksi objek di sekitar kendaraan. Sensor ini memantau area sekitar kendaraan dan mendeteksi keberadaan halangan seperti mobil lain, trotoar, atau benda statis.
2. Peringatan dan Indikasi : Saat mendekati objek, sensor parkir pintar memberikan peringatan kepada pengemudi melalui bunyi bip atau visual di layar dashboard.
Frekuensi bunyi atau warna indikator pada layar umumnya akan berubah seiring dengan berkurangnya jarak antara kendaraan dan objek.
3. Pemandu Parkir : Beberapa sistem sensor parkir pintar dapat memberikan panduan visual di layar monitor, menunjukkan jarak dan posisi kendaraan secara lebih jelas.
Ini dapat mencakup panduan grafis atau garis bantu yang menunjukkan area yang aman untuk parkir.
4. Penyimpanan Data : Teknologi ini dapat menyimpan informasi tentang kebiasaan parkir dan lingkungan sekitar, yang memungkinkan analisis lebih lanjut dan penyesuaian sistem untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi.
5. Integrasi dengan Sistem Lain : Sensor parkir pintar sering terintegrasi dengan sistem bantuan parkir lainnya, seperti kamera belakang (rearview camera) dan sistem parkir otomatis (automatic parking system), untuk menyediakan solusi parkir yang lebih komprehensif.
6. Peningkatan Keselamatan : Dengan memberikan informasi yang akurat dan waktu nyata tentang kondisi sekitar kendaraan, sensor parkir pintar membantu mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan saat parkir, terutama dalam area yang sempit atau sulit dijangkau.
2.1 Implementasi pada Simulasi Wokwi a. Langkah 1: Persiapan Alat dan Bahan
1. Platform Simulasi: Kunjungi situs Wokwi (https://wokwi.com) dan buat akun jika belum memiliki satu.
2. Komponen yang Dibutuhkan:
Sensor Ultrasonik (misalnya, HC-SR04)
Arduino (misalnya, Arduino Uno)
Buzzer atau Speaker
LED (untuk indikator visual)
Kabel Jumper
b. Langkah 2: Membuat Skema Sirkuit
1. Masukkan Komponen: Di dalam Wokwi, tambahkan komponen berikut ke skema:
2. Untuk membuat skema sensor penghalang menggunakan sensor infrared obstacle avoidance pada aplikasi Wokwi, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Komponen yang Diperlukan:
1. Arduino Uno
2. Sensor Infrared Obstacle Avoidance 3. LED (optional, untuk indikator) 4. Resistor (220 ohm untuk LED) 5. Kabel jumper
- Langkah Langkah:
a. Buat Rangkaian
1. Arduino Uno: Pilih board Arduino Uno pada aplikasi Wokwi.
2. Sensor Infrared Obstacle Avoidance: Tambahkan sensor infrared penghindar halangan. Pada sensor ini, terdapat 4 pin:
VCC → Hubungkan ke pin 5V Arduino.
GND → Hubungkan ke pin GND Arduino.
OUT → Hubungkan ke pin digital (misal: pin D2) di Arduino untuk membaca data dari sensor.
EN → Jika ada, tidak perlu dihubungkan karena biasanya terhubung secara internal.
3. LED (optional):
Hubungkan katoda (-) LED ke GND Arduino melalui resistor (220 ohm).
Hubungkan anoda (+) LED ke pin digital (misal: D13) Arduino untuk mengendalikan nyala LED sebagai indikator.
b. Kode Program Arduino
Setelah membuat rangkaian di Wokwi, buat kode Arduino untuk membaca sensor dan menyalakan LED jika ada halangan yang terdeteksi.
c. Skema Rangkaian
1. Sensor Infrared terhubung ke pin 5V, GND, dan pin digital (D2) Arduino.
2. LED terhubung ke pin D13 Arduino melalui resistor untuk menunjukkan status deteksi halangan.Dengan langkah ini, Anda akan memiliki skema dasar sensor penghalang menggunakan Infrared Obstacle Avoidance yang dapat diuji di aplikasi Wokwi.
