1
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA
“ JAMU INSTAN TEMULAWAK ”
Disusun oleh :
1. Alfiana Lutfianingsih (K3317006) 2. Arika Anisa Solihah (K3317012) 3. Pingki Wahyu Septianing (K3317056) 4. Sofia Oka Rodiana (K3317066)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2020
2 DAFTAR ISI
BAB I ... 3
PENDAHULUAN ... 3
A. Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza) ... 3
B. Potensi Temulawak sebagai Jamu Tradisional ... 3
BAB II ... 5
PERALATAN DAN BAHAN ... 5
A. Alat ... 5
B. Bahan ... 7
BAB III ... 9
CARA MEMBUAT JAMU INSTAN TEMULAWAK ... 9
A. Bagan Kerja ... 9
B. Langkah-langkah ... 10
BAB IV ... 12
ANALISIS USAHA JAMU INSTAN ... 12
A. PEMASUKAN ... 12
B. PEMBELIAN PERALATAN... 12
C. PENGELUARAN ... 13
D. KEUNTUNGAN ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 15
LAMPIRAN ... 16
3 BAB I
PENDAHULUAN
A. Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza)
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat. Rimpang induk temulawak berbentuk bulat seperti telur dan berwarna kuning tua atau cokelat kemerahan dimana bagian dalamnya berwarna jingga kecokelatan (Afifah, 2003).
Rimpang temulawak mengandung berbagai komponen kimia diantaranya protein, pati, zat warna kuning kurkuminoid, dan minyak atsiri. Sedangkan kandungan kimia dari minyak atsirinya adalah xanthorhizol (40%), kamfer, turmerol, felandren, tolilmetilkarbinol, arkurkumen, zingiberen kuzerenon, germakron dan b-tumeron (Raharjo dan Rostiana, 2003).
Senyawa xanthorhizol dan kurkumin dalam temulawak inilah yang menyebabkan tanaman ini menjadi sangat berkhasiat sebagai obat, karena kurkuminoid dapat digunakan sebagai anti-oksidan, antiinflamasi dan anti-hiperkolesterolemia (Peschel et al.,2006).
Temulawak berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit kelainan pada hati (lever), kantong empedu dan pankreas. Di samping itu, temulawak juga dapat menambah nafsu makan, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh, berkhasiat antibakteri, anti diabetik, anti hepatotoksik, anti inflamasi, anti oksidan, anti tumor, diuretika, depresan, dan hipolipidemik (Raharjo dan Rostiana, 2003), dan juga anti mikroba, anti hiperlipidemia dan pencegah kolera (Hwang, 2006).
B. Potensi Temulawak sebagai Jamu Tradisional
Permintaan terhadap temulawak untuk keperluan industri obat tradisional di Provinsi Jawa Tengah mencapai 3,14 ton rimpang segar/ tahun (Kemala et al., 2003). Menurut Bermawie et al. (2006) sekitar 70% jamu yang beredar di pasaran mengandung temulawak dan sekitar 70% hasil produksi temulawak dari Indonesia diekspor ke luar negeri. Kondisi ini memberi peluang kepada petani sebagai penyedia bahan baku temulawak. Meningkatnya permintaan rimpang telah mendorong meningkatnya permintaan akan bibit temulawak.
Namun sampai saat ini kebutuhan yang tinggi terhadap bahan tanaman belum dapat dipenuhi sehingga diperlukan alternatif lain untuk penyediaan bahan tanaman dalam jumlah yang
4
cukup. Upaya penyediaan bahan tanaman secara massal dalam waktu relatif singkat serta bebas hama dan penyakit dapat dilakukan melalui teknik kultur jaringan.
Kurkumin merupakan salah satu produk senyawa metabolit sekunder dari tanaman zingiberaceae, khususnya kunyit dan temulawak. Yang telah dimanfaatkan dalam industri farmasi, makanan, parfum, dan lain-lain. Ada banyak data dan literatur yang menunjukkan bahwa kunyit dan temulawak berpotensi besar dalam aktifitas farmakologi yaitu anti imflamatori, anti imunodefisiensi, anti virus (virus flu burung), anti bakteri, anti jamur, anti oksidan, anti karsinogenik dan anti infeksi (Joe et al., 2004; Chattopadhyay et al., 2004;
Araujo dan Leon, 2001).
