• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan-Semester-PPATK-2021-1.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan-Semester-PPATK-2021-1.pdf"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Dalam laporan ini terdapat penjelasan berbagai program dan hasil PPATK selama semester I tahun 2021 untuk disampaikan kepada Presiden RI dan DPR RI, serta untuk diketahui masyarakat. Laporan semester ini penting dan krusial sebagai sarana membangun kesepahaman dan memperkuat keterlibatan antara PPATK dan seluruh pemangku kepentingan, antara lain Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, lembaga pengawas dan pengatur, aparat penegak hukum, pihak pelapor, kementerian/lembaga. . Secara umum, laporan semester PPATK tahun 2021 ini merupakan bentuk tindak lanjut atas arahan Presiden RI Ir.

Joko Widodo yang dimutasi pada Rakornas Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT pada awal tahun 2021.

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, selama semester I tahun 2021, PPATK menghasilkan 236 Hasil Analisis (HA), 229 Informasi, dan 13 Hasil Pemeriksaan (HP) yang menunjukkan berbagai tindak pidana asal. Tindak pidana asal tersebut antara lain tindak pidana pendanaan terorisme, korupsi, tindak pidana perpajakan, narkotika dan berbagai tindak pidana lainnya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi tahunan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris pada Kamis, 14 Januari 2021 yang digelar secara virtual.

Pelaku tindak pidana narkoba, korupsi, perpajakan, kehutanan atau tindak pidana lainnya dapat melakukan pencucian uang hasil tindak pidana dengan menggunakan mekanisme jual beli.

CAPAIAN

Hal ini akan mempercepat upaya penyidikan Tindak Pidana Dahulu (TPA), terlepas dari apakah tindak pidana tersebut tergolong berisiko tinggi, misalnya tindak pidana korupsi, tindak pidana narkoba, atau TPA lainnya. PEP juga mendukung penanganan TPPU dan/atau tindak pidana sebelumnya oleh lembaga penegak hukum, dan mendukung pemantauan kepatuhan oleh lembaga pengatur. Aplikasi PEP dapat digunakan oleh pemohon, aparat penegak hukum, lembaga pengawasan dan pengatur (LPP) serta lembaga lain di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang yang ditetapkan oleh Kepala PPATK.

Guna mengoptimalkan upaya pencegahan pendanaan terorisme, PPATK bersama seluruh pemangku kepentingan terkait berkomitmen membangun wadah pertukaran informasi pendanaan terorisme yang disebut SIPENDAR.

Modul SIPENDAR

Berbagai pihak yang terlibat antara lain Badan Intelijen Negara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Detasemen Khusus 88 Polisi Anti Teroris, Bank Umum, Penyelenggara Transfer Dana (PTD), dan Operator Uang Elektronik. Platform berbagi informasi pendanaan teroris ini akan memiliki sepuluh modul yang terbagi menjadi lima modul yang akan digunakan oleh pemangku kepentingan dan lima modul lainnya yang akan digunakan oleh PPATK.

Keterpilihan d

Tujuan penyusunan Penilaian Risiko Nasional Pencucian Uang (TPPU), Pendanaan Terorisme (TPPT) dan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPSPM) pada tahun 2021 adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, memahami dan menilai risiko pencucian uang di Indonesia, tidak hanya risiko dalam negeri, namun juga risiko dari dan ke luar negeri. Hasil Penilaian Risiko Nasional yang sering disebut NRA (National Risk Assessment) akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, yaitu sebagai masukan atau dasar perumusan Strategi Nasional (Para Pihak) untuk pencegahan dan pemberantasan. TPPU dan TPPT. Kelompok Kerja Statistika TPPU/TPPT merupakan kelompok kerja yang bertujuan untuk mengelola statistik yang dikelola oleh 6 lembaga penegak hukum TPPU/TPPT dan 3 lembaga afiliasi lainnya.

Data statistik yang dikelola oleh gugus tugas pendataan TPPU/TPPT diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada Pemerintah untuk mengambil keputusan atau mengambil tindakan tindak lanjut dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Selain itu, keberadaan Satgas Data Statistik juga mempunyai peran krusial dalam meningkatkan skor Indonesia dalam rekomendasi FATF nomor 33 terkait Data Statistik. Tindak lanjut dari kerja Satgas Data Statistik adalah dengan membentuk aplikasi/platform yang dapat mengakomodir kebutuhan Satgas Data Statistik secara komprehensif.