3. Hubungkan Komponen
Sensor Ultrasonik:
VCC ke 5V di Arduino
GND ke GND di Arduino
Trig ke Pin Digital 9
Echo ke Pin Digital 10
Buzzer:
Positif ke Pin Digital 8
Negatif ke GND di Arduino
LED:
Anoda (panjang) ke Pin Digital 7
Katoda (pendek) ke GND di Arduino
c. Langkah 3: Menulis Kode Arduino
Berikut adalah kode program arduino sensor penghalang:
const int sensorPin = 2; // Pin digital untuk sensor const int ledPin = 13; // Pin digital untuk LED void setup() {
pinMode(sensorPin, INPUT); // Sensor sebagai input pinMode(ledPin, OUTPUT); // LED sebagai output Serial.begin(9600); // Memulai komunikasi serial }
void loop() {
int sensorValue = digitalRead(sensorPin); // Membaca nilai sensor if (sensorValue == LOW) { // Jika ada halangan (LOW = terdeteksi)
digitalWrite(ledPin, HIGH); // Nyalakan LED
Serial.println("Obstacle Detected!"); // Tampilkan pesan di Serial Monitor
} else {
digitalWrite(ledPin, LOW); // Matikan LED
Serial.println("No Obstacle"); // Tidak ada halangan }
delay(200); // Tunggu 200ms sebelum pengecekan ulang }
d. Langkah 4: Simulasi
1. Upload Kode: Di Wokwi, upload kode Arduino ke simulasi.
e. Simulasi di Wokwi
1. Upload Kode di Wokwi serta Arduino ke simulasi.
2. Klik tombol "Run" di Wokwi.
3. Letakkan objek di depan sensor IR.
4. Perhatikan LED yang menyala ketika sensor mendeteksi objek.
2. Monitor dan lihat LED menyala saat halangan terdeteksi
f. Langkah 5 : Pengujian dan Penyesuaian
1. Pengujian: Uji berbagai jarak untuk memastikan bahwa sensor berfungsi dengan baik dan memberikan peringatan sesuai dengan jarak yang ditentukan.
2. Penyesuaian: Sesuaikan jarak ambang dan kecepatan pembacaan jika diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan respons sistem.
2.1 Implementasi Sensor Parkir pada Kendaraan
Desa Wisata Penglipuran adalah salah satu destinasi pariwisata terkenal di Kabupaten Bangali. Tempat Tersebut menjadi tujuan wisata karena keunikan arsitektur tradisional Bali, keindahan alamnya, serta suasana tenang dan damai yang menawarkan pengalaman autentik tentang kehidupan dan budaya lokal Bali. Desa Wisata Panglipuran dapat diakses melalui jalan darat yang terhubung dengan berbagai kota dan destinasi wisata di Bali. Wisatawan dapat menikmati berbagai kegiatan seperti berjalan-jalan melihat arsitektur tradisional, berinteraksi dengan masyarakat lokal, dan menikmati pemandangan alam yang memukau. Fasilitas seperti tempat parkir, area makan, dan souvenir shop disediakan untuk kenyamanan kunjungan. Desa Wisata Panglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia
dan bisa dikunjungi kapan saja sepanjang tahun, namun puncak kunjungan biasanya saat musim liburan atau festival budaya.
2.2 Perbandingan dengan Sistem Parkir Manual
Toko Cening Bagus ini adalah salah satu pusat belanja oleh-oleh khas Bali koleksi barang lengkap dan lebih murah. Cening Bagus merupakan sebuah kawasan yang cukup terkenal di Provinsi Bali. Berdiri pada 27 April 2009, kawasan ini mulanya berkembang dari sebuah tanah di kawasan Sukowati, Gianyar, Bali. Kisat itu berawal dari seorang anak desa terpencil di bawah lereng gunung di daerah Jateng yaitu Rabbani. Tekad yang tinggi, Rabbani melangkah untuk meninggalkan kampung halaman di awal tahun 90an dengan mencoba mengadu nasib yang pada awalnya untuk mencari pekerjaan di pulau Bali. Dengan bergulirnya waktu dan Dan dengan keuletannya beliau ini hingga berdirilah sebuah Perusahaan dan Central Oleh-oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata yaitu Cening Bagus. Pusat oleh-oleh yang dijual di toko ini semua khas Bali ada berbagai aneka barang dan makanan yang dijual di pusat oleh-oleh ini misalnya dodol salak, dodol sirsak, aneka makanan camilan, aksesoris dan baju dari banyak ukuran dan masih banyak lagi. Pembeli yang ingin beli makanan di toko Cening Bagus ada sample untuk mencicipi makanan yang ingin dibeli. Jadi yang beli makanan bisa memilih makanan sesuai selera.
BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa:
1. Study tour dan wisata religi ke makam K.H. Abdurrahman Wahid dapat memahami betapa pentingnya dan menghargai warisan intelektual, spiritual, dan budaya tokoh- tokoh berpengaruh dalam sejarah.
2. Study tour dan wisata religi ke makam K.H. Abdurrahman Wahid dapat memperluas pemahaman kita tentang nilai-nilai yang diwarisi oleh tokoh tersebut, serta memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk meneruskan perjuangan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan yang mereka ajarkan.
3. Study tour dan wisata religi ke Pulau Bali dapat lebih mengenal dan menghargai budaya-budaya yang ada disekitar kita serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan golongan, ras, budaya, dan agama.
4. Study tour dan wisata religi ke Pulau Bali dapat mengetahui bahwa wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara datang ke Pulau Bali karena keunikan, keindahan, dan kemurnian budaya adat istiadat serta keindahan alam yang tetap terjaga walau di tengah perkembangan zaman modern.
3.2 Saran
1. Sekolah sebaiknya memberi bantuan keringanan biaya atau solusi bagi siswa yang kurang mampu untuk mengikuti study tour dan wisata religi karena kendala biaya agar semua siswa dapat mengikuti kegiatan tersebut.
2. Sekolah sebaiknya memberi fasilitas dan keamaanan yang lebih baik agar study tour dan kunjungan wisata religi lebih nyaman dan aman.
3. Sekolah sebaiknya meningkatkan perhatian kepada siswa/siswi terutama pada siswa yang sedang sakit ketika dalam kegiatan tersebut.
4. Sekolah sebaiknya menyusun jadwal kegiatan selama study tour dan wisata religi lebih matang agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia sehingga menimbulkan kekecewaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, A. P. (2016). Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali (Seni Berdasarkan Karakter Pariwisata). Panggung, 26(3).
Kholidiani, S. (2016). Peran wisata religi makam Gus Dur dalam membangun kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Lestari, S. W. (2019). Pesona Pura Ulun Danu Beratan Di Bali (No. 38nsm). Center for Open Science.
Novanda, D., Syafira, F., Noviana, N., & Zuhdi, M. S. (2023). Pengaruh Daya Tarik Budaya Tari Kecak Sebagai Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Garuda Wisnu Kencana. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(7), 138-143.
Sudiarta, M., & Nurjaya, I. W. (2017). Keunikan Desa Penglipuran Sebagai Pendorong Menjadi Desa Wisata Berbasis Kerakyatan. Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora, 5(3), 183.
Untara, I. M. G. S., & Supada, W. (2020). Eksistensi Pura Tanah Lot Dalam Perkembangan Pariwisata Budaya Di Kabupaten Tabanan. Cultoure: Jurnal Ilmiah
Pariwisata Budaya Hindu, 1(2), 186-197.
Yusuf, A. A. (2013). Strategi membangun brand kharismatik: Studi pada pabrik kata-kata joger Bali (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
LAMPIRAN
Makam K.H. Abdurrahman Wahid Pura Ulun Danu Beratan Bedugul
Teman Joger Luwus Desa Wisata Panglipuran
Kunjungan Kewirausahaan Cening Bagus
Barong Seraya Budaya
Pantai Kuta Pantai Pandawa
Garuda Wisnu Kencana Kunjungan Kewiraudahaan/Konveksi Dewata
Tanah Lot