5 BAB II
PERALATAN DAN BAHAN
A. Alat
No Nama Gambar Jumlah
1. Kompor 1 buah
2. Baskom 1 buah
3. Ayakan 1 buah
4. Wajan 1 buah
6
5. Parutan 1 buah
6. Pengaduk 1 buah
7. Pisau
S
1 buah
8. Talenan 1 buah
7
9. Plastik Secukupnya
B. Bahan
No Nama Gambar Jumlah
1. Temulawak ½ kg
8
2. Gula Pasir ½ kg
3. Daun sereh 2 batang
4. Daun pandan 2 lembar
9 BAB III
CARA MEMBUAT JAMU INSTAN TEMULAWAK
A. Bagan Kerja Mengupas temulawak lalu memarutnya
Mencampur hasil parutan dengan air hangat
sebanyak 1 liter dan menyaring. Menyaring sarinya, menempatkan pada wajan stainless steel.
Tambahkan gula pasir sebanyak 1 kg, 2 lembar daun pandan dan 2 lembar daun sereh.
Memanaskan dengan api kecil hingga air menguap semua.
Mengambil daun pandan dan daun serehnya.
Setelah air menguap dan sari mengental mengangkat dari api. Mengaduk dengan kuat.
Setelah agak mengeras, lalu menggerus dengan ulegan hingga
membentuk kristal-kristal lembut. Dengan dialasi kertas koran, menyaring kristal jamu instan.
Masukkan kristal dalam plastik/toples atau mengemas dengan memberi label dan siap untuk dipasarkan
10 B. Langkah-langkah
No Cara Kerja Foto Hasil Pengamatan
1 Kupas temulawak lalu parutlah.
Diperoleh parutan temulawak yang halus, seperti bubuk.
2 Setelah itu hasil parutan dicampur dengan air hangat sebanyak 1 liter dan disaring. Ambil sarinya, tempatkan pada wajan stainless steel.
Diperoleh cairan/filtrat temulawak dan terpisah dengan endapannya.
3 Tambahkan gula pasir sebanyak 1 kg, 2 lembar daun pandan dan 2 lembar daun sereh.
Didapatkan cairan berwarna kuning kehijauan beraroma wangi daun serai dan daun pandan
4 Panaskan dengan api kecil hingga air menguap semua. Ambil daun pandan dan daun serehnya.
Air di wajan menguap dan tekstur temulawak masih seperti gulalidan
terpisahkan dengan daun pandan serta daun sereh
11 5 Setelah air menguap dan
sari mengental angkat dari api. Aduk dengan kuat.
Tekstur temulawak sudah mulai
mengeras
6 Setelah agak mengeras gerus dengan ulegan hingga membentuk kristal- kristal lembut. Dengan dialasi kertas koran, saringlah kristal jamu instan (agar diperoleh kristal yang
seragam/merata).
Mulai terbentuk kristal-kristal lembut
7 Kristal masukkan dalam plastik/toples
memberi label pada kemasan dan siap untuk dipasarkan
Jamu instan temulawak siap diseduh untuk disajikan dan di pasarkan
12 BAB IV
ANALISIS USAHA JAMU INSTAN
Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan jamu instan dapat kita ambil contoh sebagai berikut.
1. Nama produk: Jamu Instan Temulawak
2. Jumlah produksi 100 bungkus jamu instan setiap hari 3. Harga jamu instan Rp 8.000,00 per bungkus
4. Kebutuhan bahan baku 5 kg temulawak per hari 5. Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja
Dengan demikian, biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan jamu instan per bulan:
25 x 100 bungkus x Rp 8.000,00 = Rp 20.000.000,00 B. PEMBELIAN PERALATAN
1. Timbangan Rp 30.000,00
2. Kompor Rp 135.000,00
3. Wajan Stainless Steel Rp 75.000,00
4. Sendok Rp 3.000,00
5. Pengaduk Rp 3.000,00
6. Ulegan Rp 50.000,00
7. Pisau Rp 10.000,00
8. Baskom Rp 5.000,00
9. Saringan Rp 8.000,00
10. Parutan Rp 10.000,00
Rp 329.000,00
13 Catatan:
Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah Rp329.000,00 : 12 = Rp27.416,67 dibulatkan menjadi Rp27.500,00
C. PENGELUARAN
1. Penyusutan alat Rp 27.500,00
2. Temulawak
25 x 5 kg x Rp20.000,00 Rp 2.500.000,00 3. Gula pasir
25 x 10 kg x Rp19.000,00 Rp 4.750.000,00 4. Daun pandan
25 x 20 lembar x Rp 200,00 Rp 100.000,00 5. Daun Serai
25 x 20 batang x Rp 200,00 Rp 100.00,00 6. Gas elpiji 12 kg + isi Rp 450.000,00 7. Kemasan
25 x 100 x Rp 1.000,00 Rp 2.500.000,00
8. Tenaga kerja Rp 2.500.000,00
Rp 12.927.500,00
D. KEUNTUNGAN
1. Pemasukan Rp 20.000.000,00
2. Pengeluaran Rp 12.927.500,00
3. Keuntungan tiap bulan Rp 7.072.500,00
14 FOTO LABEL DAN PRODUK
15
DAFTAR PUSTAKA
Afifah E., Tim Lentera. 2003. Khasiat dan Manfaat Temulawak: Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka
Araujo., LL.Leon. 2001. Biological Activities of Curcuma Ionga L. Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de Janeiro, Vol.96(5): 723 – 728
Bermawie, N., M. Rahardjo, D. Wahyuno, dan Makmun. 2006. Status Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Tanaman Kunyit dan Temulawak sebagai Penghasil Kurkumin. EDSUS Littro. 2(4) : 84-99.