Kepala PPATK menekankan pentingnya Direksi, Dewan Komisaris dan Pejabat Eksekutif pada Bank dan Penyedia Jasa Keuangan Non-Bank untuk melakukan upaya yang bertanggung jawab terhadap perubahan risiko di masa pandemi Covid-19, khususnya penyalahgunaan teknologi yang harus dilakukan. dilakukan. digunakan untuk memfasilitasi transaksi keuangan, namun dalam praktiknya digunakan sebagai alat pencucian uang. Transaksi kencan non tatap muka seringkali disalahgunakan oleh pelaku kejahatan untuk menggunakan atau menguasai rekening orang lain sebagai sarana kejahatan. Direksi/Dewan Komisaris atau manajer harus melakukan penilaian risiko TPPU dan TPPT terhadap seluruh produk jasa keuangan berbasis teknologi dan dilengkapi dengan mitigasi risiko yang tepat, misalnya limit.

Diantaranya adalah penggunaan identitas palsu, pengalihan aset properti, penggunaan nama orang atau nama pinjaman, sniffing, penataan, penggunaan jasa profesional, penggunaan metode/sistem pembayaran baru, penggunaan perusahaan (badan hukum) , pemanfaatan sektor-sektor yang tidak diatur dengan baik, terutama yang mempunyai risiko tinggi terjadinya penyalahgunaan PJK non-bank sebagai media pencucian uang. Seluruh laporan transaksi yang diterima menjadi data pendukung yang berharga untuk menjalankan fungsi analisis dan investigasi guna mendukung penegakan hukum dalam tindak pidana pencucian uang, pendanaan teroris, dan kejahatan ekonomi lainnya.

SATGAS PAJAK SATGAS WASPADA

INVESTASI SATGAS PUNGLI

SATGAS TPPO SATGAS UMROH

Koordinasi tersebut dibangun untuk memperkuat langkah strategis kedua lembaga dalam meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan kejahatan ekonomi. Bentuk konkritnya adalah komitmen untuk memperbanyak penerapan pasal pencucian uang pada setiap tindak pidana ekonomi yang ditangani Polri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemulihan aset (asset recovery) (pengembalian aset negara), menciptakan efek jera dan preventif terhadap pelaku atau calon pelaku kejahatan ekonomi.

Kerja sama ini juga sangat strategis karena PPATK dapat meningkatkan pemahaman penanganan pencucian uang dan pendanaan teroris tidak hanya di kalangan pegawai KY tetapi juga di kalangan hakim. Dengan demikian, efektivitas penegakan hukum dapat ditingkatkan dan memberikan efek jera melalui penerapan pasal pencucian uang. Dengan status pengamat, Indonesia melalui PPATK dan kementerian/lembaga terkait lainnya selalu berpartisipasi aktif dalam forum-forum yang diselenggarakan oleh Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF).

Counter-Terrorism Financing Summit (CTF Summit) yang merupakan forum regional pertama di dunia yang membahas permasalahan dan merumuskan kebijakan terkait pendanaan kontra-terorisme. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme/Lembaga Intelijen Keuangan Indonesia (Pusdiklat APU/PPT/IFII) bersama dengan International Training and Methodology Center for Financial Monitoring (ITMCFM) Rusia menyelenggarakan webinar dengan tema “Pendekatan dalam Mengidentifikasi Mata Uang Kripto yang Terkait dengan Pendanaan Terorisme dan Ekstremisme Webinar ini diadakan dengan latar belakang kebangkitan mata uang kripto yang telah menciptakan tantangan baru dalam upaya anti pencucian uang dan pendanaan teroris (APU/CFT).

Pada tahun 2021, PPATK dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Indonesia menyiapkan program kegiatan bilateral di bawah Program Kemitraan UNODC – PPATK. Kegiatan ini menghadirkan pakar dari PPATK dan Bareskrim Polri membahas mengenai penyusunan strategi, prosedur, dan mekanisme operasional APU PPT. Kerja sama antar lembaga terjalin dengan tujuan untuk memperkuat kapasitas kedua lembaga di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris.

Kerjasama PPATK dan AUSTRAC pada tahun 2021 antara lain mencakup FATF MER/Membership Support Workstream, Intelligence Cooperation and Engagement Workstream, dan Corporate Engagement and Development Workstream.

APU/PPT

MEDIA VISIT

Berdasarkan hasil penilaian risiko badan usaha pada tahun 2017 oleh PPATK, ditemukan bahwa jenis badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan berisiko tinggi sebagai sarana pencucian uang di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, PPATK menyusun kajian kajian risiko pencucian uang berbasis perdagangan untuk mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi utama dalam upaya mendeteksi dan memberantas TPPU berbasis perdagangan. Berdasarkan hal tersebut, PPATK melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait “Risiko dana kampanye menjadi sarana pencucian uang”.

Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi indikator transaksi keuangan mencurigakan yang menunjukkan pelanggaran dana kampanye yang dapat digunakan oleh penyedia jasa keuangan untuk mengidentifikasi transaksi keuangan mencurigakan. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi indikator transaksi keuangan mencurigakan dari transaksi keuangan yang dilakukan oleh FTF yang dapat digunakan oleh penyedia jasa keuangan untuk mengidentifikasi transaksi keuangan mencurigakan. Metode pencucian uang semakin kompleks perkembangannya, seiring dengan semakin beragamnya kemampuan dan instrumen transaksi yang ditawarkan oleh penyedia jasa keuangan dan penyedia barang dan jasa, termasuk melalui penggunaan lembaga di luar sistem keuangan.

Atas dasar itulah diperlukan pedoman atau penjabaran mengenai cara atau tipologi yang digunakan oleh para pelaku pencucian uang dengan konstruksi hukum yang utuh. Laporan Tipologi Pencucian Uang juga dapat digunakan oleh aparat penegak hukum untuk mengungkap pola kejahatan yang ada dan bagaimana undang-undang TPPU ditegakkan. Rekomendasi organisasi internasional melawan pencucian uang menekankan agar lembaga intelijen keuangan di setiap negara harus melakukan analisis operasional dan strategis untuk mengikuti jejak transaksi keuangan atau kegiatan tertentu, melalui identifikasi tren dan pola pencucian uang dan pendanaan teroris.

Laporan akhir tipologi tindak pidana pencucian uang berdasarkan putusan pengadilan ditargetkan terbit pada semester II tahun 2021. PPATK telah menyusun penilaian indeks efektivitas pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sebagai salah satu bentuk alat pemantauan dan evaluasi berkala terhadap peran PPATK dalam mencapai serangkaian hasil yang ditetapkan berdasarkan lingkup domestik dan internasional terhadap efektivitas pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan pencucian uang dan pendanaan teroris di Indonesia.

Pencucian

Pada tahun 2020, anggota Financial Intelligence Consultative Group (FICG) yang terdiri dari negara-negara ASEAN serta Australia dan Selandia Baru sepakat untuk memperluas menjadi kelompok kerja baru yaitu Kelompok Kerja Anti Pencucian Uang. Sejumlah prioritas penelitian regional dan gabungan juga telah ditetapkan sejak tahun lalu, dengan fokus global pada isu-isu APU/PPT terkini, yang meliputi penyusunan indikator Redflag untuk pelanggaran pencucian uang transnasional, hasil korupsi, persiapan penilaian ancaman terhadap tindak pidana pencucian uang transnasional. pencucian uang dari perdagangan satwa liar atau penilaian ancaman pencucian uang dari perdagangan satwa liar ilegal dan persiapan studi kelayakan untuk pertukaran informasi regional mengenai daftar PEP (orang-orang yang terpapar politik). Penyelesaian penelitian bersama secara penuh akan dilakukan pada paruh kedua tahun 2021 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan KTT Kontra Pendanaan Teroris ke-6 pada tahun 2021.

Berintegritas

SIPENDAR)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Để minh chứng cho hai lý thuyết nói trên, đã có rất nhiều nghiên cứu đã được thực hiện tại nhiều quốc gia như Mỹ Bernard & Jensen, 1999, Anh Girma, Greenway, & Kneller, 2004 đến các

26 Bioinformatics Analysis 27 Raw sequences were trimmed using an adaptive, window-based trimming algorithm Sickle, Q>20, 28 length threshold of 150 nucleotides.3 We aimed to