LAPORAN HASIL MINI RESEARCH KOLERASI PEARSON
Hubungan Bimbingan Kelompok dengan Self-Control Pada Santri Ulumul Qur’an Sumedang
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Dosen Pengampu: Muh. Idham Kurniawan S.Pd., M.S
Disusun oleh:
Muhammad Riziq Fadilah Amaly (1204010096) Neng Sindi Eldes Fitriyani (1204010110)
Rahmasari Aisyah Fitri
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023 M / 1444 H
Hubungan Bimbingan Kelompok Terhadap Self-Control Pada Santri Ulumul Qur’an Sumedang
A. Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan bimbingan kelompok dengan kontrol diri (self-control) santri di Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Sumedang. Self- control merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur emosi, perilaku, dan keinginan. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang hubungan bimbingan kelompok dengan self-control, yang dapat bermanfaat dalam konteks pendidikan agama dan pengembangan pribadi.
Latar belakang dari penelitian ini didasari oleh pentingnya pengembangan self- control di kalangan santri, terutama dalam konteks pendidikan agama di pondok pesantren. Self-control memainkan peran krusial dalam membentuk karakter dan perilaku yang baik, yang sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, memahami bagaimana bimbingan kelompok dapat memengaruhi peningkatan self-control menjadi hal yang sangat relevan.
Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Sumedang sebagai lembaga pendidikan agama Islam, memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, penelitian mengenai upaya peningkatan self-control melalui bimbingan kelompok di lembaga ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam konteks pengembangan pendidikan agama di Indonesia.
Dalam konteks pendidikan agama, pengembangan self-control sangat penting karena dapat membantu santri untuk mengatasi godaan dan cobaan dalam menjalankan ajaran agama. Dalam kehidupan sehari-hari, self-control juga sangat penting untuk menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti kecanduan narkoba, alkohol, dan perilaku menyimpang lainnya.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan self-control. Bimbingan kelompok dapat membantu santri untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam mengembangkan self-control. Selain itu, bimbingan kelompok juga dapat memberikan kesempatan bagi santri untuk berbagi pengalaman dan belajar dari pengalaman orang lain.
Namun, meskipun bimbingan kelompok telah terbukti efektif dalam meningkatkan self- control, masih banyak yang perlu dipelajari mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas bimbingan kelompok tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan bimbingan kelompok dengan self-control santri.
Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam literatur mengenai psikologi pendidikan dan pengembangan pribadi, khususnya dalam konteks pendidikan agama Islam. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi pengembangan pendidikan agama dan pengembangan pribadi di Indonesia.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner kepada santri di Pondok Pesantren Ulumul Qur'an Sumedang. Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan metode statistik untuk mengevaluasi ada tidaknya hubungan antara bimbingan kelompok dengan self-control santri. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan rekomendasi bagi lembaga pendidikan agama dan pengembangan pribadi untuk mengembangkan program bimbingan kelompok yang lebih efektif dalam meningkatkan self-control. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan literatur mengenai psikologi pendidikan dan pengembangan pribadi, khususnya dalam konteks pendidikan agama Islam.
B. Data Hasil Hubungan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Self-Control Pada Santri Ulumul Qur’an Sumedang
Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data primer yang diambil dengan cata menyebar angket kuesioner kepada santri Ulumul Qur’an Sumedang.
Responden Bimbingan Kelompok Self-Control
1 42 29
2 33 26
3 40 31
4 30 23
5 43 23
6 36 24
7 40 23
8 37 27
9 42 30
10 42 33
11 32 29
12 42 32
13 40 24
14 38 27
15 42 26
16 31 24
17 33 21
18 42 26
19 38 28
20 40 26
21 32 25
22 33 20
23 40 27
24 36 28
25 40 24
26 27 22
27 37 29
28 39 16
29 39 23
30 32 19
C. Hasil Analisis Korelasi Pearson Hipotesis:
H0: tidak ada hubungan antara bimbingan kelompok dengan self-control pada santri Ulumul Qur’an Sumedang
H1: ada hubungan antara bimbingan kelompok dengan self-control pada santri Ulumul Qur’an Sumedang
1. Jika nilai p-value/sig < 0,05, maka diterima H1 2. Jika nilai p-value/sig > 0,05, maka diterima H0
Keterangan:
Persen Correlations: 0,410 atau 41%, hubungan antara bimbingan kelompok dengan self-control pada santri santri Ulumul Qur’an Sumedang sebesar 41%
Sig : 0,025 < α (0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara bimbingan kelompok dengan self-control pada santri Ulumul Qur’an Sumedang sehingga H1 terima
Jumlah sampel : 30 responden
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi dari data diatas yaitu, 0,025 yang berarti nila p-value/sig <α (0,05), maka H1 yaitu terdapat hubungan antara bimbingan kelompok dengan self-control pada santri Ulumul Qur’an Sumedang sebesar 0,41 atau 41%. Dengan demikian, keberhasilan pendekatan dalam proses meningkatkan hubungan antara bimbingan kelompok dengan peningkatan self-control memiliki ketercapaian hasil. Tidak hanya itu, terdapat pula peningkatan santri dalam mengonntrol diri dari godaan dan cobaan dalam menjalankan ajaran agama.