Chattopadhyay, Ishita., et al. 2004. Turmeric and Curcumin: Biological Actios and Medicinal Applications. Current Science, Vol. 87(1).
Hwang JK., 2006. Xanthorrizol; A New Bioactive Natural Compound. Yonsei: Departement of Biotechnology, Yonsei University
Joe, B., M. Vijaykumar., B.R. Lokesh. 2004. Biological Properties of Curcumin-Cellular and Molecular Mechanism of Action. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 44: 97- 111
Kemala, S., Sudiarto, E.R., Pribadi, J.T., Yuhono, M. Yusron, L. Mauludi, M. Rahardjo, Y.
Ferry, B. Waskito, dan H. Nurhayati. 2003. Studi Serapan
Peschel, Wieland.,et al. 2006. An Industrial Approach in the Search of Natural Antioxidants from Vegetable and Fruit wastes. Food Chemistry Journal. 97: 137-150
Raharjo, M. dan O. Rostiana. 2003. Standar Prosedur Operasional Budidaya Temulawak. Bogor:
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balittro.
16 LAMPIRAN
Jawaban Pertanyaan
1. Sebutkan khasiat dan manfaat dari jamu instan yang Anda hasilkan!
Manfaat jamu instan temulawak:
a. Mencegah kanker
b. Megobati dan menyembuhkan jerawat c. Meningkatkan daya tahan tubuh d. Mencegah tumor
e. Mengatasi masalah sistem pencernaan f. Sebagai obat anti radang
g. Sebagai obat diuretik h. Menjaga kesehatan liver i. Meningkatkan nafsu makan j. Meringankan osteoartritis
2. Hitunglah analisis kelayakan usaha dari usaha pembuatan jamu instan !
Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan jamu instan dapat kita ambil contoh sebagai berikut.
Nama produk: Jamu Instan Temulawak
Jumlah produksi 100 bungkus jamu instan setiap hari Harga jamu instan Rp 8.000,00 per bungkus
Kebutuhan bahan baku 5 kg temulawak per hari Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja
Dengan demikian, biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan jamu instan per bulan:
25 x 100 bungkus x Rp 8.000,00 = Rp 20.000.000,00
17 B. PEMBELIAN PERALATAN
Timbangan Rp 30.000,00
Kompor Rp 135.000,00
Wajan Stainless Steel Rp 75.000,00
Sendok Rp 3.000,00
Pengaduk Rp 3.000,00
Ulegan Rp 50.000,00
Pisau Rp 10.000,00
Baskom Rp 5.000,00
Saringan Rp 8.000,00
Parutan Rp 10.000,00
Rp 329.000,00 Catatan:
Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah Rp329.000,00 : 12 = Rp27.416,67 dibulatkan menjadi Rp27.500,00
C. PENGELUARAN
Penyusutan alat Rp 27.500,00
Temulawak
25 x 5 kg x Rp20.000,00 Rp 2.500.000,00 Gula pasir
25 x 10 kg x Rp19.000,00 Rp 4.750.000,00 Daun pandan
25 x 20 lembar x Rp 200,00 Rp 100.000,00 Daun Serai
25 x 20 batang x Rp 200,00 Rp 100.00,00 Gas elpiji 12 kg + isi Rp 450.000,00 Kemasan
25 x 100 x Rp 1.000,00 Rp 2.500.000,00
18
Tenaga kerja Rp 2.500.000,00
Rp 12.927.500,00
D. KEUNTUNGAN
Pemasukan Rp 20.000.000,00
Pengeluaran Rp 12.927.500,00
Keuntungan tiap bulan Rp 7.072.500,00
3. Desain leaflet untuk produk jamu instan: