• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan resmi prakarya kimia “pembuatan telur asin”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "laporan resmi prakarya kimia “pembuatan telur asin”"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKARYA KIMIA

“PEMBUATAN TELUR ASIN”

Disusun oleh :

Destriana Putri (K3317020) Egies Pristia M S (K3317026) Halida Anwar A F (K3317034) Ulfa Fauzizah (K3317072)

Diampu oleh :

Dr. Sri Retno Dwi Ariani, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

(2)

BAB I DASAR TEORI

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin, dan mineral.

Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.

Telur akan lebih bermanfaat apabila direbus setengah matang, daripada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi atau rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah: telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh, dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh:

1. Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur)

2. Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur

Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang tampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak ). Kerusakan lain adalah akibat udara dari dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer, sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat juga disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.

(3)

Telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam. Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :

1) Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;

2) Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;

3) Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam kstrak atau cairan teh.

Telur asin merupakan produk pangan yang memiliki karakteristik sebagaimana bahan pangan lain, yaitu mudah rusak dan busuk. Oleh karena itu bahan pangan ini memerlukan penanganan yang cermat sejak dari pengambilan dari kandang hingga penyimpanan di konsumen. Salah satu cara untuk mempertahankan kualitas telur adalah dengan pengawetan.

Pengawetan yang paling mudah dan sering dilakukan oleh masyarakat adalah dengan cara pengasinan atau pembuatan telur asin. Namun demikian, ada sebuah fakta yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat pada umumnya, bahwasanya pada proses pengasinan ini hendaknya dilakukan dengan memperhatikan aspek kualitatif dan kuantitatif dari komponenen zat-zat gizi yang terkandung dalam telur sebagaimana kondisi awal telur sebelum diolah. Sebagai contoh, jika sampai terjadi kerusakan lemak atau minyak saat proses pengawetan, maka telur tersebut dapat menganggu kesehatan jika dikonsumsi, seperti menyebabkan penyakit jantung dan kolesterol.

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).

Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa telur asin biasanya diproduksi dari telur bebek pelari (Anas platyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna biru.

Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.

Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing- masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur.

Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-

(4)

ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Di Jawa Timur juga mulai banyak menjual berbagai jenis telur asin, mulai yang original sampai yang rasa-rasa, ada juga telur asin yang warna kuningnya kemerah-merahan, ada juga telur asin organik dan telur asin herbal yang mulai ramai produksi di Kecamatan Singojuruh Kab. Banyuwangi.

(5)

BAB II

BAHAN DAN PERALATAN

Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.

Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat telur asin adalah sebagai berikut.

A. Bahan

Nama Bahan Gambar Jumlah

Garam dapur 1 kg

Telur bebek 8 buah

Abu gosok 500 gram

Batu bata halus 500 gram

Air matang secukupnya

B. Alat

Nama Alat Gambar Jumlah

(buah)

Baskom 1

(6)

Saringan / ayakan 1

Pengaduk 1

Toples plastik 2

(7)

BAB III

CARA MEMBUAT TELUR ASIN A. Bagan Kerja

B. Langkah-langkah Kerja

No. Cara Kerja Foto Hasil Pengamatan

1. Memilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk) dengan cara merendam telur tersebut, apabila telurnya mangapung berarti telur tersebut berkualitas buruk. Membersihkan telur dangan cara dicuci lalu dilap agar kering.

Telur tidak ada yang mengapung Memilih telur yang bermutu

baik (tidak retak atau busuk) dengan cara merendam telur tersebut, apabila telurnya

mangapung berarti telur tersebut berkualitas buruk.

Membersihkan telur dangan cara dicuci lalu dilap agar

kering.

Membuat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok, bubuk batu bata merah, dan garam

Menyampurkan bahan tersebut dengan perbandingan sama

(1:1)

Membungkus telur dengan menggunakan

adonan dengan ketebalan 1 cm – 2

cm.

Menyimpan telur dalam wadah toples plastik atau tupperware selama sekitar 7-

20 hari.

Mencuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga

bersih kemudian merebus telur asin

Memasukkan telur asin ke dalam wadah untuk kemudian dipasangi label kemasan.

(8)

2. Membuat adonan pengasin yang terdiri dari campuran:

a. Abu Gosok

b. Bubuk Batu Bata Merah c. Garam

Diperoleh adonan

berbentuk coklat yang bertekstur kasar

3. Menyampurkan bahan tersebut dengan perbandingan sama (1:1).

Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media.

Makin tinggi tingkat

kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan.

Kebutuhan air Diperoleh adonan berbentuk coklat yang bertekstur kasar dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.

Diperoleh adonan berbentuk coklat yang bertekstur kasar

(9)

4. Membungkus telur dengan menggunakan adonan dengan ketebalan 1 cm – 2 cm.

Menyimpan telur dalam wadah toples plastik atau tupperware selama sekitar 7-20 hari.

Usahakan telur tidak pecah atau retak pada waktu penyimpanan, simpan di tempat bersih dan terbuka.

Telur terlapis sempurna dan terbentuk telur asin yang agak berbeda dari sebelum pemrosesan

5. Mencuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih kemudian merebus telur asin

Diperoleh telur yang berwarna didalamnya jingga dan berasa asin.

6. Memasukkan telur asin ke dalam wadah untuk kemudian dipasangi label kemasan.

Produk siap disajikan

BAB IV

(10)

ANALISIS USAHA TELUR ASIN

a. Modal yang diperlukan No

.

Alat dan Bahan Quantity (Q) Harga satuan Total

1 Telur Bebek 1 Kg Rp 17.000 Rp 17.000

2 Garam Kasar 1 Kg Rp 3.000 Rp 3.000

3 Abu Gosok 500 gram Rp 2.000 Rp 2.000

4 Batu Bata 500 gram Rp 1.000 Rp 1.000

6 Label 1 label Rp 1.000 Rp 1.000

7 Box 1 box Rp 1.000 Rp 1.000

Total Rp. 25.000,-

Modal sebanyak Rp 25.000,- menghasilkan 15 butir telur sehingga setiap 1 butir telur memerlukan modal sekitar Rp 1.600,-

b. Harga Jual

Setiap 1 butir telur dijual dengan harga Rp 3.000,- sehingga setiap produksi 15 butir telur akan dihasilkan uang sebanyak Rp 45.000,- dari hasil penjualan.

c. Laba

Laba = harga jual – modal = Rp 45.000 – Rp 25.000 = Rp 20.000,- per 15 butir/1box

% Laba = 20.000

45..000 x100 %=44,4 %

d. Label dan produk

(11)
(12)

JAWABAN PERTANYAAN

Pertanyaan dan Tugas :

1. Hitunglah analisis kelayakan usaha dari usaha pembuatan telur asin !

a. Modal yang diperlukan No. Alat dan

Bahan

Quantity (Q)

Harga satuan Total

1 Telur Bebek 1 Kg Rp 17.000 Rp 17.000

2 Garam Kasar 1 Kg Rp 3.000 Rp 3.000

3 Abu Gosok 500 gram Rp 2.000 Rp 2.000

4 Batu Bata 500 gram Rp 1.000 Rp 1.000

6 Label 1 label Rp 1.000 Rp 1.000

7 Box 1 box Rp 1.000 Rp 1.000

Total Rp. 25.000,-

Modal sebanyak Rp 25.000,- menghasilkan 15 butir telur sehingga setiap 1 butir telur memerlukan modal sekitar Rp 1.600,- b. Harga Jual

Setiap 1 butir telur dijual dengan harga Rp 3.000,- sehingga setiap produksi 15 butir telur akan dihasilkan uang sebanyak Rp 45.000,- dari hasil penjualan.

c. Laba

Laba = harga jual – modal = Rp 45.000 – Rp 25.000 = Rp 20.000,- per 15 butir/1box

% Laba = 20.000

45..000 x100 %=44,4 %

2. Buatlah desain stempel untuk produk telur asin yang anda hasilkan !

(13)

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Sandra Leong, 2008. Salted egg hunt, 23 Maret 2008, The Sunday Times

http://sririzkywirahadini.blogspot.com/2016/02/laporan-pembuatan-telur-asin.html

Referensi

Dokumen terkait